PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah kepercayaan kepada tuhan yang dinyatakan dengan
mengadakan hubungan dengan dia melalu iserangkaian kegiatan ibadah yang sesuai
adalah makhluk yang lemah, manusia tidak dapat hidup tanpa ada perlindungan dari
Secara fitriah manusia membutuhkan agama sebagai pegangan hidup, karna itu
sejarah agama sama panjangnya dengan sejarah manusia. Karna itu sejarah mencatat
aneka macam agama yang di anut oleh manusia sejak dulu sampai hari ini. Agama
pun memberikan penjelasan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki potensi
sangat berkaitan dengan nasib manusia di akhirat, sehingga manusia akan terdorong
untuk selalu berbuat baik dan mencegah diri dari perbuatan yang buruk.
Manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang di sebut agama karna manusia
merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha
kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbangan
Dapat di simpulkan bahwa agama sangat perlu bagi manusia terutama bagi orang
yang berilmu.
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan ini terarah, penulis dapat merumuskan masalah, sebagai berikut:
kehidupan?
KAJIAN TEORI
Tetapi gambaran yang pasti dan meyakinkan tak mampu mereka peroleh hanya
dengan mengandalkan daya nalarnya yang subyektif. Oleh karna itu mereka
adam, al-basyar, al-insan, an-nas dan ‘abdun. Lima kata ini diartikan sebagai
manusia dengan makna yang berbeda jika di tinjau dari segi bahasa serta
,ي,نب,َِ ,دم,َآ ,وا,خذ,ُُ ,كم,تن,ُْيز,َ ِ ,نعد,َْ ِ ,ل,,ِّك,ُ ,جد,ٍ, ِس, ْم,َ ,وا,ك,ول,ُ,َ ُ َ ,ْو,ا,َ
,وا,بر,ش ,اَلو,َ ,وا,فر,ُس
ِ ,ْت,ُۚه, ُنإ,َِّ اَل
,اي,َ
,ب
,ُّ ,ح, ِي,ُ ,ن,يفَر,ِس, ْم,ال,ُْ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
Al-A’raf,7:31)
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah kami
hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan
Ar-Rahman, 55:3-4).
2:21)
kedudukannya sebagai hamba Allah yang harus tunduk dan patuh kepada-
Nya:
“Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan
mereka di bumi atau kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit.
Saba’, 34:9)
2. Ciri Manusia
Al-A’raf, 7:172)
dunia ini.
berawal dari suatu hubungan dan keterkaitan yang erat antara hati ‘abid
Al-Baqarah:30)
Perkataan menjadi khalifah dalam ayat tersebut mengandung
Sebaliknya kalau pengurusa itu tidak baik, artinya tidak sesuai dengan
akal pikiran dan kalbu yang tidak diberi kepada makhluk lain.
(QS.At-Thur:21)
kemampuan untuk membedakan dan baik dan yang buruk. Dalam islam
kedudukan islam kedudukan islam sangat penting, menjadi komponen
B. Agama Islam
perkembangan budaya manusia pada zamannya. Kerena itu di antara para rosul itu
Setelah rosul-rosul yang membawanya wafat, agama islam yang di anut oleh
para pengikutnya itu mengalami perkembangan dan perubahan baik nama maupun
isi ajarannya. Akhirnya islam menjadi nama bagi satu-satunya agama, yaitu agama
Apabila dicari dari asal katanya, Islam berasal dari kata ‘aslama’ yang
bersih dan selamat dari kecacatan lahir batin. Dari asal kata ini dapat diartikan
bahwa dalam islam terkandung makna suci, bersih tanpa cacat atau sempurna.
