Anda di halaman 1dari 9

NASKAH AKADEMIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI


TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN ANJING KHAS
KINTAMANI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia terkenal dengan Sumber Daya Alamnya , selain itu

Indonesia juga terkenal dengan ragam Flora dan Fauna yang

dimilikinya. Di setiap daerah memiliki Flora dan Fauna khas mereka

sendiri. Contohnya seperti anjing. Anjing adalah hewan yang paling

sering di pelihara oleh manusia, karena anjing termasuk hewan yang

pintar, setia, dan bersahabat.

Bali pun memiliki anjing khas daerah, yaitu Kecamatan

Kintamani yang terletak di Kabupaten Bangli Provinsi Bali , disana

memiliki anjing khas kintamani yang masyarakat Bali biasa

menyebutnya anjing kintamani. Anjing kintamani sangat banyak

dipelihara oleh masyarakat lokal bali, dan tidak kalah banyak juga

wisatawan asing yang suka dengan anjing satu ini, karena termasuk

anjing yang penurut dan mudah untuk dipelihara. Anjing kintamani

pun pernah masuk berita dengan kelucuannya tidak kalah dengan

anjing ras lain.


Tetapi semakin lama anjing kintamani populasinya semakin

rendah, banyaknya berita kematian anjing kintamani di sebabkan

oleh ulah manusia yang beredar di media. Maka dari itu anjing

kintamani harus di lestarikan populasinya karena ini adalah salah

satu ikon yang dimiliki Bali bahkan Indonesia. Mengingat

eksistensinya di kalangan masyarakat lokal bali maupun wisatawan

asing.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun masalah yang kini dibahas adalah mengenai

perlindungan dan pelestarian populasi anjing kintamani yang

terancam punah. Sehingga pemerintah Kabupaten Bangli perlu

membentuk peraturan yang mengatur mengenai perlindungan dan

pelestarian terhadap anjing kintamani ini.

Berdasarkan identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Mengapa perlu dibentuknya peraturan daerah kabupaten Bangli

mengenai perlindungan dan pelestarian populasi anjing

kintamani?

2. Apakah yang menjadi pertimbangan atau landasan filosofis,

sosiologis, dan yuridis dari pembentukan peraturan daerah

tentang perlindungan dan pelestarian populasi anjing

kintamani?
3. Apa yang menjadi sasaran, jangkauan, arah pengaturan, dan

materi muatan yang perlu diatur dalam RUU perlindungan dan

pelestarian anjing kintamani?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENYUSUNAN NASKAH

AKADEMI

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penyusunan

naskah akademi ini sebagai berikut :

1. Agar dibentuknya peraturan daerah Bangli mengenai

perlindungan dan pelestarian anjing kintamani karena tercatat

populasinya menurun.

2. Merumuskan landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis dalam

melakukan pembentukan peraturan daerah kabupaten mengenai

perlindungan dan pelestarian anjing kintamani.

3. Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup

pengaturan, jangkauan, dan arah pengaturan peraturan daerah

kabupaten mengenai perlindungan dan pelestarian anjing

kintamani.

D. METODE PENYUSUNAN NASKAH AKADEMI

Jenis penyusunan yang digunakan adalah penelitian yuridis

normatif. Naskah Akademik ini disusun dengan menggunakan

metode sebagai berikut:


- Studi Pustaka

Metode studi pustaka digunakan sebagai cara untuk melakukan

pengayaan bahan-bahan dalam penyusunan Naskah Akademik.

Metode ini sangat berguna terutama untuk hal yang berkaitan

dengan pengembangan dan pengaplikasian teori dan data

penunjang guna menjawab permasalahan yang ada dalam

pelestarian anjing kintamani.

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS EMPIRIS

A. KAJIAN TEORITIS

Ras anjing kintamani kini layak disejajarkan dengan anjing-

anjing kondang macam herder atau rottweiler. Pamor anjing

kintamani meningkat setelah dikukuhkan sebagai ras anjing

Indonesia di Asian Kennel Union (AKU).

drh. Pudji Raharjo, sosok di balik dikukuhkannya anjing

kintamani sebagai trah atau ras anjing pertama Indonesia oleh

AKU. Momen istimewa itu lahir dalam forum AKU di Filipina.

Pengakuan dari AKU itu tak lepas dari beberapa

keistimewaan yang ada pada anjing kintamani. Pudji

mengungkapkan, anjing kintamani berbeda dari ras anjing

lainnya di dunia. Selain itu, anjing kintamani mampu


menunjukkan keasliannya. Yakni, berasal dari Desa Sukawana

dan Paketan.

Menurut drh. Pudji Raharji ada empat jenis anjing kintamani

yang terbagi menurut warna. Yakni, putih, hitam, cokelat

muda/tua, serta cokelat dengan garis warna kehitaman.

Sedangkan ciri-ciri fisik anjing kintamani adalah kepala bagian

atas lebar, dahi dan pipi datar, moncong proporsional, rahang

kuat, serta bibir berwarna hitam atau cokelat tua. Keunikan

lainnya adalah telinga tebal berdiri berbentuk V terbalik dengan

ujung agak membulat.

B. PRAKTIK EMPIRIS

Undang-undang yang ada di Indonesia belum cukup efektif

dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia. Hal ini

antara lain tercermin dari adanya konflik sosial terkait dengan

penunjukan atau penetapan kawasan konservasi, perdagangan

ilegal satwa-satwa yang dilindungi, ataupun keterbatasan

pemerintah dan overlapping lembaga atau pemerintah dan

pemerintah daerah dalam usaha konservasi.

BAB III

EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
A. KAJIAN TERHADAP HUKUM POSITIF

1. Dasar pembentukan Peraturan Daerah didasarkan pada

ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 terutama seperti yang

tertuang dalam Pasal 18 ayat (6) UUD 1945.

2. Dalam konsideran UU. No. 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Atas UU. No. 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan

Kesehatan Hewan menyatakan bahwa negara bertanggung

jawab untuk mengamankan dan menjamin pemanfaatan dan

pelestarian hewan.

B. HARMONISASI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN YANG LAIN

Harmonisasi yang dimaksud adalah penyelerasan peraturan

perundang-undangan dalam hal ini agar peraturan daerah

kabupaten Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian anjing

Kintamani tidak bertentangan dengan UU. No. 18 Tahun 2009

Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

C. STATUS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG

ADA
Status UU. No. 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU.

No. 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan masih

berlaku.

BAB IV

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS

A. LANDASAN FILOSOFIS

Lampiran I UU. No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan pada bagian 4 huruf A yang pada

pokoknya peraturan daerah yang dibentuk harus sesuai dengan

Pancasila dan UUD NRI 1945 Sehingga, pembentukan peraturan

daerah kabupaten Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian

anjing Kintamani harus sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945.

B. LANDASAN SOSIOLOGIS

Dalam lampiran I UU. No. 12 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan pada bagian 4 huruf

B pada pokoknya menyatakan bahwa pembentukan peraturan

daerah kabupaten Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian

anjing Kintamani harus memenuhi kebutuhan masyarakat agar

anjing Kintamani tidak punah.

C. LANDASAN YURIDIS
Dalam lampiran I UU. No. 12 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan pada bagian 4 huruf

C, Landasan yuridis ini pada pokoknya bertujuan agar peraturan

daerah kabupaten Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian

anjing Kintamani yang dibentuk untuk mengisi kekosongan hukum

dan mengatasi permasalahan hukum.

BAB V

SASARAN, JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG

LINGKUP MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH

A. SASARAN

Sasaran dari pembentukan peraturan daerah kabupaten

Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian anjing Kintamani

adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya perlindungan

dan pelestarian anjing Kintamani.

B. JANGKAUAN DAN ARAH PENGATURAN

Jangkauan dan arah pengaturan peraturan daerah kabupaten

Bangli mengenai perlindungan dan pelestarian anjing Kintamani

adalah masyarakat kabupaten Bangli agar melindungi dan

melestarikan anjing Kintamani.


C. RUANG LINGKUP MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH

1. Ketentuan Umum yang berisikan beberapa definisi terkait

peraturan daerah terkait.

2. Tujuan, tujuan dari peraturan daerah terkait adalah agar

masyarakat dan pemerintah melindungi dan melestarikan anjing

Kintamani

3. Asas, seperti: pengayoman; keadilan; kemanusiaan;

4. Materi Muatan Yang Diatur yaitu mengenai perlindungan dan

pelestarian anjing Kintamani

5. Ketentuan Pidana

Anda mungkin juga menyukai