BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
2.1.Kajian Teoritis
a. Hewan Hewan adalah mahluk hidup yang mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Hewan
dapat hidup di laut, air tawar, kutub, dan padang pasir (gurun). Hewan yang ada hanya
memakan hewan lainnya. Ada yang parasite, ada yang memakan tumbuhan dan hewan, serta
ada juga yang hanya memakan tumbuhan saja. Hewan menampilkan struktur, peran dan
aktivitas yang bervariasi. Mereka dapat ditemukan dalam ukuran, warna, dan bentuk tubuh
yang mengagumkan.
b. Punah adalah habis semua hingga tidak ada sisanya.
c. Pelestarian Pelestarian adalah Pelestarian secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu
usaha atau kegiatan untuk merawat, melindungi dan mengembangkan objek pelestarian yang
memiliki nilai guna untuk dilestarikan
2.3. Kajian Terhadap Praktik Penyelenggaraan, Kondisi Yang Ada Serta Permasalahan Yang
Dihadapi Masyarakat
Pada saat ini, permasalahan Anjing Kintamani yang hampir punah yang disebabkan tidak ada
nya pelestarian dari masyarakat sendiri dan dalam hal ini, pemerintah sebagai aparatur negara
yang bertanggung jawab dalam menjaga kesejahteraan masyarakatnya, seharusnya dapat
memperhatikan permasalahan ini. Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan membuat peraturan yang dapat mengatur permasalahan ini, dan dimana peraturan tersebut
dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat. Dimana dalam hal ini, peraturan perundang-
undangan yang dapat dibuat adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali.
2.4. Kajian Terhadap Implikasi Penerapan Sistim Baru Yang Akan Diatur Dalam Undang-
Undang atau Perda Terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat dan Dampaknya Terhadap
Aspek Beban Keuangan Negara.
Pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Pelestarian Anjing Kintamani di Balik
Potensi Ekonomi merupakan sarana untuk menjaga agar terlaksananya :
Terwujudnya perekonomian yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB III
BAB IV
4.2. Landasan Sosiologis Landasan sosiologis yang menjadi pertimbangan atau alasan
dibentuknya
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli tentang Perlindungan dan Pelestarian Anjing
Kintamani Bali merupakan gambaran bahwa peraturan yang dibentuk untuk bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam aspek pelestarian Anjing Kintamani sebagai warisan
budaya/adat yang patut untuk dilestarikan dengan cara melindunginya dari perdagangan illegal
dan membuat acuan pelestariannya agar tidak punah.
4.3. Landasan Yuridis
Ladasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan
yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna
menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat. Dimana aturan yang menjadi acuan
dalam pembuatan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli tentang Perlindungan dan
Pelestarian Anjing Kintamani Bali adalah, UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Eksosistemnya, serta Perda Kabupaten Bangli No. 2 Tahun 2010 tentang
Kawasan Pelestarian Pemurnian Anjing Kintamani Bali. Dimana landasan yuridis tersebut
menyangkut mengenai persoalan hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur
sehingga perlu dibentuk Peraturan Daerah Kabupaten Bangli tentang Pemeliharaan Hewan Lokal
Khususnya Anjing Kintamani Bali sebagai peraturan baru.
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI
MUATAN UNDANG – UNDANG, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI,
ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN / KOTA