Anda di halaman 1dari 39

LANDASAN IDEOLOGIS

MUHAMMADIYAH

Disampaikan pada Orientasi Gerakan


HW Sulbar.
Mamuju, 30 Jumadil Awal 1436/21
Maret 2015
LANDASAN IDEAL MUHAMMADIYAH
Landasan normatif bagi pelaksanaan dan aktifitas
Muhammadiyah meliputi tiga hal :
1. Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Kepribadian Muhammadiyah
3. Matan Keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah
4. Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah
MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH
• Sejarah Perumusan
Kegelisahan Ki Bagus Hadikusumo dalam
melihat perkembangan zaman yang terus
maju membawa konsekuensi logis terhadap
cita-cita perjuangan Muhammadiyah. Untuk
itulah Ki Bagus merumuskan konsep MADM.
Konsep MADM ini diajukan dan dibahas dalam
Muktamar Muhammadiyah ke 31 tahun 1950
di Yogyakarta.
Latar belakang disusunnya MADM
1. Belum adanya rumusan formal tentang dasar
dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah
2. Adanya kecenderungan kehidupan rohani
keluarga Muhammadiyah yang menampakkan
gejala menurun sebagai akibat terlalu berat
mengejar kehidupan duniawi
3. Semakin kuatnya berbagai pengaruh alam
pikiran dari luar, yang langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan paham dan
keyakinan hidup Muhammadiyah
Matan Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah secara lengkap adalah
sebagai berikut:
)3( ‫الر ِح ِيم‬ ‫) ه‬2( َ‫ب ْالعَالَ ِمين‬
‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ّلِل َر‬ ِ ‫) ْال َح ْم ُد ِ ه‬1( ‫الر ِح ِيم‬ ‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
‫َّللا ه‬
َ ‫ط ْال ُم ْست َ ِق‬
‫يم‬ َ ‫الص َرا‬
ِ ‫) اِ ْه ِدنَا‬5( ‫ين‬ ُ ‫هاك نَ ْست َ ِع‬َ ‫هاك نَ ْعبُ ُد َو ِإي‬
َ ‫) ِإي‬4( ‫ِين‬ ِ ‫َما ِل ِك يَ ْو ِم الد‬
)7( َ‫ض ِالين‬ ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َوالَ ال ه‬
ِ ‫ضو‬ُ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغ‬ َ ‫ط الهذِينَ أ َ ْنعَ ْم‬
َ ‫ص َرا‬ ِ )6(
}7-1 :‫{الفاتحة‬
“Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang
segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam; yang
Maha Pemurah dan Maha Penyayang, yang memegang
pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau,
hamba menyembah dan hanya kepada Engkau, hamba
mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba
akan jalan yang lempang; jalan orang-orang yang telah
Engkau beri kenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak
tersesat”. (Al-Qur’an, Surat al-Fatihah).
Lanjutan….
‫إل ْسالَ ِم ِد ْينَا َو ِب ُم َح همد نَ ِبيها‬ ِ ‫ْت ِبا‬
ِ ‫هللا َربها َو ِب‬ ُ ‫ضي‬
ِ ‫َر‬
.‫س ْوالا‬ُ ‫َو َر‬
“Saya ri’dla: bertuhan kepada Allah, beragama
kepada Islam dan bernabi kepada Muhammad
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam”.
• Amma Ba’du, bahwa sesungguhnya ketuhanan
itu adalah hak Allah semata-mata, bertuhan
dan beribadah serta tunduk dan taat kepada
Allah adalah satu-satunya ketentuan yang
wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama
manusia.
Lanjutan…..
• Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-
iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
• Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan
bahagia hanya dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran,
persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan
dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
• Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi
yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok
hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
• Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari hukum yang
manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang
yang mengaku bertuhan kepada Allah.
• Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian
Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan
diajarkan kepada ummatnya masing-masing untuk
mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
Lanjutan…..
• Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia
dan sentosa tersebut, tiap-tiap orang, terutama ummat
Islam, ummat yang percaya akan Allah dan hari
kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang
suci; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-
giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan
menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu
di dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan
karunia Allah dan ridla-Nya belaka, serta mempunyai
rasa tanggung jawab di hadlirat Allah atas segala
perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakkal
bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau
kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang
menghalangi pekerjaannya, dengan penuh
pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah
yang Maha Kuasa.
Lanjutan….
• Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat
yang demikian itu, maka dengan berkat dan
rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam
Qur’an:

