Anda di halaman 1dari 7

CIRI GERAKAN MUHAMMADIYAH

CIRI GERAKAN MUHAMMADIYAH - Persyarikatan Muhammadiyah


sebagai suatu gerakan sangat mudah dikenal, karena mempunyai
ciri/identitas yang khusus, yaitu gerakan Islam, da'wah amar ma'ruf
nahi munkar, gerakan tajdid, bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah
as-Shahihah al-Maqbuulah, bertaraf nasional (bahkan Internasional
yakni dengan banyaknya berdiri cabang-cabang istimewa
Muhammadiyah di luar negeri).
Soal-soal Materi Ciri Gerakan Muhammadiyah
Memperkokoh Idealisme Amal Usaha (Oleh:
Haidar Nashir)
Menggerakkan Seluruh Potensi
Muhammadiyah (Oleh: Haidar Nashir)

A. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Islam


Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Islam dan Dakwah Islam
karena mendasarkan perjuangannya pada ajaran Islam. Adapun
pengertian masing-masing sebagai berikut:

1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Muhammadiyah dalam melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan


dan cita-cita hidupnya selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran
Islam, dan Muhammadiyah mempunyai keyakinan bahwa hanya Islam
yang dapat mengatur tata kehidupan manusia yang membawa
kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini
didasarkan pada:
1. Firman Allah 'Azza wa Jalla Tentang Kebenaran Islam:

ِ ِ ‫ِّين ِعن َد هَّللا‬


‫اإل ْسالَم‬ َ ‫إِ َّن الد‬

“Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” [Ali


Imron: 19]

RELATED:Organisasi Muhammadiyah
2. Tentang Ketinggian Islam:

‫ين‬ ِ ‫اآلخ َر ِة ِم َن ْال َخ‬


َ ‫اس ِر‬ ِ ‫ْالم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي‬
ِ ‫َو َم ْن يَ ْبتَ ِغ َغي َْر اإلس‬

“Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka


tidak akan diterima dari padanya, dan ia di akhirat kelak termasuk
orang-orang yang merugi.” (Ali Imron: 85).”

3. Tentang maksud dan tujuan Muhammadiyah, yaitu: "menegakkan


dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya"

Untuk meraih maksud dan tujuan ini, Muhammadiyah bergerak


mengamalkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh. Amalan
perorangan maupun  amal kolektif/jama'ah/dalam organisasi,
semuanya dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah


Dalam mewujudkan cita-cita dan keyakinannya Muhammadiyah
menggunakan cara Da'wah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar dengan
hikmah kebijaksanaan. Jadi Muhammadiyah menempatkan dirinya
sebagai gerakan Da'wah: mengajak, memanggil, menyeru dengan
tidak jemu-jemunya, tidak memaksa, tidak boleh marah, tidak boleh
putus asa apabila tidak berhasil, apabila dimusuhi, semuanya harus
diterima dengan senang hati. Berhasil itu memang yang diharapkan,
tidak berhasil itu hak Allah, kita serahkan pada Allah, kita puas karena
telah memenuhi kewajiban. Kita perlu ingat bahwa taufiq, hidayah,
dan 'inayah itu milik Allah semata.

Selanjutnya kita sebagai warga Muhammadiyah mendapat kewajiban


melakukan Da'wah Islam Amar ma'ruf Nahi Munkar seperti firmanNya:

‫ُوف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬ َ ‫ون إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمر‬
ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬ َ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُع‬
َ ِ‫َوأُو ٰلَئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬
‫ُون‬

RELATED:CIRI GERAKAN MUHAMMADIYAH


"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". (QS. Ali
Imran: 104)

Hadits Nabi:

ً‫بَلِّ ُغوا َعنِّى َولَ ْو آيَة‬ 

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Cara Melakukan Da'wah

ۚ ‫يل َرب َِّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم ِبالَّتِي ِه َي أَحْ َس ُن‬
ِ ِ‫ع إِلَ ٰى َسب‬
ُ ‫ا ْد‬
‫ين‬َ ‫ض َّل َع ْن َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد‬
َ ‫إِ َّن َرب ََّك هُ َو أَ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk". (QS. An-Nahl: 125)

Adapan yang menjadi obyek Da'wah terdiri atas dua kelompok, yaitu:
a. Ummat Ijabah: adalah da'wah kepada orang yang telah
Islam. Da'wah ini bersifat pembaruan (tajdid) sesuai dengan sumber
asilnya yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.

b. Ummat Da'wah: yaitu da'wah kepada orang-orang yang belum


Islam. Da'wah ini bersifat ajakan dan bimbingan yang bersifat
mendidik agar mendekat pada Islam, mendengar, mempelajari
kemudian masuk Islam.

RELATED:Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam


Baca juga: Soal-soal Materi Ciri Gerakan
Muhammadiyah
B. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid dan Nasional

1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid

Tajdid yang dimaksud dalam gerakan Muhammadiyah adalah


memperbarui cara berpikir sesuai dengan perkembangan dan
perubahan zaman. Bukan pembaruan ajaran Islam, tetapi cara berpikir
umat Islam yang perlu diperbarui. Sasaran gerakan tajdid adalah
manusia. Perubahan zaman jangan sampai merusak dasar-dasar
ajaran Islam. Demikian juga tidak membuat umat Islam ketinggalan
zaman. Sehingga tidak leluasa menjalankan amal ibadah. Bahkan
zaman yang terus berkembang hendaknya memberi kesempatan
kepada umat Islam yang teguh pada jabatan agamanya, bertambah
mendapatkan peluang baru mengamalkan seluruh ajaran agamanya.

Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya


dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam
kepada sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan Al-Hadits (As-Sunnah
As-Shahihah Al-Maqbullah). Membersihkan dari penyakit TBC
(Takhayul, Bid’ah dan Churafat). Penyakit ini sangat berbahaya bagi
perkembangan ajaran Islam yang murni dan merusak aqidah Islam.
Sebagai contoh dalam realita keumatan kita seperti meramal,
perdukunan, sesaji, kenduri, dan ritual atau tata cara ibadah yang
tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis. 
Oleh sebab itu Muhammadiyah selalu berorientasi kepada
pembaharuan dalam segala bidang sesuai dengan kemajuan
zaman dengan tidak meninggalkan prinsip Islam. Allah berfirman:

‫إِ َّن هَّللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّرُوا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga


mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-
Ra’d/13:11].

2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Nasional

Muhammadiyah didirikan pada saat penjajahan Belanda masih


menduduki bumi Indonesia. Mula-mula gerakan ini dicurigai oleh
pemerintah Belanda. Beberapa kali izin mendirikannya ditolak atau
digagalkan. Namun, usaha dari K.H. Ahmad Dahlan bersama tokoh
kebangkitan nasional lainnya tidak pernah berhenti. Penjelasan dari
beliau dan tokoh-tokoh Budi Utomo pada Pemerintah Belanda mempu
meyakinkan tentang tujuan gerakan ini. Tujuan suci dari gerakan ini
adalah membantu pemerintah mencerdaskan bangsa, terutama umat
Islam. Walupun sebenarnya Pemerintah Belanda tentu tidak
menghendaki bangsa Indonesia menjadi cerdas dan pandai. Namun
akhirnya, perjuangan beliau dan atas pertolongan dan ridla Allah SWT,
izin dari Pemerintah Belanda dapat diperoleh. Dengan catatan wilayah
gerak persyarikatan ini hanya di Pulau Jawa.
Mulai saat itu Muhammadiyah berkembang, dan tetap menyesuaikan
diri dengan perubahan zaman. Sambil terus menghidupkan roh jihad
dalam jiwa umat Islam. Mulai mengikuti perkembangannya sampai
masa proklamasi kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah bergerak
dalam bidang dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Muhammadiyah juga
memberi andil bagi perkembangan nasionalisme Indonesia dan jiwa
Islam. Kemudian menempatkan Muhammadiyah sebagai suatu
pergerakan yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan tanah air
Indonesia dalam bidang-bidang kehidupan. Maka dikenallah oleh
setiap orang dan tokoh nasional sikap dan karakter K.H. Ahmad
Dahlan beserta latar belakang perjuangannya.