Kata islam juga dapat diambil dari kata assilmu dan assalmu yang berarti
perdamaian dan keamanan. Dari asal kata ini islam menganung makna
tanda kecintan sorang muslim kepada orang lain, karena itu selalu menebarkan
doa dan kedamaian kepada sesama. Dan dari kata assalamu, assalmu, dan
assilmu yang berarti menyerahkan diri, tunduk dan taat. Semua asal kata diatas
berasal dari tiga huruf, yaitu sin, lam dan mim yang artinya sejahtera, tidak
bahwa islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya
islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sejak manusia di
turunkan ke muka bumi, dan tebina dalam bentuknya yang terakhir dan
sempurna dalam Al-Qur’an yang suci yang diwahyukan kepada nabinya yang
terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW. Satu kaidah hidup yang memuat
tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik spiritual
maupun material
Dari definisi itu dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama yang
manusia, dan manusia dan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah
kemuka bumi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW adalah agama
Imran, 3:19)
islam yang terakhir diturunkan Allah kepada manusia. Karena itu tidak ada lagi
kepada Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan tingkat budaya manusia yang
telah mencapai puncaknya, sehingga islam akan sesuai dengan budaya manusia
pokok yaitu :
a. Aspek keyakinan yang disebut akidah, yaitu aspek credial atau keimanan
terhadap Allah dan semua yang di firman kan –Nya untuk diyakini.
b. Aspek nprma atau hukum yang disebut syariah, yaitu aturan-aturan Allah
c. Aspek prilaku yang disebut akhlak, yaitu sikap sikap atau prilaku yang
membentuk kepribadian yang utuh pada diri seorang muslim. Hal ini
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu”. (QS Al-
Baqarah:208)
Antara aqidah, syariah dan akhlak masing-masing saling berkaitan.
aqidah akan lahir akhlak. Oleh karana itu,iman tidak hanya di dalam hati, tetepi
bahwa aqidah merupakan landasan bagi tegak berdirinya syariah dan akhlak
B. Klasifikasi AGama
agama.
Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha dan Islam. Agama Yahudi, Nasrani dan Islam
dikelompokkan oleh sebagian para ahli ke dalam kelompok agama samawi dan
para ahli yang lain mengelompokkan Agama Yahudi dan Nasrani tidak lagi di
pandang agama samawi murni, karena mereka berpendapat bahwa kitab suci
kedua agama tersebut telah mengalami perubahan, yaitu pendapatnya
satu itu terdiri dari tiga oknum, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rasul
Kudus yang di sebut trinitas. Sedangkan konsep ketuhanan dalam Islam adalah
tauhid atau monoteisme mutlak dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi-bagi.
Jadi yang samawi murni sekarang ini hanyalah agama Islam. Sedangkan agama
lokal untuk masyarakat tertentu, misalnya Yahudi untuk Bani Israil saja,
berdasarkan kabar dari Tuhan sendiri melalui firman yang disampaikan kepada
Agama Islam adalah agama Wahyu satu-satunya yang memiliki kitab suci
yang asli dan autentik, tidak mengalami perubahan sejak di turunkannya pada
abad ke-6 Masehi sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman. Rosul yang
menerima Wahyu Allah bernama Muhammad putra Abdullah yang memiliki
silsilah dan keturunan yang jelas. Beliau dilahirkan di Mekah tahun 571
Masehi dan mendapat Wahyu yang pertama kali ketika beliau berusia 40
tahun. Sejarah hidupnya tercatat dengan lengkap dan jelas sejak kelahirannya
sampai meninggal dunia. Isi kitab Al-Qur'an semuanya firman Allah yang di
sampaikan dengan bahasa Arab, salah satu bahasa yang telah, sedang dan akan
sering digunakan manusia sebagai makhluk berakal serta sesuai dengan nilai-
Ajaran Islam berlaku universal untuk segala tempat dan bangsa serta
Muhammad (Islam) ditujukan untuk seluruh manusia pada semua tempat dan
waktu.
dibuktikan dengan aktualitas Al-Qur'an sampai hari ini yang berusia lebih dari
dunia dan di akhirat. Dengan demikian jelaslah perbedaan antara agama Islam
dengan Agama lainnya dan semakin jelas pula kesempurnaan sebagai satu-
PEMBAHASAN
hal ini, Allah menuntut muslim agar masuk ke dalam Islam itu secara keseluruhanArtinya
harus seluruhnya. Mendasari hidup dengan Islam artinya seorang muslim menjadikan Islam
Sehingga tidak ada satu permasalahan hidup yang bagaimana pun kecilnya, yang tidak
Dengan mendasari hidup kepada Islam, seorang muslim memiliki keyakinan yaitu:
Islam sebagai dasar hidupnya adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.
