2
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".
Allah memikulkan amanat yang mulia kepundak manusia (QS. Al Ahzab/33 : 72)
َال فََأبَ ۡينَ َأن يَ ۡح ِم ۡلنَهَا َوَأ ۡشفَ ۡقنَ ِم ۡنهَا َو َح َملَهَ̀ا ٱِإۡل ن ٰ َس ۖنُ ِإنَّ ۥهُ َكان
ِ َض َو ۡٱل ِجب
ِ ت َوٱَأۡل ۡر
ِ ضنَا ٱَأۡل َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو ۡ ِإنَّا َع َر
وما َجهُواٗل ٗ ُظَل
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
Amat zalim dan Amat bodoh,
[1233] Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
dan melebihkan diatas makluk lainnya (QS. Al Isra’/17: 70).
۞ير ِّم َّم ۡن خَ لَ ۡقنَا ٰۡ ِ ََولَقَ ۡد َكرَّمۡ نَا بَنِ ٓي َءا َد َم َو َح َم ۡل ٰنَهۡ`ُم فِي ۡٱلبَرِّ َو ۡٱلبَ ۡح ِ`ر َو َرز َۡق ٰنَهُم ِّمنَ ٱلطَّيِّ ٰب
ٖ ِت َوفَضَّلنَهۡ`ُم َعلَ ٰى َكث
ِ ت َۡف
ضياٗل
70. dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
3
3. Atta’awun al insani (Kerja sama umat manusia) Islam memerintahkan kerja sama untuk
kebaikan dan taqwa dan melarang kerja sama untuk dosa dan pelanggaraan (QS. Al Maidah/5
: 2)
ِ وا ٱهَّلل ۖ َ ِإ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ۡٱل ِعقَا
ب ْ ُوا َعلَى ۡٱلبِرِّ َوٱلتَّ ۡق َو ٰۖ`ى َواَل تَ َعا َون
ْ ُوا َعلَى ٱِإۡل ۡث ِم َو ۡٱلع ُۡد ٰ َو ۚ ِن َوٱتَّق `ْ َُوتَ َعا َون
2. dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
4. Attasamuh (Toleransi): Islam membolehkan untuk saling berbeda pandangan dan keinginan
tetapi harus ada sikap saling menghormati dan menghargai (QS. Ali Imran/3 :134
َاس َوٱهَّلل ُ ي ُِحبُّ ۡٱل ُم ۡح ِسنِين ۡ ۡ ٰۡ َّ ٱلَّ ِذينَ يُنفِقُونَ فِي ٱل َّسرَّٓا ِء َوٱل
ِ ۗ َّضرَّٓا ِء َوٱل َك ِظ ِمينَ ٱلغ َۡيظَ َوٱل َعافِينَ َع ِن ٱلن
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
dan QS. Al A’raf/7 : 199),
َض َع ِن ۡٱل ٰ َج ِهلِين ِ ُخ ِذ ۡٱل َع ۡف َو َو ۡأ ُم ۡر بِ ۡٱلع ُۡر
ۡ ف َوَأ ۡع ِر
199. Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah
dari pada orang-orang yang bodoh.
sedangkan untuk masalah ibadah mahdhah tidak ada toleransi sebagaimana (QS. Al
Kafirun/106: 6)
ِ لَ ُكمۡ ِدينُ ُكمۡ َولِ َي ِد
ين
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
5. Kemerdekaan, baik mencakup kemerdekaan pribadi, mengemukakan pendapat,
menentukan nasib dll (QS. Al Baqarah/2: 256,
ٱستَمۡ َسكَ بِ ۡٱلع ُۡر َو ِة ۡٱل ُو ۡثقَ ٰى اَل ٰ
ِ ٓاَل ِإ ۡك َراهَ فِي ٱلدِّي ۖ ِن قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّ ۡش ُد ِمنَ ۡٱل َغ ۚ ِّي فَ َمن يَ ۡكفُ ۡر بِٱلطَّ ُغو
ۡ ت َوي ُۡؤ ِم ۢن بِٱهَّلل ِ فَقَ ِد
صا َم لَهَ ۗا َوٱهَّلل ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم
َ ِٱنف
256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. [162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
4
6. Al ‘Adalah (Keadilan): memberikan kepada orang lain haknya, menempatkan sesuatu pada
tempatnya (QS. An Nisa’/4 : 58, QS. Al Isra’/17 : 26, QS Al Maidah/5 : 8).
۞وا بِ ۡٱل َع ۡد ۚ ِل ِإ َّن ٱهَّلل َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُكم
ْ اس َأن ت َۡح ُك ُم
ِ َّت ِإلَ ٰ ٓى َأ ۡهلِهَا َوِإ َذا َح َكمۡ تُم بَ ۡينَ ٱلن ْ ِإ َّن ٱهَّلل َ يَ ۡأ ُم ُر ُكمۡ َأن تَُؤ ُّد
ِ َوا ٱَأۡل ٰ َم ٰن
يرا ٗ ص ِ َبِ ۗ ِٓۦه ِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ َس ِمي ۢ َعا ب
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
ت َذا ۡٱلقُ ۡربَ ٰى َحقَّ ۥهُ َو ۡٱل ِم ۡس ِكينَ َو ۡٱبنَ ٱل َّسبِي ِل َواَل تُبَ ِّذ ۡر ت َۡب ِذيرًا
ِ َو َءا
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros.
ُوا ه َُو َأ ۡق َرب
ْ ُٱع ِدل ْ `ۚ ُوا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَٓا َء بِ ۡٱلقِ ۡس ِۖط َواَل يَ ۡج ِر َمنَّ ُكۡ`م َشنََٔانُ قَ ۡو ٍم َعلَ ٰ ٓى َأاَّل ت َۡع ِدل
ۡ وا ْ ُوا ُكون ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ْ ُلِلتَّ ۡق َو ٰۖى َوٱتَّق
َوا ٱهَّلل ۚ َ ِإ َّن ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ُر بِ َما ت َۡع َملُون
8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
7. Amar makruf nahi munkar : muamalah harus senantiasa mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kepada yang munkar (QS. Ali Imran: 104, 110).
ٓ
ِ خَي ِر َويَ ۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل َم ۡعر
َُوف َويَ ۡنهَ ۡونَ ع َِن ۡٱل ُمن َك ۚ ِر َوُأوْ ٰلَِئكَ هُ ُم ۡٱل ُم ۡفلِحُون ۡ ة يَ ۡد ُعونَ ِإلَى ۡٱلٞ َو ۡلتَ ُكن ِّمن ُكمۡ ُأ َّم
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang
yang beruntung.
ب ِ اس ت َۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل َم ۡعر
ِ َُوف َوت َۡنهَ ۡو َ`ن َع ِن ۡٱل ُمن َك ِر َوتُ ۡؤ ِمنُ``ونَ بِٱهَّلل ۗ ِ َولَ` ۡ`و َءا َمنَ َأ ۡه` ُل ۡٱل ِك ٰت ِ َُّكنتُمۡ خ َۡي َر ُأ َّم ٍة ُأ ۡخ ِر َج ۡت لِلن
َلَ َكانَ خ َۡي ٗرا لَّهُمۚ ِّم ۡنهُ ُم ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ َوَأ ۡكثَ ُرهُ ُ`م ۡٱل ٰفَ ِسقُون
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar
ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya
Tujuan Muamalah
Secara umum tujuan muamalah adalah untuk menciptakan suatu hubungan yang baik dan
harmonis antar sesama manusia sehingga dapat menciptakan masyarakat yang rukun dan
tentram. Karena dalam kegiatan muamalah terdapat sifat tolong menolong. Selain itu, setiap
orang tidak terlepas dari dua kewajiban yakni Hablum minallah yaitu suatu hubungan terhadap
Allah dan Hablum minannas yaitu suatu kewajiban sebagai makhluk sosial terhadap sesama atau
hubungan kepada sesama. Sesuai dengan syariat Islam
Macam-Macam Muamalah
Secara umum, Macam – Macam Muamalah dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu diantaranya
adalah :
5
1. Syirkah
Istilah Syirkah menurut bahasa diartikan sebagai kongsi, kerjasama ataupun ber-syarikat.
