Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Ijinkan saya untuk menanggapi diskusi di atas. Berikut adalah tanggapan saya :

Nama : Bagus Firmansyah


NIM : 858567927

1. Hakikat manusia menurut QS. Al-Mukmin (23): 12-14, QS. As-Sajdah (32): 7, QS. At-
Tiin (95): 4, QS. Asy-Syams (91): 8, QS. Faathir (35): 11

Pada hakikatnya manusia adalah salah satu dari makhluk yang diciptakan oleh Allah.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang bersifat lahir ( syahadah ) dan ghaib ( non
fisik ). Saya mengambil contoh QS. Al-Mukmin (23): 12-14 :

‫) ُث َّم َخلَ ْق َنا ال ُّن ْط َف َة َعلَ َق ًة‬13( ‫ِين‬ ٍ ‫ار َمك‬ ٍ ‫) ُث َّم َج َع ْل َناهُ ُن ْط َف ًة فِي َق َر‬12( ‫ين‬ ٍ ِ‫ان مِنْ سُاللَ ٍة مِنْ ط‬ َ ‫َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا اإل ْن َس‬
ُ‫ك هَّللا ُ َأحْ َسن‬ [َ ‫ار‬ َ ‫َف َخلَ ْق َنا ْال َعلَ َق َة مُضْ َغ ًة َف َخلَ ْق َنا ْالمُضْ َغ َة عِ َظامًا َف َك َس ْو َنا ْال ِع َظا َم لَحْ مًا ُث َّم َأ ْن َشْأ َناهُ َخ ْل ًقا‬
َ ‫آخ َر َف َت َب‬
) 16( ‫ون‬ َ ‫) ُث َّم ِإ َّن ُك ْم َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة ُت ْب َع ُث‬15(‫ون‬ َ ِ‫) ُث َّم ِإ َّن ُك ْم َبعْ َد َذل‬14( ‫ِين‬
َ ‫ك لَ َم ِّي ُت‬ َ ‫ْال َخالِق‬

Yang artinya : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati
( berasal ) dari tanah (12). Kemudian kami jadikan saripati itu air mani ( Yang disimpan )
dalam tempat yang kokoh ( Rahim ) (13). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang ( berbentuk ) lain. Maka Maha Sucilah Allah
Pencipta yang paling baik”(14)

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari saripati tanah
yang dijadikan makhluk ( manusia ). Maka hakikat manusia adalah sebagai hamba
maka manusia wajib untuk mengabdi kepada Allah SWT dengan men jalankan segala
perintahnya dan menjauhi laranganya.

Allah menciptakan manusia dalam wujud makhluk yang sempurna. Gambaran bahwa
manusia merupakan makhluk yang sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemampuanya
untuk menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup itu berdasarkan satu tata nilai yang
memberikan corak pada seluruh kehidupan manusia yang terdiri dari proses
mengetahui, mengalami,memikirkan, merasakan, dan membentuk sikap tertentu yang
akhirnya tersusun pada suatu pola perilaku yang dapat menghasilkan karya manusia,
baik yang bersifat fisik maupun bersifat non fisik. Seluruh tubuh manusia berfungsi
dalam pencapaian cita-cita. Cita-cita tersebut sering kali diistilahkan dengan Akhlakul
Karimah atau perilaku yang baik.
Dan hubunganya dengan QS. Adz-Dzaariyaat (51): 56

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬

Yang artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah menerangkan, bahwa diciptakanyta jin dan
manusia untuk mengabdi kep[ada-Nya. Ini artinya Allah menciptakan manusia untuk
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi laranganya. Jika ada penyimpangan oleh
manusia dari ketentuan aturan ( agama ) Allah ini maka bertentangan terhadap kejadian
manusia.

Sumber : Modul MKDU4221

2. Tanggung jawab manusia sebagai Khalifah di bumi berkaitan dengan diberikanya akal
yang mampu melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.

Tidak ada keraguan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai Khalifah di bumi dengan
maksud agar mereka menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan bumi
beserta segala isinya dengan mengindahkan semua ketentuan yang sudah ditetapkan-
Nya.
Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah (2): 30

ۤ
‫ض َخلِ ْي َف ًة ۗ َقالُ ْٓوا اَ َتجْ َع ُل ِف ْي َها َمنْ ُّي ْفسِ ُد‬ ِ ْ‫ُّك ل ِْل َم ٰل ِٕى َك ِة ِا ِّنيْ َجاعِ ٌل فِى ااْل َر‬ َ ‫َوا ِْذ َقا َل َرب‬
‫ك ۗ َقا َل ِا ِّن ْٓي اَعْ َل ُم َما اَل َتعْ َلم ُْو َن‬ َ ‫ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َو َنحْ نُ ُن َس ِّب ُح ِب َحمْ ِد‬
َ ‫ك َو ُن َق ِّدسُ َل‬ ُ ‫ِف ْي َها َو َيسْ ِف‬
Yang artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dari ayat diatas diketahui bahwa di tangan manusialah terletak kemakmuran bumi dan
ketentramanya. Sebagai pedoman hidup mereka dalam mengelola dan melaksanakan
tugas kekhalifahan itu, Allah menurunkan agama. Dengan petunjuk agama manusia
dapat menjalankan tugasnya, sebab agama menjelaskan dua jalan yaitu, jalan yang
membahagiakan dan jalan yang membahayakan.

Dari dua jalan itulah manusia harus memilih jalan kebahagiaan dan menghindari jalan
yang membahayakan. Oleh karena itu Allah membekali manusia dengan akal pikiran.
Allah menyuruh manusia untuk berpikir atau menggunakan akal. Seandainya akal tidak
dipergunakan untuk berpikir, tidak aka nada manfaatnya bagi manusia.
Dari akal pikiran inilah yang nantinya akan melahirkan beberapa ilmu pengetahuan
antara lain : Ilmu Pertanian, Perikanan, Humaniora, Kesehatan, Hukum, Sosial, Bahasa,
Matematika, Alam, Teknologi yang akan membatu manusia selama men jalankan
kekhalifaan di bumi.Ilmu pengetahuan itu bukan musuh atau lawan dari iman, melaikan
jalan yang membimbing kea rah keimanan.

Sumber : Modul MKDU4221

3. Hak manusia]
Hak adalah imbalan dari kewajiban-kewajiban yang telah ditunaikan.Manusia
memiliki empat hak yaitu :
a. Hak Tuhan
Pertama, yang penting ialah mengimani dan tidak menyekutukan-Nya
Kedua, kita harus menerima petunjuk-Nya
Ketiga, kita harus menaati-Nya yang dinyatakan dengan ketundukan pada
hukum-Nya
Keempat, kita harus menyembahnya ( QS. Adz-Dzaariyaat (51): 56

b. Hak terhadap diri sendiri


Hak terhadap diri sendiri ialah hak pribadi seseorang yang meliputi hak
jasmani dan rohani. Hak jasmani ialah suatu kebutuhan dari jasmani, seperti
makan dan minum. Hak rohani ialah suatu kebutuhan rohani seperti perasaan
aman dan ketenangan batin.

c. Hak orang lain


Hak orang lain adalah hak untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa
mengganggu hak orang lain. Ini terlihat dalam bentuk adanya larangan
mencuri, merampok, merampas,dan menipu.

d. Hak atas harta


Ha katas harta adalah hak untuk memelihara dan memanfaatkan harta yang
diberikan Allah sesuai dengan ketentuanya.

Sumber : Modul MKDU4221

4. Status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologi dan psikologi

Status dan peranan manusia berdasarkan sosiologis dan psikologis adalah


sebagai individu itu sendiri dan dibentuk oleh dirinya sendiri, juga merupakan
bentukan dari masyarakat social dan lingkungan alamnya. Dari sikap dan tingkah
laku manusia tersebut juga dapat mempengaruhi perilaku orang lain, misalnya
saling membutuhkan satu sama lain.

Dalam QS. Al-Baqarah ayat 30-36 manusia ditunjuk sebagai khalifah untuk
memberdayakan ajaran Allah. Akan tetapi manusia sebagai khalifah itu diberikan
oleh Allah sifat negatif yang ada pada dirinya, seperi kecenderungan untuk
sombong, mudah putus asa, lupa diri dan lain sebagainya yang semua itu
merupakan alat penguji. Kecenderungan negatif tersebut tidak dapat dihilangkan
sama sekali karena justeru itulah yang menjadi salah satu ciri yang membedakan
antara manusia dengan makhluk lainnya

Sumber : Modul MKDU4221


http://hakekatmanusiamenurutislam.blogspot.com/2017/02/status-dan-peran-
manusia.html

5. Peranan akal bagi manusia menurut Al-Qur’an

Dalam diri manusia terdapat sesuatu yang tidak ternilai harganya sebagai
anugrah dari Tuhan yang tidak diberikan kepada makhluk lain, yaitu akal.
Dengan adanya akal, manusia berarti dan berharga. Akal itu dapat digunakan
utnuk berpikir dan memperhatikan segala sesuatu yang ada di dunia ini,sehingga
benda-benda yang halus serta tersembunyi dapat dipikirkan manusia. Tidak ada
benda atau barang-barang di dunia ini yang sia-sia bagi manusia.

Dalam Al-Qur’an, akal berarti dapat mencegah manusia untuk menuruti hawa
nafsunya dan perilaku yang menyimpang dari ajaran Allah. Karena mereka
mampu berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Hal ini dijelaskan pada
QS. An-Nahl (16): 78

َ ٰ ‫ون ُأ َّم ٰهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُمونَ َش ْيـًٔا َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل َّس ْم َع َوٱَأْل ْب‬
ۙ َ‫ص َر َوٱَأْل ْفـِٔ َدة‬ ِ ُ‫َوٱهَّلل ُ َأ ْخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُط‬
َ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬
Yang artinya :”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu sedang kamu tidak
mengetahui sesuatu dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
pengelihatan, dan hati supaya kamu bersyukur”.

Oleh karena itu Allah menyuruh manusia untuk berpikir guna untuk menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sumber : Modul MKDU4221

Anda mungkin juga menyukai