Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN KE-7

BEBERAPA ALIRAN KRIMINOLOGI


YANG PENTING
IV. BEBERAPA ALIRAN KRIMINOLOGI
YANG PENTING

KLASIK

KARTOGRAFIK

SOSIALIS
ALIRAN
KRIMINOLOGI
POSITIF

SOSIOLOGIS

ANTROPOLOGIS
ALIRAN KLASIK

Dasar pemikiran aliran ini bahwa setiap individu dilahirkan bebas


dengan kehendak bebas (free will). Oleh karena itu setiap manusia
mempunyai kebebasan untuk memilih segala perbuatan yang
dikehendakinya, senang dan susah adalah bagian dari resiko yang
harus ditanggungnya.

Tokoh utama aliran ini adalah Beccaria, dia berpandangan bahwa


setiap orang yang melanggar undang-undang tertentu harus
menerima hukuman yang sama tanpa mengingat umur, kesehatan
jiwa, kaya, miskin, posisi sosial atau keadaan lainnya. Hukuman
harus dijatuhkan secara berat, akan tetapi proporsional, serta untuk
atau dimaksudkan memperbaiki pribadi si penjahat. Berdasarkan
pemikiran di atas, Beccaria menuntut adanya persamaan di depan
hukum bagi semua orang dan keadilan dalam menerapkan sanksi.
ALIRAN KARTOGRAFIK

Aliran ini sama dengan ajaran ekologis. Yang


dipentingkan dalam ajaran ini adalah distribusi
kejahatan dalam daerah-daerah tertentu, baik secara
geografis maupun secara sosialis, sehingga kejahatan
dianggap sebagai perwujudan dari kondisi-kondisi
sosial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengaruh yang paling menentukan timbulnya
kejahatan adalah faktor eksternal atau lingkungan
sosial. Gabriel Tarde dan Emille Durkheim menyatakan
kejahatan itu merupakan insiden alamiah, sesuatu yang
tidak terhindarkan dalam revolusi sosial.
ALIRAN SOSIALIS

Tokoh utama dalam mashab ini adalah Karl Marx. Menurut


mazhab ini, kejahatan dipengaruhi oleh adanya tekanan
ekonomi, maka untuk melawan kejahatan ini harus
diadakan peningkatan ekonomi, dengan kata lain
kemakmuran akan mengurangi tingkat terjadinya kejahatan.

Dalam ajaran ini, kejahatan dipandang sebagai hasil,


sebagai akibat atau sebagai akibat lainnya saja. Ajaran ini
menghubungkan kondisi kejahatan dengan kondisi
ekonomi yang dianggap memiliki hubungan sebab akibat.
ALIRAN POSITIF/TIPOLOGI

Aliran ini berpandangan bahwa kejahatan dihasilkan dari


pengaruh perilaku manusia itu sendiri dan perilaku
manusia ditentukan oleh faktor-faktor di luar kontrolnya,
baik yang berupa faktor biologik maupun yang kultural.

Dalam aliran ini manusia diakui sebagai makhluk yang


mempunyai kehendak bebas menentukan pilihannya, akan
tetapi aliran ini berpendapat bahwa kehendak manusia
tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor
lingkungannya. Aliran ini berpegang pada keyakinan bahwa
kehidupan seseorang dikuasai oleh hukum sebab-akibat.
Landasan Berpikir Aliran Positif

•  Kehidupan manusia dikuasai oleh hukum sebab akibat;


• Masalah-masalah sosial seperti kejahatan, dapat diatasi dengan
melakukan studi secara sistematis mengenai tingkah laku
manusia;
• Tingkah laku kriminal adalah hasil dari kondisi abnormalitas yang
mungkin saja abnormalitas ini terletak pada individu atau juga
pada lingkungannya;
• Tanda-tanda abnormalitas tersebut dapat dibandingkan dengan
tanda-tanda yang normal;
• Abnormalitas ini dapat diperbaiki, maka penjahat pun dapat
diperbaiki;
• Treatment lebih menguntungkan bagi penyembuhan penjahat,
sehingga tujuan dari sanksi bukanlah menghukum melainkan
memperlakukan atau membina pelaku kejahatan.
ALIRAN SOSIOLOGIS

Aliran sosiologis sebenarnya merupakan


pengembangan dari ajaran Enrico Ferri, yang
mengatakan bahwa setiap kejahatan adalah hasil
dari unsur-unsur yang terdapat dalam individu,
masyarakat, dan keadaan fisik.
Dengan demikian menurut aliran ini, proses
terjadinya tingkah laku jahat tidaklah berbeda
dengan tingkah laku lainnya, termasuk tingkah laku
yang baik.
ALIRAN ANTROPOLOGIS/ALIRAN ITALIA
Tokoh utama aliran ini adalah Lombroso. Menurutnya orang itu
menjadi penjahat, karena memang ia dilahirkan sebagai seorang
penjahat (geboren misdadiger). Dan tiap penjahat itu mempunyai
banyak sekali sifat-sifat yang menyimpang dari orang-orang biasa.

Hal itu dapat terlihat dari:


Keadaan fisiknya (bentuk badannya):
• Kening kepala yang menonjol ke depan dan dahi agak miring.
• Mata kecil yang letaknya sangat dalam, yang berada pada
rongga mata besar.
• Rahang yang menonjol ke depan.
• Lobang hidung yang terlalu besar.
• Rambut keriting.
Keadaan psikis (jiwanya):
• Tidak mempunyai perasaan menyesal dan rasa belas
kasihan.
• Perasaan—sakit kurang, jika dipukul.
• Gila hias.
• Kejam.
• Tak tahu agama, tak berperikemanusjaan dan lain-lain.

Tabiatnya:
• Suka tato (membuat lukisan pada lengan, dada, dan
lain- lain).
• Suka minuman keras.
• Main judi dan lain-lain.
Aliran Antropologis sering pula disebut dengan aliran atau teori
penyakit jiwa. Aliran ini mengatakan adanya kelainan-kelainan yang
bersifat psikis, sehingga individu yang berkelainan ini sering
melakukan kejahatan. Penyakit jiwa tersebut berupa psikopat dan
defect moral.
Psikopat adalah bentuk kekalutan mental yang ditandai dengan
tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi, orannya
tidak pernah bisa bertanggungjawab secara moral, dan selalu
berkonflik dengan norma-norma sosial serta hukum, dan biasanya
juga bersifat amoral.
Defect moral (defisiensi moral) dicirikan dengan individu-individu
yang hidupnya deliquent/jahat, selalu melakukan kejahatan dan
bertingkah laku amoral atau asusila, walaupun pada dirinya tidak
terdapat penyimpangan atau gangguan intelektual (tetapi ada
disfungsi atau tidak berfungsinya intelegensi).
ALIRAN SUSUNAN KETATANEGARAAN

Beberapa filsuf dan negarawan seperti Plato,


Aristoteles dan Thomas More, beranggapan
bahwa struktur ketatanegaraan dan falsafah
negara turut menentukan ada atau tidaknya
kejahatan. Jika susunan negara baik dan
pemerintahan bersih, serta mampu
melaksanakan tugas memerintah rakyat dengan
adil, maka banyak orang akan memenuhi
kebutuhan vitalnya dengan cara yang baik pula,
begitu pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai