Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HAKIKAT MANUSIA DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA


DIMUKA BUMI

Kelompok III

Adelia Putrianingsih (202210229)


Nurul Fadhiyah Aulia (202210057)
Azzahra A.M Miftahul Huda (202210238)

STIEM BONGAYA
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dimuka bumi ini
mempunyai perbedaan dan kelebihan dengan mahluk-mahluk lain. Akal,
merupakan suatu hal yang dimiliki manusia yang sangat berguna untuk
mengatur insting serta ego manusia itu sendiri agar tercapai tujuan
kehidupannya.

Dengan akal, manusia bisa mempelajari makna serta hakikat kehidupan


dimuka bumi, tanpa akal, manusia tidak ada bedanya dengan mahluk
lain. Akal juga ilmu serta pengetahuan agar bisa berjalan dengan
fungsinya. Selain akal manusia juga agama, rasa malu dan amal shalih
sebagai keistimewaan lainnya.

B. Rumusan Masalah

Makalah ini membahas pokok bahasan tentang :

1. Apa yang dimaksud dengan hakikat ?


2. Bagaimana pendapat atau pandangan islam tentang hakikat dan
tujuan diciptakan manusia ?
3. Mengapa setiap orang perlu memahami hakikat dan tujuan
penciptaannya sebagai manusia?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami hakikat dan tujuan manusia diciptakan
2. Mahasiswa dapat menerapkan hakikat manusia dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

HAKIKAT DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA


DI MUKA BUMI

Jika membahas tentang hakikat, hakikat berasal dari bahasa arab


‘’Al-Haqq’’ yang artinya hak. Makna hak adalah benar, sehingga dapat
disimpulkan hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya.
Sedangkan hakikat manusia menurut ahli adalah mahluk yang
diciptakan dengan kesempurnaan dalam cara berpikir serta caranya
untuk mengendalikan dirinya.

Hakikat manusia juga dibahas dalam Al-Qur`an, ada tiga hakikat


manusia; Basyar, bahwa manusia adalah makhluk biologis karena
cenderung perasa dan emosional, Al- Insan, bahwa manusia adalah
khalifah atau pemikul amanah, Al-Nas, bahwa   manusia adalah
makhluk sosial.
Berikut penjelasan tentang Hakikat dan tujuan penciptaan manusia
menurut islam :

A.Manusia Sebagai Hamba Allahsar

Allah menciptakan manusia dengan misi agar mereka menyembah


dan tunduk pada hukum-hukum Allah. Hal ini tercantum dalam firman
Allah.,

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku. (QS. Az-Zariyat 51:56)

Sehingga, jelas sekali tujuan penciptaan manusia di bumi bukan


semata-mata untuk saling berselisih, berlomba-lomba mencari harta,
dan sebagainya. Sebaliknya, hanya satu tujuan utama diciptakannya
manusia untuk bertebaran di muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia
wajib menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, baik
yang menyangkut hubungan dengan Allah atau hubungan dengan
sesama manusia.
Sebagai Al-Nas

Al-nas mengacu pada manusia sebagai makhluk sosial yang


membutuhkan manusia lainnya untuk mengembangkan potensi dalam
dirinya.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah yang artinya:
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling taqwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS Al Hujurat ayat 13).
B. Sebagai Khalifah di Bumi

Manusia diberi amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Artinya


manusia memiliki wewenang untuk memanfaatkan alam guna memenuhi
kebutuhan hidup, namun juga bertanggung jawab terhadap
kelestariannya. Hakikat manusia sebagai khalifah salah satunya
dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi:
“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan
mensucikan Engkau?” Dia berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang kamu tidak ketahui.”
Tujuan sebagai pengurus bumi dan seisinya. Khalifah adalah hamba
Allah yang ditugaskan untuk menjaga ke-maslahatan dan kesejahteraan
dunia.

Ayat 30 dari surat al-Baqarah adalah informasi bagi para malaikat


bahwa Allah menciptakan khalifah (Adam dan keturunannya) di muka
bumi. Manusia diberi derajat tinggi untuk mengatur, mengelola dan
mengolah semua potensi yang ada dimuka bumi.
Tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah juga tertuang dalam QS.
al-An’am ayat 165 yang berbunyi:“ Dan Dia lah yang menjadikan kamu
penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu
atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”.

