Anda di halaman 1dari 3

Agama (Punya Mas ipar)

1. Keterkaitan syariat/hukum Allah dengan Hak Asasi Manusia

Islam merupakan agama yang sempurna dan universal. Hal tersebut disebabkan agama
Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan khaliqnya, akan tetapi juga
mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan diri
sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitar. 

Gagasan hukum Allah dalam agama Islam biasanya dijabarkan dalam kata fikih dan
syari'ah (Syari'at). Secara orisinal, bermakna pemahaman, namun dalam pengertian yang
luas yaitu seluruh upaya untuk mengelaborasi rincian hukum ke dalam norma-norma
spesifik Negara, menjustifikasinya dengan perujukan kepada wahyu. Jadi, kata fiqih
menunjuk kepada aktivitas manusia. begitu juga Sebaliknya Syari'at merujuk kepada
hukum-hukum Tuhan, dalam kualitasnya sebagai wahyu. Sebagai hukum Tuhan, Syari'at
menempati posisi paling penting dalam kehidupan masyarakat muslim. 

Dalam kitabnya al-Mustashfa, Imam al-Ghazali menjelaskan konsep maqashid syariah.


Menurutnya, tujuan syara' yang berhubungan dengan makhluk ada lima, yaitu menjaga
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta mereka. Maka, setiap hal yang mengandung upaya
menjaga lima perkara pokok tersebut itu adalah maslahat. Sebaliknya, setiap hal yang
tidak mengandung lima perkara pokok tersebut adalah mafsadah, dan menolaknya
termasuk maslahat.

Oleh karena itu, kemuliaan manusia tidak bisa dipisahkan dari pemeliharaan terhadap
lima hal tadi. Agama, misalnya, merupakan keharusan bagi manusia. Dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang dibawa oleh ajaran agama, manusia menjadi lebih tinggi derajatnya
dari derajat hewan. Sebab beragama adalah salah satu ciri khas manusia. Dalam memeluk
suatu agama, manusia harus memperoleh rasa aman dan damai, tanpa ada intimidasi.
Islam dengan peraturan-peraturan hukumnya melindungi kebebasan beragama.

Maka jelaslah bahwa dalam konsep maqashid syariah ada lima kebutuhan kehidupan
primer manusia yang mesti ada (ad-dharuriyyat al-khams) atau kini populer dengan
sebutan HAM (Hak Asasi Manusia) yang dilindungi oleh syariat yaitu agama, jiwa, akal,
nasab, dan harta. Syariat diturunkan untuk memelihara kelima HAM tersebut.
Pelanggaran terhadap salah satu daripadanya dianggap sebagai suatu kriminal (jarimah).

Untuk menjaga kemaslahatan HAM, Islam mensyariatkan sanksi (uqubat) yang cukup
tegas, yaitu hukuman hudud, qishash dan ta'zi,r demi menciptakan kemaslahatan publik
dan menolak kemudharatan. Hukuman murtad (had ar-riddah) yaitu dibunuh, bertujuan
untuk menjaga kemaslahatan agama, agar orang tidak mempermainkan agama dengan
seenaknya. Hukuman minum minuman keras (had al-khamr) yaitu cambuk delapan puluh
kali atau empat puluh kali bertujuan untuk menjaga akal agar tetap baik dan sehat.
Di samping itu tujuan utamanya yaitu untuk memberi efek jera dan pembelajaran
sehingga dapat mencegah perbuatan kriminal atau maksiat. Dengan demikian, maka
jelaslah bahwa hukuman dalam Islam bertujuan untuk menjaga dan melindungi HAM.
Meskipun secara kasat mata hukuman Islam terkesan kejam dan keras, namun sebenarnya
syariat Islam dalam menentukan hukuman lebih banyak bertujuan sebagai sarana untuk
mencapai kemaslahatan publik dan menjaganya. 

Islam merupakan satu-satunya agama yang diakui dan dirihai Allah Swt kepada umat
manusia dan berlaku sepanjang zaman. Syariat Islam datang sebagai penyempurna
sekaligus penghapus syariat Nabi-Nabi sebelumnya yang hanya bersifat temporer dan
teritorial. Sebagai agama yang terakhir dan sempurna, Islam membawa misi perdamaian
dan rahmatan lil'alamin sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Anbiya' ayat107:

Artinya:   Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.(Qs. Al-Anbiya':107)

 Dan dalam surat Yunus ayat 57 Allah SWT juga berfirman:

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.( Yunus : 57)

Jadi pada intinya secara umum, maksud dan tujuan diturunkan syariat Islam adalah untuk
mendatangkan kemaslahatan dan sekaligus menolak kemudharatan dalam kehidupan
umat manusia. Konsep ini dikenal dengan sebutan maqashid syar'iah. Maqashid Syaria'h
berarti tujuan Allah dan Rasul-Nya dalam merumuskan hukum-hukum Islam. Tujuan ini
dapat ditelusuri dalam ayat-ayat al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw sebagai alasan
logis bagi rumusan suatu hukum yaang berorientasi kepada kemaslahatan umat manusia.

