Anda di halaman 1dari 22

KEPRIBADIAN

MUHAMMADIYAH
Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
Dosen Pengampu :
Dr. Rudianto, M.Ag.

Disusun Oleh :
Hasanah Ahlaqul Karimah
NIM. 21322025
Pendidikan Matematika
Kelas A
A. Pengertian Kepribadian Muhammadiyah
Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu atau kelompok
bereaksi dan berinteraksi dengan individu atau kelompok lain. Disamping
itu, kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri
individu atau suatu kelompok.

Pengertian Kepribadian Muhammadiyah


Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa
dan siapa Muhammadiyah, serta gambaran wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah itu
sendiri, yang menunjukkan ciri khas perjuangan Muhammadiyah. Berbicara tentang kepribadian
berarti bicara tentang aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah untuk menjaga dan
melindungi setiap warga Muhammadiyah agar tetap berada dalam koridor yang ditetapkan
Muhammadiyah dengan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepribadian
Muhammadiyah.
Sifat ini, ditunjukkan untuk memperlihatkan jati diri Muhammadiyah sebagai organisasi yang
bebas dan non-mazhab dan memberikan pernyataan yang bisa diterima oleh setiap kalangan manusia.
Ini tampak dalam 10 butir yang akan disebutkan itu tidak memberikan ungkapan negatif malah justru
positif membantu pemerintah dalam menciptakan kehidupan damai dan harmonis sesuai tuntunan
ajaran Alquran dan Sunnah al-Maqbūlah. Di antara kepribadian Muhammadiyah adalah amar ma’ruf
nahi munkar, yaitu memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemunkaran. Keduanya
telah biasa dilakukan Muhammadiyah lewat dakwah baik secara lisan maupun, tulisan dan perbuatan.
Hal ini merupakan bagian dari ideologi gerakan Muhamamdiyah untuk mewujudkan masyarakat
utama yang adil dan makmur yang diridai Allah demi mewujudkan masyarat suatu madani yakni
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
B. Sejarah dan Isi Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah ini disusun pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh


Kolonel HM. Yunus Anis priode 1959-1962. Kepribadian Muhammadiyah ini semula
bersumber dari uraian KH. Faqih Utsman pada waktu ia memberi pelatihan di Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta diadakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beliau
menjelaskan tentang “Apa Muhammadiyah itu?. lalu dimusyawarahkan bersama perwakilan
PWM yaitu: H.M. Saleh Ibrahim (Jawa Timur), R. Darsono (Jawa Tengah), Adang Affandi
(Jawa Barat) dan disempurnakan oleh anggota TIM, antara lain: K.R. Moh. Wardan, Prof. K.H.
Farid Ma’ruf, M. Jarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy, turut membahas Prof. H. Kasman
Singodimejo, SH., dan prakarsa K.H. Faqih Usman. Kepribadian Muhammadiyah dibawa ke
sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-35 di Jakarta (Muktamar setengah Abad). Setelah
mengalami perbaikan dari usulan para peserta Tanwir hingga sempurna, maka pada waktu
Muktamar ke-35 tahun 1962 Kepribadian Muhammadiyah disahkan oleh K.H. Faqih Utsmān.
C. Hakekat Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah ini merupakan sebuah rumusan yang menggambarkan


hakekat Muhammadiyah yang menjadi dasar, pedoman amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Oleh karena itu, setiap warga
Muhammadiyah dalam kehidupan tidak boleh lepas dari kepribadian dimulai dari kehidupan
pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan bermasyarakat dan lingkungan berbangsa dan
bernegara.

Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan pedoman dan pegangan


gerakan Muhammadiyah yang menghantarkan pada terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Sepuluh butir kepribadian tersebut yang telah dirumuskan oleh para tokoh
Muhammadiyah merupakan bagian dari pengejawantahan dari Alquran dan al-Sunnah al-
Maqbūlah sebagai sumber rujukan utama.
D. Matan (Kandungan Isi) Kepribadian Muhammadiyah
Matan atau kandungan isi Kepribadian Muhammmadiyah terdiri dari empat pokok bagian yang berisi,
sebagai berikut :

1 Apakah Muhammadiyah itu?


Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam” maksud gerakannya
adalah dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang yakni
perseorangan dan masyarakat. Kepada yang sudah Islam bersifat tajdid (pembaharuan) untuk kembali
kepada ajaran Islam yang murni, dan kepada yang belum masuk Islam bersifat ajakan untuk memeluk
Islam.

2 Dasar Amal Usaha Muhammadiyah


Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya kepada prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, yaitu:
1 Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

2 Hidup manusia bermasyarakat.


3 Mematuhi ajaran Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam adalah satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

4 Menegakkan dan menjungjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan Ihsan kepada sesama manusia.

5 Ittiba’ atau mengikuti kepada langkah perjuangan Nabi Muhammadiyah SAW.

6 Melancarkan amal usahanya dan perjuangan dengan ketertiban Organisasi.

3 Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Menilik kepada dasar prinsip di atas, maka amal usaha dan perjuangan organisasi
Muhammadiyah berpedoman kepada kalimat “Berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya,
bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh
jalan yang diridhai Allah SWT”.
4 Sifat-sifat Muhammadiyah

Muhammadiyah wajib memiliki dan memelihara sifat - sifatnya sebagai berikut:


1) Beramal dan berjuang untuk sebuah perdamaian dan kesejahteraan.
2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah.
3) Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5) Mengindahkan segala bentuk hukum, undang-undang, peraturan dan dasar dan falsafah negara
yang sah.
6) Amar ma’ru nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik.
7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan
ajaran Islam.
8) Kerjasama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
agama Islam serta membela kepentingannya.
9) Membantu pemerintah (presiden) serta bekerjasama dengan golongan (Islam) lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang
diridai Allah.
10) Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
E. Komentar atau Analisis Terhadap data Terkait Kepribadian Muhammadiyah

Matan atau kandungan isi Kepribadian Muhammmadiyah terdiri dari 4 pokok bagian. Saya
setuju dengan semua pokok bagian sebagai kandungan isi kepribadian Muhammadiyah merupakan
kepribadian dan ajaran-ajaran baik juga benar untuk umat guna merespon perkembangan umat
muslim khususnya bagi kemajuan Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan Islam, dakwah amar
ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Analisis 4 pokok bagian Matan atau
kandungan isi Kepribadian Muhammadiyah, sebagai berikut.

1 Apakah Muhammadiyah itu?


Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam” maksud gerakannya
adalah dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang yakni
perseorangan dan masyarakat. Kepada yang sudah Islam bersifat tajdid (pembaharuan) untuk kembali
kepada ajaran Islam yang murni, dan kepada yang belum masuk Islam bersifat ajakan untuk memeluk
Islam. Saya setuju, bahwa persyarikatan Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah islam amar
ma’ruf nahi munkar karena memang pada zaman sekarang banyak pengajian-pengajian yang dilakukan
muhammadiyah sebagai ajakan untuk berbuat baik dan menjauhi keburukan, seperti pengajian ahad
pagi di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Setiap umat Islam memang dianjurkan untuk melakukan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.
Hal ini, sesuai yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
‫هّٰلل‬
‫ب َل َكانَ َخ ْي ًرا َّل ُه ْم ۗ ِم ْن ُه ُم‬ ِ ‫اس َتْأ ُم ُر ْونَ ِبا ْل َم ْع ُر ْو‬
ِ ‫ف َو َت ْن َه ْونَ َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر َو ُتْؤ ِم ُن ْونَ ِبا ِ ۗ َو َل ْو ٰا َمنَ اَهْ ل ُ ا ْلك ِٰت‬ ِ ‫ُك ْن ُت ْم َخ ْي َر ا ُ َّم ٍة ا ُ ْخ ِر َج ْت لِل َّن‬
َ‫ا ْل ُمْؤ ِم ُن ْونَ َواَ ْك َث ُر ُه ُم ا ْل ٰفسِ قُ ْون‬
Artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (Q.S. Ali 'Imran ayat [3] : 110)
Sebagaimana firman Allah SWT:
ٰۤ
َ‫ولىِٕ َك ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُح ْون‬ ِ ‫َو ْل َت ُكنْ ِّم ْن ُك ْم ا ُ َّم ٌة َّيدْ ُع ْونَ ِا َلى ا ْل َخ ْي ِر َو َيْأ ُم ُر ْونَ ِبا ْل َم ْع ُر ْو‬
ُ ‫ف َو َي ْن َه ْونَ َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر ۗ َوا‬
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali ‘Imran [3] : 104).
2 Dasar Amal Usaha Muhammadiyah

Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya kepada prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Hakekat Muqadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah (MADM) merupakan kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan Sunnah
tentang pengabdian manusia kepada Allah SWT, amal, dan perjuangan bagi setiap muslim yang sadar
akan kedudukannya selaku hamba dan khalifah di muka bumi. Hakekat manusia disebutkan sebagai
hamba Allah SWT dan khalifah di bumi yang berperan penting untuk keberlangsungan dan
keberagamaan bagi setiap muslim yang mengetahui posisinya atas Allah SWT. Posisi manusia berada
di bawah kekuasaan dan otoritas Allah SWT yang mempunyai hak untuk menentukan setiap manusia
dalam menciptakan dan memberikan tugas. Manusia tidak tahu apa-apa ketika terlahir dari perut
ibunya hingga tidak pernah berpikir apakah ia seorang laki-laki atau perempuan. Maka dari situlah,
otoritas Allah di atas segala-segalanya maka Allah memberikan tugas kepada manusia untuk beribadah
kepada-Nya. Saya setuju, dengan semua pokok pikiran sebagai inti dari isi Muqadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah merupakan ajaran-ajaran baik dan benar untuk umat guna merespon
perkembangan umat muslim khususnya bagi kemajuan Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan
Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung
tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Sehingga, dapat
dijadikan sebagai dasar gerak dan segala amal usaha Muhammadiyah.
Selain itu, Allah memilih manusia sebagai khalifah atau pemimpin yang mampu memimpin
dirinya, masyarakat, dan lingkungannya sebagaimana disinyalir dalam firman-NYA:

ۤ
ِ ‫َوا ِْذ َقال َ َر ُّب َك لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة ِا ِّن ْي َجاعِ ل ٌ فِى ااْل َ ْر‬
ُ‫ض َخلِ ْي َف ًة ۗ َقالُ ْٓوا اَ َت ْج َعل ُ فِ ْي َها َمنْ ُّي ْفسِ ُد فِ ْي َها َو َي ْس ِف ُك الدِّ َم ۤا ۚ َء َو َن ْحن‬
َ‫ِّس َل َك ۗ َقال َ ِا ِّن ْٓي اَ ْع َل ُم َما اَل َت ْع َل ُم ْون‬
ُ ‫س ِّب ُح ِب َح ْم ِد َك َو ُن َقد‬
َ ‫ُن‬
Artinya: “Dan ketika Tuhan berkata kepada Malaikat, sesungguhnya Aku menjadikan (manusia)
khalifah di bumi. Mereka berkata: apakah mengapa menjadikan orang yang berbuat kerusakan dan
menumpahkan darah di bumi sedangkan kami bertasbih dengan memuji kepada-Mu dan mensucikan
kepada-Mu. Ia menjawab: Sesungguhnya Aku lebih terhadap apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. Al-
Baqarah [2]: 30).
3 Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Menilik kepada dasar prinsip di atas, maka amal usaha dan perjuangan organisasi
Muhammadiyah berpedoman kepada kalimat “Berpegang teguh kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya,
bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh
jalan yang diridhai Allah SWT”. Saya setuju, memang benar amal usaha dan perjuangan organisasi
Muhammadiyah berpedoman kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu selalu berpedoman kepada Al-Qur’an
dan Hadits sebagai petujuk dalam menjalani kehidupan maupun untuk menyelesaikan berbagai
persoalan, berbagai implementasi dan amal usaha Muhammadiyah juga berdasarkan pada pengamalan
ayat-ayat Al-Qur’an, hal ini sesuai yang dijelaskan dalam website muhammadiyahsolo.com. Yang
berjudul “Ciri perjuangan Muhammadiyah” dan dalam jurnal Psikologi Islam Al-Qalb
ejournal.uinib.ac.id yang berjudul “Corak Pemikiran Hukum Majelis Tarjih Muhammadiyah”. Hal
tersebut, memang sebaiknya diteladani oleh setiap umat muslim khususnya di era sekarang karena
banyak sekali sekarang tradisi budaya atau ajaran yang tidak ada dasarnya. Hal tersebut perlu
dihindari. Setiap bentuk ibadah dan berbagai kegiatan muamalah harus ada dasarnya baik dari Al-
Qur’an maupun Al-Sunnah. Allah SWT berfirman:
َ ‫ْب فِي ِه ُه ًدى ل ِْل ُم َّتق‬
‫ِين‬ َ ‫ك ْال ِك َتابُ اَل َري‬
َ ِ‫َذل‬
Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(Q.S. al-Baqarah/2: 2).
Para ulama meyakini bahwa Al-quran adalah yang utama dan hadits adalah yang
kedua. Kesepakatan didasarkan pada Al-Quran sebagai firman Allah, dan Hadits
berasal dari Nabi, yang merupakan makhluk atau hamba Allah. Kesepakatan
mengenai kedudukan tersebut mengacu kepada perkataan Nabi kepada Muadz bin
Jabal sebagai berikut: “Rasulullah SAW bersabda kepada Mu’adz bin Jabal:
Bagaimana kamu akan memutuskan perkara jika dihadapkan pada suatu persoalan
hukum? Mu’adz menjawab: saya akan memutuskannya berdasarkan kitab Allah (al-
Qur’an). Rasulullah bersabda: jika kamu tidak menjumpainya dalam al-Qur’an?.
Mu’adz menjawab: maka berdasarkan pada sunnah Rasul. Rasulullah bersabda: jika
tidak menjumpainya juga dalam sunnah Rasul? Muadz menjawab: saya akan
berijtihad berdasarkan akal pikiran saya.” (HR. Imam Abu Dawud)
4 Sifat-sifat Muhammadiyah
Muhammadiyah wajib memiliki dan memelihara sifat - sifatnya sebagai berikut:
(1) Beramal dan berjuang untuk sebuah perdamaian dan kesejahteraan; (2) Memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah. Saya setuju dan memang benar Muhammadiyah
selalu berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak kawan, dan mengamalkan
ukhuwah Islamiyah. Kita sebagai umat Islam memang diperintahkan untuk melakukan hal-hal tersebut.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Taubat ayat 34 – 35, yang artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, sungguh sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib
Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu
yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu
simpan itu.”
(3) Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam. Saya setuju dan
memang benar bahwa Muhammadiyah memiliki sifat tersebut. Islam merupakan dasar ideologi
Muhammadiyah dalam melaksanakan Visi dan Misinya dalam berbagai kehidupan yang meliputi
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Islam diyakini sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT dan penyempurna terhadap agama-
agama sebelumnya. Sebagaimana firman Allah SWT:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َّ‫ِ َفاِن‬ ِ ‫ف ا َّل ِذ ْينَ ا ُ ْو ُتوا ا ْلك ِٰت َب ِااَّل م ِۢنْ َب ْع ِد َما َج ۤا َء ُه ُم ا ْل ِع ْل ُم َب ْغ ًي ۢا َب ْي َن ُه ْم َۗو َمنْ َّي ْكفُ ْر ِب ٰا ٰي‬
‫ت‬ َ َ‫اخ َتل‬
ْ ‫اِنَّ الدِّ ْينَ عِ ْندَ ِ ااْل ِ ْساَل ُم ۗ َو َما‬
‫هّٰللا‬
‫ب‬ِ ‫ِسا‬َ ‫س ِر ْي ُع ا ْلح‬
َ َ
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Q.S. Ali Imran [3] : 19).
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat,
apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa adanya lapang
dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak Kawan" tentu berubah menjadi
"Memperbanyak Musuh". Namun bagaimana, pun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan
identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan
demikian, bebas tetapi tetap terkendali. Hal ini didasarkan pada pendapat Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Malang dalam muhammadiyahmalang.blogspot.com yang berjudul “Sifat
Kepribadian Muhammadiyah”.
(4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Hidup bermasyarakat bagi manusia dalam pandangan
Islam merupakan sunatullah, sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. Al-Hujurat [49] :13.
‫ارفُ ْوا ۚ اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْندَ هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
َ ‫شع ُْوبًا َّو َق َب ۤا ِٕى َل لِ َت َع‬
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”(Q.S. Al-Hujurat [49] :13)
Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain. Islam berpendirian
bahwa bersatunya manusia dalam masyarakat adalah suatu keharusan. Islam mengakui manusia
sebagai makhluk yang paling mulia dalam Q.S. Al-Isra [17] :70. Selaku makhluk sosial ia tidak boleh
melepaskan diri dari tanggungjawabnya dalam kehidupan bersama. Islam sangat menekankan arti
pentingnya menghormati, saling membantu, dan mencintai kepada sesama.
(5) Mengindahkan segala bentuk hukum, undang-undang, peraturan dan dasar dan falsafah
negara yang sah. Memang benar dan saya setuju Muhammadiyah memiliki sifat tersebut.
Muhammadiyah sebagai satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga
negara dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap warga
negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan semua itu. Hal ini,
didasarkan pada pendapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang dalam
muhammadiyahmalang.blogspot.com yang berjudul “Sifat Kepribadian Muhammadiyah”.
(6) Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik.
Saya setuju dan memang benar bahwa salah satu ciri khas dan kepribadian Muhammadiyah adalah
dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar. Hal ini, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
yaitu Muhammadiyah berdasar pada Q.S. Ali Imran [3] : 104.
(7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam. Saya setuju dan memang benar Muhammadiyah memiliki sifat tersebut. Kapan
pun dan dimana pun Muhammadiyah selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa
begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan
Muhammadiyah dalam perkembangan masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan
masyarakat, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
Hal ini, didasarkan pada pendapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang dalam
muhammadiyahmalang.blogspot.com yang berjudul “Sifat Kepribadian Muhammadiyah”.
(8) Kerjasama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. Saya setuju dan memang benar
Muhammadiyah memiliki sifat tersebut. Menyiarkan Islam, mengamalkan dan membela kepentingan
Islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam. Karena itu,
Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini,
tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini. Muhammadiyah menjalin kerjasama diberbagai
bidang, kesehatan, pendidikan, kemasyarakatan, dll. Hal ini, didasarkan pada pendapat Ketua
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni dalam muhammadiyah.or.id yang berjudul
“Prinsip-prinsip Kerja Sama Muhammadiyah”. Berdasarkan makna surah Al Ma’un dan Ashr, K.H
Ahmad Dahlan, dalam kisah yang masyhur, menjelaskan pentingnya peduli pada kemanusiaan dan
memanfaatkan waktu untuk senantiasa memberikan nasehat dan beramal shaleh.
(9) Membantu pemerintah (presiden) serta bekerjasama dengan golongan (Islam) lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang
diridai Allah. Negara Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga
Muhammadiyah. Suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik negara, untuk
membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai
Allah. Saya setuju dan memang benar Muhammadiyah memiliki sifat tersebut. Muhammadiyah
kemakmuran masyarakat ini, sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan
mempersubur kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita, "kada al-
faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan kekufuran). Muhammadiyah membangun
kehidupan yang sejahtera, adil, dan makmur melalui (pembaharuan) ajaran Islam dan umat Islam
dengan kembali ke sumber informasi yang asli, Al-Qur’an dan Sunnah. Sekarang ini Muhammadiyah
telah memiliki sekolah (TK ABA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, Ponpes), Perguruan Tinggi
(Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi), Panti Asuhan, dan Rumah Sakit. Nama-nama seperti Bustanul
Athfal TK Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK
Muhammadiyah, dan Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai daerah. Muhammadiyah
disebut banyak berkontribusi untuk memajukan umat dengan memaksimalkan berbagai amal usahanya.
Dua di antaranya disebut paling bermanfaat, yakni di bidang kesehatan serta bidang pendidikan. Hal
ini, didasarkan pada pendapat Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah
Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus
2015. TEMPO/Subekti dalam (nasional.tempo.co).
(10) Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana. Saya setuju dan memang
benar Muhammadiyah memiliki sifat tersebut. Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak
senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan
lebih baik. Jadi, Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan
ke luar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana.
Kesalahan adalah kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain. Bukan sifat
Muhammadiyah tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya itu
salah atau tidak baik. (berdasarkan Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65). Saya setuju dengan tujuan
Muhammadiyah yang ingin menegakkan kebenaran dan membangun masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya karena setiap umat muslim memiliki kewajiban untuk menegakkan kebenaran, serta
meluruskan penyimpangan yang terjadi pada umat muslim di era sekarang.
Sebagaimana perintah Allah dalam firman-NYA:
۟ ُ‫ب لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َوٱتَّق‬
َّ‫وا ٱهَّلل َ ۚ ِإن‬ ۟ ُ‫وا ۚ ٱ ْع ِدل‬
ُ ‫وا ه َُو َأ ْق َر‬ ۟ ُ‫شنَـَٔانُ قَ ْو ٍم َعلَ ٰ ٓى َأاَّل تَ ْع ِدل‬ ُ ِ ‫وا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل‬
ْ ِ‫ش َهدَٓا َء بِٱ ْلق‬
َ ‫س ِط ۖ َواَل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
۟ ُ‫وا ُكون‬

َ ُ‫ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َمل‬


‫ون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ma’idah Ayat 8)
Kesimpulan
Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa
Muhammadiyah, serta gambaran wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri, yang menunjukkan
ciri khas perjuangan Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah ini disusun pada waktu Muhammadiyah dipimpin
oleh Kolonel HM. Yunus Anis priode 1959-1962 yang bersumber dari uraian KH. Faqih Utsman. Setelah mengalami
perbaikan dari usulan para peserta Tanwir hingga sempurna, maka pada waktu Muktamar ke-35 tahun 1962
Kepribadian Muhammadiyah disahkan oleh K.H. Faqih Utsmān. Kepribadian Muhammadiyah menggambarkan
hakekat Muhammadiyah yang menjadi dasar, pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta sifat-sifat
yang dimilikinya. Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi sebagai landasan pedoman dan pegangan gerakan
Muhammadiyah yang menghantarkan pada terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Matan atau
kandungan isi Kepribadian Muhammmadiyah terdiri dari empat pokok bagian yang berisi: (1) Apakah Muhammadiyah
itu?; (2) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah; (3) Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah; (4) Sifat-sifat
Muhammadiyah. Sifat-sifat muhammadiyah ada 10 yaitu: (1) Beramal dan berjuang untuk sebuah perdamaian dan
kesejahteraan; (2) Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah; (3) Lapang dada, luas pandangan
dengan memegang teguh ajaran Islam; (4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan; (5) Mengindahkan segala bentuk
hukum, undang-undang, peraturan dan dasar dan falsafah negara yang sah; (6) Amar ma’ru nahi munkar dalam segala
lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik; (7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah
dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam; (8) Kerjasama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya; (9) Membantu pemerintah (presiden) serta
bekerjasama dengan golongan (Islam) lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur yang diridai Allah; serta (10) Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai