ORANG
OLEH :
1. ALFIN SAHRI 2010111068
2. BAYU RAMADHANA RAHMAD
2010111121
3. DELAFINA RIZAL RIVANO 2010113067
4. RAFIF HUDZAIFAH 2010112099
HUKUM
ORANG
Pengertian
H. Orang (Person)
Subyek Hukum
(Pengemban hak dan
kewajiban dalam
lalu lintas hukum)
Manusia Sebagai Subyek HUkum
Berakhir MENINGGAL
UU No.1/1974
Ps. 47 → Anak yg sudah berumur 18 th
atau lebih dan sudah tdk berada
di bawah kekuasaan orang tua
Usia menikah
Kedewasaan UU No. 1/1974 Ps.7 (1) / revisi uu no. 16 tahun 2019
1. Laki-laki 19 th
2. Perempuan 16 th
5
Handlichting/Pendewasaan
Pengertian: Suatu lembaga hk dimana orang yang belum dewasa setelah menempuh syarat-
syarat tertentu dan sampai batas-batas tertentu menurut ketentuan UU sat memiliki
kedudukan hk yang sama dengan orang dewasa.
Pendewasaan Penuh (Ps. 420-425)
Venia Aetatis
Syarat: 20 th & telah mengajukan Permohonan
kepada Presiden RI
Dapat melakukan semua perbuatan hukum
Macam-macam
Handlichting Pendewasaan Terbatas (Ps.426-431)
• 18 th
• Diajukan oleh Ketua Pengadilan Negeri yg
berwenang
• Dapat ditarik kembali misalkan utk membuat
surat wasiat
Hanya untuk perbuatan hukum tertentu saja
6
Pengampuan/Curatele
Pengertian “orang dewasa yg tidak cakap melakukan perbuatan hukum”
Pengampuan → adalah perlindungan hk
terhadap anak dalam kandungan dan
Ps. 1 RUU BHP
orang dewasa yg berada dalam keadaan
dungu, gangguan kejiwaan, dan boros
berdasarkan penetapan hakim.
Domisili Sukarela
Ps. 17, 18, 19
Domisili
sesungguhnya Wajib
Ps. 20, 21, 22
Macam
Ditentukan UU
Domisili yg Ps. 11 (1b) UUHT
dipilih
Dipilih secara
bebas
Pengertian
RUU BHP Ps 1 huruf 2 → orang yg tidak hadir adalah seseorang yang meninggalkan tempat tinggal yang tidak diketahui dimana ia berada dan tidak dapat
dibuktikan telah meninggal dunia, tanpa meninggalkan kuasa atau kuasanya berakhir untuk mengurus, kekayaan berdasarkan penetapan hakim.
KUHPerdata → suatu keadaan tidak hadirnya seseorang ditempat kediaman atau domisili karena meninggalkan tempat tinggalnya baik dengan kuasa atau tidak
dengan kuasa.
KEADAAN TIDAK HADIR 3. Tahap pewarisan secara definitif ditentukan Ps. 485
(AFWEZIJHEID)
KUHPerdata, yaitu:
* Usianya telah mencapai 100 .Bagi suami & istri → akibat keadaan tidak hadir berhubung dan perkawinan
12
BADAN
HUKUM
SEBAGAI
SUBJEK
TEORI BADAN HUKUM :
1. Teori Fiksi
Teori ini dipelopori oleh sarjana Jerman, seorang tokoh utama aliran/madzhab sejarah, Friedrich Carl von
Savigny (1779-1861). Menurutnya, hanya manusia saja yang mempunyai kehendak. Badan hukum merupakan
suatu abstraksi, bukan merupakan hal yang konkret.
2. Teori Orgaan
Teori ini dipelopori oleh sarjana Jerman lainnya, Otto von Gierke (1841-1921) sebagai rekasi atas teori
fiksi. Menurutnya, badan hukum seperti manusia, menjadi penjelmaan yang benar-benar dalam pergaulan hukum,
yaitu eine leiblichgeistige lebensein heit, badan hukum itu menjadi suatu ‘verbandpersoblich keit’ yaitu suatu
badan yang membentuk kehendaknya dengan perantaraan alat-alat atau organ-organ badan tersebut
● Menurut pasal 1653 BW badan hukum dapat dibagi atas 3 macam yaitu:
1. Badan hukum yang diadakan oleh pemerintah/ kekuasaan umum, misalnya Daerah
Tingkat 1, daerah Tingkat II/Kotamadya, Bank-bank yang didirikan oleh Negara
2. Badan hukum yang diakui oleh pmerintah/kekuasaan umum, misalnya perkumpulan-
perkumpulan, gereja dan organisasi-organisasi agama.
3. Badan hukum yang didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan
dengan Undang-undang dan kesusilaan, seperti PT, perkumpulan asuransi, perkapalan.
4. Teori Kekayaan Bersama
● Teori ini dikemukakan oleh Rudolf von Jhering (1818-1892). Teori mengganggap badan hukum sebagai
kumpulan manusia. Kepentingan badan hukum adalah kepentingan seluruh anggotanya.
● Menurut teori ini, badan hukum bukan abstraksi dan bukan organism. Pada hakikatnya hak dan kewajiban badan
hukum adalah hak dan kewajiban anggota bersama-sama. Harta kekayaan badan itu adalah milik (eigendom)
bersama seluruh anggota.
5. Teori Kekayaan Bertujuan
● Teori ini timbul dari collectiviteitstheorie, dikemukakan oleh sarjana Jerman, A. Brinz dan dibela oleh Van der
Heijden. Menurut Brinz, hanya manusia yang dapat menjadi subjek hukum. Karena itu, badan hukum bukan
subjek hukum dan hak-hak yang diberi kepada suatu badan hukum pada hakikatnya hak-hak dengan tiada
subjek hukum. Teori ini mengemukakan bahwa kekayaan badan hukum itu tidak terdiri dari hak-hak
sebagaimana lazimnya (ada yang menjadi pendukung hak-hak tersebut, manusia). Kekayaan badan hukum
dipandang terlepas dari yang memegangnya (onpersoonlijk/subjectloos). Di sini yang penting bukan siapakah
badan hukum itu, tetapi kekayaan itu diurus dengan tujuan tertentu.
Badan Hukum itu dilihat dari segi wujudnya maka dapat dibedakan atas 2 macam:
1. Kooperasi (corporatie) adalah gabungan (kumpulan) orang-orang yang dalam pergaulan
hukum bertindak bersama-sama sebagai suatu subyek hukum tersendiri. Karena itu
koorporasi ini merupakan badan hukum yang beranggota, akan tetapi mempunysi hak-
hak dan kewajiban-kewajiban sendiri terpisah dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
anggotanya. Misalnya: PT (NV), perkumpulan, koperasi, Indonesische maatschappij
opaandelen (IMA) dan sebagainya.
2. Yayasan (stichting) adalah harta kekayaan yang tersendirikan untuk tujuan tertentu. Jadi
pada yayasan tidak ada anggota, yamg ada hanyalah pengurusnya.
● Badan hukum dapat pula dibedakan atas 2 jenis yakni:
1. Badan hukum publik
2. Badan hukum privat
● Di Indonesia kriterium yang dipakai untuk menentukan sesuatu badan termasuk badan hukum publik atau
termasuk badan hukum privat ada 2 macam:
1. Berdasarkan terjadinya, yakni “badan hukum Privat” didirikan oleh perseorangan, sedangkan “badan
hukum public” didirikan oleh pemerintah/Negara.
2. Berdasarkan lapangan kerjanya, yakni apakah lapangan pekerjaannya itu untuk kepentingan umum atau
tidak. Kalau lapangan pekerjaannya itu untuk kepentingan umum maka badan hukum tersebut merupakan
badan hukum public, kalau lapangan pekerjaanya untuk kepentingan perseorangan maka badan hukum itu
termasuk badan hukum privat.
● Badan hukum public misalnya :
1. Negara RI
2. Daerah Tingkat I
3. Daerah Tingkat II/Kotamadya
4. Bank-bank Negara (seperti Bank Indonesia)
Pembagian Badan Hukum
2010113067
illustrations by Stories 1.12
RAFIF HUDZAIFAH