Pengertian Manusia
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-
naas, al-abd, dan bani Adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau
makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’).Al-abd berarti manusia sebagai
hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan Nabi Adam.
Namun dalam Al-quran dan Al-sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam
menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis,
dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social yang tidak biasa hidup
tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
1. Pengertian Hakikat
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi
jiwa sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu
sendiri. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu
muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat
jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. [QS Ar Ruum:30]
Lemah Sebagai makhluk, manusia juga lemah karena manusia juga diciptakan dengan
keterbatasan akal dan fisik. [QS An Nisaa’:48]
2. Mukarram (yang dimuliakan)
Ditiupkan ruh [QS As Sajdah:9]
2. TUGAS
a) Tugas manusia sebagai ’Abdullah (hamba Allah):
Tugas hidup manusia sebagai ’Abdullah merupakan realisasi dari mengemban amanah dalam
arti: memelihara beban/tugas-tugas kewajiban dari Allah yang harus dipatuhi, kalimah La ilaaha
illa Allah atau kalimat tauhid, dan atau ma’rifah kepadaNya. Sedangkan Khalifah Allah
merupakan realisasi dari mengemban amanah dalam arti: memelihara, memanfaatkan, atau
mengoptimalkan penggunaan segala anggota badan, alat-alat potensial (termasuk indera, akal
dan qalbu) atau potensi-potensi dasar manusia, guna menegakkan keadilan, kemakmuran dan
kebahagiaan hidup.
Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S. Adz-
Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”.
,Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari
firman Allah dalam :
Apa yang dimaksud dengan khalifah? Kata khalifah berasal dari kata “khalf” (menggantikan,
mengganti), atau kata “khalaf” (orang yang datang kemudian) sebagai lawan dari kata “salaf”
(orang yang terdahulu). Sedangkan arti khilafah adalah menggantikan yang lain, adakalanya
karena tidak adanya (tidak hadirnya) orang yang diganti, atau karena kematian orang yang
diganti, atau karena kelemahan/tidak berfungsinya yang diganti, misalnya Abu Bakar ditunjuk
oleh umat Islam sebagai khalifah pengganti Nabi SAW, yakni penerus dari perjuangan beliau
dan pemimpin umat yang menggantikan Nabi SAW.
Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S.
Fathir ayat 39, Q.S. al-An’am ayat 165.
Manusia adalah makhluk yang termulia di antara makhluk-makhluk yang lain (Q.S. al-Isra’: 70)
dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikhisnya.
3. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah syarat atau hal-hal yang harus dilakukan oleh manusia sebelum ia
mendapatkan hak-nya.