Anda di halaman 1dari 12

1

PERTEMUAN KE 7
AKHLAQ, ETIKA & MORAL

Pengertian akhlaq menurut bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari khuluq/khulq yang berarti:
(1). Tabiat, budi pekerti (2) kebiasaan atau adat (3) keperwiraan, kesatrian (4) Agama. Sehingga
akhlaq dapat dimaknai sebagi tabiat, budi pekerti, kebiasaan, keperwiraan, atau agama yang
dimiliki seseorang. Istilah Khuluq terdapat dalam Al Qur-an QS. As-Syu’ara: 137
١٣٧ َ‫ق اَأْل َّولِين‬
ُ ُ‫ِإ ْن هَ َذا ِإاَّل ُخل‬
“In haadaa illa khuluqul awwaliina” artinya : (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan
orang dahulu. QS. As-Syu’ara: 137
QS. Al Qalam: 4. “wa innaka la’alaa khuluqin ‘adhiim” artinya: Dan sungguh kamu benar-benar
berakhlaq luhur.
ٍ ُ‫ك لَ َعلى ُخل‬
‫ق َع ِظ ٍيم‬ َ َّ‫ َوِإن‬.٤
Sedangkan menurut istilah akhlaq adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan
mudah dan spontan tanpa pikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlaq pada dasarnya
adalah sikap yang melekat pada diri seorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut
akhlaq yang baik atau akhlaqul karimah, sebaliknya apabila buruk disebut akhlaq yang buruk atau
akhlaqul muzmumah. Baik dan buruk akhlaq didasarkan kepada sumber nilai yaitu Al Qur-an dan
Sunnah Rasul.
Disamping akhlaq dikenal juga istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin, mores
yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima oleh
umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan
baik buruknya suatu perbuatan. Moral adalah yang mengatur hubungan dengan sesamanya, tetapi
berlainan jenis atau yang menyangkut kehormatan pribadi. Etika “ethos” berasal dari bahasa
Yunani yang berarti kebiasaan atau karakter atau adat. Etika adalah sebuah tatanan perilaku
berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan
ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika
dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis.
Moral bersifat local atau khusus sedangkan etika bersifat umum.
1. PEMBAGIAN AKHLAQ ADA 2
1. Akhlaq yang baik : Akhlaq Karimah/Mahmudah
2. Akhlaq yang buruk: Akhlaq Mazmumah
2. Landasan Nilai dan Kedudukan Akhlaq
Landasan nilai akhlaq Islam adalah nilai-nilai Ilahiyah yaitu Al Qur-an dan Assunah.
Al Qur-an dan Assunah merupakan tolak ukur nilai akhlaq Islam. Dalam hadits disebutkan:
Kaana khuluquhu al Qur-aan) artinya “Akhlaqnya (Rasulullah) adalah Al Qur-an.
3. Karakteristik sifat tertentu yang membedakan Akhlaq dengan etika dan moral ciptaan
manusia antara lain:
1. Kebaikannya bersifat mutlak (al hasanah al mutlaqah) yaitu kebaikan yang terkandung
dalam akhlaq Islam merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu atau masyarakat
umum, didalam lingkungan, keadaan waktu dan tempat apapun.
2. Kebaikannya bersifat menyeluruh (al hasanah as-syamilah) yaitu kebaikan yang
terkandung didalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman
dan semua tempat.

1
2

3. Kebaikannya bersifat tetap, langgeng dan mantab (al hasanah ats-tsabitah) kebaikannya
tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau perubahan kehidupan masyarakat.
4. Pengawasan yang menyeluruh (syumuliyah al muroqabah) karena akhlaq bersumber dari
Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari pada moral/etika buatan manusia, sehingga orang
tidak berani melanggarnya kecuali setelah ragu-ragu dan kemudian akan menyesali
perbuatan untuk selanjutnya bertaubat dengan sungguh-sungguh.
4. Sedang ciri-ciri Akhlaq dalam Islam paling tidak ada lima ciri sbb :
1. Al Akhlaq ar Rabbaniyyah (Akhlaq ketuhanan) bahwa ajaran Ahklaq Islam bersumber
dari wahyu Allah SWT yang termaktub dalam Al Qur-an dan As Sunnah. (QS. Al
An’am/6/153)
‫ق بِ ُك ْم عَن َسبِيلِ ِه َذلِ ُك ْم َوصَّا ُكم بِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم‬ ْ ‫اطي ُم ْستَقِيما ً فَاتَّبِعُوهُ َوالَ تَتَّبِع‬
َ ‫ُوا ال ُّسب َُل فَتَفَ َّر‬ ِ ‫َوَأ َّن هَـ َذا‬
ِ ‫ص َر‬
١٥٣ َ‫تَتَّقُون‬.
153. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah
dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar
kamu bertakwa.
2. Al Akhlaq al Insaniyyah (Akhlaq manusiawi): bahwa ajaran Akhlaq Islam selalu sejalan
dan memenuhi fitrah insan (manusia) (QS. Ar Rum/20 : 30).
‫ِّين ْالقَيِّ ُم َولَ ِك َّن‬
ُ ‫ق هَّللا ِ َذلِكَ الد‬ ْ ِ‫يل ل‬
ِ ‫خَل‬ ْ ِ‫ِّين َحنِيفا ً ف‬
َ َّ‫ط َرةَ هَّللا ِ الَّتِي فَطَ َر الن‬
َ ‫اس َعلَ ْيهَا اَل تَ ْب ِد‬ ِ ‫فََأقِ ْم َوجْ هَكَ لِلد‬
ِ َّ‫َأ ْكثَ َر الن‬.
٣٠ َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُمون‬
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],
(QS. Ar Rum : 30).
[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai
naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal
itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.
3. Al Akhlaq Asy-syamilah (Akhlaq menyeluruh dan universal) : bahwa ajaran Akhlaq
Islam sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek kehidupan
manusia baik dalam dimensi vertikal maupun horisontal, spiritual maupun sosial (QS. Al
Baqarah : 29, 277) Al. An’am : 151-152)
ِّ‫ت َوهُ َو ِب ُكل‬ ِ ْ‫ق لَ ُكم َّما فِي اَألر‬
َ ‫ض َج ِميعا ً ثُ َّم ا ْست ََوى ِإلَى ال َّس َماء فَ َس َّواهُ َّن َس ْب َع َس َم‬
ٍ ‫اوا‬ َ َ‫هُ َو الَّ ِذي خَ ل‬
٢٩‫ َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬.
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.
ٌ ْ‫صالَةَ َوآتَ ُو ْا ال َّز َكاةَ لَهُ ْم َأجْ ُرهُ ْم ِعن َد َربِّ ِه ْم َوالَ خَ و‬
‫ف‬ ْ ‫ت َوَأقَا ُم‬
َّ ‫وا ال‬ ْ ُ‫وا َو َع ِمل‬
ِ ‫وا الصَّالِ َحا‬ ْ ُ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمن‬
٢٧٧ َ‫َعلَ ْي ِه ْم َوالَ هُ ْم َيحْ زَ نُون‬
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
4. Al Akhlaq At Tawazun (Akhlaq keseimbangan) : Bahwa ajaran akhlaq Islam berada
ditengah-tengah antara pandangan yang menghayalkan manusia bagaikan malaikat (selalu

2
3

berbuat baik) dan pandangan yang menghayalkan manusia bagaikan hewan yang menitik
beratkan segi kejahatan (sombong, rakus, dengki).
5. Al Akhlaq Al Waqi’iyyah (akhlaq realistik) : bahwa ajaran akhlaq Islam memperhatikan
kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia sebagai makhluq yang memiliki kelebihan
dibanding makhluq yang lain tetapi manusia juga memiliki kelemahan-kelemahan. Dalam
kondisi darurat Islam memberikan keringan dan kemurahan (ruhshoh). (QS Al Baqarah :
35-40, 173, 286).
35. dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
zalim.
36. lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan
semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi
yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan."
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[37] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan
Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut
dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[38] Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu,
yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke
dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al
Baqarah ayat 34.
[39] Maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam
surga.
[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi Barangsiapa
dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
[108] Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut
nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.

5. Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Islam:


1. Sebagai tema central/pokok ajaran Islam: sebagaimana sabda Rasulullah :
‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث ُ ُأل‬
ِ ‫ار َم اَأل ْخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”HR Baihaqi
2. Akhlaq menjadi ukuran kesempurnaan iman seseorang: Sabda Rasulullah
‫َأ ْك َم ُل ال ُمْؤ ِمنِينَ ِإي َمانًا َأحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًاـ‬
”Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaqnya” HR.
Ahmad
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti di
akhirat. Dari Abu Darda’  radhiyallahu‘anhu, Nabi SAW bersabda:

3
4

‫ش البَ ِذي‬ ِ َ‫ق َوِإ َّن هللاَ يُب ِْغضُ الف‬


‫اح ُـ‬ ِ َ‫َما ِم ْن َش ْي ٍء َأ ْثقَ ُل فِي ِميْز‬
ِ ُ‫ان ال ُمْؤ ِم ِن يَوْ َم القِيَا َم ِة ِم ْن ُحس ِْن ال ُخل‬
”Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan kebaikan seseorang hamba
mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang baik”HR Timidzi
4. Ibadah-ibadah mahdhah sesalu dikaitkan dengan akhlaq:
a. Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar (QS. Al Ankabut : 45)
b. Puasa melatih diri menahan hawa nafsu dan meninggalkan sikap yang tercela.
c. Zakat membersihkan jiwa dari penyakit-penyakit hati (QS At Taubah : 103)
d. Haji juga mencegah sesorang dari perkataan dan perbuatan tercela dan dari
pertengkaran.
6. RUANG LINGKUP AKHLAQ
1. Akhlaq terhadap Allah SWT
2. Akhlaq terhadap Rasulullah SAW
3. Akhlaq Pribadi (diri sendiri)
4. Akhlaq dalam Keluarga
5. Akhlaq Bermasyarakat
6. Akhlaq Bernegara
7. Akhlaq terhadap alam semesta (Flora dan Fauna)
6.1 AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT
1) Taqwa : ”Memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Hakekat taqwa ialah integralisasi Iman, Islam dan Ihsan. Bertaqwa
harus scr maksimal yaitu dengan melakukan islamisasi seluruh aspek dan ruang lingkup
kehidupan (QS. Ali Imron/3 : 102)
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫وا هّللا َ َح‬
ْ ُ‫وا اتَّق‬
ْ ُ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬.١٠٢
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama
Islam. (QS. Ali Imron 3 : 102)
Hadits Nabi: ‫اتق هللا حيثما كنت‬
“Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada …” (HR. Tirmidzi)
Kualitas ketaqwaan seseorang menentukan tingkat kemuliaannya disisi Allah SWT (QS Al
Hujurat 49 : 13)
َ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ْقنَا ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوُأنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبا ً َوقَبَاِئ َل لِتَ َع‬
‫ارفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم‬
١٣‫ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.

Kriteria Orang Bertaqwa :


QS. Al Baqarah 2 : 2-5 dan Ali Imran 133-135, sbb
a. Mereka yang beriman pada yang ghoib : Allah, Malaikat dan hari Akhir.
b. Mereka yg melaksanakan Sholat, zakat, berinfaq membelanjakan hartanya di jalan
Allah
c. Beriman kepada Al Qur an dan kitab-kitab sebelumnya, yakin adanya kehidupan
akhirat. Hidupnya akan beruntung (sukses) di dunia dan akhirat
d. Menahan amarah

4
5

e. Menafkahkan rezekinya dikala lapang maupun sempit


f. Memaafkan kesalahan orang lain
g. Bersegera memohon ampunan Allah SWT bila melakukan kesalahan dan dosa
dengan Bertaubat