Itulah awal dikenalnya dan ditancapkan Muhammadiyah sebagai


pergerakan nasional Indonesia. Banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah
yang berperan besar dalam pergerakan yang bersifat nasionalisme.
Beberapa diantaranya yaitu Ki Bagus Hadi Kusumo, K.H. Mas Mansur,
Jenderal Sudirman, Kasman Singodimeja dan Buya HAMKA.
RELATED:PERKEMBANGAN DUNIA ISLAM

Tokoh-tokoh Muhammadiyah yang diangkat sebagai Pahlawan


Nasional adalah:
1. KH. Ahmad Dahlan
2. Siti Walidah (Nyai Dahlan/Istri KH. Ahmad Dahlan)
3. Prof. KH. Kahar Muzakir (Termasuk Penandatangan Piagam Jakarta)
4. Mulyadi Djoyomartono (Menteri Sosial RI Pertama)
5. KH. Mas Mansur
6. Prof. DR. Haji Abdul Malik Karim Amrullah/HAMKA (Ketua MUI
pertama)
Baca juga: Soal-soal Materi Ciri Gerakan
Muhammadiyah
C. Membiasakan Diri Berperilaku "Amar Ma'ruf Nahi Munkar"
Sesuai Prinsip Dasar Ajaran Muhammadiyah

Setiap muslim dan muslimah hendaknya membiasakan diri untuk


berperilaku amar ma'ruf nahi munkar (memerintah/mengajak pada
kebaikan dan mencegah kemunkaran) baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap sesama manusia (orang lain).

Setiap muslim dan muslimah yang  berperilaku amar ma'ruf nahi


munkar terhadap diri sendiri, tentu akan senantiasa bertaqwa kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala, dimanapun dan kapanpun ia berada, ia
akan selalu bersyukur kepadaNya bila dadlam situasi yang
menyenangkan dan akan senantiasa bersabar bila berada dalam
kondisi yang menyusahkan. Melakukan amar ma'ruf terhadap diri
sendiri berarti harus berinisiatif, aktif serta kreatif beramal shalih yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

Melakukan nahi munkar terhadap diri sendiri berarti harus mengekang


diri dari berbuat munkar atau keji dan tercela, seperti: malas, marah,
iri dengki, dendam, putus harapan, pembolos, dan lain-lain. Hindari
perilaku tercela ini, buang jauh-jauh, jangan menggosip, bersangka
buruk (suu-ud dhon) dan lain-lain.

Demikian juga setiap muslim dan muslimah hendaknya membiasakan


diri beramar ma'ruf nahi munkar terhadap sesama, baik dalam
kehidupan keluarga, bertetangga, maupun terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Contoh amar ma'ruf
terhadap sesama: mengajak belajar bersama, menagajak shalat
berjamaah, mengajak disiplin berangkat sekolah, mengajak masuk
kelas tepat waktu, dan lain-lain. Sedang contoh nahi munkar terhadap
sesama: mengajak menghindari perilaku tercela, mencegah teman
yang membully teman lainnya, mencegah perjudian, mencegah teman
yang mau bolos sekolah, dan lain-lain.

InsyaaAllah, jika setiap muslim dan muslimah atau anggota


masyarakat telah melakukan amar ma'ruf nahi munkar  dalam
kehidupan sehari-hari, niscaya mereka akan memperoleh kehidupan
yang baik di dunia-akhirat dan selamat/terjaga dari neraka, terkabul
do'a mereka "Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wafil aakhiroti
hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar" (Yaa Rabb kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari
adzab api neraka).

Anda mungkin juga menyukai