2018
LEMBAR BIMBINGAN
Kelompok : IV ( Empat )
Pembimbing
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan Naskah Akdemik Rancangan Peraturan
Daerah Tentang........................................... Di Dinas Pendidikan Kota Binjai.
Naskah Akademik ini kami buat untuk ditujukan sebagai acuan atau
referensi dalam penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Kota
Binjai tentang.................................................
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Identifikasi Masalah......................................................................................
D. Metode Penulisan..........................................................................................
1. Metode Pendekatan................................................................................
A. Kajian Teoritis...............................................................................................
B. Perspektif Sosiologis....................................................................................
C. Kajian Empiris.............................................................................................
Tahun 1945;
nonformal.
A. Landasan Filosofis.....................................................................................
B. Landasan Sosiologis..................................................................................
C. Landasan Yuridis......................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1945, terdiri dari Pembukaan dan Batang tubuh serta penjelasan UUD 1945
(Kansil dan Christine, 2008: 90). Setelah diamandemen tidak seperti itu
melainkan terdiri dari Pembukaan dan Pasal - pasalnya. Pada UUD 1945 yang
Pemerintahan Daerah.
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang diatur dalam BAB IV Pasal 18
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu masalah mengenai
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 1 ayat (2)
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke empat menyatakan bahwa
Indonesia;
memperkuat keutuhan bangsa, memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga
sumber daya manusia yang berpotensi, berdaya saing, mandiri serta mampu
otonomi daerah. Pasal 1 ayat (2) Undang - Undang Nomor 23 Tahun 20014
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
peraturan perundang-undangan.
wujud nyata pelaksanaan hak otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah dan
daerah (Rozali Abdullah, 2007: 131). Perda dibuat oleh DPRD bersama-sama
Pemerintah Daerah, artinya prakarsa dapat berasal dari DPRD maupun dari
Pemerintah Daerah (Widjaja, 2005: 144). Selain itu, Pasal 136 ayat (1) Undang-
undangan, dalam hal ini adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
dengan kondisi masyarakat yang ada, sehingga ketika Perda diberlakukan tidak
masyarakat merupakan suatu kelompok yang terkena kebijakan yang ada pada
Perda tersebut. Oleh sebab itu, materi muatan yang dicantumkan dalam Perda
kondisi lokal yang merupakan ciri kekhususan daerah dengan tidak bertentangan
(horizontal). Oleh karena itu, DPRD dan Kepala Daerah dalam membentuk
Peraturan Daerah harus selalu memperhatikan asas pembentukan dan asas materi
produk hukum, yang ditandai dengan adanya kasus pembatalan Perda. Daerah
daerah.
pusat (copy paste), sedangkan muatan lokal/masalah lokal hanya tempelan dan
degradasi materi muatan aturan yang lebih tinggi ke aturan yang lebih rendah,
artinya perda tersebut tidak memenuhi asas kesesuaian materi muatan perundang -
daerah yaitu mengenai masalah pendidikan. Sesuai Pasal 1 ayat (1) Undang -
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
kabupaten/kota Salah satu urusan wajib yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Sistem Pendidikan Nasional, ketentuan umum, pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa,
pembahasan rancangan Perda dimana dalam tahap ini dilakukan melalui tingkat-
adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya
masyarakat.”
Naskah Akademik merupakan hal yang pokok sebagai dasar dalam tahap
melalui pembicaraan- pembicaraan yang terkadang menuai banyak pro dan kontra
antara anggota-anggota yang ikut dalam pembahasan tersebut. Hal ini dikarenakan
penyelenggaraan pendidikan
Binjai
penyelenggaraan pendidikan.
D. Metode Penelitian
lainnya.
Indonesia.
2. Mengkaji hasil-hasil penelitian, buku-buku referensi, dan
Pendidikan.
swasta.
BAB II
A. Kajian Teoritis
Paradigma filsafat pendidikan, merupakan persoalan yang melekat secara
disitu ada pula pendidikan ketika manusia berinteraksi dengan alamanya disitu
juga ada pendidikan. Antara pendidikan dan manusia bagaikan wadah dengan
isinya. Dengan kata lain hubungan kodrat pendidikan dan manusia, pada taraf
eksistensial, bagaikan hubungan antara jiwa dan badan manusia. Jika jiwa
roh penggerak kehidupan sehingga menjadi tidak kreaktif dan pada akhirnya
dikenal empat pilar pendidikan versi UNESCO sebagai berikut : (1) learning to
learning to life together ( belajar untuk hidup bersama dengan orang lain).
tujuan negara indonesia salah satunya melalui pendidikan. Terkait hal itu ,dalam
pasal 31 (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 juga menyebutkan
pembangunan.
dan DPRD Kota Binjai .Sesuai pasal 14 ayat (1)UU NO 32 Tahun 2004 tentang
kabupaten/kota. Salah satu urusan wajib yang dilakukan oleh pemerintah daerah
ketentuan dalam undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 yang
kehidupan bangsa.