Manusia Sebagai Bani Adam

Alquran menerangkan dengan jelas bahwa semua manusia


merupakan keturunan Nabi Adam AS dan bukan berasal dari hasil
evolusi makhluk lain seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin.
Sebagai Bani Adam, semua manusia berasal dari keturunan yang sama
sehingga saling bersaudara, terlepas dari latar belakang agama,
bangsa, dan bahasa yang berbeda.
Sebagai al-InsanPerbesar

Konsep al-Insan merujuk pada potensi yang dimiliki manusia,


antara lain kemampuan berbicara dan menguasai ilmu pengetahuan.
Selain potensi positif, manusia juga memiliki kecenderungan berperilaku
negatif, misalnya cenderung zalim dan kafir (Q.S. Ibrahim (14): 34,
tergesa-gesa (Q.S. al-Isra (17):67), bakhil/kikir (Q.S.al-Isra (17):100),
bodoh (Q.S. al-Ahzab(33):72), berbuat dosa (Q.S.al-‘Alaq (96):6) dan
lain-lain.
Manusia Sebagai Makhluk BiologisPerbesar
Sebagai makhluk biologis, manusia berkembang biak, mengalami
fase pertumbuhan dan perkembangan, memerlukan nutrisi untuk
bertahan hidup, dan pada akhirnya akan mengalami kematian.
Apabila malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan iblis berasal dari
nyala api, dalam surat Al-Mu’minun ayat 12-14,
Allah menerangkan proses penciptaan manusia yang berasal dari
saripati tanah hingga menjadi makhluk yang mulia.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah,. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim),. Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Tujuan penciptaan manusia pastinya bukan sebuah kesia-siaan.


Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dibanding makhluk
lain, sudah semestinya manusia mengetahui tujuan penciptaan manusia.

Memahami tujuan penciptaan manusia, akan membuat manusia lebih


bersyukur dan menghargai sesama makhluk hidup.

Tujuan penciptaan manusia yang paling utama adalah untuk beribadah


dan bertakwa pada Allah. Manusia pada umumnya diciptakan untuk
beribadah kepada Allah., bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja,
makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan
beribadah kepada-Nya.

Menurut tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah:

" bahwa tujuan Allah menciptakan manusia serta jin dan makhluk
lainnya di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak
mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau
perintah’’.

Tujuan ini mendidik manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan


dan ketakwaan kepada Allah.

C. Mengemban Amanah

Tujuan penciptaan manusia adalah mengemban amanah. Tujuan ini


berupa kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh
Allah SWT. Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang
beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah
tersebut.

Hal ini sesuai dengan QS al-Ahzab ayat 72 yang berbunyi:

“ Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat kepada langit,


bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh”.Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak
dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah
antara sesama manusia.
D. Agar manusia mengetahui kebesaran Allah

Tujuan penciptaan manusia adalah agar manusia senantiasa


mengetahui maha kuasanya Allah SWT. Ini meliputi pemahaman bahwa
seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan seisinya terbentuk
atas kuasa Allah.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam (QS. at-Thalaq: 12) yang berbunyi:

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya
Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-
Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Mengapa setiap orang perlu memahami hakikatnya dan tujuan


diciptakannya sebagai manusia?

Hakikat manusia adalah sebagai gagasan atau konsep yang


mendasari manusia dan eksistensinya di dunia. Eksistensinya
berhubungan dengan masa lalunya untuk menjangkau masa depan dan
tujuan dalam hidupnya. Tanpa mengenal hakikat dan tujuannya dimuka
bumi manusia akan bimbang dan kehilangan arah juga tidak bisa
mewujudkan dirinya sebagai manusia, manusia akan semena-mena
dengan hidupnya dan hanya mengenal kesenangan semata. Oleh
karena itu Islam telah mengajarkan fungsi keberadaan manusia dimuka
bumi ini hingga tujuan manusia diciptakan mulai dari dilahirkan hingga
menjelang kematiannya, bukan hanya semata-mata makan,
minum,mencari harta dan bersenang-senang.

Akan tetapi untuk bisa dengan mudah memahami hakikat manusia


yang sebenarnya, manusia membutuhkan ilmu yang diperoleh dari
pendidikan. Pendidikan juga menjadi proses untuk mengubah sikap dan
perilaku manusia. Dengan Ilmu manusia akan sadar dan mampu
mengenal dan memahami yang benar dan yang salah dan tanpa ilmu
manusia akan terperdaya oleh zaman, semua yang didengar mereka
terima begitu saja tanpa tahu itu benar atau tidak dan hanya akan
menghabiskan waktu mereka hanya dengan bersenang- senang .

Hukum menuntut ilmu menurut islam adalah wajib dan berkaitan


erat dengan ibadah, karena ibadah tanpa ilmu akan sia-sia dan orang
yang berilmu tanpa ibadah akan menyebabkan kesesatan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Manusia diciptakan sebagai mahluk yang sempurna diantara seluruh


mahluk yang diciptakan oleh Allah, diciptakannya manusia bukan tanpa
alasan. Dibalik penciptaan tersebut Allah memiliki tujuan, karenanya
sangat penting untuk mengetahui dan memahami hakikat dan tujuan
penciptaan manusia.

Manusia ialah mahluk utama yang mengatur perkembangan bumi,


mahluk yang berkemauan bebas, mahluk yang sadar dan sadar diri,
kreatif, idealis, serta mahluk berpikir dan bermoral. Dengan memahami
hakikat dan tujuan penciptaannya, hidup setiap manusia akan terarah
dan memiliki tujuan. Bukan hanya melakukan kesenangan semata dan
semua hal dengan semaunya, karena pada hakikatnya manusia juga
harus mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai