Anda di halaman 1dari 4

RESUME

TENTANG
KONSEPSI MANUSIA DALAM ALQUR’AN

OLEH
ELMA YENI
NIM: 22043037
TAHUN MASUK: 2022
MATA KULIAH: PENDIDIKAN AGAMA

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


1. ISTILAH DAN KONSEPSI MANUSIA DALAM ALQUR’AN
Manusia diciptakan oleh Allah dengan segala kesempurnaannya. Manusia diberi
akal pikiran sehingga dengan akal tersebut mereka dapat berpikir.. Islam mendorong
manusia agar menggunakan potensi yang dimiliki secara seimbang. Akal yang berlebihan
mendorong manusia pada kemajuan materil yang hebat, namun mengalami kekosongan
dalam hal ruhaniyah, sehingga manusia terjebak dalam segala kesombongan yang
merusak dirinya sendiri.
Dalam Al-Quran terdapat beberapa istilah yang menegaskan tentang kualitas dan
nilai manusia dengan menggunakan berbagai macam istilah yang saling berhubungan
satu sama lain, yaitu:
a. Al-Basyar
Kata al-basyar adalah jamak dari kata basyarah yang artinya kulit. Al-Quran
menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk tunggal dan satu kali dalam bentuk
mutsanna (dual) untuk menunjukkan manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya
dengan manusia seluruhnya.
Ayat Al-Quran lain mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai basyar
(manusia) melalui tahapan-tahapan sehingga mencapai tahapan kedewasaan, di mana
tahapan kedewasaan ini menjadikannya mampu memikul tanggung jawabnya sebagai
khalifah di bumi. Al-basyar dipakai untuk menunjukkan dimensi alamiahnya, yang menjadi
ciri pokok manusia pada umumnya, seperti makan, minum, dan mati sehingga manusia
disebut al-basyar karena manusia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu
disabarkan dan didamaikan
Manusia dalam konsep al-Basyar dapat juga dipandang dari pendekatan biologis, yaitu
bagaimana seharusnya peran manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki kebutuhan
seperti kebutuhan memelihara diri; maka ia butuh makan, minum, dan beradaptasi dengan
lingkungannya.
b. Al-Insan
Kata al-insan berakar pada kata nasiya yang berarti lupa, kata ini mengacu kepada
potensi yang dianugrahkan oleh Allah kepada manusia. Potensi tersebut adalah potensi
untuk bertumbuh dan berkembang secara fisik seperti yang dijelaskan dalam alqur’an dalam
surat Al-Muminun ayat 12-14 dan surat ar-Rahman ayat 3-4 dan surat lainnya.
Potensi positif ini diharapkan manusia dapat mengembangkannya melalui insan kreatif
dan inovatif yang mengabdi kepada Pencipta. Di samping potensi positif di atas ternyata
manusia juga memiliki kecenderungan negatif, di antaranya manusia itu cenderung
melingkari nikmat, tidak berterimakasih, sombong bila telah berkecukupan,. Namun
manusia yang telah di anugrahi pula potensi berupa kemampuan menentukan yang baik dan
yang benar serta nilai nilai keindahan serta potensi untuk bertuhan.
c. An-Nas
Dalam Alqur’an kosakata An-Nas umumnya dihubungkan dengan fungsi manusia sebagai
makhluk sosial. Manusia diciptakan sebagai makhluk bermasyarakat, yang berawal dari
pasangan laki laki dan wanita, kemudian berkembang menjadi suku dan bangsa, untuk saling
mengenal antar satu dengan yang lain. Kata An-nas merupakan jamak dari kata al-insan,
kata ini digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia
maupun kelompok tertentu dari manusia.
d. Bani Adam.
Konsep Bani Adam/anak Nabi Adam, menunjukkan bahwa keseluruhan manusia pada
dasarnya adalah keturunan Adam AS. Manusia disebut sebagai bani Adam karena dia
menunjukkan asal usul yang bermula dari Adam AS sehingga dia tahu dan sadar akan jati
dirinya . misalnya dari mana ia berasal, untuk apa ia hidup dan kemana dia kembali.
Penggunaan istilah Bani Adam menunjukkan bahwa manusiaa bukan hasil dari evolusi
makhluk anthropus(sejenis kera)
e. ’Abd Allah
1. Kata Abd Allah berarti Abdi atau hamba Allah. Manusia adalah Pengabdi kepada Allah.
2. Menyerahkan seluruh sikap dan aktivitasnya senantiasa mengarah pada usaha untuk
memenuhi perintah Allah dan menjauhi segala bentuk larangan.
3. Dalam mengambil keputusan senantiasa mengaitkan dengan restu dan izin Allah.
Jadi sebagai Abd Allah seluruh aktivitas dan peranan yang dilakoni oleh manusia
harusnya semata mata mencari redha Allah saja.

f. Kholifah Allah
Keberadaan manusia di muka bumi diawali dengan rencana Allah yang disampaikannya
kepada para malaikat yakni, bahwa Allah ingin menciptakan Kholifah di muka bumi. Seperti
yang dijelaskan dalam al Quran surat al Baqarah ayat 30 Pemilihan manusia sebagai
Kholifah di muka bumi adalah bentuk kemuliaan dan kesempurnaan penciptaan manusia
dibanding makhluk Allah lainnya. Konsep kekhalifahan Ini menunjukkan makna bahwa
manusia diberi tugas mengelola wilayah baik luas maupun terbatas di bumi.
Dari enam konsep terkait istilah yang digunakan Al-Quran untuk menyebut manusia
dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang dimuliakan dari
makhluk lainnya. Karena kemuliaannya itulah ia diberi amanah oleh Allah untuk menjadi
hamba dan Kholifah di muka bumi. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan
untuk memilih patuh kepada aturan Tuhan atau tidak. Dengan demikian manusia memiliki
otoritas dan sebagai konsekwensinya manusia berhak mendapatkan balasan atas apa yang
telah ia putuskan untuk berbuah kebahagiaan atau kesengsaraan (surga atau neraka)

2. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT ALQUR’AN


Beberapa ayat alqur’an telah menginformasikan tentang proses terciptanya manusia
diantaranya adalah ayat berikut ini: surat Al-Mukminun
ayat 12 sampai 14 yang terjemahannya sebagai berikut: ”Dan sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dari Sari pati berasal dari tanah,kemudian kami jadikan Saripati
itu air mani yang disimpan dan dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu
kami jadikan segumpal darah lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuklain. Mahal
Suci Allah pencipta yang paling baik”. elanjutnya surat dan ayat yang menjelaskan
tentang kejadian manusia adalah surat: Surat al Haji ayat 5, surat al insan ayat 2, surat
Abasa ayat 17 dan 21. Dari beberapa ayat di atas dapat disimpulkan bahwa awal
penciptaan manusia berasal dari sari pati tanah. Dalam beberapa ayat al Quran juga
dinyatakan bahwa manusia di ciptakan dari tanah liat, tanah kering dan tanah lumpur
yang secara umum manusia diciptakan berasal dari tanah. Ilmu pengetahuan
modern telah menetapkan bahwa unsur unsur yang dikandung oleh tanah meliputi
karbon, oksigen, hidrogen, fospor, sulfur, nitrogen, kalsium, potasium, sordium,
magnesium danlainnya.

3. FUNGSI TUGAS DAN TUJUAN HIDUP MANUSIA MENURUT AL-QURAN.


a. sebagai khalifah Allah dimuka bumi. Fungsi manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi
adalah menata kehidupan dimuka bumi sesuai dengan tatanan yang diberikan Allah berupa
wahyu atau ayat-ayatnya untuk kesejahteraan dan perdaiamian hidup manusia dibumi.
b. mencari ridha Allah yaitu melaksanakan semua aktivitas kehidupan sesuai dengan kehendak
dan keberadaan allah. Keredaan allah dapat diperoleh melalui ketaatan pada tuntunan yang
diturunkan melalui rasulnya berupa wahyu dan sunnah nabinya.
.

Anda mungkin juga menyukai