B. Perspektif Sosiologis
Binjai merupakan salah satu Kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara
dengan kondisi penduduk terdiri dari Suku Melayu, Jawa, Batak, Karo dan
Tionghoa. Sedangkan untuk agama yang dianut oleh penduduk Kota Binjai adalah
dari segi agama dan bahasa serta adat istiadat, kehidupan bermasyarakat tetap
kondisi masyarakat yang serba majemuk pemerintah kota binjai dituntut agar
pendidikan. Di kota Binjai terdapat berapa lembaga pendidikan formal dan non
formal yaitu PAUD sejenis 100 lembaga, tempat penitipan anak 3 lembaga,
C. Kajian Empiris
ada, serta permasalahan yang dihadapi masyarakat dapat dilihat berdasarkan data
tolak ukur dari keberhasilan bidang ini masih belum cukup untuk menunjukan
tetapi pada indikator kualifikasi guru yang sesuai kompetensi pada jenjang SD/MI
tahun 2009 target sebesar 51,56% dan realisasi sebesar 81,80% mengalami
tahun 2010 sebesar 57,4% mengalami penurunan 24,4% hal ini karena pada tahun
2009 kualifikasi tenaga pendidik yang masih memenuhi kompetensi nya adalah
Visi adalah suatu gambaran jauh kedepan kemana instansi hendak dibawa.
Gambaran kedepan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang
digali dari nilai-nilai luhur yang di anut oleh seluruh komponen stakeholder.
Kota Binjai 5 tahun kedepan adalah: Terwujudnya kota cerdas yang layak huni,
berdasarkan visi walikota tersebut dan berawal dari cita-cita bersama yang ingin
masukan dari stakeholder, dan dengan memperhatikan nilai-nilai yang di anut dan
sebagai berikut terwujudnya sumber daya manusia yang bermutu, ber akhlak
olahraga
1. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan di capai atau yang dihasilkan dalam
sebagai berikut:
1. Sasaran
dengan visi dan misi kota binjai yang berbunyi “ terwujudnya kota cerdas yang
layak huni , berdaya saing dan berwawasan lingkungan menuju binjai yang
sejahtera. Adapun yang menjadi asas pembentukan peraturan kota binjai adalah
visi dan misi Kota Binjai. Visi yang dimaksud yaitu : “terwujudnya kota cerdas
yang layak huni , berdaya saing dan berwawasan lingkungan menuju binjai yang
terpercaya.
enviorment)
5. Meningkatkan kualitas standar hidup ( smart living) dalam aspek
Dengan melihat visi dan misi kota binjai memiliki sasaran pokok : (1)
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan kualifikasi pintar (2)
meningkatkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif (3) meningkatkan
belajar dengan biaya murah pada anak usia dini dan kesempatan belajar 12 tahun.
2. Penyusunan kurikulum muatan lokal yang berbasis pada kultur dan potensi
daerah
berkelanjutan.
ekonomi, ikhtiar ini merupakan bagian daripada aktifitas pengaturan dan penataan
sejahtera.
kekuasaan didaerah.
perlu ada demi kontrol politis yang efektif. Pendidikan bertindak untuk
3. Implikasi ekonomi
kesejahteraan dan kehidupan yang lebih layak dan bersahaja diera post
kemajuan ilmu dan teknologi. Namun hal tersebut tidak akan banyak
mengajar
dibutuhkan. Hal ini tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, namun
etos kerja. bisa juga dikatakan sebagai titik jenuh atau kebosanan.
Maka tidak menjadi sesuatu hal yang salah jika insentif ataupun
tersebut.
juga bisa ada jika lembaga memiliki cukup modal untuk menggaji
umumnya.
G. Perspektif Geografi dan Demografi
Secara umum letak geografis Kota Binjai pada posisi 03⁰03’40” Lintang
Utara dan 98⁰27’03” - 98⁰39’32” Bujur Timur. Ketinggian rata – rata adalah 28
Serdang
Deli Serdang
penduduk kota Binjai sampai pada April 2016 adalah 267.901 jiwa
UNDANGAN TERKAIT
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang di atur dalam Bab IV
Pasal 18 Undang – undnag Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu
Daerah. Pasal 1 ayat (2) Undang - undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
pada otonomi daerah. Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
perundang-undangan.
kabupaten/kota salah satu urusan wajib yang dilakukan oleh pemerintah daerah di
dengan peraturan daerah yang akan dibuat harus dilakukan secara konperhensif.
Sebagai referensi hukum, secara lebih lengkap di atur dalam perundangan atau
Tahun 1945;
yang berlaku.
BAB IV
A. Landasan Filosofis
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi tujuan akhir pendidikan
utama yang harus dijalankan Pemerintah Kota Binjai saat ini adalah Public
pemerintah telah mampu melaksanakan apa yang disebut sebagai objective and
untuk bekerja keras sehingga tujuan 3Es (economy, efficiency and effectiveness)
subjektif yang bersumber pada sifat subjektif individu aparat (internal control)
berangkat dari nilai-nilai tertinggi dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan di Kota
keterbelakangan akan tetapi juga dihajadkan pada masyarakat Kota Binjai yang
mengenal perwujudan dirinya, mengenal jati dirinya dan tentu saja berakhlak.
B. Landasan Sosiologis
dalam arti dapat menyesuaikan diri dengan segala bentuk kondisi dan lingkungan
yang ada. Untuk itu masyarakat membutuhkan pengetahuan dan ilmu yang
Binjai ini pada dasarnya tidak hanya bermakna filosofis, tetapi juga memiliki
makna sosiologis. Perda ini ditujukan agar seluruh komponen di Kota Binjai
berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia Kota Binjai yang potensial,
yang bersahaja.
C. Landasan Yuridis
pembuatan sebuah produk kebijakan memiliki landasan – landasan yang legal dan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan
substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang –
undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu, antara lain, peraturan yang
sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis atau tumpang tindih, jenis
peraturan yang lebih rendah dari Undang – undang sehingga daya berlakunya
lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau peraturannya memang
sama sekali belum ada. Secara yuridis, naskah akademik ini dilandasi beberapa
1945.
Nomor 4863);
2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Menengah;
694);
Menengah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Menengah;
Menengah.
28. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
29. Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kota Binjai ( Lembaran Daerah Kota Binjai tahun 2016
30. Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2016 tentang Tugas Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pendidikan Kota Binjai ( Berita Daerah Kota Binjai Tahun
32. Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Anggaran
pendidikan meliputi ketentuan umum yang di atur dalam peraturan daerah tersebu.
dan tujuan.
oleh pemerintah daerh dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
dibidang pendidikan
Binjai
walikota Binjai
13. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
meliputi ;
a. Satuan pendidikan
b. Peserta didik
f. Kurikulum
g. Bahasa pengantar
j. Pendanaan
l. Kerja sama
o. Ketentuan penyidikan
p. Ketentuan pidana
q. Ketentuan peralihan
r. Ketentuan penutup
a. Peserta didik
sosial
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai prestasi kerja
informal
d. Pengelolaan Pendidikan
informal
e. Kurikulum
bidang pendidikan.
f. Bahasa Pengantar
pendidikan
h. Pendanaan
j. Kerjasama
peraturan walikota
akuntabel
l. Ketentuan lain-lain
yang berlaku
m. Ketentuan Penyidikan
n. Ketentuan Pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp.
o. Ketentuan peralihan
p. Ketentuan Penutup
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar yang kondusif, bagi terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan inovatif dan menyenangkan agar peserta didik dapat mengembangkan
tujuan negara indonesia salah satunya melalui pendidikan. Terkait hal itu ,dalam
pasal 31 (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 juga menyebutkan
memperkuat keutuhan bangsa, memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga
pembangunan.
Pemerintah mengharapkan seluruh daerah bisa memberikan mutu
B. Saran
masyarakat.
Kota Binjai harus melakukan upaya dalam pengawasan dan menegaskan sanksi
tindakan – tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
University Press.
Denhardt, Janer V, and Robert B. Denhardt. 2003. The New Public Service:
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
daerah kabupaten/kota.
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Perangkat Daerah Kota Binjai ( Lembaran Daerah Kota Binjai tahun 2016 Nomor
Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2016 tentang Tugas Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pendidikan Kota Binjai ( Berita Daerah Kota Binjai Tahun 2016 Nomor
29);
Pendidikan Inklusif di Kota Binjai ( Berita Daerah Kota Binjai tahun 2014 Nomor
22);
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 ( Lembaran Daerah Kota
Binjai Tahun 2017 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Binjai Nomor
22);
pendapatan dan Belanja daerah Tahun Anggaran 2018 ( Berita Daerah Kota Binjai
Kekuasaan dan Praktik Wajib Belajar 12 Tahun, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tilaar, H.A.R. dan Riant Nugroho, 2008. Kebijakan Pendidikan (Pengantar Untuk
https://docobook.com/naskahakademik9e9937307f13e12608818a4fc46bc2813161
.html