2. Menurut pandangan penulis, zaman yang semakin maju ini merupakan jaman dimana
kebanyakan orang mendekati larangan-larangan Allah SWT. Pergaulan bebas yang makin
kian marak digandrungi oleh anak-anak muda membuat mereka dapat dikatakan tidak
bermoral sebagai manusia. Agama yang seharusnya menjadi landasan bagi manusia
untuk melakukan dosa, kini tidak dihiraukan. Beberapa contoh nyata yang sering terjadi
adalah sudah banyak clubbing-clubbing yang membuat anak muda dengan bebas minum
minuman beralkohol. Padahal sudah jelas dalam Al-Qur'an (An-Nahl ayat 67, An-Nisa'
ayat 43 dan Al-Maidah ayat 90-91) dan Hadits Rasulullah SAW larangan umat islam
dalam mengkonsumsi khamr (minuman memabukkan). Kemudian contoh lain, sudah
terang-terangan persoalan judi. Judi online yang kian marak terjadi membuat penulis
berpandangan bahwa sudah tiada lagi etika, moral mereka sebagai manusia. Jelas sudah
larangan-larangan Allah dalam Al-Quran, namun tidak dihiraukan.

3. Apa yang dimaksud ayat Qauliyah dan Kauniyah?


 Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Harjan Syuhada
dan Fida' Abdilah (2021:50), pengertian dari ayat qauliyah berarti perkataan, sabda, atau
firman. Jadi, ayat qauliyah ialah tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang berupa firman-
Nya, yaitu Al-Quran.

Dengan demikian, setiap Muslim wajib mempelajari ayat-ayat al-Qur'an yang menjadi
pedoman hidupnya. Jika tidak mau mempelajari Al-Quran, niscaya tidak akan dapat
melaksanakan ajarannya dalam hidup sehari-hari.

contoh ayat qauliyah dalam Al-Quran yakni:

Surat Ar-Rad Ayat 13

‫ ِدي ُد‬D‫ َو َش‬Dُ‫ ا ِدلُونَ فِي هَّللا ِ َوه‬D‫ا ُء َوهُ ْم ي َُج‬D‫ا َم ْن يَ َش‬DDَ‫يبُ بِه‬D‫ُص‬
ِ ‫ق فَي‬ َّ ‫ ُل‬D‫ ِه َويُرْ ِس‬Dِ‫َويُ َسبِّ ُح ال َّر ْع ُد بِ َح ْم ِد ِه َو ْال َماَل ِئ َكةُ ِم ْن ِخيفَت‬
َ ‫ َوا ِع‬D‫الص‬
‫ال‬ ْ
ِ ‫ال ِم َح‬

Artinya, “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat
karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada
siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah
Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.

 Sedangkan ayat kauniyah berarti keadaan (keadaan alam). Jadi, ayat kauniyah berarti
tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang berupa keadaan alam. Dengan demikian, setiap
Muslim juga wajib mempelajari keadaan alam, walaupun tidak secara resmi di bangku
sekolah. Tujuannya adalah untuk mengetahui ilmu-ilmu tersebut maka dapat menambah
keimanan setiap Muslim.

Adapun contoh ayat kauniyah dalam Al-Quran di antaranya:

Surat Ali Imran Ayat 190-191

ِ َ‫ت ُأِّل ۟ولِى ٱَأْل ْل ٰب‬


‫ب ٱلَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِ ٰيَ ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم‬ ِ َ‫ٱختِ ٰل‬
ِ َ‫ف ٱلَّي ِْل َوٱلنَّه‬
ٍ َ‫ار َل َءا ٰي‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإ َّن فِى َخ ْل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
َّ َ َ ٰ ‫اًل‬ ٰ َ ٰ ْ َ
َ َ‫ض َربَّنَا َما َخلقتَ هَذا بَ ِط ُس ْب َحن‬ ‫َأْل‬ ٰ ٰ ْ َّ
ِ ‫َويَتَفكرُونَ فِى َخل‬ َ
‫ار‬
ِ ‫اب ٱلن‬ َ ‫ك فقِنَا َعذ‬ ِ ْ‫ت َوٱ ر‬ ِ ‫ق ٱل َّس َم َو‬

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.'

Anda mungkin juga menyukai