Anda di halaman 1dari 10

LEMBAGA-LEMBAGA

PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
 Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 yang berwenang mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
 Pasal 37 UUD 1945 terdapat rambu-rambu untuk melakukan
perubahan UUD berdasarkan usul tsb apabila disetujui oleh 1/3
anggota MPR maka MPR dpt mengagendakan utk mengadakan
sidang majelis MPR baru dpt membuat peraturan perundang-
undangan yg bersifat khusus / internal hanya jika mendapat
delegasi / kewenangan utk mengatur dari UU, ini berarti peraturan
yg dikeluarkan oleh MPR merupakan pelaksana UU ybs.
 Bahwa pada dasarnya, kewenangan dlm membentuk peraturan
perundang-undangan memiliki fungsi yg strategis dlm menjalankan
segala sistem negara tsb.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

 Susunan keanggotaan MPR berubah, dgn


dihapus utusan golongan (functional
Representation). Anggota MPR terdiri dari DPR
(political representation) dan DPD (regional
representatif).
 Tugas dan wewenang MPR (Pasal 2 UUD 1945) :

1. Mengubah dan menetapkan UUD;

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden

3. Memberhentikan Pres dan WaPres dlm masa

jabatan menurut UUD.


1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

1. Fungsi MPR tidak lagi berfungsi sbg ‘supreme body’.


2. Prinsip pemisahan kekuasaan (separation of power)
antara fungsi legistatif dan eksekutif tertuang pada:
• amandemen I -> pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1).
• amandemen II-> pasal 20 ayat (5) .
• Dalam perubahan-perubahan tersebut ditegaskan bahwa
kekuasaan membentuk UU berada di tangan DPR.
2. PRESIDEN
 Presiden memegang kekuasaan membentuk
undang-undang dengan persetujuan DPR Mengenai
proses pembentukan undang-undang hanya
menyebutkan bahwa rancangan undang-undang
yang tidak mendapat persetujuan DPR tidak boleh
diajukan lagi dalam persidangan berikutnya
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

 DPR mempunyai kewenangan membentuk UU


dengan persetujuan bersama Pres.
 Anggotan DPR terdiri atas wakil-wakil partai
politik.
 Fungsi DPR adalah: (1) fungsi anggaran; (2) fungsi
legislasi; dan (3) fungsi pengawasan.
 Fungsi legislasi: fungsi membentuk UU bersama Pres.
 Fungsi anggaran: menetapkan APBN bersama Pres.

 Fungsi pengawasan: mengawasi jalannya pemberlakuan


suatu UU oleh DPR dan aktivitas yang dijalankan Pres.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

 Terbentuknya DPD didasari adanya keinginan


pemerintah pusat dan daerah untuk memperbaiki
hub. kerja dan penyaluran kepentingan antara ke-2
level pemerintahan tsb.
 DPD diharapkan mampu membantu mengatasi
kesenjangan antara pusat dan daerah sesuai dengan
OtDa yg menjamin keadilan, demokrasi, dan jaminan
keutuhan integritas wilayah negara.
 Meskipun pada kenyataannya peran dan keberadaan
DPD dalam penyelenggaraan hub. Pemerintah Daerah
dan Pusat serta representasinya sebagai wakil daerah
belum mampu menjawab tantangan tsb secara
maksimal.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

 Pada dasarnya DPD sengaja didesain hampir menyerupai


DPR Sebagaimana dlm UUD 45 Amandemen bahwa DPD
merupakan representasi langsung rakyat di daerah yang
menjadi konstituten perwakilannya.
 Tugas dan tangung jawab DPD berkisar pada
pengawasan dan pengusulan realisasi hub pusat dan
daerah serta kepentingan yang ada di dlmnya ke dalam
produk perundang-undangan.
 Peran DPD sangat strategis, krn pemerintah pusat
sebenarnya mempunyai rekan kerja yang seimbang dlm
hal penyelenggaraan hub pemerintah pusat dan daerah.
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

 Sesuai pasal 22 D UUD 45, peran dan wewenang


DPD sebatas pengusulan RUU yang terkait dgn :
1. Otda
2. Pengawasan khusus utk bidang Otda
3. Ikut serta dlm pembahasan RUU yang terkait
dgn Otda (namun hanya ketika RUU tsb
belum dibahas bersama oleh DPR dan
Pemerintah atau hanya sampai pada rapat
pembahasan tingkat I di DPR)
5. Pemerintah Daerah
 Berdasarkan Pasal 18 ayat (6) UUD 1945, yaitu
Pemerintah Daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain, untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan

Anda mungkin juga menyukai