Anda di halaman 1dari 5

1.

Orientasi Karakter

Kepribadian tercermin dalam orientasi karakter seseorang, yaitu cara yang relatif
permanen ketika seseorang berhubungan dengan orang lain dan hal-hal lain. Kualitas
kepribadian yang paling penting yang diperoleh adalah karakter, yang didefinisikan sebagai
“Sistem yang relatif permanen dari semua perjuangan naluriah yang melaluinya manusia
menghubungkan dirinya dengan dunia manusia dan alam” (Fromm, 1973, p. 226).Fromm
percaya bahwa karakter itu adalah pengganti insting, alih-alih bertindak sesuai dengan naluri
mereka, orang bertindak sesuai dengan karakter mereka. Jika mereka harus berhenti dan
memikirkan konsekuensi dari perilaku mereka, tindakan mereka akan sangat tidak efisien dan
tidak konsisten. Dengan bertindak sesuai dengan sifat karakter mereka, manusia dapat
berperilaku baik efisien dan konsisten. Orang berhubungan dengan dunia dalam dua cara
dengan memperoleh dan menggunakan hal-hal (asimilasi) dan dengan berhubungan dengan
diri sendiri dan orang lain (sosialisasi). Dalam istilah umum, orang dapat berhubungan
dengan hal-hal dan kepada orang-orang baik secara nonproduktif atau produktif

1) Orientasi Tidak Produktif


Orang dapat memperoleh sesuatu melalui salah satu dari empat orientasi tidak
produktif:
1. Menerima segala sesuatu secara pasif
2. Mengeksploitasi atau mengambil sesuatu melalui kekuatan
3. Benda penimbunan
4. Memasarkan atau bertukar barang

a. Karakter Reseptif

Reseptif karakter merasa merasa bahwa sumber dari semua kebaikan terletak di luar
diri mereka dan bahwa satu-satunya cara mereka dapat berhubungan dengan dunia adalah
menerima hal-hal, termasuk cinta, pengetahuan, dan harta benda. Mereka lebih peduli dengan
menerima daripada memberi, dan mereka ingin orang lain mandi mereka dengan cinta, ide,
dan hadiah.Kualitas negatif dari orang yang reseptif termasuk kepasifan, sikap tunduk dan
kurang percaya diri, sifat positif mereka adalah kesetiaan, penerimaan dan kepercayaan.
b. Karakter Ekploratif

Mereka percaya bahwa sumber segala kebaikan ada di luar diri mereka. Tidak seperti
orang yang reseptif, namun mereka secara agresif mengambil apa yang mereka inginkan
daripada menerimanya secara pasif. Dalam hubungan sosial, mereka cenderung
menggunakan kelicikan atau memaksa untuk mengambil pasangan, ide, atau properti orang
lain. Di sisi negatif, karakter eksploratif adalah egosentris, sombong, sombong, dan merayu.
Sedangkan di sisi positif, mereka impulsif, bangga, menawan, dan percaya diri

c. Karakter Penimbunan

Daripada menghargai susuatu di luar diri mereka, karakter penimbunan lebih suka
menyimpan atau menimbun sendiri apa yang telah mereka peroleh.Mereka menahan semua di
dalam dan tidak akan membiarkan apapun pergi.Mereka menyimpan uang, perasaan dan
pikiran untuk diri mereka sendiri.Dalam hubungan percintaan, mereka mencoba untuk
memiliki orang yang dicintai dan mempertahankan hubungan daripada membiarkannya
berubah dan tumbuh. Mereka cenderung hidup di masa lalu dan menolak sesuatu yang baru.
Sifat negatif dari karakter penimbunan termasuk kekakuan, kemandulan, ketegaran, impulsif
dan kurangnya kreativitas.Sedangkan karakteristik positifnya adalah ketertiban, kebersihan
dan ketepatan waktu.

d. Karakter pemasaran

Karakter pemasaran adalah hasil dari perdagangan modern di mana perdagangan tidak
lagi bersifat pribadi tetapi dilakukan oleh perusahaan besar tanpa wajah. Konsisten dengan
permintaan perdagangan modern, karakter pemasaran melihat diri mereka sebagai komoditas,
dengan nilai pribadi mereka bergantung pada nilai tukar mereka, yaitu kemampuan mereka
untuk menjual diri mereka sendiri.

Pemasaran atau pertukaran karakter harus melihat diri mereka sendiri sendiri sebagai
permintaan yang konsisten, mereka harus membuat orang lain percaya bahwa mereka
memiliki skill yg mumpuni dan laku. keamanan pribadi mereka sangat goyah karena mereka
harus menyesuaikan kepribadian mereka dengan apa yang saat ini sedang dalam mode.
Mereka memainkan banyak peran dan dibimbing oleh moto "Aku sesuai
keinginanmu"(Fromm, 1947, p. 73).
2) Orientasi Produktif

Orientasi produktif tunggal memiliki tiga dimensi yaitu : Kerja, Cinta dan
Alasan.Karna orang yang produtif kerja berdasarkan kebebasan positif dan berlanjutnya
realisasi potensi mereka,mereka merupakan tipe karakter yang paling sehat. Hanya melalui
aktifitas yang produktif agar dapat membuat manusia memecahkan dilemma pada manusia
umum, itu untuk menyatukan dengan dunia dan dengan orang lain ketika mempertahankan
individu yang unik.Solusi ini dapat dicapai hanya melalui kerja yang prosuktif, cinta dan
pemikiran.

a. Orang yang sehat menilai bekerja bukan sebagai tujuan itu sendiri, tetapi sebagai
sarana ekspresi diri kreatif.Mereka tidak bekerja untuk mengekploitasi orang lain,
untuk memasarkan diri mereka, untuk menarik diri dari orang lain, atau untuk
mengakumulasi harta benda yang tidak perlu.Mereka tidak ada yang malas atau
terlalu aktif, tetapi menggunakan pekerjaan bermakna untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
b. Cinta prodiktif adalah karakteristik dari empat kualitas cinta yang telah dibahas
sebelumnya peduli, bertanggungjawab, respek, dan pengetahuan. Selain keempat
karakteristik itu, orang yang sehat memiliki biopilia: itu merupakan sebuah cinta yang
bergairah di dalam kehidupan dan semua yang hidup.Orang yang biopolik tertarik
melanjutkan kehidupan, kehidupan manusia, hewan, tumbuhan, ide dan kultur.Mereka
fokus dengan pertumbuhan dan pengembangan diri mereka sendiri dengan orang lain.
Individu yang biopolik ingin mempengaruhi orang melalui cinta, alasan, dan contoh
(tidak melalui kekerasan).Fromm percaya bahwa cinta terhadap orang lain dan diri
sendiri sangat menginspirasi tetapi cinta terhadap diri sendiri harus di
utamakan.Semua orang memiliki kapasitas untuk cinta yang produktif, tetapi
kebanyakan tidak dapat mendapatkannya karna mereka tidak dapat mencintai dirinya
sendiri.
c. Berfikir produktif, yang tidak bisa dipisahkan dari kerja dan cinta produktif, yang
termotivasi dari memperhatikan minat orang lain dan objek.Orang sehat melihat yang
lainnya sebagaimana adanya dan tidak seperti yang mereka inginkan.Mudahnya,
mereka kenal diri mereka sendiri dari siapa mereka dan tidak membutuhkan khayalan
diri.
2. Gangguan Kepribadian

Jika orang sehat dapat untuk bekerja, cinta, dan berfikir produktif, lalu yang memiliki
kepribadian yang tidak sehat ditandai oleh tiga area yang bermasalah, khususnya kegagalan
untuk cinta yang produktif, yaitu :

1) Nekrofilia
Kata “Nekrofilia” bermakna cinta kepada kematian dan biasanya meruuk
kepada penyimpangan seksual dimana ketertarikan seseorang berhubungan dengan
mayat.Nekropilia merupakan orientasi karakter alternatif untuk biofilia.Seseorang
yang cinta kehidupan, tetapi ketika kondisi sosial menghambat biofilia, mereka
mungkin akan mengadopsi orientasi nekrofolik.
Kepribadian nekrofolik benci kepada manusia, mereka rasis, penghasut perang
dan pembuli, mereka cinta pertumpahan darah, kehancuran, terror, dan penghianatan;
dan mereka cinta pada kehancuran kehidupan.Mereka advokat yang kuat dari ukum
dan pemerintahan; dan mereka tertarik oleh hal kotor, kerusakan, mayat, dan
kotoran.Mereka lebih menyukai malam dari pada siang dan suka untuk bergerak pada
malam dan dibalik layar.
2) Narsisme Ganas

