Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 2

Anggota

 Ainun Dian Rosyita


 Asri Dwi Pratiwi
 Priska Erlyn Oktaningrum
 Riska Rhamadani
 Rivaldo Herman
 Sandi Ardiyana Sangaji
Hakekat Manusia
Menurut Islam
a. Pengertian Hakekat

Menurut bahasa : kebenaran atau sesuatu yang sebenar-


benarnya atau segala sesuatu.
b. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah


diciptakan Allah SWT.
Teori- Teori Asal Manusia

 Teori Psikoanalisis
 Teori Behaviorisme
 Teori Kognitif
Siapakah Manusia : Konsep
Manusia menurut Islam
Islam sebagai ad-Din universal memandang manusia dari
berbagai dimensi. Dalam al-qur’an terdapat nama surat yang
menggunakan term yang menunjuk pada arti manusia yaitu
surat al-Insan dan surat an-Nas.
Term yang digunakan al-qur’an untuk menunjuk pada arti
manusia ada beberapa versi :
1. Insan : lupa membutuhkan agama sebagai petunjuk dan
pemberi peringatan dalam hidupnya.
2. Al-Basyar : penampakan sesuatu dengan baik dan indah.
Manusia dinamakan al-basyar karena ia nampak jelas
berbeda dengan makhluk lain.
3. Bani Adam atau Zurriyyah Adam : semua generasi keturunan
Nabi Adam
Deskripsi Al-Qur’an tentang
Manusia
1. Manusia adalah makhluk ciptaan manusia yang dicipta
dari unsur materi dan immateri.
2. Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dimensi
materi dan materi ruhani.
3. Manusia memiliki fitrah, yaitu adanya kecenderungan
terhadap akidah tauhid.
4. Manusia dibekali Allah dengan berbagai kelebihan.
5. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan, disamping kelebihan-kelebihan
yang dimiliki.
Eksistensi dan Martabat
Manusia
1. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan
Makhluk lain
 Persamaan : tubuhnya tidak berbeda dengan
binatang, pemenuhan hasrat dan tujuan.
 Perbedaan : kesadaran binatang akan
lingkungannya, kesadaran binatang hanya
bersifat tunggal dan terbatas, wilayah
kesadaran binatang hanya bersifat regional,
sifat temporer.
2. Eksistensi Manusia
Murtadha Mutahhari menggambarkan eksistensi manusia sebagai makhluk
manusia sebagai makhluk serba dimensi, yaitu :
 Membutuhkan makan, minum, istirahat, dan menikah
 Memiliki ilmu dan pengetahuan
 Kebijakan etis
 Keindahan
 Pemujaan dan pengkudusan
 Keserbabisaan manusia
 Pengetahuan diri
 Pengembangan bakat
3. Martabat Manusia
Manusia yang dapat mengaktualisasikan potensinya secara optimal akan
sampai pada martabat insan kamil yaitu manusia sempurna. Ali Syari’ati
menggambarkan insan kamil sebagai seorang intelek yaitu orang yang
melibatkan diri dalam persoalan-persoalan dan melakukan suatu penilaian
terhadap suatu gagasan untuk membentuk suatu lingkungan mental dan
sosial tertentu.
4. Tujuan Penciptaan Manusia
Al- Qur’an mengisyaratkan bahwa tujuan penciptaan manusia hanya untuk
beribadah. “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia agar mereka
beribadah kepada-Ku”
5. Fungsi dan Peranan Manusia
Dilihat dari segi posisi hubungan manusia yang bersifat vertikal dan
horisontal, kedudukan manusia dalam segi manusia dalam sistem
penciptaan adalah sebagai , hamba Allah dan sebagai khalifah-Nya dibumi.
Kedudukan Manusia

a. Manusia sebagai hamba Allah (‘abd)


Seluruh aktivitas manusia pada dasarnya adalah ibadah,
dalam arti bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah
dengan melaksanakan hidup sesuai ketentuan Allah yang
diajarkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw,
serta menjauhi larangan-Nya.
b. Manusia sebagai khalifah Allah
Manusia sebagai khalifah yang mewakili Allah didunia,
memegang mandat Allah untuk mengelola alam, menjaga
keseimbangannya dalam rangka mewujudkan
kemakmuran dimuka bumi.
Tanggung Jawab Manusia

a. Tanggung jawab manusia sebagai makhluk Allah


Pertanggungjawaban manusia sebagai hamba Allah dalam
melaksanakan ibadah, pada dasarnya diperuntukkan
kepada Allah.
b. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah
Kewenangan manusia sebagai khalifah Allah dibatasi oleh
aturan-aturan dan ketentuan yang telah digariskan oleh
yang diwakilinya, yaitu Allah. Ketentuan dimaksud berupa
hukum-hukum Tuhan baik yang tertulis dan kitab suci
maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta.
Penerapan dalam Bidang
Ekonomi
1. Sebagai hamba Allah
 Berzakat
Karena sebagian rezeki yang didapat yaitu 2,5% adalah
untuk orang lain (fakir miskin)
 Menolong ketika ada keluarga yang sedang mengalami
keterpurukan ekonomi
2. Sebagai khalifah Allah
 Tidak hanya sebagai pemimpin saja namun dapat menciptakan keadilan,
kejujuran, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi bawahannya. Bukan malah
melakukan korupsi yang akan merugikan banyak orang.
 Sebagai seseorang di bidang keuangan harus bekerja atau melaporkan data
keuangan dengan sebenar-benarnya. Bukan malah melakukan manipulasi
data keuangan demi keuntungannya sendiri.
Jujur :
 Q.S . Al-Ahzab ayat 33 surah 70
 Q.S. Ali Imran ayat 95
 Q.S. An Nisa ayat 122
Thanks 

Anda mungkin juga menyukai