Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MKDU4221

Disusun oleh :
NAYA SALSABILA SANDRIANA
(051537636)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA
( UPBJJ) JAKARTA
2023
1.
SOAL

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan


ibadah ghairu mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian
berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah
tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses
penciptaan manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan
manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut
manusia. Jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-
langkah yang dilakukan manusia untuk merealisasikan peran
sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan
sejahtera. Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan
masyarakat yang beradab dan sejahtera!

JAWABAN

1. Ibadah Mahdhah adalah segala bentuk amalan yang


pelaksanaannya (syarat, rukun, dan tata caranya) sudah ditetapkan
oleh nas Al-Quran atau hadis, seperti salat, puasa, zakat, haji, dan
sebagainya. Ibadah Mahdhah dikerjakan karena ada wahyu,
berdasarkan perintah dari Allah SWT untuk mendirikannya.
Contoh jenis Ibadah Mahdhah yaitu Shalat lima waktu, puasa
Ramadhan, zakat, dan haji.
Ibadah Ghairu Mahdhah adalah ibadah yang tidak hanya
menyangkut hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga
hubungan dengan sesama makhluk. Contoh jenis Ibadah
Ghairu Mahdhah adalah membantu orang miskin yang
membutuhkan, menolong orang tua, menghijaukan
lingkungan, mengikuti kerja bakti, belajar, dakwah, dan
lainnya.

2. Ayat dan Tafsir tentang penciptaan manusia :


Penciptaan manusia pertama yang dikenal dengan nama
Nabi Adam ‘Alaihissalam tersebut kemudian disusul
dengan penciptaan manusia kedua yang menjadi pasangan
nabi Adam.

‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها‬
‫َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء ۚ َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ۚ ِإَّن‬
‫َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيًبا‬
Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri,
dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari
pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 1).

 Manusia pertama diciptakan dari tanah


Manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT
dari bahan tanah (sari pati tanah) dengan
bentuk yang sebaik-baiknya, bukan dalam
bentuk kera atau makhluk yang masih akan
berevolusi lagi.

 ‫اَّلِذ ي َأْح َس َن ُك َّل َش ْي ٍء َخ َلَقُهۖ َو َبَد َأ َخ ْلَق اِإْل ْنَس اِن ِم ْن ِط يٍن‬
Artinya: “Yang membuat segala sesuatu
yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang
memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina.” (QS. As-Sajdah:
7-8).

 ‫ُثَّم َج َعْلَناُه ُنْطَفًة ِفي َقَر اٍر َم ِكيٍن‬


Artinya: “Kemudian Kami jadikan saripati
itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).” (QS. Al-Mu’minun:
13)
 ‫ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا اْلَعَلَقَة ُم ْض َغًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغَة‬
‫ِع َظاًم ا َفَك َسْو َنا اْلِع َظاَم َلْح ًم ا ُثَّم َأْنَش ْأَناُه َخ ْلًقا آَخ َر ۚ َفَتَباَر َك‬
‫ُهَّللا َأْح َس ُن اْلَخ اِلِقيَن‬

Artinya: “Kemudian air mani itu Kami


jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minun : 14).

 Manusia selanjutnya tercipta dari proses


pembuahan sperma dan ovum

 ‫ِإَّنا َخ َلْقَنا اِإْل ْنَس اَن ِم ْن ُنْطَفٍة َأْم َش اٍج َنْبَتِليِه َفَجَع ْلَناُه َسِم يًعا‬
‫َبِص يًر ا‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya
(dengan perintah dan larangan), karena itu
Kami jadikan dia mendengar dan melihat.”
(QS. Al-Insan: 2)

 ‫َأَلْم َيُك ُنْطَفًة ِم ْن َم ِنٍّي ُيْم َنٰى‬


Artinya: “Bukankah dia dahulu setetes mani
yang ditumpahkan (ke dalam rahim)," (QS.
Al-Qiyamah: 37)

 ‫ُثَّم َك اَن َع َلَقًة َفَخ َلَق َفَس َّو ٰى‬


Artinya : "kemudian mani itu menjadi
segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,
dan menyempurnakannya,” (QS. Al-
Qiyamah: 38).
 Surat Al Mu’minun ayat 12-16
‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِاْل ْنَس اَن ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن ِط ْيٍن ۚ ُثَّم َج َعْلٰن ُه ُنْطَفًة ِفْي‬
‫َقَر اٍر َّم ِكْيٍن ۖ ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا اْلَعَلَقَة ُم ْض َغًة‬
‫َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغَة ِع ٰظ ًم ا َفَك َسْو َنا اْلِع ٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َاْنَش ْأٰن ُه َخ ْلًقا‬
‫ٰذ‬
‫ٰا َخ َۗر َفَتَباَر َك ُهّٰللا َاْح َس ُن اْلٰخ ِلِقْيَۗن ُثَّم ِاَّنُك ْم َبْعَد ِلَك َلَم ِّيُتْو َن ۗ ُثَّم‬
‫ِاَّنُك ْم َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ُتْبَعُثْو ن‬
Artinya: Dan sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dari saripati (berasal)
dari tanah.Kemudian Kami menjadikannya
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).Kemudian, air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk
yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik.Kemudian setelah
itu, sesungguhnya kamu pasti
mati.Kemudian, sesungguhnya kamu akan
dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari
Kiamat.

