Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI I

KONSEPSI MANUSIA DALAM AL-QURAN

1. ISTILAH DAN KONSEPSI MANUSIA DALAM AL-QURAN


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling mulia
di antara semua makhluk ciptaan Nya yang lain. Kesempurnaan dan kemuliaan
manusia itu dijelaskan dengan banyak istilah di dalam Al-Quran. Allah menciptakan
Adam sebagai manusia pertama yang memiliki kemampuan akal yang sempurna.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Adam adalah manusia pertama yang
memiliki nilainilai kemanusiaan.
Melalui berpikir, manusia mampu mengajukan pertanyaan serta memecahkan
masalah yang dihadapinya. Dengan adanya akal pula,manusia berbeda dari
makhluk-makhluk ciptaan Allah yang lain. Islam mendorong manusia agar
menggunakan potensi akal yang dimiliki secara seimbang.
Di dalam Al-Quran terdapat beberpa istilah yang menegaskan tentang kualitas
dan nilai manusia dengan menggunakan berbagai macam istilah yang saling
berhubungan satu sama lain, yaitu:
a. Al Basya d. bani adam g.khalifah allah
b. Al-Insan e. Al-ins
c. An-nas f. Al-abd Allah
Istilah-istilah ini dapat dijelaskan dengan :

1. Al-basyar
Kata al-basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk, baik laki laki maupun
perempuan, baik satu maupun banyak. Kata al-basyar adalah jamak dari kata
basyarah yang artinya kulit. Al-Quran menggunakan kata ini sebanyak 36 kali
dalam bentuk tunggal dan satu kali dalam bentuk mutsanna untuk menunjukkan
manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia
selusruhnya.
Manusia dalam pandangan Al-Quran bukan makhluk anthropomorfisme , atau
mengubah Tuhan menjadi manusia. Al-Quran menggambarkan manusia sebagai
makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya di
pandangan orang di luar Islam bahwa nabi Adam dan Hawa yang diturunkan dari
surga karena melanggar larangan Allah merupakan asal mula hakikat manusia
sebagai pembawa dosa bawaan .
Oleh karena itu, kualitas, hakiikat, fitrah, dan kesejatian manusia adalah baik,
benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kemuliaan seperti
yang dimiliki manusia.
2. Al-insan
Kata al insan berakar pada kata nasiya yang berarti lupa, kata ini mengacu
kepada potensi yang dianugrahkan oleh Allah kepada manusia. Di samping
potensi positif di atas ternyata manusia juga memiliki kecenderungan negatif, di
antaranya manusia itu cenderung melingkari nikmat, tidak berterimakasih,
sombong bila telah berkecukupan,. Namun manusia yang telah di anugrahi pula
potensi berupa kemampuan menentukan yang baik dan yang benar serta nilai
nilai keindahan serta potensi untuk bertuhan.

3. An-nas
Manusia diciptakan sebagai makhluk bermasyarakat, yang berawal dari
pasangan laki laki dan wanita, kemudian berkembang menjadi suku dan bangsa,
untuk saling mengenal antar satu dengan yang lain. Dalam kehidupan manusia
dituntut untuk berbuat kebaikan dalam bentuk mengajak berbuat baik setelah diri
terlebih dahulu berbuat baik, mencegah berbuat kerusakan dan kemurungan.

4. Bani adam
Konsep Bani Adam/anak Nabi Adam, menunjukkan bahwa keseluruhan
manusia pada dasarnya adalah keturunan Adam AS. Apapun latarbelakang
sosiokultural, agama dan bangsanya, manusia harus dihargai dan dimuliakan.

5. Abd Allah
1. Menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dimilikinya termasuk dirinya sendiri
adalah milik Allah dan berada didalam kekuasaan Allah.
2. Menyerahkan seluruh sikap dan aktivitasnya senantiasa mengarah pada
usaha untuk memenuhi perintah Allah.
3. Menjauhi segala bentuk larangannya.

6. Kholifah Allah
Keberadaan manusia di muka bumi diawali dengan rencana Allah yang
disampaikannya kepada para malaikat yakni, bahwa Allah ingin menciptakan
Kholifah di muka bumi.Dia lebih tahu tentang apa yang Ia kerjakan sebagaimana
dinyatakan dalam al Quran surat al Al-Baqarah ayat 30«Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
Khalifah di muka bumi, malaikat berkata, mengapa Engkau hendak menjadikan
khalifah di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau, Allah berfirman sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui».

2. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL-QURAN


Bagaimana proses penciptaan manusia pada dasarnya menjadi pertanyaan
besar dari para ahli embriologi.
Berbagai usaha telah dilakukan peneliti untuk menemukan bagaimana proses
penciptaannya manusia secara fisik.
Sampai abad kedua puluh ini baru diketahui secara pasti tahapan pertumbuhan
dan perkembangan manusia secara evolusi di dalam rahim wanita melalui
penemuan di bidang ilmu pengetahuan terutama penemuan mikroskop canggih
dan penemuan alat ultrasonografi .
Alat ini dapat mengungkap pertumbuhan bayi dari satu tahap ke tahap
selanjutnya secara detil.Sebelum penemuan teknologi ini ada anggapan bahwa
manusia diciptakan secara sempurna dari seperma laki laki atau manusia tidak
diciptakan dalam berbagai tahap di dalam rahim ibunya tapi diciptakan satu kali.
" Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain.
Mahal Suci Allah pencipta yang paling baik".

3. FUNGSI TUGAS DAN TUJUAN HIDUP MANUSIA MENURUT AL-QURAN


Manusia sebagai makhluk yang mulia, menempati posisi khalifah Allah dimuka
bumi. Fungsi ini merupakan anugrah istimewa yang di berikan allah kepada manusia
secara penuh.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diberi satu tugas
untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah artinya melakukan aktivitas kehidupan di
dunia dalam rangka .
Beribadah atau pengabdian kepada Allah semata secara ikhlas. Sementara
tujuan manusia dibumi adalah mencari Redha Allah, yaitu melaksanakan semua
aktifitas yang diperintahkan Allah.

Anda mungkin juga menyukai