Buah/manfaat/hikmah dari Taqwa


1. Mendapatkan sikap furqon yaitu sikap tegas akan dapat membedakan antara hak dan
bathil, benar dan salah, halal dan haram serta terpuji dan tercela: QS. Al Anfal/8 : 29
‫ين َآمنُواْ َإن َتَّت ُقواْ اللّهَ جَيْ َعل لَّ ُك ْم ُف ْرقَاناً َويُ َكف ِّْر َعن ُك ْم َسيَِّئاتِ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم‬ ِ َّ ِ
َ ‫ يا َأيُّ َها الذ‬.٢٩
‫ض ِل الْ َع ِظي ِم‬ْ ‫َواللّهُ ذُو الْ َف‬
29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan
kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu,
dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil, dapat
juga diartikan disini sebagai pertolongan.
2. Mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi QS. Al ‘Araf/7 : 96
ِ ‫ـكن َك َّذبواْ فََأخ ْذنَاهم مِبَا َكانُواْ يك‬
ِ َ‫ض ول‬ ِ َّ ‫ات ِّمن‬
ٍ ‫َأن َأهل الْ ُقرى آمنُواْ و َّات َقواْ لََفتحنَا علَي ِهم بر َك‬
‫ْسبُو َن‬ َ ُ َ ُ َ ِ ‫اَألر‬
ْ ‫الس َماء َو‬ َ ََ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َّ ‫ َولَ ْو‬.٩٦
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
3. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan QS. At Tholaq/65 : 2
ً‫َو َمن َيت َِّق اللَّهَ جَيْ َعل لَّهُ خَمَْرجا‬
2. ….Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan
keluar.
4. Mendapatkan rezeki tanpa diduga-duga QS. At Tholaq/65 : 3
‫ب َو َمن َيَت َو َّك ْل َعلَى اللَّ ِه َف ُه َو َح ْسبُهُ ِإ َّن اللَّهَ بَالِ ُغ َْأم ِر ِه قَ ْد َج َع َل‬ ِ ُ ‫ َو َي ْر ُزقْهُ ِم ْن َحْي‬.٣
ُ ‫ث اَل حَيْتَس‬
ً‫اللَّهُ لِ ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ْدرا‬
3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah
telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
5. Mendapatkan kemudahan dalam segala urusan QS. At Tholaq/65 : 4
ً‫ َو َمن َيت َِّق اللَّهَ جَيْ َعل لَّهُ ِم ْن َْأم ِر ِه يُ ْسرا‬.٤
4. ….barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.
6. Menerima penghapusan kesalahan dan pengampunan dosa serta mendapatkan pahala
yang besar QS. At Tholaq/65 : 5 dan QS. Al Anfal/8 : 29
‫ين َآمنُ واْ َإن َتَّت ُق واْ اللّ هَ جَيْ َع ل لَّ ُك ْم ُف ْرقَان اً َويُ َكف ِّْر َعن ُك ْم َس يَِّئاتِ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم‬ ِ َّ ِ
َ ‫ ي ا َأيُّ َه ا الذ‬.٢٩
‫ض ِل الْ َع ِظي ِم‬ْ ‫َواللّهُ ذُو الْ َف‬
5
6

29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-
kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa) mu. dan Allah mempunyai karunia yang
besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil, dapat
juga diartikan disini sebagai pertolongan.

2). Cinta dan Ridha QS Al Baqarah 2 : 165


Cinta adalah kesadaran diri perasaaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan
seseorang terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan penuh
kasih sayang. Ridha rela menerima qodho dan qodar Allah terhadap dirinya,
‫َأش ُّد ُحبّاً لِّلّ ِه‬ ِ َّ
َ ْ‫ين َآمنُوا‬
َ ‫…والذ‬ َ .١٦٥
165. …. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. ..
Bila seseorang mencintai Allah SWT tentu dia akan selalu berusaha melakukan segala
sesuatu yang dicintai-Nya seperti: Berbuat ihsan (QS. AlBaqarah/2 : 195, bertaubat (QS.
Al Baqarah/2 : 222). Bertaqwa (QS. Ali Imran/3 : 159), Sabar (QS. Ali Imran/3 : 146)
tawakal (QS. Ali Imran/3 : 159) dll
Dan meninggalkan segala yang dibenciNya yaitu orang-orang yang: 1. melampaui batas
(QS.2 : 190), 2. Dzalim (QS. 3 : 57), 3. Sombong (QS. 4/36), 4. Merusak (QS. 5:64), 5.
Boros (QS. 6 : 141), 6. Khianat (QS. 8 : 58 dll.
3). Ikhlas (Berbuat tanpa pamrih/Beramal semata-mata karena mengharap ridha Allah)
Hanya dengan keikhlasan lah semua amal ibadah akan diterimaoleh Allah SWT
3 unsur keikhlasan
a. Niat Ikhlas (ikhlas an niyah)
b. Beramal dengan sebaik-baiknya (itqon al ‘amal)
c. Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat (Judah al ada’)
4). Khauf dan raja’ (Takut dan Harap)
Khauf: kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya
atau membayangkan hilangnya sesuatu yang dimilikinya. Rasa takut ini harus bersumber
kepada Allah SWT. Menurut Sayyid Shabiq ada dua sebab kenapa seseorang takut kepada
Allah SWT. 1). Karena dia mengenal Allah SWT (ma’rifatullah), takut seperti ini dinamai
dengan khauf al-arifin, semakin sempurna pengenalannya terhadap Allah semakin
bertambah takutnya, Allah menyatakan bahwa para ulama-lah benar-benar takut
kepadaNya.
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ َو ِم َن الن‬.٢٨
َ‫ك ِإمَّنَا خَي ْ َشى اللَّهَ م ْن عبَاده الْعُلَ َماء ِإ َّن اللَّه‬ ٌ ‫اب َواَأْلْن َع ِام خُمْتَل‬
َ ‫ف َألْ َوانُهُ َك َذل‬ ِّ ‫َّو‬
َ ‫َّاس َوالد‬
ٌ ‫َع ِز ٌيز َغ ُف‬
‫ور‬
28. …… Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
2). Karena dosa-dosa yang dilakukannya, takut akan azab Allah SWT
Raja‘ atau harap adalah memautkan hati kepada sesuatu yang disukai pada masa yang
akan datang, raja‘ harus didahului oleh usaha yang sungguh-sungguh. Orang yang
mempunyai sifat raja‘/pengharapan ini lah yang akan mendapat rahmat Allah SWT.

