Latar Belakang
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai
utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir
zaman. Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapan pun dan dibawa
secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan
keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan
Tafsir merupakan ilmu syariat yang paling agung dan tinggi kedudukannya. Ia
merupakan ilmu yang paling mulia objek pembahasannya dan tujuannya, serta sangat
dibutuhkan bagi umat Islam dalam mengetahui makna dari Al-Quran sepanjang zaman. Tanpa
tafsir seorang muslim tidak dapat menangkap mutiara-mutiara berharga dari ajaran Ilahi yang
kandung dalam Al-Quran.Tafsir adalah salah satu upaya dalam memahami, menerangkan
maksud, mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Quran. Upaya ini telah dilakukan sejak masa
Rasulullah SAW, sebagai utusan-Nya yang ditugaskan agar menyampaikan ayat ayat tersebut
Sepeninggalan nabi hingga saat ini, tafsir telah mengalami banyak perkembangan
yang sangat bervariatif dengan tidak melepas kategori masanya. Dan tak lepas
pendekatan (alwan) yang digunakan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam sebuah
karya tafsir hasil manusia yang tak pernah sempurna. Pada zaman kita ini banyak orang hebat
dan berpotensi besar. Tapi kehebatan itu hilang seakan diterpa badai zaman. Banyak potensi
yang tersimpan tapi tidak terhimpun bahkan berserakan di sana-sini. Persisi seperti daun-daun
yang berhamburan, tidak menggayut di pohonnya. Karena itu yang mulia ini memberikan
sebuah alat yang bernama jamaah, supaya kekuatan orang shaleh, orang hebat, orang
berpotensi berpadu dengan kekuatan saudaranya yang sama shalihnya, sama hebatnya dan
sama potensialnya. Potensi-potensi yang terpencar itu disatukan, individu yang punya
kemiripan itu direkatkan dalam sebuah simpul bernama jamaah, agar kehebatan dan potensi
Jamaah adalah sarana yang paling tepat untuk menyederhanakan perbedaan orang-
perorang. Kehebatan dan kecerdasan individu tidak akan pernah mengalahkan kecerdasan
dan kehebatan kolektif. Dari sini, diharapkan timbul kesadaran bahwa tidak ada orang yang
dapat melakukan segalanya atau menjadi segalanya. Manusia yang hebat dan ‘jago’ harus
berkumpul dan bekerjasama untuk sebuah cita-cita mulia. Dengan demikian, kehadiran
Amal jama’i adalah amal yang dilakukan secara berjamaah atau yang diatur dalam
sebuah kelembagaan (Tanzhim). Dan yang perlu pula diperhatikan hal-hal yang menyangkut
masalah amal jama’i, ma’alin atau rambu-rambu dalam masalah amal jama’i karena hal ini
merupakan satu topik yang sangat dibutuhkan oleh peneliti, dan semoga Allah membukakan
Amal jama’i adalah sesuatu yang sangat urgen untuk dipelajari dalam kehidupan
manusia karena banyak dalam Al-Qur’an maupun hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam yang menunjukkan keutamaan atau pentingnya amal jama’i tersebut. Demikian pula
dengan kenyataan yang peneliti lihat di lapangan yang menunjukkan kepada peneliti tentang
pentingnya melakukan amal jama’i, bahkan banyak diantara ayat-ayat Al-Quran yang secara
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Pada ayat ini Allah memerintah kaum mukmin menjaga persatuan dan kesatuan. Dan
untuk menyatu pada tali (agama) Allah agar kamu tidak tergelincir dari agama tersebut. Dan
janganlah kamu bercerai berai, saling bermusuhan dan mendengki, karena semua itu akan
menjadikan kamu lemah dan mudah dihancurkan. Pada ayat ini Allah memerintahkan orang
mukmin agar mengajak manusia kepada kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan
mencegah perbuatan mungkar. Dan hendaklah di antara kamu, orang mukmin, ada
segolongan orang yang secara terus-menerus menyeru kepada kebajikan yaitu petunjuk-
petunjuk Allah, menyuruh (berbuat) yang makruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur
dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
agama, dan mencegah dari yang mungkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari
oleh akal sehat. Sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai
kedudukan tinggi di hadapan Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung karena
mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat
Dari paparan di atas,penulis melihat kata ayat amal jama’i dalam al quran terlalu
banyak untuk dibahaskan satu-persatu,terdapat sebanyak 9 kali ayat al quran yang berkaitan
dengan amal jama’i.Tersebar dalam berbagai surah,maka penulis akan membahasi hanya tiga
ayat saja karena dianggap tiga ayat tersebut sudah cukup dan sesuai dengan tema pembahasan
B:Rumusan Masalah
1)Apakah yang dimaksudkan amal jama’i menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al -Azhar?
