30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui[1168],
[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada
manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
(41:33). siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang
menyerah diri?"
(2:132). dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu
kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim
berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk agama Islam".
(2:133). Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda)
maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu
sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail
dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk
patuh kepada-Nya".
(42:13). Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan
apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah
agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
[1340] Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar
Makruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-
Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam,
Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi
penutup Muhammad S.A.W., sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan
(a) Al-Quran: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad S.A.W.; (b) Sunnah Rasul: penjelasan dan
pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang diberikan oleh Nabi
Muhammad S.A.W.; dengan menggunakan akal pikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
Haedar/2007
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi bidang-bidang: (a) ‘Aqidah;
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang
murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan
khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran
Islam; (b) Akhlaq; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran-
ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada
nilai-nilai ciptaan manusia; (c) ‘Ibadah; Muhammadiyah
bekerja untuk tegaknya ‘ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah S.A.W. tanpa tambahan dan perubahan dari
manusia; (d) Mu’amalah dunyawiyat; Muhammadiyah bekerja
untuk terlaksananya mu’amalah dunyawiyat (pengolahan dunia
dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini
sebagai ‘ibadah kepada Allah S.W.T
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia
yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa
dan negara republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan UUD 1945 untuk berusaha bersama-sama menjadikan
suatu negara yang adil dan makmur dan diridlai Allah SWT:
“Baldantun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur”. Haedar/2007
1. Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan
Islam
2. Paham agama dalam Muhammadiyah
3. Fungsi dan Misi Muhammadiyah dalam
kehidupan bangsa dan negara
Haedar/2007
MENURUT KEYAKINAN MUHAMMADIYAH
AQIDAH
MUAMALAT AJARAN
IBADAH
DUNIAWIYAT
ISLAM
AKHLAQ
Allah Ta’ala berfirman :
ْ ُ وَح إ َ ََّل َأن َّ َما إلَ َٰ ه
ُُك إل َ َٰ ٌه َوإ ِح ٌد ۖ فَ َم ْن ََك َن ُ ُ
َٰ ُ َش ِمثْل
ي ْ
ُك ٌ َ َ ُق ْل إن َّ َما َأ ََن ب
ِ ِ ِ ِ
َُشكْ ِب ِع َبا َد ِة َ ِرب ِه َأ َحدا إ
ِ ْ يَ ْر ُجو ِل َق َاء َ ِرب ِه فَلْ َي ْع َم ْل َ ََع اًل َصا ِل احا َو ََل ي
“Katakanlah, sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti
kalian, diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan
kalian itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang salih dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya” (Al-Kahfi : 110).
Allah Ta’ala berfirman
َم ْن ََك َن يُ ِر ُيد إلْ َح َيا َة ُّإدلنْ َيا َو ِزين َ ََتَا ن َُو ِف إلَ ْ ِْي ْم َأ ْ ََعالَه ُْم ِفْيَا َو ُ ُْه
ِ
َ ِفْيَا ََل يُ ْبخ َُس
ون
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka
balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan”
ُأولَ َٰ ِئ َك َّ ِإَّل َين لَيْ َس لَه ُْم ِِف ْإلآ ِخ َر ِة إ ََّل إلنَّ ُار ۖ َو َح ِبطَ َما َصنَ ُعوإ ِفْيَا
ِ
َ َُو ََب ِط ٌل َما ََكنُوإ ي َ ْع َمل
ون
“Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (Huud: 15-16).
Allah Ta’ala berfirman
اء ََّ ِإَّلي َج َع َل ل ْ َ َ َّ َ َ َ ا َ ْ َ َ َّ َ ا
م ِ
ء ام س ل إ ن ِ
م لَ ز ن َ
أ و اءنبِ اء م س ل إو اإشا ر فِ ض َ ر َ
إلْ ُ
ُكُ َ
فَأَ ْخ َر َج ِب ِه ِم َن إلث َّ َم َر ِإت ِر ْزقاا لَ ُ ُْك ۖ فَ ًَل َ َْت َعلُوإ ِ َّ َِّلل َأنْدَ إداإ َو َأنْ ُ ُْت
ون َ تَ ْعلَ ُم
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk
kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kalian mengetahui” (Al-Baqarah : 22).
Allah Ta’ala berfirman
ون ُ
َ َشك ْ م َّ ِ ِ ُ َ ْ َ
ِ ُ َو َما يُ ْؤ ِم ُن أك َُث ُْه َب ََّّلل إَل َو ُْه
ُ
ِ
“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada
Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah
(dengan sembahan-sembahan lain)” (Yusuf: 106).
ُون َذَٰ ِ َِل ِل َم ْن ي َ َشا ُء ۚ َو َم ْنَ َُش َك ِب ِه َوي َ ْغ ِف ُر َما د
َ ْ إَّلل ََل ي َ ْغ ِف ُر َأ ْن ي
َ َّ إ َّن
ِ ِ
َُشكْ َِب َّ َِّلل فَ َق ِد إفْ َ ََت ٰى إثْ اما َعظمياا
ِ ْي
ِ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang dibawahnya bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar” (An-Nisaa`: 48).
Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an yang mulia:
.َأ ْم ُر ََن فَه َُو َرد َم ْن َ َِع َل َ ََع اًل لَيْ َس عَلَ ْي ِه
“Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntunan dari kami, maka
amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu
tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:
a. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
b. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan
diridhai-Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para
Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang
melaksanakannya dipuji dan yang enggan melaksanakannya dicela.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ون َع ْن ِع َباد َِِت َ َوقَا َل َ بر ُّ ُ ُُك إ ْد ُع ِوِن َأ ْس َت ِج ْب لَ ُ ُْك ۚ إ َّن َّ ِإَّل َين ي َ ْس َت ْك ِ ُِب
ِ
َ َُس َي ْد ُخل
ون َ ََج َّ ََّن دَإ ِخ ِر َين
“Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku
perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau
beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina.’” [Al-Mu’min: 60]
Dari An Nawas bin Sam’an radhiyallahu anhu,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda:
والكظمين الغيظ
البر وءاتى الزكوة
والموفون
الذين ينفقون فى
بعهدهم إذا
والصابرين فى شراء والضراء
عهدوا
البأساء والضراء
وحين البأس
QS.2 : 177,
3:133
BERAMAL
DAN
BERJUANG MEMPERBA
ADIL DAN
NYAK
KOREKTIF
KAWAN
MEMBANTU LAPANG
PEMERINTAH DADA
SIFAT
MUHAMMADIYAH
BERSIFAT
KERJASAMA KEAGAMAAN DAN
KEMASYARAKATAN
AMAR
MAKRUF
AKTIF
NAHI
MUNKAR