3. Penyebutan Manusia dalam Al-Qur’an


 Al-Basyar : Tuhan menyebut manusia
sebanyak 35 kali menggunakan kata Al-
Basyar. Ia sejatinya bermakna ‘kulit’ dengan
maksud untuk menunjukkan manusia
sebagai makhluk biologis. Bahwa manusia
adalah kesatuan dari hubungan kompleks
antara organ, otot dan tulang-belulang yang
dibungkus kulit. Sebab itu, ayat-ayat terkait
biasanya membahas mengenai kemampuan
dan fitur-fitur pada tubuh manusia yang
terkait dengan kapasitas manusia untuk
bertumbuh dan berkembang biak. Contoh
penyebutan ini terdapat di ayat ke-20, Q.S.
Ar-Rum [30] ;
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah
Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba
kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.”

 Al-Insan : mendefinisikan totalitas antara


jiwa-badan, batiniyah-lahiriyah. Bahwa
manusia bukan sekedar mesin yang diisi
program, melainkan nyawa, ruh, yang
berkesadaran dan mengarahkan manusia
kepada perilaku yang dikehendakinya. Al-
Insan juga seringkali mengandung
demonstrasi atas kapasitas kognitif dan atau
pengetahuan khusus yang dimiliki manusia,
yang menjadikan mereka makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna; “(Allah) Yang
Maha Pengasih. Yang telah mengajarkan Al-
Qur’an. Dia menciptakan manusia.
Mengajarnya pandai berbicara.” (Q.S. Ar-
Rahman [55], 1-4).
 An-Nas : “Wahai manusia! Sungguh, Kami
telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah yang paling bertakwa.
Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha
Teliti.” Penyebutan manusia dengan kata
An-Nas seperti ayat di atas, juga
menunjukkan hakikat manusia selaku
makhluk sosial yang hidup saling
berdampingan dan saling membutuhkan. Hal
ini mengisyaratkan bahwa manusia memiliki
tugas untuk membangun suatu peradaban
yang bercirikan kemanusiaan dan
kesetaraan.

4. Khalifah berarti menggantikan atau menenmpati tempatnya.


Khalifah juga memiliki arti wakil Nabi Muhammad, kepala negara
Islam, serta penguasa maupun pengelola.
 1. Menjaga Keadilan
Masih mengutip dari sumber yang sama, bahwa tugas manusia
sebagai khalifah adalah untuk memutuskan perkara secara adil.
Manusia sebagai khalifah diharapkan untuk mengamalkan
keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam
hubungan sosial, ekonomi, dan politik.
Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 26,
‫ٰي َداٗو ُد ِاَّنا َج َعْلٰن َك َخ ِلْيَفًة ِفى اَاْلْر ِض َفاْح ُك ْم َبْيَن الَّناِس ِباْلَح ِّق َو اَل َتَّتِبِع اْلَهٰو ى َفُيِض َّلَك‬
ࣖ‫َعْن َس ِبْيِل ِهّٰللاۗ ِاَّن اَّلِذ ْيَن َيِض ُّلْو َن َعْن َس ِبْيِل ِهّٰللا َلُهْم َع َذ اٌب َش ِد ْيٌدۢ ِبَم ا َنُسْو ا َيْو َم اْلِحَس اِب‬
٢٦

Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami


menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah
keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah
mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari
jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan
Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan
hari Perhitungan."

 2. Menjadi Pemimpin
Menurut Usep Badruzzaman dalam bukunya Aku Memilih
Bahagia, tugas manusia sebagai khalifah adalah menjadi
pemimpin yang siap mengemban amanah. Pemimpin yang
dimaksud harus memiliki sifat pantang menyerah, berani,
bertanggung jawab, cerdas, kuat, santun, dan bersahaja.

 3. Menjaga Lingkungan
Tugas manusia sebagai khalifah adalah memelihara bumi atau
menjaga lingkungan agar menjadi tempat tinggal yang aman, ujar
Moh. Matsna dalam bukunya Pendidikan Agama Islam: Al-Quran
Hadis. Islam mengajarkan perlunya menjaga keberlanjutan alam
semesta dan memelihara keindahan ciptaan Allah SWT.

 4. Beribadah dan Mengenal Allah SWT


Dikutip dari buku Al-Fatihah: Model Sistem Kehidupan Muslim
karya Setiadi Ihsan, tugas manusia sebagai khalifah adalah
beribadah kepada Allah SWT dan memperdalam pengetahuan
tentang-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al An'am ayat 162-163,
‫ اَل َش ِر ْيَك َلٗه ۚ َو ِبٰذ ِلَك ُاِم ْر ُت‬١٦٢ ‫ُقْل ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُسِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن‬
١٦٣ ‫َو َاَن۠ا َاَّو ُل اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya salatku,
ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang
diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang pertama dalam
kelompok orang muslim."

5. Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip


umum yang diterapkan:

 Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa


digunakan oleh masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya
secara bebas.
 Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola
hubungan interaksi yang terjadi dan dilakukan tanpa melihat
latar belakang suku, ras, atau agama.
 Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling
menghargai adanya perbedaan yang ada di tengah kehidupan
masyarakat.
 Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat
sehingga anggota masyarakat tidak bersifat homogen.
 Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
SUMBER REFERENSI
- BMP MKDU4221 MODUL 03
- https://tirto.id/ibadah-mahdhah-dan-ghairu-mahdhah-
pengertian-beserta-contohnya-gsrn
- https://kumparan.com/berita-hari-ini/proses-penciptaan-
manusia-menurut-ayat-alquran-1xK8x0cEgpQ
- https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6124/2/BAB%20I.pdf
- https://ibtimes.id/mengenal-nama-lain-manusia-dalam-al-quran/
- https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6957614/4-tugas-
manusia-sebagai-khalifah-di-muka-bumi

Anda mungkin juga menyukai