Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 SESI 3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (MKWU4101)


NAMA : ANDRIYANI TAHANOV

PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

KODE KELAS : 888

UPBJJ : UT PALEMBANG

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis
ibadah tersebut.

Jawab : Dalam agama islam secara garis besar dikenal dua macam ibadah,yaitu
ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah secara bahasa, mahdlah berarti “murni” atau
tdak bercampur. Sedangkan ghairu mahdlah berarti “ tidak murni” atau bercampur dengan
yang lain.

Contoh - ibadah mahdlah ialah shalat, zakat, puasa, dan haji, yaitu ibadah dan tata
caranya, waktunya, dan bahkan tempatnya sudah ditentukan aturan pelaksanaanya. ini
sudah tergolong ibadah fardu atau wajib.

Contoh - ibadah ghairu mahdlah ialah aktivitas makan, memaafakan orang lain, mencari
nafkah, mendidik anak, dan lain sebagainya.

2.Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qu`ran!

JAWAB :Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal, hati, dan rupa yang paling baik.
Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an tercantum dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14.
Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut di antaranya sebagai berikut.

‫ ُثَّم َخ َلْقَنا ٱلُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا ٱْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا‬. ‫ ُثَّم َجَع ْلَٰن ُه ُنْطَفًة ِفى َقَر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا ٱِإْل نَٰس َن ِم ن ُس َٰل َلٍة ِّم ن ِط يٍن‬
‫ٱْلُم ْض َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر ۚ َفَتَباَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬

Arab-Latin: wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn, ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī
qarārim makīn, ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa
khalaqnal-muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa
tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik"
Proses penciptaan manusia yang dijelaskan dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14 menjelaskan
bahwa manusia berasal dari sari pati tanah liat.manusia hanya lumpur hitam yang bahan
dasarnya adalah air mani yang hina kemudian terbentuklah manusia yang berakal dan
memiliki hati.Selain itu, manusia pun diciptakan lewat pencampuran sel sperma dan sel telur
dari sepasang. Hal ini berkaitan dengan penjabaran sains dan disebutkan juga dalam hadits
Musnad Ahmad.
Hadits tersebut bersumber dari Husain ibn al- Hasan yang telah menceritakan kepada kami
Abu Kudainah dari Ata ibn as-Sa'ib dari al-Qasim ibn Abdurrahman dari Ayahnya dari
Abdullah. Kemudian ia berkata,"Seorang Yahudi lewat di depan Rasulullah SAW. yang saat
itu sedang berbincang dengan para sahabatnya. Lalu orang-orang Quraisy berkata, "Hai
Yahudi, orang ini mengaku sebagai Nabi!" Yahudi itu pun berkata, "Sungguh, aku akan
menanyakan sesuatu padanya, yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi."Yahudi itu
lalu menghampiri beliau dan duduk di dekatnya seraya bertanya, "Wahai Muhammad, dari
apa manusia diciptakan?"Nabi lalu menjawab," Wahai Yahudi, setiap manusia itu diciptakan
dari nutfah (air mani) seorang lelaki dan nutfah seorang wanita. Nutfah laki-laki sifatnya
lebih keras dan nantinya dia akan berubah menjadi tulang dan urat saraf. Adapun nutfah
wanita sifatnya lebih halus dan nantinya dia akan membentuk daging dan darah."Orang
Yahudi itu lalu berdiri dan berkata, "Beginilah yang dikatakan nabi-nabi sebelummu

3.Al-Qu`ran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. jelaskan jelaskan


istilah istilah yang digunakan tersebut!
JAWAB : Tiap huruf dan kata dalam Alquran menyimpan makna khusus baik secara tekstual
maupun kontekstual. Salah satu firman Allah dalam Alquran banyak membahas tentang
manusia. Berikut 3 istilah dan cara Allah menyebut manusia dalam Alquran sebagai cerminan
kualitas ruhaninya
1.Basyar (Manusia ada, human being)
Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan
baik dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia
dinamai basyar karena kulitnya nampak jelas, dan berbeda dengan kulit makhluk lain yang
tertutupi bulu. Dengan demikian istilah basyar merupakan gambaran manusia secara materi
yang dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Manusia dalam pengertian ini disebutkan di dalam Alquran sebanyak 35 kali dalam
berbagai surat. Diantaranya terdapat dalam surat Al-Anbiyaa: 2-3, Al-Kahfi: 110, Ibrahim:
10, Hud: 26, Al-Mukminuun: 24 dan 33, As-Syu’araa: 93, Yassin: 15, Al-Isra: 93, dan lain-
lain.
Basyar adalah makhluk yang sekedar ada (being). Singkatnya, basyar adalah manusia dalam
arti fisis-biologis. Manusia dilihat sudut fisik tidaklah jauh berbeda dengan hewan. Manusia
bisa makan, minum, tidur, sakit dan mati. Begitu pula hewan. Bahkan, bila manusia dan
hewan dibandingkan dari segi perbuatan nistanya, maka manusia bisa lebih jahat dan kejam)