6
7

ِ ِ َّ ِ َّ ‫ِإ‬
ُ‫ت اللّه َواللّه‬ َ ‫اه ُدواْ يِف َسبِ ِيل اللّ ِه ُْأولَـِئ‬
َ َ ‫ك َي ْر ُجو َن َرمْح‬ َ ‫اج ُرواْ َو َج‬
َ ‫ين َه‬ َ ‫ َّن الذ‬.٢١٨
َ ‫ين َآمنُواْ َوالذ‬
‫يم‬ ِ ‫َغ ُف‬
ٌ ‫ور َّرح‬
ٌ
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad
di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
5). Tawakkal Berserah diri dengan diawali ikhtiar (usaha keras). Tidak dinamai tawakal
kalau hanya pasrah menunggu nasib.
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah SWT
dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Seorang muslim
hanya boleh bertawakal kepada Allah SWT semata. (QS. Hud/11 : 123)
‫ك بِغَافِ ٍل َع َّما َت ْع َملُو َن‬ ِ َّ ‫ ولِلّ ِه َغيب‬.١٢٣
َ ُّ‫اعبُ ْدهُ َوَت َو َّك ْل َعلَْي ِه َو َما َرب‬
ْ َ‫اَألم ُر ُكلُّهُ ف‬ ِ ِ ‫ات واَألر‬
ْ ‫ض َوِإلَْيه يُْر َج ُع‬ ْ َ ‫الس َم َاو‬ ُْ َ
123. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah
dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-
Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
6). Syukur Memuji dan berterima kasih kepada si pemberi
Syukurnya seorang hamba berkisar pada 3 hal yang apabila tidak berkumpul maka
tidaklah dinamakan bersyukur. 3 dimensi syukur 1. Batin (Mengakui dalam batin), 2.
Lisan (Membicarakan/mengucapkan dengan lisan) 3 Arkhan (perbuatan) menjadikannya
sebagai sarana untuk taat kepada Allah SWT
7). Muroqobah & Muhasabah. Muraqabah: menjaga, memelihara, mengawasi Pengertian:
Kesadaran seeorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan Allah, sehingga
melahirkan Muhasabah: Intropeksi, mawas diri, evaluasi terhadap amal perbuatannya
sendiri. Firman Allah QS. An Nisa/4 : 1.
ً‫ِإ َّن اللّهَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبا‬
1. …… Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An Nisa/4 : 1)
QS Al Ahzab/33 : 52
ً‫َو َكا َن اللَّهُ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء َّرقِيبا‬
52…Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu (QS Al Ahzab/33 : 52)
8). Taubat; Kembali dari sesuatu menuju ke sesuatu ; dari berbuat maksiat menuju taat dari
berbuat jelek menuju baik, dari sifat yang tercela menuju ke sifat terpuji. Kembali dari
larangan Allah menuju perintah Allah SWT. Perintah taubat QS An Nur/24 : 31
‫َوتُوبُوا ِإىَل اللَّ ِه مَجِ يعاً َأيُّ َها الْ ُمْؤ ِمنُو َن لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬
31…Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung. (QS An Nur/24 : 31)
QS. At Tahrim/66 : 8
‫َّصوحاً َع َسى َربُّ ُك ْم َأن يُ َكفَِّر َعن ُك ْم َسيَِّئاتِ ُك ْم َويُ ْد ِخلَ ُك ْم‬ ِ ِ َّ
.
ُ ‫ين َآمنُوا تُوبُوا ِإىَل اللَّه َت ْوبَةً ن‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
‫َّات جَتْ ِري ِمن حَتْتِ َها اَأْلْن َه ُار‬
ٍ ‫جن‬
َ
8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa
(taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-
kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai (QS. At Tahrim/66 : 8)
7
8

