BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa tujuan ALLAH SWT menciptakan manusia?
4. Bagaimana pandangan Al-Qur’an terhadap Manusia sebagai Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manusi menurut islam.
2. Untuk mengetahui mengapa manusia disebut makhluk yang diciptakan
paling sempurna.
3. Untuk mengetahui Apa tujuan ALLAH SWT menciptakan manusia?
4. Untuk mengetahui Bagaimana pandangan Al-Qur’an terhadap Manusia
sebagai Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hilanglah derajat manusia, hilanglah sifat kemanusiaannya dan derajatnya
turun setara dengan binatang.
Demikianlah, segala kelengkapan dan piranti manusia seperti
panca indera, otak, bahkan rambut, kulit dan kuku dan sebagainnya yang
melekat pada diri manusia memiliki makna yang melebihi apa yang
dimiliki binatang. Belum lagi kelengkapan fungsi akal fikiran manusia
dengan berbagai kemampuannya seperti mencipta, berfikir, berintropeksi
dan sebgaiannya. Dalam pandangan islam, manusia dikaitkan dengan
kisah tersendiri. Menurut Al-Qur’an manusia lebih luhur dari apa yang
didefinisikan oleh kata-kata tersebut. Dalam Al-Qur’an manusia disebut
makhluk yang amat terpuji dan disebut pula sebagai makhluk yang amat
tercela. Allah SWT berfirman :
‘Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mmepunyai
mata ( tetapi) tidak dipergunakan melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Merka itulah orang-orang lalai. (Al-A’raaf[7]:
ayat 179).
Apapun yang ada diri kita ini adalah yang terbaik menurut Allah
SWT, jadi kita harus menjaga dan mensyukuri apa yang telah ALLAH
SWT berikan kepada kita.
4
1. Mengabdi kepada ALLAH SWT sebagai Illah
5
Manusia seharusnya menjadi raja bagi kebebasan dan hawa nafsunya
bukan justru diperbudak.
6
kelangsungan dan kelancaran kehidupan manusia di bumi menjadi
seimbang atau mengalami kerusakan.
7
3. Mengejar tujuan akhirat
Kehidupan di dunia adalah sementara. Untuk itu, dunia bukan
tujuan akhir dari kehidupan manusia dan juga bukan tujuan dari
penciptaan manusia untuk tinggal di bumi. Kehidupan sejati adalah di
Akhirat nanti. Untuk itu Allah senantiasa menyuruh melakukan kebaikan
untuk mendapatkan pahala akhirat, menyampaikan kebahagiaan surga dan
penderitaan neraka, serta memotivasi di setiap ibadah dan perilaku
kebaikan dengan balasan pahala. Untuk itu Allah menuntun manusia
menuju akhirat dengan memberikan petunjuk agama. Fungsi agama adalah
untuk menuntun manusia agar tidak terlena dengan kehidupan sementara
dan senantiasa mengejar akhirat.
a) Allah Menyuruh untuk Berlomba-lomba Mengejar Pahala Akhirat
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja
kamuberada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh,
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” (QS Al Baqarah : 148)
Dalam ayat di atas diketahui bahwasanya Allah sendiri menyuruh
manusia untuk berlomba-lomba mengejar pahala akhirat dengan kebaikan.
Segala kebaikan tersebut akan diganti dengan kehidupan yang sangat baik
yaitu di Surga.
8
Apa yang dilakukan manusia di muka bumi ini akan mendapatkan
balasannya. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan begitupun keburukan
akan dibalas dengan keburukan. Untuk itu, kebaikan dan keburukan
manusia semuanya bukan Allah yang menentukan, tetapi manusia itu
sendiri mau memilih kehidupan akhir yang mana untuk dipertimbangkan.
Terjemah :
9
permukaan bumi, manusialah yangb diciptakan oleh Allah dalam sebaik-
baiknya bentuk. Bentuk lahir dan bentuk batin. Bentuk tubuh dan bentuk
nyawa. Bentuk tubuhnya melebihi keindahan bentuk tubuh hewan lainnya.
Tentang ukuran dirinya, tentang manis air mukanya, sehingga dinamai
basyar, artinya wajah yang mengandung gembira, sangat berbeda dengan
binatang yang lain. Dan manusia diberi pula akal, bukan semata-mata
nafasnya yang turun naik. Maka dengan perseimbangan sebaik-baik tubuh
dan pedoman pada akalnya itu dapatlah dia hidup di permukaan bumi ini
menjadi pengatur,
Tafsir ayat :
10
jauh peribadatan kepada selain Allah yang mereka lakukan selama ini.
Seperti, kepada patung-patung dan berhala-berhala.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://dalamislam.com/dasar-islam/tujuan-penciptaan-manusia
https://www.academia.edu/29026656/manusia_sebagai_makhluk_yang_paling_se
mpurna
https://ibnothman.com/quran/surat-at-tin-dengan-terjemahan-dan-tafsir
https://www.slideshare.net/ajengyayuse/makalah-agama-dan-manusia
12