Allah SWT adalah pencipta manusia dan yang menurunkan agama Islam. Oleh
sebab itu, seluruh konsepsi Islam ini, sudah diukur sedemikian rupa sesuai dengan
harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh Dzat Yang Menciptakan Manusia
yaitu Allah Subhanahu Wataala. Dan petunjuk-petunjuk itu telah turun dalam
Islam bukanlah agama bagi bangsa Arab saja. Keyakinan ini perlu ditegakkan
manusia ingin baik dan ingin mencapai kebahagiaan maka ia harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan oleh Dzat Yang Menciptakan Manusia yaitu Allah
Subhanahu Wataala. Dan petunjuk-petunjuk itu telah turun dalam sebuah konsepsi
3. Islam adalah agama terakhir yang diturunkan kepada rasul terakhir yaitu Nabi
Segala aspek kehidupan dari hal terkecil hingga yang luas, dari kita bangun tidur
hingga tidur lagi, semua kegiatan manusia selama 24 jam sehari, tidak ada satu
pun yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai Islam. Inilah pandangan hidup seorang
nilai Islam. Halal kata Islam, halal ia katakan. Haram kata Islam, haram ia
katakan. Itu adalah Islam Oriented. Barometer dari perbuatannya tidak lain adalah
nilai-nilai Islam itu sendiri.Dan dengan mendasari hidup kepada Islam, seorang
muslim memiliki keyakinan bahwa Islam adalah agama yang benar. kalau yang
telah dijelaskan tadi adalah dasar dari kehidupan kita sebagai muslim, lantas apa
yang menjadi landasannya? Kalau dasar hidup kita adalah Islam maka landasan
hidup kita tidak lain adalah Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shallalahu Alaihi
Wassalam.
Satu ajaran akan langgeng dan tahan lama apabila turun dari sumber yang
serba Maha. Kalau ia turun dari manusia maka sifatnya hanya musim. Yang
namanya musim itu tidak bisa dilarang tetapi kalau sudah selesai musimnya maka
akan habis dengan sendirinya. Begitulah ajaran dari agama yang nisbi, relatif dan
Al-Quran turun dari sumber yang serba Maha. Sedangkan sunnah adalah
penjelasan dari ajaran Al-Quran yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran secara
lebih detil. Melengkapi apa yang disebutkan dalam Al-Quran secara garis
besarnya saja. Misalnya dalam Al-Quran disebutkan bahwa seorang muslim harus
Baik Al-Quran dan Sunnah, kita sebut sebagai landasan yang primer. Untuk
memahami keduanya, kita perlu ajaran/ilmu dari orang-orang yang ahli dalam
bidang itu. Dalam hal ini kita sebut sebagai ulama (orang yang memiliki ilmu dan
paham tentang islam). Dan ini merupakan sumber yang sekunder dari landasan
hidup kita sebagai seorang muslim. Dua rel ini, Al-Quran dan Sunnah merupakan
Jika kita ingin menjadikan Al-Quran sebagai imam, artinya kita menjadi
dalam shalat, misalkan imam sedang takbir maka makmum pun harus takbir.
Imam ruku, makmum ruku. Imam i’tidal, makmum i’tidal. Maka sejatinya sebagai
Islam sempurna karena ada kepercayaan lain selain islam. Sehingga Tuhan
YME, Allah swt, berfirman yang artinya "sesungguhnya tidak ada agama kecuali
Islam".
Seperti halnya jika saya melihat kepada manusia yang sempurna secara fisik,
maka itu karena saya juga melihat ada manusia yang tidak sempurna secara fisik.
Memang, ini adalah kata-kata yang keras dan kasar, dan memang kenyataan itu
karena kenyataan untuk itu bisa menyakiti orang lain, atau pahit bagi yang
mengingkarinya. Bagi orang yang ingin kesempurnaan, tanpa meyakini ada yang
tidak sempurna adalah orang yang tidak lembut hatinya. Mereka tidak memiliki
keyakinan, dan tidak jujur pada diri sendiri, akhirnya mengajak berbohong.
Kesempurnaan islam bukan pada bentuk negara yang memiliki dasar islam,
bentuk kesempurnaan islam ada pada petunjuknya. Orang yang tidak mengerti
kesempurnaan islam, atau orang yang tidak meyakini kesempurnaan islam, telah
islam, baik dalam bentuk negara maupun manusia yang beragama islam.
https://www.kompasiana.com/silki69685/5e661270d541df284b7ea034/agama-sebagai-
pedoman-hidup
hlm. 105 10 Ibid., hlm. 106 Mulyadi: Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan
562
Peran agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem nilai
kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan
agama yang dianutnya. Sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang khusus
bahwa, betapa besar perbedaan antara orang beriman yang hidup menjalankan
agamanya, dengan orang yang tidak beragama atau acuh tak acuh kepada
agamanya. Pada rawud wajah orang yang hidup denhgan berpegang teguh dengan
Mereka tidak merasa gelisah atau cemas, kelakuan dan perbuatannya tidak ada
yang akan menyengsarakan atau menyusahkan orang lain. Lain halnya dengan
orang yang hidupnya terlepas dari ikatan agama. Mereka biasanya mudah
pikiran dan perasaanya. Perhatiannya hanya tertuju kepada diri dan golongannya;
tingkah laku dan sopan santun dalam hidup biasanya diukur atau dikendalikan oleh
dan bahkan mungkin lupa daratan. Tetapi apabila ada bahaya yang mengancam,
kehidupan susah, banyak problema yang harus dihadapinya, maka kepanikan dan
terganggunya kesehatan jiwanya, bahkan lebih jauh mungkin ia akan bunuh diri
nilai ini merupakan sesuatu yang dianggap bermakna bagi dirinya. Sistem ini
dibentuk melalui belajar dan proses sosialisasi. Perangkat sistem nilai dipengaruhi
hasil belajar dan sosialisasi tadi meresap dalam dirinya. Sejak itu perangkat nilai
itu menjadi sistem yang menyatu dalam membentuk identitas seseorang. Ciri khas
untuk tujuan apa yang turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan tertentu.
membentuk sistem nilai dalam diri individu adalah agama. Segala bentuk simbol-
simbol keagamaan, mukjizat, magis maupun upacara ritual sangat berperan dalam
proses pembentukan sistem nilai dalam diri seseorang. Setelah terbentuk, maka
lain sistem nilai yang dimilikinya terwujud dalam bentuk norma-norma tentang
bagaimana sikap diri. Misalnya seorang sampai pada kesimpulan: saya berdosa,
saya seorang yang baik, saya seorang pahlawan yang sukses ataupun saya saleh
dan sebagainya.
Pada garis besarnya, menurut Mc. Guire sistem nilai yang berdasarkan agama
dapat memberi individu dan masyarakat perangkat sistem nilai dalam bentuk
yang abstrak dirasakan sabagai daya dorong atau prinsip yang menjdi pedoman
hidup. Dalam relaitasnya nilai memiliki pengaruh dalam mengatur pola tingkah
Nilai adalah daya pendorong dalam hidup, yang memberi makna dan
pengabsahan pada tindakan sesoerang. Karena itu nilai menjadi penting dalam
kehidupan seseorang, sehingga tidak jarang pada tingkat tertentu orang siap untuk
segi, yaitu segi intelektual dan segi emosional. Dan gabungan dari kedua aspek ini
yang menentukan suatu nilai beserta fungsinya dalam kehidupan. Bila dalam
maka kombinasi nilai itu disebut norma atau prinsip. Di lihat dari fungsi dan peran
agama dalam memberi pengaruhnya terhadap individu, baik dalam bentuk sistem
nilai, motivasi maupun pedoman hidup, maka pengaruh yang paling penting
adalah sebagi pembentuk kata hati (conscience). Kata hati menurut Erich Froom
dalam Jalaluddin adalah panggilan kembali manusia kepada dirinya. Erich Froom
melihat manusia sebagai makhluk yang secara individu telah memiliki potensi
humanistik dalam dirinya. Kemudian selain itu individu juga menerima nilai-nilai
bentukan dari luar. Keduanya membentuk kata hati dalam diri manusia. Dan
apabila keduanya berjalan seiring secara harmonis, maka manusia akan merasa
bahagia.