C.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui apakah yang dimaksudkan amal jama’i menurut Buya Hamka dalam
Tafsir Al-Azhar supaya dapat menambah wawasan ilmu pengatahuan tentang amal jamai
tersebut.
D.Kegunaan Penelitian
1.Pada penelitian ini,pembaca dapat memahami amal jama’i dengan lebih luas dan dalam
4.Untuk menambah wawasan pemikiran bagi peneliti dan bagi para pembaca dalam
E.Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang ayat yang berkaitan amal jama’i masih belum banyak dilakukan
oleh pengkaji-pengkaji Al-Quran.Adapun sumber yang ditemukan dan dari tulisan –tulisan
peneliti yang membahas berkait amal jamai masih banyak yang bersifat umum.Dan hanya
sepintas dalam pembahasannya.Penelitian ini bersifat sebagai pelengkap kepada hasil karya
sebelumnya yang berkaitan dengan amal jamai dalam Al-Quran.oleh kerna itu peneliti
Beberapa karya yang meneliti tentang pemahaman amal jama’i yang berkait dengan
penelitian ini,pertama jurnal yang berjudul “ Kewajipan Berjemaah dan Amal Jama’i.” Yang
ditulis oleh Abu Zahra.Dalam judul ini dijelaskan secara ringkas kepentingan amal jama’i.
Kedua,artikal jurnal yang berjudul “Urgensi Amal Jama’i dalam Amanah Dakwah
Kampus” yang ditulis oleh Deasy Lyna Tsuraya .Judul ini dijelaskan dan focus kepada
kampus.
jurnal dan penelitian tokoh yang diyakini dapat membantu menguatkan lagi penelitian sesuai
Metode penelitian dalam pembahasan skripsi ini meliputi berbagai hal sebagai berikut:
1.Jenis Penelitian
Dalam menulis skripsi ini peneliti mengambil jenis penelitian kepustakaan (library
2.Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
kualitatif.Data tersebut berasal dari dua sumber ,yaitu sumber primer dan sumber data
skunder.
Data primer yaitu sumber data atau sumber informasi bahan penelitian yang utama
digunakan dalam penelitian ini,di antaranya ialah Tafsir Al-Azhar .Kitab tafsir ini adalah
Data skunder yaitu dua atau sumber informasi bahan peneliti pendukung yang
diharapkan dapat melengkapi sumber data primer, seperti kitab-kitab tafsir yang lain klasik
mahupun kontemporer, kamus baik berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, jurnal-jurnal dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,oleh karena itu,
dalam penelitian ini peneliti mengolah data yang ada dengan metode kualitatif untuk
4.Metode Analisis
Analisis adalah proses telaah lebih lanjut terhadap hasil penelitian sehingga pada
akhirnya data tersebut dapat menjawab pentanyaan penelitian.Pada analisis ini juga,peneliti
secara sistematis. Maka dengan analisis ini, setelah data terkumpul dan dilakukan peninjauan
kembali, selanjutnya peneliti berupaya melakukan telaah lebih lanjut dan juga menkaji secara
G.Sistematika Penulisan
Studi penelitian dalam bentuk tulisan ini dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu:
pengantar, hasil penelitian, dan kesimpulan. Setiap bab dideskripsikan atau dibagikan dalam
sub-bab yang saling berhubung. Keterkaitan setiap bab menunjukkan adanya kolerasi yang
menunjukkan fakta yang tertulis dari data yang terangkum. Fakta yang ditemukan menjadi
sumber acuan dalam meneliti tema skripsi ini. Dan sistematika pembahasan skripsi ini
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan dalam menyusun penelitian ini. Bagian ini
merupakan bagian umum tentang seluruh rangkaian penelitian skripsi sebagai dasar pijakan
tersebut diawali dengan penjelasan tentang pengertian makna amal jama’i,dari segi istilah dan
Bahasa.
Bab ketiga ,analisis tentang amal jama’i perspektif Buya Hamka Tafsir Al-
Azhar.Akan dipaparkan pengenalan Tafsir Al-Azhar serta pengarangnya.Pada bab itu juga
akan dijelaskan juga biografi pengarang dan dilanjutkan karya-karya,latar belakang penelitian
tafsir,metode dan corak penafsiran tafsir.Juga dijelaskan penafsiran Amal Jama’i menurut
Bab keempat, merupakan penutup dari pembahasan yang juga kesimpulan dari
analisis pada bab-bab sebelumnya, kemudian dinyatakan saran-saran dari hasil penelitian ini
dan kata penutup yang berisi rasa puji dan syukur serta ajakan bagi pembaca untuk
H. A.Kadir Sobur, Tauhid Teologis, (Jakarta: Gaung Persada Press Group 2013), hlm. 5
Tafsirweb.com