Seperti yang orang tunjukan pada kebiasaan nekrofolik, demikian juga semua
memiliki kecenderungan untuk narsis.Orang sehat memanifestasikan bentuk narsisme
yang jinak, yaitu ketertarikan terhadap tubuhnya sendiri. Namun dalam bentuk
ganasnya, narsisme menghambat persepsi dari realitas jadi termasuk apapun untuk
orang yang nersisme sangat mengevaluasi dan segala sesuatu milik orang lain
didevaluasi.Individu yang narsistik disibukkan dengan dirinya sendiri, tetapi masalah
ini tidak hanya terbatas pada mengagumi diri sendiri dengan kaca. Fromm (1964) juga
membahas hypochondriasis moral, atau keasyikan dengan kesalahan tentang
pelanggaran sebelumnya. Orang-orang yang terpaku pada diri mereka sendiri
cenderung menginternalisasi pengalaman dan memikirkan kesehatan fisik dan
kebajikan moral.

3) Sindrom Incest

Sindrom Incest merupakan sebuah kelainan yang melibatkan ketergantungan


terhadap sosok ibu atau ibu pengganti.Sindrom Incest adalah bentuk berlebihan dari
fiksasi ibu yang lebih umum dan lebih jinak. Laki laki dengan fiksasi (ketergantungan
yang mendalam) terhadap sosok ibu sangat membutuhkan wanita untuk mengurusnya,
sangat menyayangi mereka dan memuji mereka; mereka merasa agak cemas dan
depresi ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi.Kondisi ini relative normal dan tidak
terlalu mengganggu kehidupan sehari hari mereka. Dengan simbiosis inses, tetapi
orang-orang tidak dapat dipisahkan dari orang tuan rumah; kepribadian mereka
dicampur dengan orang lain dan identitas individu mereka hilang. Simbiosis yang
tidak langsung berasal dari masa kanak-kanak dan individu mereka kepada orang tua.
Keterikatan lebih penting dan mendasar daripada hubungan seksual mana pun yang
mungkin berkembang selama periode oedipal.Fromm tidak setuju dengan Freud
dalam berpendapat tentang ketertarikan kepada ibu bersandar pada kebutuhan akan
keamanan dan bukan untuk seks.

3. Psikoterapi

Fromm telah dilatih sebagai seorang analis Freudian ortodoks tetapi menjadi
bosan dengan teknik analisi standar.Lalu dia mengembangkan sistem terapi miliknya
sendiri, yang mana dia menyebutnya “Humanistk Psikoanalisis”. Dibandingkan
dengan Freud. Fromm lebih terfokus dengan aspek interpersonal dari pertemuan
terapeutik .Dia percaya tujuan terapi adalah agar pasien mengenal diri mereka sendiri.
Tanpa pengetahuan tentang diri kita sendiri, kita tidak dapat mengetahui orang atau
hal lain.

Fromm percaya para pasien dating untuk terapi mencari kepuasan dari
kebutuhan dasar manusia; keterkaitan, transendensi, keberakaran, rasa identitas dan
kerangka orientasi.Karna itu, terapi harus dapat membangun hubungan personal
diantara terapis dengan pasien.Karna komunikasi yang akurat sangat esensial untuk
perkembangan terapis.terapis harus terhubung “sebagai satu manusia ke manusia lain
dengan konsentrasi penuh dan ketulusan yang tinggi” (Fromm 1963, p.184).Dalam
semangat untuk menghubungkan, pasien sekali lagi akan merasa menjadi satu dengan
orang lain. Meskipun transferensi dan bahkan kontra-transferensi mungkin ada dalam
hubungan ini, poin pentingnya adalah bahwa dua manusia nyata terlibat satu sama
lain

Anda mungkin juga menyukai