Tidak ada istilah terlambat untuk bertaubat. Allah SWT maha penerima taubat, betapaun
besarnya dosa seseorang apabila dia bertaubat Allah pasti mengampuninya, kecuali nyawa
sudah berada di tenggororokan atau matahri terbit dari barat itulah pintu taubat sudah
ditutup. Tidak dosa yang tidak terampuni kalau kita minta ampun kepada Allah SWT.
5 dimensi taubat:
a) Mengakui kesalahan
b) Menyesali kesalahan
c) Memohon ampun (Istighfar) kepada Allah SWT
d) Berjanji tdk akan mengulanginya kembali
e) Menutupi kesalahan dengan amal sholeh QS . Thaha : 82
‫صاحِل اً مُثَّ ْاهتَ َدى‬ ِ
ٌ ‫ َوِإيِّن لَغَف‬.٨٢
َ َ‫َّار لِّ َمن ت‬
َ ‫اب َو َآم َن َو َعم َل‬
82. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman,
beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (QS . Thaha : 82)
6.2. Akhlaq terhadap Rasulullah SAW
1. Mencintai dan memuliakan rosul
Kedatangan beliau sebagai utusan Allah merupakan rahmat bagi alam semesta (QS Al
Anbiya’/21 :109
ِ
َ ‫اك ِإاَّل َرمْح َةً لِّْل َعالَم‬
‫ني‬ َ َ‫ َو َما َْأر َس ْلن‬.١٠٧
107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam (QS Al Anbiya’/21 :109
QS, At Taubah/9 : 128)
‫يم‬ ِ ٌ ‫ول ِّمن َأن ُف ِس ُكم ع ِزيز علَي ِه ما عنِتُّم ح ِريص علَي ُكم بِالْمْؤ ِمنِني رُؤ‬
ٌ ‫وف َّرح‬ ََ ُ َْ ٌ َ ْ َ َ َْ ٌ َ ْ ْ ٌ ‫ لََق ْد َجاء ُك ْم َر ُس‬.١٢٨
128. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. QS, At Taubah/9 : 128)
2. Bershalawat kepada Rasulullah QS. Al Ahzab/33 : 56
ً‫صلُّوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما‬ ِ َّ ‫ِئ‬
َ ُ‫ ِإ َّن اللَّهَ َو َماَل َكتَهُ ي‬.٥٦
َ ‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا َأيُّ َها الذ‬
َ ‫ين َآمنُوا‬
56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya (QS. Al Ahzab/33 : 56)
“Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu ‘anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana
cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Ucapkanlah,
‫ اللَّ ُه َّم بَا ِر ْك َعلَى‬، ‫َّك مَحِ ي ٌد جَمِي ٌد‬ ِ ‫ِ ِإ‬ ٍ ِ ٍ
َ ‫ ِإن‬، ‫يم‬ َ ‫ت َعلَى آل ْبَراه‬ َ ‫صلَّْي‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ َك َما‬، ‫ َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬، ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد‬
‫َّك مَحِ ي ٌد جَمِي ٌد‬ ِ ‫ِ ِإ‬ ٍ ِ ٍ
َ ‫ ِإن‬، ‫يم‬
َ ‫ت َعلَى آل ْبَراه‬ َ ‫ َك َما بَ َار ْك‬، ‫ َو َعلَى آل حُمَ َّمد‬، ‫’حُمَ َّمد‬
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim,
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977,
978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam “Sunan” 3/47-58 dan “Amalul Yaum wal
8
9