2.Insan/An-Naas (Manusia menjadi, manusia being)


Kata insan diambil dari akar kata uns yang berarti jinak, lawan dari binatang liar; harmonis
dan tampak. Namun dari sudut pandang Alquran, barangkali lebih tepat diambil dari kata
nasiya (lupa), atau nasa-yanusu (berguncang).
AInsan adalah makhluk yang menjadi (becoming). Ia terus-menerus maju menuju ke
kesempurnaan. Karakter “menjadi” ini membedakan manusia dengan fenomena lain di alam.
Hewan tidak dapat mengubah kondisinya, sedangkan manusia bisa terus berupaya
menyempurnakan dirinya serta berevolusi dengan akal dan ilmu. Di tataran ini, manusia
sudah mulai memiliki perbedaan daripada hewan.Alquran sering kali memperhadapkan insan
dengan jin. Jin adalah makhluk halus yang tidak tampak, sedangkan manusia memiliki ‘badan
kasar’ yang nyata dan berwatak ramah dibanding bangsa jin. Kata insan digunakan Alquran
untuk menunjuk kepada manusia secara menyeluruh dalam jiwa dan raga.Sedangkan An-
Naas adalah bentuk jamak dari insan. Alquran menyebut manusia sebagai naas dalam
statusnya sebagai makhluk sosial yang bergaul dan bermasyarakat serta dalam berbagai
contoh perilakunya terhadap Tuhan.

4.Bani Adam
Manusia disebut sebagai Bani Adam untuk merujuk asal-usulnya sebagai keturunan Nabi
Adam AS. Dalam konteks, dari mana seorang manusia berasal, untuk apa dia hidup, dan
kemana dia akan kembali. Penggunaan istilah Bani Adam menunjukkan bahwa manusia
bukan hasil dari evolusi makhluk anthropus (sejenis kera). Manusia dalam pandangan Al-
Quran bukan makhluk anthropomorfisme, yaitu makhluk penjasadan sifat-sifat Tuhan.
Alquran menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang
agung di dalam dirinya. Di samping itu manusia dianugerahi akal yang dapat membedakan
nilai baik dan buruk, sehingga membawa ia pada kualitas tertinggi sebagai makhluk yang
bertakwa. Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk yang suci dan mulia, bukan
sebagai makhluk yang kotor dan penuh dengan dosa, sebagaimana pandangan mereka bahwa
nabi Adam dan Hawa yang diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah
merupakan asal mula hakikat manusia sebagai pembawa dosa bawaan (turunan).Alquran
memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi, yang sedang dalaam perjalanan menuju
kehidupan spiritual yang suci dan abadi di akhirat kelak, meskipun ia harus melewati
rintangan dan cobaan dengan beban dosa ketika melakukan kesalahan di dalamkehidupan
dunia

4.Manusia juga disebut sebagai khalifah. jelaskan langkah langkah yang dilakukan
manusia untuk merealisaikan peran sebagai khalifah!
JAWAB :Arti Khalifah
Dikutip dari buku Khalifah Fil Ardhi karya Arif Zulkifli, secara bahasa, khalifah berarti
menggantikan atau menenmpati tempatnya. Khalifah juga memiliki arti wakil Nabi
Muhammad, kepala negara Islam, serta penguasa maupun pengelola.
Khalifah adalah pengganti Allah SWT di muka bumi untuk menjalankan hukum-hukum Allah
SWT
Dalil Manusia sebagai Khalifah
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 30,
‫ٰۤل‬
‫َو ِاْذ َقاَل َر ُّبَك ِلْلَم ِٕىَك ِة ِاِّنْي َج اِع ٌل ِفى اَاْلْر ِض َخ ِلْيَفًةۗ َقاُلْٓو ا َاَتْج َع ُل ِفْيَها َم ْن ُّيْفِس ُد ِفْيَها َو َيْس ِفُك الِّد َم ۤا َۚء َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّدُس‬
٣٠ ‫َلَكۗ َقاَل ِاِّنْٓي َاْعَلُم َم ا اَل َتْع َلُم ْو َن‬

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang
yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.""

Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir-nya mengartikan bahwa khalifah merupakan orang yang
memutuskan perkara di antara manusia tentang kezaliman yang terjadi di tengah-tengah
mereka, dan mencegah mereka untuk melakukan perbuatan terlarang dan berdosa.
Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut bahwa Allah SWT menjadikan manusia sebagai
khalifah untuk menjadi pengganti-Nya dalam memutuskan perkara secara adil di antara
semua makhluk-Nya.
Tugas Manusia sebagai Khalifah
1. Menjaga Keadilan
Masih mengutip dari sumber yang sama, bahwa tugas manusia sebagai khalifah adalah untuk
memutuskan perkara secara adil. Manusia sebagai khalifah diharapkan untuk mengamalkan
keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial, ekonomi, dan
politik.
Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 26,

‫ٰي َداٗو ُد ِاَّنا َجَع ْلٰن َك َخ ِلْيَفًة ِفى اَاْلْر ِض َفاْح ُك ْم َبْيَن الَّناِس ِباْلَح ِّق َو اَل َتَّتِبِع اْلَهٰو ى َفُيِض َّلَك َع ْن َس ِبْيِل ِهّٰللاۗ ِاَّن اَّلِذ ْيَن َيِض ُّلْو َن َع ْن َس ِبْيِل‬
٢٦ ࣖ‫ِهّٰللا َلُهْم َع َذ اٌب َش ِد ْيٌد ۢ ِبَم ا َنُسْو ا َيْو َم اْلِحَس اِب‬

Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah


(penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan
janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat,
karena mereka melupakan hari Perhitungan.""
2. Menjadi Pemimpin
Menurut Usep Badruzzaman dalam bukunya Aku Memilih Bahagia, tugas manusia sebagai
khalifah adalah menjadi pemimpin yang siap mengemban amanah. Pemimpin yang dimaksud
harus memiliki sifat pantang menyerah, berani, bertanggung jawab, cerdas, kuat, santun, dan
bersahaja.

3. Menjaga Lingkungan
Tugas manusia sebagai khalifah adalah memelihara bumi atau menjaga lingkungan agar
menjadi tempat tinggal yang aman, ujar Moh. Matsna dalam bukunya Pendidikan Agama
Islam: Al-Quran Hadis.
Islam mengajarkan perlunya menjaga keberlanjutan alam semesta dan memelihara keindahan
ciptaan Allah SWT.

4. Beribadah dan Mengenal Allah SWT


Dikutip dari buku Al-Fatihah: Model Sistem Kehidupan Muslim karya Setiadi Ihsan, tugas
manusia sebagai khalifah adalah beribadah kepada Allah SWT dan memperdalam
pengetahuan tentang-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al An'am ayat 162-163,

١٦٣ ‫ اَل َش ِرْيَك َلٗه ۚ َو ِبٰذ ِلَك ُاِم ْر ُت َو َاَن۠ا َاَّوُل اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬١٦٢ ‫ُقْل ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن‬

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan


matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang
diperintahkan kepadaku.

5.Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. jrlaskan
prinsip prinsip untuk menegakan masyarakat yang beradab dan sejahtera!
JAWAB : Prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera.Islam
memiliki prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, antara
lain:
Keadilan: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip keadilan, di mana setiap individu
memiliki hak yang sama dan perlakuan yang adil. Keadilan sosial harus ditegakkan dalam
segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem hukum, ekonomi, dan sosial.
Keseimbangan: Masyarakat harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan individu dan
kepentingan bersama. Keseimbangan ini mencakup pembagian sumber daya yang adil,
perlindungan terhadap hak-hak individu, dan pengembangan potensi masyarakat secara
keseluruhan.
Kerjasama: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip kerjasama dan saling tolong menolong.
Kerjasama ini mencakup kolaborasi dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan
penyelesaian masalah bersama.
Kepedulian sosial: Masyarakat harus memiliki rasa peduli terhadap sesama dan lingkungan
sekitar. Kepedulian sosial ini mencakup membantu yang membutuhkan, mengatasi
kesenjangan sosial, dan menjaga kelestarian alam.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam berjuang untuk menciptakan masyarakat yang
adil, sejahtera, dan beradab.u. Aku adalah orang yang pertama dalam kelompok orang
muslim.""

SUMBER REFERENSI : https://muslim.or.id


https://uin-alauddin.ac.id

Anda mungkin juga menyukai