‫وف َويَ ْن َه ْو َن‬


ِ ‫ون ِبا ْل َم ْع ُر‬ َ ‫َو ْلتَك ُْن ِم ْن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَ ْدع‬
َ ‫ُون ِإلَى ا ْل َخ ْي ِر َويَأ ْ ُم ُر‬
}104 :‫ون {ال عمران‬ َ ‫ع َِن ا ْل ُم ْن َك ِر َوأُولَ ِئ َك ُه ُم ا ْل ُم ْف ِل ُح‬
• “Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang
mengajak kepada ke-Islaman, menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah dari pada keburukan.
Mereka itulah golongan yang beruntung
berbahagia” (Q.S. Ali Imran: 104).
Lanjutan……..
• Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau
18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh Almarhum
KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan
sebagai “gerakan Islam” dengan nama
“MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan
Majlis-majlis (Bahagian-bahagian)nya,
mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan
“syura” yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
Muktamar.
Lanjutan ……..
• Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban
mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti
sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW guna
mencapai karunia dan ridla-Nya, di dunia dan akherat,
untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia,
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah,
sehingga merupakan:
ٌ ُ‫ب َغف‬
}15 :‫ور {السبأ‬ َ ٌ ‫بَ ْل َدة‬
ٌّ ‫ط ِيبَةٌ َو َر‬
• “Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di
bawah perlindungan Tuhan yang Maha Pengampun”.
(QS. as-Saba’:15).
• Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan
umat Islam dapatlah diantar ke pintu gerbang syurga
“Jannatun Na’im” dengan keridlaan Allah yang Rahman
dan Rahim.
7 Pokok Pikiran dalam MADM
 Pertama, hidup manusia harus berdasar Tauhid Allah, bertuhan
dan beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.
 Kedua, hidup bermasyarakat merupakan sunnatullah.
 Ketiga, hanya dengan hukum Allah tata kehidupan sosial dapat
berjalan dan berkembang secara positif.
 Keempat, penempatan Islam sebagai sumber hukum ‘tertinggi
merupakan kewajiban manusia.
 Kelima, agama Islam adalah agama seluruh utusan Allah, yang
mana pengamalannya dengan ittiba’ Rasul.
 Keenam, organisasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam
hidup sosial.
 Ketujuh, tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah
terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur, yang diridlai Allah
SWT.
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
1. Pengertian Kepribadian Muhammadiyah.
Kepribadian Muhammadiyah adalah ciri dan
sifat-sifat khas Muhammadiyah yang
merupakan manifestasi dari jiwa dan
semangat Muhammadiyah, yang mewarnai
setiap gerak dan langkah perjuangan
Muhammadiyah, harus dimiliki dan dipelihara
oleh setiap warga Muhammadiyah.
2. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
 Perumusan Kepribadian Muhammadiyah berawal
dari suatu Kursus Pimpinan yang diselenggarakan
oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada
bulan Ramadhan 1381 H, yang diikuti oleh
utusan-utusan dari seluruh Pimpinan
Muhammadiyah Daerah (sekarang Pimpinan
Daerah Muhammadiyah) se-Indonesia. Salah satu
pembicara dalam kursus itu adalah KH Fakih
Oesman, menyampaikan materi tentang “Apakah
Muhammadiyah itu?” Dari sinilah muncul
kesadaran akan kebutuhan persyarikatan
terhadap Rumusan Kepribadian Muhammadiyah
yang dapat dijadikan sebagai pedoman
perjuangan Muhammadiyah.
3. Matan(Isi) Rumusan Kepribadian
Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah memuat 4


(empat) hal yaitu :
a) Apakah Muhammadiyah Itu?
b) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
c) Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan
Muhammadiyah; dan
d) Sifat Muhammadiyah.
Isi dari masing-masing keempat hal tersebut
akan diuraikan dalam paparan berikut :
1) Apakah Muhammadiyah Itu?
• Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan
gerakan Islam. Maksud geraknya adalah dakwah Islam dan
amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua
bidang: perseorangan dan masyarakat.
• Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang
pertama terbagi kepada dua golongan; kepada yang telah
Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni.
• Yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan
ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun dakwah dan
amar ma’ruf nahi munkar kedua, ialah kepada masyarakat,
bersifat perbaikan dan bimbingan serta peringatan.
2) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
a) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat
kepada Allah;
b) Hidup manusia bermasyarakat;
c) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan
berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat;
d) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada
Allah dan ihsan kepada kemanusiaan;
e) Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad
SAW.; dan
f) Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan
ketertiban organisasi.
3). Pedoman Amal Usaha dan
Perjuangan Muhammadiyah
Apapun yang diusahakan dan bagaimanapun
cara perjuangan Muhammadiyah untuk
mencapai tujuan tunggalnya harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran
Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang
diridlai Allah.”
4) Sifat Muhammadiyah
 Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-
sifatnya, terutama yang terjalin dibawah ini:
1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan
kesejahteraan;
2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
Islamiyah;
3) Lapang dada, luas pandangan dengan memegang
teguh ajaran Islam;
4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan;
5) Mengindahkan segala hukum, undang-undang,
peraturan serta dasar dan falsafah negara yang sah;
6) Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan
serta menjadi contoh teladan yang baik;
lanjutan……
7)Aktif dalam perkembangan masyarakat, dengan
maksud: ishlah pembangunan sesuai dengan
ajaran Islam;
8)Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga
dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
agama Islam, serta membela kepentingannya;
9)Membantu pemerintah serta bekerjasama
dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun negara untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur yang diridlai Allah; dan
10) Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar
dengan bijaksana.
MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA
HIDUP MUHAMMADIYAH (MKCHM)
A. Latar belakang dirumuskannya MKCHM
Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita
Hidup (MKCH) Muhammadiyah ditetapkan
dalam sidang Tanwir tahun 1969 di
Ponorogo. Pada tahun 1970, tepatnya pada
Tanwir di Yogyakarta.
B. Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup
Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam, bercita-
cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama, adil, dan makmur yang diridlai Allah SWT
untuk melaksanakan fungsi dan missi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam
adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi
penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada ummat manusia sepanjang
masa dan menjamin kesejahteraan hidup
material dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Lanjutan………
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam
berdasarkan: Al-Qur’an: Kitab Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan
ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan Nabi
Muhammad SAW; dengan menggunakan akal
fikiran sesuai jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang: a) Aqidah; b) Akhlak; c) Ibadah; d)
Mu’amalat duniawiyah.
Lanjutan…….
4.1. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan
khurafat tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
4.2. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
nilai- nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
Lanjutan…….
4.3. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah
SAW tanpa tambahan dan perubahan dari
manusia.
4.4. Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksananya mu’amalat duniawiyat
(pengolahan dunia dan pembinaan
masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadikan semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.
Lanjutan…….
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan
bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang
adil, makmur dan diridlai Allah SWT “baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur”.
Sistematika rumusan Matan “Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri dari 5
angka”. 5 (lima) angka tersebut dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok:
• Kelompok kesatu: mengandung pokok-pokok
persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka 1
dan 2.
• Kelompok kedua: mengandung persoalan
mengenai faham agama menurut Muhammadiyah,
ialah angka 3 dan 4
• Kelompok ketiga: mengandung persoalan
mengenai fungsi dan missi Muhammadiyah dalam
masyarakat Negara Republik Indonesia, ialah
angka 5
PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI)
WARGA MUHAMMADIYAH
1. Makna PHI Warga Muhammadiyah
• Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang
bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola
bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam
menjalani kehidupan sehari-hari sehingga
tercermin kepribadian Islami menuju
terwujudnya masyarakat utama yang diridloi
Allah SWT.
2. Urgensi PHI Warga Muhammadiyah
1.Kepentingan akan adanya Pedoman yang
dijadikan acuan bagi segenap anggota
Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian
dari Keyakinan Hidup Islami Dalam
Muhammadiyah
2.Perubahan-perubahan sosial-politik dalam
kehidupan nasional di era reformasi yang
menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan
ummat dan bangsa serta mempengaruhi
kehidupan Muhammadiyah
Lanjutan…….
3.Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung
pragmatis (berorientasi pada nilai gunasemata),
materialistis (berorientasi pada kepentingan materi
semata), dan hedonistis (berorientasi pada pemenuhan
kesenangan duniawi) yang menumbuhkan budaya
inderawi (kebudayaan duniawi yang sekular)
4.Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas)
dan multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia
yang majemuk dan serba milintasi) yang dibawa oleh
globalisasi (prosesproses hubungan-hubungan sosial-
ekonomi-politik-budaya yang membentuk tatanan sosial
yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan
bangsa.
LANDASAN OPERASIONAL
MUHAMMADIYAH
1. Pengertian
Landasan operasional adalah
merupakan pijakan bagi
persyarikatan Muhammadiyah
dalam menjalankan aktivitas-
aktivitas untuk mencapai maksud
dan tujuannya.
Landasan Operasonal Muhammadiyah
Meliputi :
1. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART)
Muhammadiyah
2. Khittah Perjuangan Muhammadiyah
3. Keputusan-keputusan
Muhammadiyah
1. AD dan ART MUHAMMADIYAH
• Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah
merupakan anggaran pokok yang
menyatakan dasar, maksud dan tujuan
organisasi Muhammadiyah, peraturan-
peraturan pokok dalam menjalankan
organisasi, dan usaha-usaha yang harus
dilakukan untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut. Penjelasan AD
dicantumkan dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).
2. KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
• Khittah Perjuangan Muhammadiyah merupakan
strategi yang ditetapkan dalam Muktamar untuk
mencapai maksud dan tujuan persyarikatan.
Dengan demikian Khittah merupakan langkah-
langkah yang terperinci dan berjenjang serta
berkesinambungan yang memberikan jalan dan
arah bagi amal usaha Muhammadiyah, sehingga
Khittah dapat berubah setiap saat. Oleh karena
khittah diputuskan dalam Muktamar, maka
perubahannya pun harus disahkan dalam
Muktamar.
Contoh Khittah Muhammadiyah hasil
keputusan Muktamar Muhammadiyah
ke 40 di Surabaya tahun 1978
• Muhammadiyah dan Politik. Dalam bidang politik,
Muhammadiyah berusaha sesuai dengan Khittahnya:
dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam arti
dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah
harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional,
secara operasional, dan secara konkrit riil, bahwa
ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dan Negara
Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD ‘45
menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta
sejahtera, bahagia, material dan spiritual yang diridlai
Allah SWT.
Lanjutan……
• Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut
merupakan bagian gerakannya dalam masyarakat, dan
dilaksanakan berdasarkan landasan dan peraturan yang
berlaku dalam Muhammadiyah. Dalam hubungan ini
Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan bahwa:
Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam yang beramal
dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat,
tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak afiliasi
dari sesuatu partai politik atau organisasi apa pun. Setiap
anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat
tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang
tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
persyarikatan Muhammadiyah
3. Keputusan-keputusan
Muhammadiyah
• Keputusan-keputusan Muhammadiyah
meliputi banyak hal, dan keputusan
Muktamar, Tanwir, Musyawarah Wilayah
(Musywil), Musyawarah Daerah (Musyda),
Musyawarah Cabang (Musycab), sampai
Musyawarah Ranting (Musyran). Di samping
itu, masih ada keputusan-keputusan lain
sebagai kebijakan pimpinan pada masing-
masing tingkat.
VISI DAN MISI MUHAMMADIYAH
• VISI MUHAMMADIYAH :
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang
berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa
istiqamah dan aktif dalam melaksanakan Dakwah
Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar di segala bidang
sehingga menjadi rahmatan li al-’alamin bagi
umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan menuju
terciptanya Masyarakat Utama yang diridhai Allah
Subhanahu Wata’ala dalam kehidupan di dunia
ini.
MISI MUHAMMADIYAH
• a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai
dengan ajaran Allah SWT, yang dibawa oleh Rasul Allah
yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi
Muhammad SAW.
• b. Memahami agama dengan menggunakan akal
pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk
menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan
kehidupan yang bersifat duniawi.
• c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber
kepada Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir
untuk umat manusia dan Sunnah Rasul.
• d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam
kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai