Anda di halaman 1dari 4

Hak Kesetaraan dan Bebas Diskriminasi

Hak Kesetaraan dan Bebas Diskriminasi merupakan Hal yang sangat


fundamental dari hak asasi manusia pada jaman sekarang adalah ide yang
meletakkan semua orang terlahir bebas dan memiliki kesetaraan dalam hak
asasi manusia. (Inter alia bab PBB)
Salah satu hak reproduksi dari 12 hak hak reproduksi yang dirumuskan
oleh International Planned Parenthood Federation (IPPF) pada tahun 1996 adalah
hak kesetaraan dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi. Artinya Setiap
individu mempunyai hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk
kehidupan seksual dan reproduksinya.
Diskriminasi adalah tindakan tidak menyertakan seseorang atau
sekelompok atau menolak mengakui mereka, misalnya, hak untuk bekerja,
perumahan atau akses terhadap ruang atau pelayanan publik. Diskriminasi
terjadi bila seseorang atau sekelompok tidak menyertakan seseorang atau
kelompok lain, mengisolasi mereka, memperlakukan mereka berbeda atau
menyingkirkan mereka dari hak-hak mereka karena ciri - ciri khusus seperti
usia, jenis kelamin, asal etnis, dan sebagainya.
dua Prinsip yang tercantum dalam prinsip prinsip Dasar Hak Asasi
Manusia adalah Prinsip kesetaraan (Equality) dan prinsip Tanpa Diskriminasi
(Non-Discrimination).
Prinsip kesetaraan (Equality) merujuk pada pandangan bahwa seluruh
manusia diberkati dengan hak asasi manusia yang sama tanpa ada perbedaan.
Kesetaraan bukan berarti memperlakukan orang secara sama, tetapi lebih pada
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk lebih memajukan keadilan
sosial untuk semua.
Prinsip tanpa diskriminasi (non-discrimination) adalah satu kesatuan
dengan konsep kesetaraan. Prinsip non-diskriminatif melingkupi pandangan
bahwa orang tidak dapat diperlakukan secara berbeda berdasarkan kriteria yang
bersifat tambahan dan tidak dapat diijinkan. Diskriminasi berdasarkan ras, warna
kulit, kesukuan, jender, usia, bahasa, ketidak-mampuan, orientasi seksual,
agama, politik atau pendapat lainnya, asal-usul secara sosial atau geografis,
kepemilikan, kelahiran atau status lainnya yang dibuat oleh standard HAM
internasional, melanggar HAM.
Diskriminasi, menurut wikipedia bahasa Indonesia artinya merujuk
kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Ketika
seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik tertentu, seperti
suku, agama, ras, antargolongan, jenis kelamin, politik, atau karakteristik
lainnya, diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminsasi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, pengertian diskriminasi tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) UU[3]
menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau

pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan perbedaan


manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial,
status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat
pengangguran, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau
penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya,
dan aspek kehidupan yang lain.
Pelarangan terhadap diskriminasi adalah salah satu bagian dari prinsip
kesetaraan. Jika semua orang setara, maka seharusnya tidak ada perlakuan yang
diskriminatif (selain tindakan afirmatif yang dilakukan untuk mencapai
kesetaraan)
Hak non diskriminasi berarti bahwa semua orang memliliki hak untuk
diperlakukan sama. Setiap manusia berhak untuk menikmati semua hak-hak
dasar, tanpa membedakan apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
agama, pandangan politik atau lainnya, asal kebangsaan atau sosial, kekayaan,
kelahiran atau status lainnya..
Diskiminasi yang umum terjadi adalah diskriminasi yang didasakan pada:
Usia
Jenis kelamin
.Kondisi sosial (penghasilan, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya)
Suku dan asal daerah atau kebangsaan
.Status sipil (tidak punya dokumen, anak angkat, keluarga orang tua tunggal,
ipar, dst)
Cacat
Bahasa
Orientasi seksual
Agama
Diskriminasi dapat dibedakan menjadi 2. Yaitu diskriminasi langsung dan
diskriminasi tidak langsung. Diskriminasi langsung adalah ketika seseorang baik
langsung maupun tidak langsung diperlakukan dengan berbeda (less favourable)
daripada lainnya. Diskriminasi tidak langsung muncul ketika dampak dari hukum
atau dalam praktek hukum adalah bentuk dari diskriminasi, walaupun hal itu
tidak ditujukan untuk tujuan diskriminasi. Misalnya, pembatasan pada hak
kehamilan jelas mempengaruhi lebih kepada perempuan daripada kepada lakilaki.
Contoh Pelanggaran terhadap Hak Kesetaraan dan Bebas Diskriminasi

Membanding - bandingkan gender, warna kulit, ras, maupun agama


dengan orang lain
Membeda bedakan perlakuan terhadap orang lain, misalnya berbuat baik
dan loyal kepada si A, namun berbuat buruk dan pelit kepada si B.
Membatasi hak pada kelamin atau menempatkan hak laki laki lebih
tinggi daripada hak perempuan, dan sebaliknya
Membatasi hak seseorang dalam pekerjaan
Memisahkan antara si kaya dengan si miskin
Contoh lain dari pelanggaran terhadap Hak Kesetaraan dan Bebas
Diskriminasi adalah ODHA atau Orang Dengan HIV AIDS. Penderita ODHA
biasanya tidak terlalu nampak gejalanya bila dilihat secara kasat mata.
Tetapi, bila ODHA sudah ketahuan bahwa dia menderita penyakit tersebut,
biasanya orang disekelilingnya akan menjauhinya, tidak terkecuali orang
terdekatnya seperti teman, sahabat, bahkan keluarga. Padahal, hanya
dengan berdekatan dengan ODHA tidak akan menularkan penyakit HIV
AIDS tersebut,

Flowers, N. (2000). The Human Rights Education Handbook: Effective Practices


For Learning, Action, and Change. Minneapolis, MN: University of Minnesota.
Ravindran, D. J. (1998). Human Rights Praxis: A Resource Book for Study, Action
and Reflection. Bangkok, Thailand: The Asia Forum for Human Rights and
Development.

Mertus, J. et al. (1999). Local Action/Global Change: Learning About the Human
Rights of Women and Girls. UNIFEM.
UNFPA. (2006). UNFPA and Human Rights: Human Rights Principles. Available
online: http://www.unfpa.org/rights/principles.htm.
http://pkbi-diy.info/?page_id=3495
https://equitas.org/wp-content/uploads/2011/12/modul-2-hal-1-38.pdf
http://pusham.uii.ac.id/ham/8_Chapter2.pdf

Anda mungkin juga menyukai