Pada diri manusia telah ada sejumlah potensi untuk memberi arah dalam
(agama). Melalui pendekatan ini, maka agama sudah menjadi potensi fitrah yang
bimbingan kepada potensi yang dimiliki itu. Dengan semikian jika potensi fitrah
itu dapat dikembangkan sejalan dengan pengaruh lingkungan maka akan terjadi
adalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa suskes dan
rasa puas. Perasaan positif ini lebih lanjut akan menjadi pendorong untuk berbuat.
Agama dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi dan nilai etik juga
merupakan harapan.
melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar belakang
keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaan. Keterkaitan ini
akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Sedangkan agama
sebagai nilai etik karena dalam melakukan sesuatu tindakan seseorang akan terikat
kepada ketentuan antara mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut
ajaran agama yang dianutnya. Sebaliknya agama juga sebagai pemberi harapan
ghaib (supernatual).
seseorang untuk bersikap ikhlas, menerima cobaan yang berat ataupun berdo’a.
Sikap seperti itu akan lebih teras secara mendalam jika bersumber dari keyakinan
terhadap agama.
acuan dan sekaligus sebagai petunjuk bagi manusia. Sebagai petunjuk agama
menjadi kerangka acuan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku agar sejalan
dengan keyakinan yang dianutnya. Sistem nilai yang berdasarkan agama dapat
memberi pedoman bagi individu dan masyarakat. Sistem nilai tersebut dalam
diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan dan
anggotanya tergolong dalam satu asal atau suku bangsa yang dengan satu
bangsa yang merupakan bagian dari bangsa itu, seperti masyarakat Indonesia atau
masyarakat Amerika.
primer yang bersumber dari kebudayaan suku bangsa telah diseragamkan oleh
perbedaan dan keagamaan, dan adanya tingkat kemajuan yang tinggi dalam
dan makna bagi kehidupan kelompok. Kedua aspek ini menurut E. Durkheim
hilang dari suatu masyarakat, maka akan terjadi disorganisasi sosial serta bentuk
Jika solidaraitas dan konsensus dari suatu masyarakat yang oleh kuper dan
M.G Smith dianggap sebagai unsur budaya yang digunakan sebagai pedoman
hidup sehari-hari bersumber dari ajaran suatu agama, maka fungsi agama adalah
sebagai motivasi dan etos masyarakat. Dalam konteks ini, maka agama memberi
pemecah, jika solidaritas dan konsensus melemah dan mengendur. Kondisi seperti
ini akan terlihat dalam masyarakat yang majemuk dan heterogen. Karena sikap
berkaitan dengan kehidupan didunia lain, masuk surga dan terhindar dari neraka,
untuk berpindah ketingkat kehidupan yang paling tinggi. Meskipun demikian para
pertama adalah masyarakat yang terbelakang dan memiliki sakral. Kedua adalah
Nottingham, setiap anggota masyarakat menganut agama yang sama, oleh karena
itu keanggotaan dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama.
memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam kehidupan masyarakat,
namun pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekuler masih dapat
universal dan lebih tinggi dari norma-norma kehidupan sosial sehari-hari pada
umumnya.
