Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN

PARAGRAF DALAM
PENULISAN
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu :
Dr.Drs.Suryadi.M.Hum

Di Susun Oleh: kelompok 5


1. risky rima putri (p05150221033)
2. selvia tri widia ningsih(p05150221035)
3. sindy veren aprilia (p05150221037)
4. siska frasesta (p05150221038)
5. sri juwita (P05150221039)
6. suci sutriana (p05150221040)
Struktur paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya
ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan
membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke
. sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Paragraf terdiri dari
kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung.
Fungsi paragraf
1. Penampung fragmen pikiran dan ide pokok;
2. Untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulis;
3. Pedoman bagi pembaca untuk memahami alur pikiran secara sistematis;
4. Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran penulis;
5. Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok penulis kpd. Para pembaca;
6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai;
7. Sebagai pengantar, transisi, dan penutup karangan

Unsur paragraf
1. Kalimat Utama atau kalimat topik sebagai satu gagasan, pokok pikiran, atau tema yang berisi
kalimat pernyataan atau proposisi;
2. Kalimat Pengembang atau penjelas, berisi argumentasi atau alasan, fakta-fakta, atau bukti-
bukti yang berhubungan dan mendukung kalimat topik;
3. Kalimat Penutup, berisi kesimpulan atau pernyataan ulang, dengan kalimat yang berbeda, dari
kalimat topik.
Macam macam paragraf

Berdasarkan
Berdasarkan sifat
letak
1. Paragraf deduktif
1. Paragraf pembuka​Paragraf pembuka merupakan paragraf Paragraf deduktif ialah paragraph yang ditandai dengan
terdapatnya kalimat utamanya diawal paragraph dan
yang berperan sebagai pengatur untuk sampai kepada dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan
masalah yang akan diuraikan uraian atau penjelasan khusus.
2. Paragraf Induktif
2. Paragraf penghubungParagraf penghubung ialah semua Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya
paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup terletak diakhir paragraph, dan diawali dengan uraian
atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
yang berisi uraian masalah yang dibahas pernyataan umum.
3. Paragraf penutupParagraf penutup ialah paragraf yang 3. Paragraf kombinasi (campuran)
Paragraf kombinasi ialah paragraf yang kalimat
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian
utamanya terletak diawal dan diakhir paragraf.
karangan.
Macam macam paragraf

Berdasarkan isi Lanjutan.. Berdasarkan teknik


1. Paragraf narasi 4. Paragraf argumentasi 1.Secara Alamiah
narasi dikenal sebagai cerita terdapat peristiwa untuk membuktikan kebenaran suatu dalam teknik ini penulis sekedar
atau kejadian dalam suatu urutan waktu pendapat atau kesimpulan dengan data menggunakan pola yang sudah ada
2. Paragraf deskripsi atau fakta sebagai alasan atau bukti pada objek/kejadian yang dibicarakan
ialah karangan yang berisi gambaran 5. Paragraf persuasi . Susunan logis ini mengenal 2 mcam
mengenai suatu hal atau keadaan sehingga Untuk mempengaruhi pembaca untuk urutan yaitu:
pembaca seolah olah melihat ,mendengar atau berbuat sesuatu pengarang a. Urutan ruang (spasial)Membawa
merasakan hal tersebut mengharapkan adanya sikap motorik pembaca dari satu titik ke titik
3. Paragraf ekposisi berupa perbuatan yang dilakukan oleh berikutnya yang berdekatan dalam
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu pembaca sesuai dengan yang dianjurkan sebuah ruang
topik untuk memberi informasi tambahan bagi penulis dalam karangannya
pembaca
Macam macam paragraf

b. Urutan waktu (kronologis)


3. Umum – Khusus & Khusus – Umum
Menggambarkan urutan terjadinya
(deduktif & induktif)
peristiwa, perbuatan, atau tindakan
Cara pengungkapan paragraf yang
paling banyak digunakan adalah cara
2. Klimaks dan Antiklimaks
deduktif dan induktif
Gagasan utama mula-mula dirinci
dengan sebuah gagasan bawahan yang
dianggap paling rendah kedudukannya.
Kemudian berangsur-angsur dengan
gagasan lain hingga gagasan yang
paling tinggi kedudukan/
kepentingannya
Syarat syarat pengembangan paragraf

a. Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf harus memperhatikan dengan jelas suatu
maksud atau sebuah tema tertentu. Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan bila
unsur-unsurnya bersama-sama bergerak menunjang sebuah maksud tunggal atau gagasan
utamanya.
b. Koherensi
Sebuah paragraf bukanlah sebuah tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing
bersdiri sendiri, tetapi kalimat-kalimat itu dibangun oleh adanya hubungan timbal-balik.
Dengan demikian diperlukan urutan pikiran yang koheren (terpadu), sehinga tidak
terdapat loncatan pikiran yang membingungkan. Suatu paragraf dikatakan koheren jika
kalimat-kalimat itu saling berhubungan untuk mendukung pikiran utama.Untuk
memperoleh kepaduan yang baik antara kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf harus
diperhatikan persyaratan berikut.
1) Masalah kebahasaan
2) Perincian dan isi urutan alenia
Lanjutan....

Masalah kebahasaan dapat dibangun melalui koherensi yaitu:


  • Pengulangan kata kunci(repetisi).
Semua kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya. Kata
kunci yang telah disebutkan dalam kalimat pertama diulang pada kalimat kedua, ketiga,
dan seterusnya. Dengan pengulangan tersebut, paragraf menjadi padu, utuh, dan
kompak. Bentuk pengulangan dapat berupa pengulangan kata, frasa, inti yang diulang
dapat diletakkan di awal, tengah atau akhir kalimat. Hal tersebut bagian mana yang
diulang.
• Kata ganti
Kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti. Sebuah kata yang telah disebutkan pada
kalimat pertama (terdahulu) dapat disebutkan kembali pada kalimat berikutnya dengan
kata gantinya. Kata ganti itu timbul untuk menghindari pengulangan kata tadi (yang di
sebut anteseden) dalam kalimat-kalimat berikutnya. Hal tersebut juga dapat mengurangi
kejenuhan atau membangun variasi kalimat.
…......

  • Kata transisi(frasa penghubung)


Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkai
yang menyatakan adanya hubungan, baik intra kalimat
maupun antar kalimat. Kata-kata transisi fungsinya terletak
antara kata ganti dan repetisi. Dalam penggunaan kata
transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga
keseluruhan kalimat dapat menjadi padu, menyatu, dan utuh.
Sehingga kata-kata atau frasa-frasa transisi sebagai
penghubung atau katalisator satu gagasan dengan gagasan
lain yang terjalin antarparagraf.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai