KEMUHAMMADIYAHAN
SUYANTO
Ta’aruf
Biodata Pendidikan
“Kyai Ahmad Dahlan sendiri juga berpesan bahwa dalam mendidik dan
menyebarkan ilmu pengetahuan dan agama tidak hanya cukup dengan memahami
namun juga harus “nglakoni” atau mempraktekkan,”
ِّ فَبَِأ
ِ َي َآاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذب
ان
7
Muhammadiyah telah melahirkan
banyak ragam karakter : Presiden
Soekarno yang heroik, Presiden
Soeharto yang cerdik, Jendral Sudirman
yang tawadhu, Ki Bagus Hadikoesomo
yang futuristic, Buya HAMKA yang
teguh, Pak AR. Fakhrudin yang
akomodatif dan banyak akal, dan masih
banyak lagi tokoh dan ulama
Muhammadiyah yang tak bisa disebut
satu-satu
8
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
A. Faktor Subyektif
Hal-hal yang ada dalam diri KH. Ahmad Dahlan sendiri yaitu:
1. Pemahaman dan wawasan Islam KH. Ahmad Dahlan.
2. Keinginan KH.Ahmad Dahlan agar umat islam memahami
Islam sesuai Al-qur’an dan Sunnah sehingga ummat dapat
mengamalkan Islam secara benar terhindar dari TBC dan
amalnya diterima.
3. Tersugesti QS Ali Imran : 104. Beliau berpendapat bahwa
Mendirikan organisasi amar makruf nahi mungkar adalah
wajib.
(Anhar Anshory, 2019: 18-19)
B. Faktor Objektif
Respon terhadap kondisi internal umat Islam dan penjajah di
Indonesia, yaitu
1. Sinkretisme
yaitu : paham aliran (baru) yang merupakan perpaduan dari
paham beberapa aliran yang berbeda untuk mencari
keserasian, keseimbangan, dan sebagainya
2. Konservatisme.
Yaitu : Menolak pemahaman, penafsiran, dan pembaruan
pemikiran dan praktik agama berdasarkan perkembangan
modern tertentu
3. Fatalisme.
yaitu : ajaran bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini atas
kehendak-Nya. Manusia tidak bisa mengubah keadaan kecuali
pasrah, menerima begitu saja
B. Faktor Objektif
Respon terhadap kondisi internal umat Islam dan penjajah di
Indonesia, yaitu
1. Sinkretisme
yaitu : paham aliran (baru) yang merupakan perpaduan dari
paham beberapa aliran yang berbeda untuk mencari
keserasian, keseimbangan, dan sebagainya
2. Konservatisme.
Yaitu : Menolak pemahaman, penafsiran, dan pembaruan
pemikiran dan praktik agama berdasarkan perkembangan
modern tertentu
3. Fatalisme.
yaitu : ajaran bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini atas
kehendak-Nya. Manusia tidak bisa mengubah keadaan kecuali
pasrah, menerima begitu saja
Pendiri
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad
Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan tanggal 18 November 1912
Miladiyah di Yogyakarta
(Haedar/200)
MATAN KEYAKINAN CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH (MKCH)
• Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
• Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang
diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa,
dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad S.A.W., sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan
menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi
• Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan
• (a) Al-Quran: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad S.A.W.; (b)
Sunnah Rasul: penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad S.A.W.; dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
• Haedar/2007
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi bidang-bidang:
(a) ‘Aqidah.
(b) Akhlaq.
(c) ‘Ibadah.
(d) Mu’amalah dunyawiyat.