RUANG LINGKUP KRIMINOLOGI 3. Bentuk-Bentuk Kejahatan Menurut Light, Keller dan Calhoun, bentuk kejahatan ada empat, yaitu:
1. White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
2. Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela. 3. Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan
berkesinambungan dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum. Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4. Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan
tujuan menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan. 4. Jenis-Jenis Kejahatan
1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya
2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran 3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan Klasifikasi kejahatan berdasarkan dampaknya 1. Kejahatan berdampak luas Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang berdampak pada skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya: bom Bali, perang, kerusuhan dll.
2. Kejahatan berdampak lokal
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya dalam skala kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya: perampokan, pembunuhan, pemerkosaan.
3. Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri. Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
4. Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel, mencontek. Klasifikasi kejahatan berdasarkan objek sasaran
1. Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan yaitu tindakan pembunuhan dan penyiksaan
massal terhadap manusia. Misalnya: pembunuhan, pembasmian, perbudakan, pemerkosaan, penganiayaan terhadap kelompok lain.
2. Kejahatan perang
Kejahatan perang, yaitu pelanggaran yang dilakukan oleh satu atau
beberapa orang, baik militer maupun sipil, meliputi semua pelanggaran terhadap perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum perang, dan juga mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma prosedur dan aturan pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah mengibarkan bendera putih, atau sebaliknya, menggunakan bendera perdamaian itu sebagai taktik perang untuk mengecoh pihak lawan sebelum menyerang. 3. Kejahatan politik
Kejahatan politik yaitu tindakan/perbuatan yang
melawan negara seperti melanggar ketertiban umum, terorisme, subversive (menggulingkan ideologi negara), mengganggu keamanan negara dan lainnya. Objek sasaran politik adalah Negara.
4. Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah
harta benda. Misalnya perampokan dan pencurian. Klasifikasi kejahatan berdasarkan cara yang digunakan 1. Kejahatan yang menyakiti orang lain Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain. Misalnya pembunuhan
2. Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya merampok tas dengan kasar.
3. Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa menyakiti. Misalnya mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
4. Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara untuk melakukan kejahatan dengan menggunakan media informasi yang lagi marak saat ini. Misalnya kejahatan pembobolan ATM dengan menggunakan internet dan adanya layanan primbon sms dengan cara ketik REG (spasi) Primbon, hal ini secara tidak langsung merupakan penipuan karena biaya mahal yaitu 2000 rupiah setiap info yang diberikan operator. Tipe/Klasifkasi Kejahatan Menurut Beberapa Ahli 1. Capeli a. Penjahat yang melakukan kejahatan didorong oleh faktor psikopatologis, biasanya pelakunya adalah orang sakit jiwa dan orang berjiwa abnormal namun tidak sakit jiwa. b. Penjahat yang melakukan kejahatan akibat cacat badaniah dan rohaniah serta mengalami kemunduran jiwa raganya, misalnya: Orang orang dengan gangguan jasmani-rohani sejak lahir dan pada usia muda, sehingga sukar dididik, dan tidak mampu menyesuaikan diri terhadap pola hidup masyarakat umum; Orang orang dengan gangguan badani-rohani pada usia lanjut (dementia senilitas), cacat/invalid oleh suatu kecelakaan, dll. c. Penjahat karena faktor sosial yaitu: Penjahat kebiasaan • Penjahat karena kesempatan akibat kesulitan ekonomi dll • Penjahat kebetulan, dari yang kecil kemudian berkembang lebih besar; • Penjahat berkelompok, seperti penebangan hutan, pencurian di pabrik- pabrik, pembantaian massal dsb. 2. Seelig Dia membagi tipe penjahat berdasarkan struktur kepribadian pelaku atau kondisi jiwa/psikis pelaku, yaitu: a. Penjahat yang didorong oleh sentiment-sentiment yant sangat kuat dan pikiran yang naif primitif. Misalnya membunuh anak dan istri karena membayangkan mereka itu akan hidup sengsara di dunia ini, oleh karena itu mereka perlu dihabisi; b. Penjahat yang melakukan tindak pidana didorong oleh satu idiologi dan keyakinan kuat, baik fanatik kanan (golongan agama), maupun fanatik kiri (golongan sosialis dan komunis). Misalnya membantai lawan politik, menteror lingkungan dengan sengaja dsb. 3. Cecaro Lombroso: a. Penjahat sejak lahir dengan sifat-sifat herdriter (born criminals) dengan kelainan kelaian bentuk jasmani, bagian-bagian tubah yang abnormal, misalnya tengkorak yang luar biasa; b. Penjahat dengan kelainan jiwa, misalnya gila, idiot, debil, imbesil, dihinggapi histeria, melankolis, epilepsi, dementia atau lemah pikiran, dementia peraicok lemah pikiran sangat dini, dll; c. Penjahat dirangsang oleh dorongan libido seksualitas atau nafsu-nafs seks; d. Penjahat karena kesempatan; Misalnya terpaksa melakukan kejahatan karena keadaan yang luar biasa, dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran kecil. e. Penjahat dengan organ-organ jasmani yang normal, namun mempunyai pola kebiasaan buruk, asosiasi social yang abnormal atau menyimpang dari kelakuan-kelakuan yang umum. 4. Aschaffenburg a. Penjahat profesional: kejahatan sebagai pekerjaan sehari-hari; b. Penjahat kebiasaan, disebabkan oleh mental yang lemah, sikap yang pasif, pikiran yang tumpul dan apatis; c. Penjahat tanpa/kurang memiliki disiplin kemasyarakatan. Misalnya para pengemudi kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu lintas; d. Penjahat-penjahat yang memiliki krisis jiwa, misalnya dilakukan oleh anak-anak yang sedang puber, membakar rumah sendiri agar mendapat uang asuransi, membunuh pacar karena hamil, ibu membunuh bayinya dsb; e. Penjahat yang melakukan kejahatan oleh dorongan-dorongan seks yang abnormal. Misalnya homo seks, lesbian, pedofilia; f. Penjahat yang sangat agresif dan memiliki mental yang sangat labil dan sering melakukan penyerangan, penganiayaan, pembunuhan , juga sering melontarkan pernyataan yang penuh dengan kebencian baik ucapan maupun tulisan.