Ketentuan Tugas:
Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai berikut:
NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda mendownloadnya
sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
Selamat mengerjakan tugas.
Pertanyaan:
Sebagaimana tersebut dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36, bahwa sekiranya
Allah dan Rasul- Nya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak
diperkenankan mengambil ketentuan lain. Oleh sebab itu secara implisit dapat
dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara yang Allah dan Rasul- Nya belum
menetapkan ketentuannya maka umat Islam dapat menentukan sendiri
ketetapannya itu. Pemahaman makna ini didukung oleh ayat dalam Surat Al
Maidah QS 5:101 yang menyatakan bahwa hal-hal yang tidak dijelaskan
ketentuannya sudah dimaafkan Allah SWT.
Asas Syara'
Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau
Al Hadits. Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam dimana Al Quran itu Asas
Pertama Syara' dan Al Hadits itu Asas kedua Syara'. Sifatnya, pada
dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia dimanapun berada, sejak kerasulan
Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.
Furu' Syara'
Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al
Quran dan Al Hadist. Kedudukannya sebaga Cabang Syari'at Islam. Sifatnya pada
dasarnya tidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil
Amri setempat sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah
kekuasaanya.
Tunduk (ْﻀﻮع
ُ ُ)اﻟﺨ
ِ
Hina ()اﻟﺬل
Pengabdian (ﻚ
ْ )اﻟﺘَﻨَﺴ
Pembahasan
1. Hubbu (Cinta), maksudnya adalah ibadah yang didasarkan atas rasa cinta
kepada Allah swt. dan rosulnya.
2. Khauf (Takut), maksudnya adalah ibadah yang didasarkan pada rasa takut
pada Allah swt.
3. Raja' (Harap), maksudnya adalah yang didasarkan pada harapan kepada
Allah swt.
Dengan kata lain agar manusia dapat membawa dirinya di atas jalur
syari’at sehingga pada gilirannya dia akan hidup teratur, tertib dan tentram
dalam menjalin hubungannya baik dengan Khalik (pencipta) yang
disebut hablum minallah, hubungan dengan sesama manusia yang
disebut hablum minannas, serta hubungan dengan alam lingkungan lainnya
yang disebut hablum minal alam. Hubungan yang baik ini akan mempunyai nilai
ibadah, dan tentu dengan menjalankan ibadah yang baik berupa ibadah
langsung (mahdzah) ini akan membuahkan predikat baik dari Allah dan pada
akhirnya akan hasanah fi dunya dan hasanah fil akhirat sehingga dia selamat di
dunia dan di akhirat itulah yang menjadi tujuan semua manusia yang beriman.
Manusia dalam hidupnya terkait dengan fungsi syari’ah pada garis besarnya ada
dua macam yaitu:
Dan tentu jika hidup berpola pada syari’ah tersebut, akan melahirkan kesadaran
berperilaku sesuai dengan dua fungsi tersebut di atas di mana sebagai hamba
mempunyai tugas beribadah, sesuai dengan firmanNya :
ِ ِ ﺖ ٱﻟِْﺠ
ونُ ُﻻ ﻟﻴَ ْﻌﺒِﻧﺲ إ
ِ ﺪ َ ﻦ َو ْٱﻹ ُ َْو َﻣﺎ ﺧَﻠَﻘ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah
Ku”. QS Adz-Dzariyaat : 56.
Selain itu, manusia juga sebagai khalifah di muka bumi, maka ia memiliki
tugas untuk melaksanakan amanat Allah sesuai dengan firmanNya :
Oleh sebab itu maka supaya manusia menjalankan fungsi sebagai khalifah
di muka bumi maka Allah telah menurunkan syari’at Islam yang berguna untuk
mengantarkan manusia guna mendapat ridhoNya supaya mendapatkan
kebahagiaan yang hakiki sesuai dengan ayat Al-Qur’an tersebut di atas. Adapun
ringkasnya fungsi tersebut di atas adalah untuk membuat kehidupan
yang ma’rufat (kebaikan) serta mewujudkan keadilan sesuai dengan firmanNya :
َ ُﺮﻜ ْﻢ ﺗَﺬَﻛ
ون ُ ُﻰ ۚ◌ ﻳَﻌِﻈ
ُ ﻜ ْﻢ ﻟَﻌَﻠ ِ ﻰ ﻋَ ِﻦ ٱ ْﻟﻔَ ْﺤﺸَﺂءِ َوٱ ْﻟ ُﻤﻨﻜَﺮِ َوٱ ْﻟﺒَ ْﻐ
ٰ ﻰ َوﻳَ ْﻨ َﻬ ِ ﺂئ
ٰ َذى ٱ ْﻟﻘُ ْﺮﺑ ِ ﻪَ ﻳَـﺄ ُْﻣ ُﺮ ﺑِﭑ ْﻟ َﻌ ْﺪ ِل َو ْٱﻹِ ْﺣ َﺴ ِﻦ َوإِﻳﺘَـن ٱﻟﻠ
ِإ
ٰ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran. QS. An-Nahl : 90.