Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 2 Pendidikan Agama Islam

Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia

1. Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
Berdasarkan firman-firman Allah SWT dalam Al-Quran, manusia dinyatakan
sebagai makhluk yang paling mulia dibanding dengan ciptaan Allah yang lain.
Banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang manusia dan hakikat
manusiaJelaskan hakikat manusia menurut QS Al-Mukminun (23): 12-24, QS
As-Sajdah (32):7, QS At-Tin (95):4, QS. Asy-Syam (91):8, QS. Faathir (35:11)
dan hubungannya dengan QS. Adz-Dzaariyaat (51):56.

a. sebagai hamba Allah

 Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT.
Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT
dengan cara menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

b. sebagai al-nas

 alam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran
cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam
ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa
keberadaan manusia lainnya.

c. sebagai Khalifah Allah

 Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya,


manusia diciptakan oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka
bumi.

d. sebagai bani adam

 Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana
yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani
Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam
masyarakat.
e. sebagai al-insan

 Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut
sebagai Al insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan
pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya.

dan hubungannya dengan QS. Adz-Dzariyaat adalah :

 tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat
menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah
beribadah dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi
larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini ;
 “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah
Aku.” (QS Adz Zariyat :56).

Sumber : MKDU4221 Hal. 2.3-2.17

2. Lahirnya ilmu pengetahuan, disebabkan kebutuhan-kebutuhan manusia hidup di


dunia. Pemenuhan segala kebutuhan manusia, berawal dari bekal dan modal
yang diberikan Allah SWT berupa akal. Akal merupakan pembeda manusia dari
makhluk lainnya. Dengan akal yang dimiliki, manusia melahirkan dan
menciptakan ilmu pengetahuan dan karya yang terus menerus semakin
mempermudah hidup manusia di dunia. Di sisi lain, manusia diberi tugas sebagai
khalifah di dunia. Manusia diberi mandat oleh Allah untuk menjadi penguasa dan
pemakmur bumi dan segala yang ada di dalamnya. Jelaskan tanggung jawab
manusia sebagai khalifah di bumi berkaitan dengan diberikannya akal yang
mampu melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.

Menjadi Khalifah Allah, yaitu perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi
yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk
memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan
sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah
seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-
syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat manusia.

Manusia adalah ciptaan Allah SWT sama seperti hewan, tumbuhan, jin, iblis dan
lain-lain. Hanya saja manusia diberikan kesempurnaan jika dibandingkan
makhluk lain yakni AKAL yang sempurna sehingga bisa memilih yang buruk
yang baik. Dengan akal yang dimiliki, manusia tak sekedar diciptakan untuk
BERIBADAH kepada Allah tetapi juga menjadi KHALIFAH YANG
MEMAKMURKAN BUMI. Dengan akal yang dimiliki manusia bisa melahirkan
sejumlah ilmu pengetahuan yang kemudian mengubah peradaban yang
diharapkan sejalan dengan tugasnya menjadikan bumi makmur bagi semua
penghuninya, bukan hanya bagi manusia melainkan juga bagi tumbuhan dan
hewan. Akal pada manusia yang membuat ia bisa berkembang inilah yang
kemudian menjadikan kedudukannya disebut-sebut bahkan lebih tinggi dari
malaikat (mereka yang beriman dan beramal shaleh).

Sumber : MKDU4221 Hal. 2.24-2.25

3. Hak adalah imbalan dari kewajiban yang telah ditunaikan. Kewajiban adalah
keharusan seseorang untuk melakukan perbuatan yang didalamnya terdapat hak
orang lain. Dalam pandangan Islam, ada 4 macam hak yang diberikan terhadap
manusia. Jelaskan 4 hak manusia tersebut.

a. HAK TUHAN: ialah pertama yang penting ialah mengimani dan tidak
menyekutukan nya,kedua kita harus menerima petunjuknya, ketiga kita
harus menaati nya yang dinyatakan dengan ketundukkan pada
hukumnya, keempat kita harus menyembah nya sebagaimana dijelaskan
pada QS. Adz-Dzaariyat (51): 56.
b. HAK DIRI SENDIRI: ialah hak pribadi seseorang yang meliputi hak
jasmani dan rohani. Hak jasmani ialah suatu kebutuhan dari jasmani
seperti makan dan minum. Hak rohani ialah seperti perasaan aman,dan
ketenangan batin.
c. HAK ORANG LAIN
Ialah hak untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa menggangu hak
orang lain. Hak terhadap orang lain dapat terlihat dalam bentuk adanya
larangan mencuri, merampas, menyogok, menipu, khianat,mengijon dan
riba.
d. HAK ATAS HARTA
Ialah hak untuk memelihara dan memanfaatkan harta yang diberikan Allah
sesuai dengan ketentuan nya.

Sumber : MKDU4221 Hal. 2.26-2.27

4. Manusia diciptakan dengan berbagai potensi yang dianugerahkan Sang Pencipta


sebagai makhluk yang unggul. Manusia memiliki banyak status dan peran yang
diampunya ketika hidup di dunia. Jelaskan secara ringkas status dan peran
manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis.

Berdasarkan tinjauan sosiologis, status dan peran manusia yakni manusia


sebagai seorang individu selain merupakan hasil bentukan dari dirinya sendiri
adalah juga merupakan hasil bentukan dari lingkungan dan masyarakat
tempatnya berada. Terbentuknya sikap terbuka individu tidak hanya
mempengaruhi sikap dan juga perilakunya individunya sendiri tetapi juga dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku oran lain. Selain sebagai makhluk individu,
manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan
selalu membutuhkan manusia lainnya.
Psikologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji aspek-aspek kejiwaan seperti
aspek mental, emosional, dan karakteristik perilaku individu ataupun kelompok.  
Berdasarkan tinjauan psikologis, status dan peran manusia dapat yakni mengacu
pada perilaku manusia merupakan perwujudan dari dorongan dalam diri
manusia. Perilaku manusia yang muncul baik untuk individunya sendiri maupun
terhadap kelompok merupakan cerminan kebutuhan manusia itu sendiri.
Kesimpulan  
Jadi kesimpulannya, status dan peran manusia tidak dapat dilepaskan hakikat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak dapat
hidup sendiri, dimana bentukan kepribadian, mental dan perilaku tidak hanya
terbentuk dengan sendirinya tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan
masyarakat sekitar.  

Sumber : MKDU4221 Hal. 2.39-2.41

5. Untuk menyukseskan tugas-tugas manusia di dunia, manusia diberikan berbagai


potensi, diantaranya: Kemauan untuk mengetahui sifat-sifat dan fungsi kegunaan
berbagai macam benda, ditundukkan bumi, langit dan segala isinya, bintang-
bintang planet-planet kepada manusia, serta dianugerahkannya akal pikiran
serta pancaindra. Jelaskan peranan akal bagi manusia menurut Al-Quran.
a. Pertama, akal sehat merupakan syarat yang harus ada dalam diri
manusia untuk dapat menerima taklif (beban kewajiban) dari Allah Swt.
Hukum-hukum syari’at tidak berlaku bagi mereka yang akalnya tidak
berfungsi. Rasulullah Saw. bersabda,Pena (catatan pahala dan dosa)
diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan, di antaranya orang yang gila
sampai ia kembali sadar (berakal).” ( H.R. Abu Daud dari Ali, Sunan Abu
Daud, Kitab al-Hudud, vol.II, hal.339. Daar el-Fikr).
b. Kedua, Allah Swt. hanya menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang
yang berakal karena hanya mereka yang dapat memahami agama dan
syari’at-Nya. Allah Swt. berfirman, “…Dan pelajaran bagi orang-orang
yang berpikiran sehat.” ( Q.S. Śād [38]: 43).
c. Ketiga, Al-Qur’an menyebut sejumlah proses dan aktivitas pemikiran
sebagai amalan yang sangat mulia, seperti tadabbur, tafakkur, ta’aqqul.

Anda mungkin juga menyukai