Lailah” no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam “Shahih” nya
no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam “Sunanul Kubra” 2/148 dan yang lainnya]
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِِّينَا حُمَ َّمد‬
َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad)
[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid
10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
‫ وبارك على حممد وعلى‬، ‫اللهم صل على حممد وعلى أزواجه وذريته كما صليت على إبراهيم‬
‫ إنك محيد جميد‬، ‫أزواجه وذريته كما باركت على إبراهيم‬
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya
dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli
baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah memberkahi
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i
dalam “Sunan” nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam “Musnad” nya 5/424,
Baihaqi dalam “Sunanul Kubra” 2/150-151, Imam Malik dalam “Al Muwaththo’ 1/179
dan yang lainnya].
3. I’tiba’/mengikuti sunah-sunah Rasulullah QS An Nisa’/4 : 64
‫اع بِِإ ْذ ِن اللّ ِه‬ ِ ٍ ‫ وما َأرسْلنا ِمن َّرس‬.٦٤
َ َ‫ول ِإالَّ ليُط‬ ُ َ َ ْ ََ
64. Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita'ati dengan seizin
Allah. (QS An Nisa’/4 : 64)
QS An Nisa’/4 : 80
 ً‫اك َعلَْي ِه ْم َح ِفيظا‬
َ َ‫اع اللّهَ َو َمن َت َوىَّل فَ َما َْأر َسْلن‬
َ َ‫ول َف َق ْد َأط‬ َّ ‫ َّم ْن يُ ِط ِع‬.٨٠
َ ‫الر ُس‬
80. Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari keta'atan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka . (QS An Nisa’/4 : 80)
QS Ali Imran/3 : 31
‫يم‬ ِ ‫ قُل ِإن ُكنتُم حُتِ بُّو َن اللّه فَاتَّبِعويِن حُي بِب ُكم اللّه وي ْغ ِفر لَ ُكم ذُنُوب ُكم واللّه َغ ُف‬.٣١
ٌ ‫ور َّرح‬
ٌ ُ َ ْ َ ْ ْ ََ ُ ُ ْ ْ ُ َ ْ ْ
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. QS Ali Imran/3 : 31

6.3. Akhlaq Pribadi


1) Shidiq (benar atau jujur) lawan kata bohong atau al kadzib)
bentuk bentuk shidiq
1. Benar dalam perkataan (Shidiq al hadits)
2. Benar dalam pergaulan (shidq al muamalah)
3. Benar dalam kemauan (shidq al azam)
4. Benar dalam berjanji (shidq al wa’ad)
5. Benar dalam kenyataan Shidq al hal)
Bentuk bentuk kebohongan:
a) Khianat
b) Mengingkari janji

9
10

c) Kesaksian palsu
d) Fitnah
e) Gunjing (gossip, ghibah)
2) Amanah dapat dipercaya
Bentuk bentuk amanah
a) Memelihara titipan dan mengembalikan kepada pemiliknya seperti semua
b) Menjaga rahasia
c) Tdk menyalahgunkan jabatan
d) Menunaikan kewajiban dengan baik
e) Memelihara bentuk nikmat yg diberikan Allah
3) Istiqomah (tegak lurus) sikap teguh hati, teguh pendirian selalu konsekuen
4) Iffah menjaga diri /menjauhkan diri dari hal-hal yang tdk baik (menjaga kesucian)
5) Mujahadah mencurahkan segala kemampuan atau bersungguh-sungguh mencurahkan
segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala hal yang menghambat
pendekatan diri terhadap Allah.
6) Syaja’ah : Berani
Bentuk Syaja’ah:
a) Berani dalam menghadapi musuh
b) Berani menyatakan kebenaran
c) Berani dalam mengendalikan diri (marah)
Sumber keberanian
a) Rasa takut kepada Allah SWT (QS Al Ahzab/33: 39) (QS Ali Imron/3 : 173)
ً ‫ت هَّللا ِ َويَ ْخ َشوْ نَهُ َواَل يَ ْخ َشوْ نَ َأ َحداً ِإاَّل هَّللا َ َو َكفَى بِاهَّلل ِ َح ِسيبا‬
ِ ‫ الَّ ِذينَ يُبَلِّ ُغونَ ِر َسااَل‬.٣٩
39. (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah , mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada
Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.
‫وا َح ْسبُنَا هّللا ُ َونِ ْع َم‬
‫اخ َشوْ هُْـم فَزَا َدهُ ْم ِإي َمانا ً َوقَالُ ْـ‬ ْ ‫اس قَ ْد َج َمع‬
ْ َ‫ُوا لَ ُك ْم ف‬ َ َ‫الَّ ِذينَ ق‬
َ َّ‫ال لَهُ ُم النَّاسُ ِإ َّن الن‬
١٧٣‫ْال َو ِكي ُل‬
173. (Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka
ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka
perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah
Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".
b) Lebih mencintai akhirat daripada dunia
c) Tidak takut mati
d) Tidak ragu-ragu
e) Tidak menomor satukan materi
f) Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah
7) Tawadhu’ Rendah hati lawannya Sombong
8) Malu : perasaan yang menimbulkan keengganan utk melakukan yang tdk baik.
9) Sabar Menahan dan mengekang dari segala sesuatu yang tdk disukai krn mengharap
ridho Allah. Macam-macam Sabar:
a) Sabar dalam menerima ujian (diuji oleh Allah dg sedikit ketakutan, kelaparan
kekurangan harta, jiwa dan buah-buah (penghasilan).
b) Sabar dari keinginan hawa nafsu (mengendalikan hawa nafsu)
c) Sabar dalam ketaatan kepada Allah
10) Pemaaf manfaat menghilangkan dedam - lapang dada