maka pada masyarakat tipe kedua ini agaama ternyata masih difungsikan dalam
pecah dan bersifat majemuk. Ia melihat dimasyarakat modern yang kompleks ini,
ikatan antara organisasi keagamaan dan pemerintahan duniawi tidak ada sama
sekali. Karena itu, agama cenderung dinilai sebagai bagian dari kehidupan
Terlepas dari bentuk ikatan antara agama dengan masyarakat, baik dalam
bentuk organisasi maupun fungsi agama, maka yang jelas dalam setiap masyarakat
agama masih tetap memiliki fungsi dalam kehidupan masyarkat. Agama sebagai
a. Berfungsi Edukatif
yuridis berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur suruh dan larangan ini
menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-
masing.
b. Berfungsi Penyelamat
agama kepada penganutnya adalah keselamatan yang meliputi dua alam yaitu
dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para
kepada Tuhan.
kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan
segera menjadi hilang dari batinnya apabila sesoerang pelanggar telah menebus
terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun
memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan
f. Berfungsi Transformatif
g. Berfungsi Kreatif
bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan
orang lain. Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola
hidup yang sama, akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan
penemuan baru.
h. Berfungsi Sublimatif
bersifat agama ukhrawi, malinkan juga yang bersifat duniawi. Segala usaha
bahaya ini, meskipun dia sama sekali tidak berhasil melenyapkan bahaya-bahaya itu.
beberapa sarana yang dipungut dari keyakinannya terhadap adanya dunia spritual
anggap dapat melindunginya. Manusia modern masih merasa tidak aman dalam
mempergunakan do’a pengharapan sebagai salah satu alat untuk melindungi diri dari
Menurut Prof. Dr. Hamka, fungsi dan peranan agama itu ibaratkan “tali
kekang”, yaitu kekang dari pada pengumbaran akal pikiran, tali kekang dari pada
gejolak hawa nafsu (yang angkara murka), dan tali kekang dari pada ucap dan
perilaku (yang keji dan biadab). Agama menuntun perjalan hidup manusia agar tetap
berada diatas jalan lurus (shirotol mustaqim) yang diridhai oleh Allah Swt.
Menurut hukum Islam, agama berfungsi sebagai sarana untuk mengatur sebaik
pembangunan adalah :
yang menjadi anutan seseorang atau masyarakat jika diyakini dan dihayati
sikap.
b. Sebagai Motivasi
dengan segala instrumen hidup yang serba canggih dibanding dengan makhluk
Tuhan yang lain dijadikan oleh Allah sebagai makhluk pilihan, yaitu sebagai
khalifah dimuka bumi.14 hal ini terdapat dalam Q.S Baqarah ayat 30 :
dimuka bumi ini memang sangat banyak. Musuhnya datang dari dalam diri dan
luar dirinya. Selain ia diciptakan dalam keadaan lemah dan bodoh, ia juga
terkalahkan oleh musuhnya. Musuh yang datang dari dalam diri berupa hawa
nafsu yang membawa kejahatan. Ia merupakan musuh yang sangat berat dan
kuat dan selalu menyeru kepada kejahatan kecuali nafsu yang telah dirahmati
Allah Swt.
selalu ikhlas dalam beragama, sehingga mampu menjadi seorang muslim yang
manusia harus bersatu dan kuat menguatkan satu sama lain, karena pada
dasarnya orang-orang Islam itu bersaudara dan jika terjadi pertikaian antara
paling sempurna, dan juga perasaan takut. Pengaruh agama dalam kehidupan
individu dapat memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung, rasa
Agama dalam kehidupan individu selain menjadi motivasi dan nilai etik juga
garis yang serasi dengan peraturan dan aturan agama dan akhirnya akan terbina
suatu kebiasaan yang agamis. Misalnya seperti sumbangan harta benda dan
REFERENSI
Setia, 2008.
Darajat, Zakiah. Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta: PT
Erlangga, 2011.
Kalam Mulia, 1989. Mulyadi: Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan 564
1992.