Dalam praktik pada kegiatan ekonomi, Syirkah adalah upaya yang bertujuan untuk
menggabungkan sumber daya dari dua orang atau lebih guna mewujudkan tujuan bersama.
Secara umum, sumber daya yang dimaksud disini bisa berupa keahlian, modal uang, bahan
baku, jaringan kerja dan masih banyak lagi. Dalam ekonomi konvensional, Syirkah ini
sering juga disebut sebagai usaha patungan atau kongsi.
Tidak ada perbedaan yang signifikan dari Muamalah jenis ini, kecuali dalam ekonomi
Islam, bahwa bisnis tidak boleh melanggar hukum Syariah seperti kerjasama dalam
kemitraan kartel Alkohol, Narkoba serta kegiatan jual beli barang yang dilarang oleh
agama.
2. Mudharabah
Mudharabah merupakan sebuah akad yang digunakan untuk mengikat hubungan kerjasama
yang melibatkan dua pihak atau lebih yaitu pemodal (sahib al-mal) serta orang yang
melaksanakan usaha (mudharib).
Akad Mudharabah ini juga bisa dikatakan sebagai suatu kegiatan bagi hasil untuk dua
belah pihak, yaitu dengan cara menentukan berapa persen bagian keuntungan yang akan
didapatkan oleh kedua belah pihak.
Seorang Mudharib wajib untuk mengembalikan modal yang sudah dipinjam serta
memberikan bagian dari keuntungan yang sudah ditentukan dengan kontrak yang
disepakati atau tanpa adanya kontrak yang disepakati.
3. Wakalah
Wakalah adalah kegiatan untuk memindahkan kekuasaan yang dilakukan oleh satu orang
ke orang lain yang bertindak sebagai pihak kedua untuk bertindak sesuai dengan transaksi
yang dimaksud.
Misalnya seperti, kegiatan transaksi jual beli dari surat berharga yang dilaksanakan oleh
manajer investasi kepada pihak bank kustodian.
Ha ini tentunya perlu untuk digaris bawahi bahwa Wakalah tidak sama dengan wasiat.
Apabila wasiat hanya berlaku untuk orang sudah meninggal, sedangkan Wakalah berlaku
untuk orang masih hidup.
4. Wadiah
Wadi’ah adalah sebuah titipan yang diberikan oleh nasabah (penitip) yang harus dijaga dan
juga dikembalikan apabila nasabah tersebut sudah menginginkan untuk pengembalian.
Di dalam akad Wadiah ini, para nasabah harus membayarkan biaya yang sudah ditentukan
bersama sebelumnya, atas jasa penitipan tersebut. Ketika menggunakan ekonomi
konvensional dalam kehidupan sehari-hari, Anda sering menemukan semacam kontrak
wadiah, misalnya seperti loker.
5. Musaqah
Musaqah adalah bentuk kolaborasi antara pemilik kebun dan penyewa atau pengelola yang
ditugaskan untuk merawat kebun dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Margin keuntungan atau profit yang diperoleh akan dibagi sama rata antara si pemilik
kebun dengan si pengelola kebun. Musaqah menurut Baginda Rasulullah SAW itu Mubah.
Hal ini tentunya di karenakan pekerjaan untuk merawat dan mengelola kebun jelas dalam
hal waktu, jenis dan juga sifatnya. Kontrak di dalam Musaqah dapat disampaikan secara
lisan ataupun tertulis.
6
Hal – Hal yang Dilarang Oleh Islam Dalam Bermuamalah
Ketika melakukan transaksi bisnis seperti membeli dan menjual, menyewakan, berhutang, serta
pinjam meminjam, Islam melarang kita untuk melakukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
Tidak diperbolehkan memakai cara-cara yang bersifat batil.
Kegiatan riba tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
Tak diperbolehkan menggunakan cara-cara yang bersifat zalim (aniaya).
Tidak boleh memanipulasi timbangan, takaran, kualitas, dan juga kehalalan.
Tidak diperbolehkan melakukan kegiatan berjudi.
Islam melarang melakukan kegiatan transaksi jual-beli barang-barang haram.
Muamalah merupakan suatu hubungan yang melibatkan antara individu dengan individu di
dalam interaksi sosial yang sesuai dengan syariat Islam, karena pada dasarnya manusia adalah
makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.