NIM : 050312015
1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Coba
jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah
tersebut.
Jawab :
Ibadah Mahdlah Adalah ibadah yang tuntutannya telah ditentukan secara rinci oleh syariat
Islam seperti :
- Shalat: Melakukan rukun, sunnah, dan wajib sesuai dengan tuntunan yang telah
ditetapkan.
- Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga
terbenam matahari.
- Zakat: Memberikan sebagian harta kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan syariat.
- Haji: Melakukan rangkaian ibadah tertentu di Mekah pada waktu-waktu yang telah
ditentukan.
Ibadah Ghairu Mahdlah adalah Ibadah yang tidak murni atau sudah tercampur dengan hal
lain. ibadah ghairu mahdhah tidak diatur secara spesifik pelaksanaannya, namun bisa menjadi
ibadah karena ada niat ikhlas dari muslim bersangkutan. Seperti :
- tidur adalah perbuatan mubah yang dilakukan manusia, tidak memperoleh dosa atau tidak
mendatangkan pahala. Akan tetapi, apabila seorang muslim tidur siang, dengan maksud
agar bersemangat untuk bangun demi mendirikan salat tahajud di malam harinya, tidur
yang pada mulanya perkara mubah, menjadi bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan
tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
Jawab :
(Q.S.Al- Mu’minuun (23):12)
Tafsir : Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman seraya memberitahukan mengenai permulaan
penciptaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah, yaitu Ayat ini menjelaskan bahwa
manusia diciptakan dari tanah, kemudian menjadi air mani yang disimpan dalam rahim. Air
mani tersebut kemudian berkembang menjadi segumpal darah, segumpal daging, tulang
belulang, dan akhirnya menjadi makhluk yang berbentuk manusia. Dari Abi Abdirrahman
Abdillah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
yang dialah orang yang jujur dan terpercaya pernah bercerita kepada kami.
“Sesunggunya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama empat
puluh hari (berupa nutfah/sperma), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) selama waktu
itu juga, kemudian menjadi mudghah (segumpal daging) selama waktu itu pula, kemudian
Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat perkara yang
telah ditentutkan yaitu; rezekinya, ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagianya. Maka
demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesunggguhnya ada seseorang di antara kalian
beramal dengan amalan penghuni surga, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga
kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan
amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka. Ada seseorang di antara kalian beramal
dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali
sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan
penghuni surga, maka ia pun masuk surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-
prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!
Jawab :
Islam memiliki prinsip-prinsip yang penting untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang dapat dijelaskan:
a. Keadilan
Menegakkan keadilan adalah kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan olek
setiap individu sebagai pertangunggajawaban dari perjanjian primordial dimana manusia
mengaku Allah sebagai Tuhan. Kedilan merupakan sunanatullah dimana Allah
menciptakan alam semesta in dengan prinsip keadilan dan keseimbangan . dalam Al-
Qurán keadilan itu disebut sebaga hokum keseimbangan yang menjadi hukum Alam
semesta. Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa, karena setiap
peraktik ketidakadilan merupakan suatu bentuk penyelewengan dari hakikat kemanusiaan
yang dilarang keras dalam Al-Qurán.
b. Supremasi Hukum
Dalam usaha mewujudkan supremasi hukum maka diharuskan menetapkan hukum
kepada siapapun tanpa membedakan siapapun, bahkan kepada orang terdekat sampai
orang yang kita benci sekalipun, diwajibkan selaku berlaku adil.
c. Egalitarianism (Persamaan)
Egalitarianism artinya persamaan, tidak mengenal system dinasti geologis, yang artinya
masyarakat tidak melihat atas keutamaan dasar keturunan, ras, etnis, dll. Melainkan atas
perestasi yang diraih. Karena prinsip Ealitarianisme inilah maka akan terwujud
jeterbukaan dimana seluruh anggota masyarakat berpartisipasi untuk menentukan
pemimpinya dan dalam menentukan kebijakan-kebijakan public.
d. Pluralism
Pluralism adalah sikap dimana kemajmukan adalah sesuatu yang harus diterima sebagai
bagian dari realitas obyekif. Kesadaran Pluralisme diwujudkan dengan sikap toleransi dan
saling menghormati diantara sesame anggota yang berbeda baik berbeda dalam hal etnis,
suku bangsa, maupun agama.
e. Pengawasan Sosial.
Pengawasan social penting terutama ketika kekuatan baik itu kekuatan uang maupun
kekuatan kekuasaan cenderung menyeleweng sehingga perwujudan masyarakat beradap
dan sejahtera hanya selogan semata. Pengawasan social baik secara individu maupun
lembaga itu merupakan suatu keharusan dalam usaha membentuk masyarakat beradap
dan sejahtera. Namun demikian, pengawasan social harus berdiri atas dasar asas-asas
tidak bersalah sebelum terbukti sebaliknya.