Anda di halaman 1dari 21

PERAN &

FUNGSI
LEMBAGA
LEGISLATIF
DALAM SISTEM
POLITIK
INDONESIA
MATERI BAHASAN
 RelasiTrias Politica dan Legislatif.
 Sejarah Parlemen.
 Pengertian Peran dan Fungsi
 Peran dan Fungsi Lembaga Legislatif.
 Sejarah Badan Legislatif di Indonesia
 Lembaga Legislatif Indonesia
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Peran
dan Fungsi Lembaga Legislatif.
Trias Politica
 Triaspolitica adalah pembagian
kekuasaan secara fungsional. Terdiri atas:
 Lembaga Legislatif; the rule making
function; direpresentasikan oleh
Parlemen.
 Lembaga Eksekutif; the rule application
function; direpresentasikan oleh
Pemerintah.
 Lembaga Yudikatif; the rule adjudication
function; direpresentasikan oleh Peradilan.
Sejarah Parlemen
 Pada thn 900-an, raja memanggil council untuk
meminta saran terkait dengan pajak dan perang.
 Anggota council adalah uskup, kepala biara,
bangsawan, dan ksatria.
 Tiga level komposisi parlemen:
1. Raja;
2. Lord (uskup dan barons);
3. Commons (Ksatria dan representasi dari masy).
 Pada tHn 1262, Raja John yang pertama kali
menyebut istilah parlemen.
Pemisahan kekuasaan
 John Locke:
1. Kekuasaan Legislatif (ditambah Yudikatif);
2. Kekuasaan Federatif (Eksekutif, hub luar
negeri).
 Montesquieu: Trias Politica (Teori Pemisahan
Kekuasaan atau Distribution of Power)
1. Legislatif;
2.Yudikatif;
3. Eksekutif.
Penerapan Trias Politica
 Namun pada penerapannya Trias Politica tidak
dapat dijalankan secara murni. Hal ini terjadi krn:
1. Anggota legislatif bersifat multimember;
2. Tidak ada hierarki pada legislatif;
3. Karakteristik diantara badan legislatif saling
berbeda.
Pemisahan kekuasaan
 John Locke:
1. Kekuasaan Legislatif (ditambah Yudikatif);
2. Kekuasaan Federatif (Eksekutif, hub luar
negeri).
 Montesquieu: Trias Politica (Teori Pemisahan
Kekuasaan atau Distribution of Power)
1. Legislatif;
2.Yudikatif;
3. Eksekutif.
Pengertian Fungsi dan Peran
 Fungsiadalah sekelompok aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan
sifatnya, pelaksanaannya, ataupun
pertimbangan lainnya. (The Liang Gie 1928:135).

 Peran adalah aspek dinamis dari keduukan atau


status (Soekanto 1990:268).

Kesimpulan :
 Di dalam fungsi terkandung makna, hak,
wewenang, dan kewajiban seseorang atau
satuan badan organisasi tertentu. Sedangkan
peran adalah dinamisasi dari fungsi yang
melekat pada seseorang atau badan.
Fungsi Lembaga Legislatif (Abcarian
dan Masannant 1970:171)
 Secara tradisional fungsi utama legislatif
menetapkan kebijaksanaan umum, yang
mengikat seluruh anggota masyarakat secara
otoritatif. Mereka memiliki kekuatan dan
bervariasi dari satu sistem politik ke sistem politik
lain, untuk mengontrol badan-badan
administratif, untuk memeriksa, memilih,
mengubah, memutuskan, dan memberikan saran
sesuai dengan masing kebijaksanaan umum dan
juga melayani sebagai forum politik yang
populer.
Fungsi lembaga legislatif
(Kaho 1997:70)
 sebagai partner kepala daerah dalam
merumuskan kebijaksanaan daerah
 sebagai pengawas atas pelaksanaan
kebijaksanaan daerah yang dijalankan
oleh kepala daerah.
Peran utama lembaga legislatif dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia
(Thaib 2000:44-64)
 Peran dalam pembuatan peraturan perundang-
undangan
 Peran dalam pembuatan APBN
 Peran pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang dilakukan oleh eksekutif
 Peran sebagai wakil rakyat yang berfungsi dalam
menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat
Dari pendapat beberapa ahli, fungsi lembaga
legislatif adalah:
 perwakilan : dapat mewakili masyarakat dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
 pembuatan kebijakan : menyusun dan
menetapkan peraturan.
 pengawasan : penilaian terhadap pelaksanaan
peraturan-peraturan yang dijalankan eksekutif
Fungsi dan Hak Lembaga
Legislatif (1)
1.Perundang-undangan atau Legislasi
 Inisiatif: hak/kewajiban mengajukan RUU
 Amandemen: hak untuk mengubah setiap RUU
yang diajukan oleh pemerintah. Bahkan DPR
juga berhak menolak sama sekali RUU yg
diajukan oleh Pemerintah.
 Budget atau anggaran.
Fungsi dan Hak Lembaga
Legislatif (2)
2. Pengawasan atau Kontrol
 Bertanya.
 Interpelasi:hak untuk meminta keterangan.
 Enquette atau Angket: hak untuk menyelidiki.
 Resolusi: hak pernyataan pendapat.
 Memorandum: hak utk memperingatkan
tertulis.
 Impeachment: hak utk menuntut
pertanggungjawaban.
 Mosi (pada sistem parlementer);
1. Mosi dukungan: fungsi pemberian dukungan.
2. Mosi tdk percaya: pernyataan tdk percaya
Fungsi dan Hak Lembaga
Legislatif (3)
3. Anggaran atau Budget.
 berhak mengajukan RAPBN.
 berhak mengubah dengan mengurangi
ataupun menambah anggaran dari apa yang
diajukan oleh pemerintah.
4. Pendidikan Politik.
Serajah Badan Legislatif di
Indonesia
1. Volsraad (1918 – 1942)
Jumlah anggota 38 orang. Ketua dari Belanda.

2. Komite Nasional Indonesia (1945-1949)


Bersidang 29 Agustus 1945 di Jakarta, 15
Desember 1949 di Yogyakarta.
Komite Nasional Indonesia telah menyetujui 133
RUU menjadi UU yg diantaranya UU No. 11. th
1949 tentang Pengesahan Konstitusi RIS.
3. Bad an Legislatif Republik Indonesia (1959-1950)
DPR mempunyai hak Budget, Inisiatif dan Amandemen,
disamping wewenang utk menyusun RUU bersama-sama
pemerintah, hak lainnya adalah Hak Bertanya, Hak
Interpelasi dan Hak Angket.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (1950-1956)
Lemabga ini mempunyai hak Legislatif seperti Hak Budget,
Hak Amandemen, Hak Inisiatif dan Hak Kontrol seperti Hak
Bertanya, Interpelasi, Angket.
DPRS menghasilkan 237 RUU dan menyetujui 167 diantaranya
UU No. 7 Th 1953 ttg Pemilihan Anggota Konstituante dan
Anggota DPR.
5. Dewan Perwakilan Rakyat (1956-1959)
Berlakunya kembaga UUD 1945
UUD 1945 menentukan adanya sistem Presidensial dimana
DPR tdk boleh menjatuhkan Pres, Kedudukan DPR dgn
Eksekutif adalah sama derajatnya.
Lembaga Legislatif Indonesia
 Badan legislatif : struktur politik yg mewakili
rakyat dlm menyusun UU dan melakukan
pengawasan atas implementasi UU oleh badan
eksekutif di mana para anggotanya dipilih
melalui Pemilu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Peran dan Fungsi Legislatif
 lingkungan sosial dan kebudayaan (Ndraha,
1997: 33-34).
 keluarga, norma, golongan agama dan adat
istiadat
 Pillihan atau orientasi politik yang dimilikinya
(Almond dan Verba, 1984: 11)
 Orientasi politik adalah tindakan setiap warga
Negara dalam suatu sistem politik untuk
memperjuankan nilai dan kepentingannya, dan
tindakan ini akan direalisasikan dalam suatu
system politik yang ada.
Pihak yang terlibat dlm pembentukan
orientasi politik anggota dewan di
Indonesia (Sanit, 1985: 228)
Pemilih
organisasi politik
Eksekutif
Diri pribadi anggota dewan
 Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa peran anggota dewan pada
hakikatnya didasarkan pada ide dan
kepentingan keempat pihak (Pemilih,
organisasi politik, Eksekutif dan anggota
dewan tsb).

 Hal
ini dapat dilihat dari kenyataan
bahwa peran anggota dewan ditandai
dengan pola-pola tertentu sesuai
dengan hubungan antara mereka
dengan pihak-pihak yang membawa
pengaruh tersebut.

Anda mungkin juga menyukai