Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rena Pramudya Andini

NIM : G41220002
Golongan :A
Program Studi : Manajemen Informasi Kesehatan
Mata Kuliah : Agama

KONSEP MANUSIA MENURUT ISLAM


Hakekat Manusia Dalam Islam

KONSEP MANUSIA DALAM AL-QUR’AN


Ada empat lafadz yang digunakan Alquran untuk menunjuk kepada manusia yaitu :
a. Al-Insan
b. AL-Basyar
c. Al-Nas
d. Bani Adam

A. Al- Insan
Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan
teguran insan. Dalam Bahasa Arab menunjukan manusia sebagi makhluk psikologi, kata
insan tersebut terdiri dari tiga unsur:
a. Uns bermakna mesra, harmonis, jinak, tampak.
b. Nasa Yanusu bermakna terguncang, stress
c. Nasiya yang bermakna lupa.
Kata insan dihubungkan dengan predisposisi negatif pada diri manusia. Menurut
Alquran, manusia itu cenderung :
1. Dzalim dan kafir
2. Tergesa gesa
3. Bakhil
4. Bodoh
5. Banyak membantah atau mendebat
6. Resah, gelisah, dan segan membantu
7. Ditakdirkan untuk bersusah payah dan menderita
8. Tidak berterima kasih
9. Meragukan dosa
10. Meragukan hari akhirat

B. Al-Basyar
Kata basyar diambil dari kata yang pada mulanya berarti penampakkan sesuatu yang
baik dan indah.
Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit yang halus dan
nampak, manusia dinamai basyar karena kulinya halus dan tampak jelas, dan berbeda
dengan kulit binatang yang lain. (M. Quraish Syihab, 1996: 279).
Manusia disebut al-Basyar karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu
disabarkan. Juga sebagai unsur material, yang dilambangkan manusia dengan unsur
tanah.

C. AL-Nas
Menurut Jalaluddin Rahmat (2003) Lafadz al-Nas yang mengacu pada manusia
sebagai makhluk sosial. .
Pertama, Banyak ayat yang menunjukkan Ayat-ayat itu lazimnya dikenal dengan
ungkapan wa min al-Nas (dan diantara sebagian manusia).
Kedua, dengan memperhatikan ungkapan aktsar al-Nas, sebagian besar manusia
mempunyai kwalitas rendah, baik dari segi ilmu maupun dari segi iman.
Ketiga, Alquran menegaskan bahwa petunjuk Alquran bukanlah hanya dimaksudkan
pada manusia secara individual, tapi juga manusia secara sosial.

D. Bani Adam
Manusia disebut bani Adam karena: pertama, manusia dilebihkan oleh Allah
dibandingkan dengan makhluk lainnya, dan kedua manusia adalah makhluk yang berakal.
(Quraish Shihab, 2012: 278).
Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan
hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera).

EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA SERTA TANGGUNG JAWABNYA


SEBAGAI HAMBA DAN KLAHIFAH ALLAH

A. Pengertian Eksistensi martabat manusia


adalah bahwasanya manusia diciptakan kedunia ini oleh Allah melaui berbagai
rintangan tentunya tiada lain untuk mengabdi kepadaNya, sehingga dengan segala
kelebihan yang tidak dimiliki mahluk Allah lainya tentunya kita dapat memanfaatkan
bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu mengharapkan ridho dari Allah SWT.

B. Tujuan Penciptaan Manusia


Manusia diciptakan karena ada tujuannya. Seperti yang difirmankan oleh Allah,
yang artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribada kepada-Ku. (Q.S Adz-Dzariyat:56)

C. Fungsi dan Peranan Manusia


Manusia mempunyai peran yang ideal yang harus dijalankan, yakni memakmurkan
bumi, mendiami dan memelihara serta mengembangkannya demi kemaslahatan hidup
mereka sendiri, bukan mengadakan pengerusakan di dalamnya.
Peran diatas harus dilakukan dengan sebaik mungkin.Hal itu dilakukan agar
manusia benar-benar menjadi makhluk yang paling mulia dan bertaqwa dengan sebenar-
benar taqwa. { Q.S Ali Imran : 102 dan Q.S Al-Hujurat : 13 }

TANGGUNG JAWAB MANUSIA

A. Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah


Hakikat kehambaan kepada Alloh adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan.
Hanya Allah-lah yang disembah dan hanya kepada allah-lah manusia memohin
pertolongan (Q.S, Al-Fathihah:5). Beribadah kepada Allah merupakan prinsip hidup yang
paling hakiki bagi orang islam, sehingga perilakunya sehari-hari senantiasa
mencerminkan pengabdian itu diatas segala-galanya.

B. Tanggung jawab Manusia sebagai Khalifah Allah


Tuhan telah menyampaikan kepada malaikat bahwa Dia akan menciptakan
khalifah(wakil) dimuka bumi yaitu manusia yang tugasnya adalah mengurus bumi dan
seluruh isinya, dan memakmurkannya sebagai amanah dari Allah.Sebagai penguasa
dibumi, manusia berkewajiban membudayakan alam semesta ini guna menyiapkan
kehidupan yang bahagia dan sejahtera.

C. Quraish Shihab mengemukakan beberapa potensi tersebut yang diberikan Allah


kepada manusia sehubungan dengan kedudukannya sebagai khalifah Allah dibumi
1. Kemampuan untuk mengetahui sifat, fungsi dan kegunaan segala macam benda.
2. Pengalaman selama berada di sorga, baik yang manis seperti kedamaian dan
kesejahteraan maupun yang pahit seperti keluarnya adam dan hawa dari sorga akibat
terbujuk oleh rayuan syaitan.
3. Tuhan telah menakhlukan dan memudahkan alam semesta ini untukdiolah oleh
manusia.
4. Tuhan memberikan petunjuk kepada manusia selama masih dibumi.

IMTAQ IMAN DAN TAQWA)


Yusuf Qardhawi memberikan uraian tentang peran iman dalam menjawab
problem dan tantangan kehidupan modern yaitu:
1. Mendatangkan kebahagiaan
Tanpa ada keimanan, semua kesenangan didunia hanya sebatas fatamorgana.
Kebahagiaan hidup yang oleh Allah diditilahkan dengan hayatan thayyibah hanya bisa
dicapai dengan keimanan dan amal shaleh (Q.S. An-Nahl: 97)
2. Memberikan Kedamaian Jiwa
Kedamaian jiwa dihembuskan kedalam jiwa manusia yang beriman, sehingga
hati mereka tetap teguh ketika kebanyakan orang mengalami kegoncangan batin. Jiwa
mereka tetap lapang ketika kebanyakan orang ditimpa kesempitan.
3.Melahirkan Sikap Berkecukupan
Keimanan senantiasa akan melahirkan perasaan senang dan puas (qana’ah) serta
bersyukur kepada Allah atas rezeki yang telah dilimpahkan kepadanya.perasaan qana’ah
atas apa yang Allah anugrahkan kepada kita akan menumbuhkan perasaan tentram dan
damai dalam jiwa manusia.
4. Melahirkan Rasa Aman
Seorang yang memiliki keimanan tidak akan dilanda cemas. Segala yang sukar
diras ringan, yang jauh dirasa dekat, yang terjal dirasa mulus segalanya dijalankan
dengan perasaan bahagia.
5. Keimanan menumbuhkan sikap optimis
Perasaan optimis merupakan kekuatan yang mampu membangkitkan kemauan
untuk berbuat. Ia mampu menumbuhkan semangat untuk selalu melaksnanakan
kewajiban menyingkirkan perasaan malas serta menumbuhkan keseriusan. Optimisme
yang tumbuh dari keimanan, percaya akan adanya pertolongan dan kasih sayang Allah
seorang
6. Membuat jiwa tegar dalam menghadapi cobaan
Keimanan menjadikan manusia menjadi lebih tahan dan sabar dalam menghadapi
cobaan dan tantangan kehidupan, teguh pendirian dalam menghadapi masalah hidup
seorang

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA DAN KHALIFAH ALLAH


Sebagai seorang khalifah, apa yang dilakukan tidak boleh hanya untuk
kepentingan diri pribadi dan tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri saja. Oleh
karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama umat manusia dan
hamba Allah, serta pertanggung jawabannya pada tiga instansi, yaitu :
1. Pertanggung jawaban pada diri sendiri.
2. Pertanggung jawaban pada masyarakat.
3. Pertanggung jawaban pada Allah.

Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah


Makna yang esensial dari kata (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan
kepatuhan. Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan hanya layak diberikan kepada Allah,
yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan pada kebenaran dan
keadilan.Sebagai hamba, tugas utama manusia adalah mengabdi (beribadah) kepada Sang
Khaliq; menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah


Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang kekuasaan.Manusia
menjadi khalifah, berarti manusia memperoleh mandat Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepadamanusia bersifat kreatif,
yang memungkinkan dirinya mengolah danmendayagunakan apa yang ada di muka bumi
untuk kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah.

Fungsi Khalifah Allah


Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). yakni dengan mengexploitasi alam
dengan sebaik-baiknya dengan adil dan merata dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak
punah, supaya generasi berikutnya dapat melanjutkan exploitasi
Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak
manapun (ar ri’ayah).Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah
dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan
jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat Karena
sumber daya manusia yang rusak akan sangat potensial merusak alam. Oleh karena itu,
hal semacam itu perlu dihindari.
Dua peran yang dipegang manusia dimuka bumi, sebagai khalifah dan‘abdun
merupakan keterpaduan tugas dan tanggung jawab yang melahirkan dinamika hidup yang
sarat dengan kreatifitas dan amaliyah yang selalu berpihak pada nilai-nilai kebenaran.
Dua sisi tugas dan tanggungjawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian
rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang
menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti
firman Allah
‫ﺴﺎَن َﺧﻠَْﻘﻨَﺎ ﻟَﻘَْﺪ‬ َ ‫ﺗ َْﻘِﻮﯾٍﻤﺄ َْﺣ‬
َ ‫ﺴِﻨِﻔﻲ اﻹْﻧ‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya." –
(QS.95:4)

Anda mungkin juga menyukai