10
11

1.4. Akhlaq dalam Keluarga


1. Birrul Walidain Berbuat kebajikan kepada kedua orang tua ibu & bapak
Birrul Walidain termasuk amalan yang paling disukai Allah. Sebagaiman sabda
Rasulullah tentang amalan apa yang paling disukai Allah SWT
a) Shalat tepat pada waktunya
b) Birrul Walidain
c) Jihad fisabilillah
2. Hak dan kewajiban serta kasih saya suami istri
QS Al Baqarah/2 : 228
ِ ‫َولَه َُّن ِم ْث ُل الَّ ِذي َعلَ ْي ِه َّن بِ ْال َم ْعر‬
‫ُوف‬
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara
yang ma'ruf. QS Al Baqarah/2 : 228
Qs Ar Rum/30 : 21
ِ
َ ‫ َو ِم ْن آيَاتِِه َأ ْن َخلَ َق لَ ُكم ِّم ْن َأن ُف ِس ُك ْم َْأز َواجاً لِّتَ ْس ُكنُوا ِإلَْي َها َو َج َع َل َبْينَ ُكم َّم َو َّدةً َو َرمْح َةً ِإ َّن يِف ذَل‬.٢١
‫ك‬
‫ات لَِّق ْوٍم َيَت َف َّكُرو َن‬
ٍ ‫آَل ي‬
َ
21. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Qs Ar Rum/30 : 21
3. Kasih Sayang dan Tanggung jawab orang tua terhadap anak
Anak adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT
1. Hubungan tanggung jawab
2. Hubungan kasih sayang
3. Hubungan masa depan
Ada 4 tipologi anak
1. Anak sebagai perhiasan dunia (QS Al Kahfi/18 : 46
2. Anak sebagai ujian (QS Al Anfal/8 : 28)
3. Anak sebagai musuh QS At Taghabun/64 : 14
4. Anak sebagai cahaya mata (QS Al Furqan/28 : 74
4. Silaturahim dengan Karib Kerabat
Istilah silaturahimterdiri dari dua kata Shillah artinya hubungan, sambungan dan Rahim
artinya peranakan/rahim. Istilah ini adalah sebuah simbul dari hubungan baik penuh kasih
sayang antara sesama karib kerabat yang asal usulnya berasal dari satu Rahim.
Bentuk-bentuk silaturahim :
1. Berbuat baik (ihsan) terutama dengan memberikan bantuan materiil utk memenuhi
kebutuhan hidupnya (QS An Nisa’/4 : 36
2. Membagi sebagian dari harta warisan kepada karib kerabat yang hadir pada waktu
pembagian tetapi tidak mendapat bagian karena terhalang oleh ahli waris yang lebih
berhak QS A Nisa’/4 : 8)
3. Memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang sesama kerabat dengan sikap saling
kenal-mengenal dan hormat menghormati, bertukar salam, saling mengunjungi, bantu
membantu dll, Manfaat silaturahim:
1. Mendapatkan rahmat, nikmat dan ichsan dari Allah SWT
2. Masuk surga dan jauh dari neraka

11
12

3. Lapang rezeki dan Panjang umur


1.5. Akhlaq Bermasyarakat (Insya Allah ada bahasan tersendiri)
1.6. Akhlaq Bernegara ((Insya Allah ada bahasan tersendiri)
1.7. Akhlaq terhadap alam semesta (Flora dan Fauna)
---000---

12

Anda mungkin juga menyukai