Makalah diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sejarah Hukum
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT, karena berkat lindunganNya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Munculnya Titik Tolak Hukum Primitif ini.
Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Hukum yang diampu oleh
Penulisan makalah ini adalah bagian dari proses akademik dalam rangka mengikuti
pendidikan pada Program Pascasarjana Magister Hukum Tata Negara dalam mata kuliah
Sejarah Hukum. Kami menyadari akan masih banyaknya kekurangan dalam pembuatan
makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna dalam
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelaah tatanan-tatanan hukum ini pada hakikatnya tidak termasuk sejarah hukum
tetapi tergolong prasejarah hukum. Jadi sejarah hukum selaku demikian hanya dapat di
tanpa naskah-naskah memang kita hanya dapat mengirangira aturan hukum mana yang ada
pada zaman dahulu kita pun tidak dapat mengetahui dengan pasti ikhwal Lembaga hukum
dan sejarah hukum pada hakikatnya terletak pada perbedaan antara bangsa-bangsa tuna
aksara dan bangsa-bangsa beraksara. Dengan demikian aksara ini dapat dikatakan
Periode peralihan dari pra – sejarah dan sejarah hukum berbeda antara bangsa yang satu
Pada umumnya, semua bangsa pernah mengalami evolusi hukum selama berabad-
abad bahkan sebelum mereka menggunakan aksara yang dibuktikan dengan adanya
penemuan dan penggalian dasar tanah yang menemukan periuk dan perlengkapan makan
lainnya, perhiasan, dan lain-lain. Perbedaan antara prasejarah dan sejarah hukum pada
beraksara. Aksara dapat dikatakan merupakan faktor kebudayaan penting pertama yang
1
Sunarmi, Sejarah Hukum (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), 71.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Primitif adalah suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum
mengenal dunia luar atau jauh dari keramaian teknologi. Primitif mempunyai arti tidak
mengenal teknologi modern. Kata primitif sering digunakan untuk suatu kebudayaan
atau masyarakat yang hidupnya masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia
luar. Adapun kata primitif ditujukan untuk seseorang yang tidakmempunyai kesopanan
dalam perilakunya baik secara verbal maupun secara fisik, tapi digunakan kata biadab.
Tatanan feodal di Eropa Barat berkembang menjelang abad X, XI, dan XII dan
selama tiga abad itu institusi-institusi feodal memperoleh bentuknya yang definitif.
Kebiasaan (adat) merupakan satu-satunya sumber hukum selama masa feodal. Pada
mempergunakan tanah milik bangsawan, janji-janji pada penggarap tanah, dan lain-
lain. Pada masa feodalisme ini, hampir tidak ada peraturan perundang-undangan yang
dibentuk. Hukum sama sekalit idak dicacat di sisni. Jadi, tidak ditemukan lagi kitab
undang- undang maupun kitab hukum ini adalah era tampa aksara baru. Kebanyakan
orang belum menguasai tekhnik tulis menulis maupun seni baca, para hakim (antara
lain kaum bangsawan dan pejabat-pejabat daerah) yang pada umumnya tidak cakap
membaca sebuah naskah yuridis. Dan biasanya mereka mengadili suatu perkara dengan
mengandalkan takdir ilahi, terutama untuk pembuktian yang sudah barang tentu
3
Beberapa kitab undang-undang yang pernah ada di dunia ini yang ditulis dalam
huruf paku terbilang kitab undang-undang yang tua, jika bukan yang tertua. Di
antaranya yang paling komprehensif dan spektakuler adalah Code Hammurabi (berisi
282 pasal) dari Raja Hammurabi, di kerajaan Babilonia, sekitar tahun 1750 SM2.
Riwayat lain menyebutkan bahwa Code Hammurabi tersebut sudahberlaku sejak tahun
2000 SM, bahkan 2400 SM. Namun, sebenarnya masih ada kitab undang-undang lain
di Babilonia yang juga ditulis dalam huruf paku, bahkan kemungkinan sudah lebih
dahulu ada ketimbang Code Hammurabi, yaitu kitab-kitab undang-undang berikut ini :
1. Code Urukagina
Berlaku sekitar tahun 2350 SM di Mesopotamia Klasik, di mana teks aslinya tidak
ditemukan, tetapi data tentang code ini dapat dibaca dari naskah-naskah lainya.
Code ini banyak berisi kaidah hukum pidana. Contohnya: hukuman bagi pencuri
dan pezina adalah dilempar dengan batu sampai mati sambil menyebut jenis
kejahatan yang dilakukan. Dalam Code tersebut disebutkan pula bahwa raja
2. Code Urnammu
Berlaku sekitar tahun 2050 SM dari dinasti Ur dan Ille. Urnammu adalah raja dari
tidak ditulis oleh raja Urnammu, tetapi oleh anaknya, yaitu Shugli. Teks asli
berhasil ditemukan, tetapi dalam bentuk yang sudah sangat rusak sehingga hanya
5 pasal saja yang dapat terbaca. Di dalam code ini terdapat kaidah hukum yang
cukup maju, seperti keterangan saksi di bawah sumpah, kewenangan hakim untuk
2
Dr. Jonaedi Efendi, Sejarah Hukum. Jakad Publishing Surabaya 2019.
4
pejabat yang korup, hukuman pidana yang proporsional dengan kejahatan, dan
lain-lain.
3. Code Esisunna
Berlaku sekitar tahun 1930 SM di masa Raja Isin dari Kerajaan Akadia (dekat
Berlaku sekitar tahun 1880 SM dariRaja Isin di Sumeria (dekat Sungai Eufrat), di
Mesopotamia Kuno (Babilonia) yang berisi 37 pasal. Code ini banyak berisi
tentang kaidah-kaidah hokum pertada. Salah satu ciri khas dari aturan-aturan di
kerajaan Babilonia yang berhuruf paku adalah dimulainya banyak aturan dengan
kata "Si Quis" yang berarti "Barang siapa..." Konstruksi tersebut tetap berlaku
sampai saat ini di banyak kitab undang-undang, terutama dalam kitab undang-
Menurut Ankie M. H. Hoogvelt yang dikutp melalui Jurnal yang ditulis oleh M.
masyarakatnya. Dalam suatu masyarakat yang sederhana, isi peraturan hukumnya juga
3
M. Syamsudin, Hukum Pada Masyarakat Tradisional dan Kemungkinan Pengembangannya Bagi Hukum
Indonesia Modern (Jurnal, 1997).
5
peraturan itu dibuat. Pada masyarakat yang primitif, isi peraturan hukum berupa
hubungan antara manusia dan Tuhannya atau kepercayaan yang dianutnya, hubungan
antara keluarga, kebendaan, suku dan kelas-kelas yang ada di masyarakat. Menurut Sir
Henry hukum kuno bersifat patriarkal; yang menjadi satuan hukum adalah keluarga,
ibu, anak dan hubungan keluarga lainnya. Menikah, melahirkan termasuk hukum
waris melalui hukum waris terciptalah hak waris anak sulung (eerstgeboorte), atas
dasar mana kekuasaan yang meliputi pula kekuasaan harta benda kelompok,
2. Tentang kelompok keluarga, Kelompok keluarga atau klan terdiri dari orang-orang
yang berkeyakinan teguh bahwa melalui garis keturunan real ataupun fiktif, bahkan
hidup yang dengan nama, ingatan, suara batin dan dengan kebudayaan, Bahasa,
keluarga. pemilikan ini bersifat sacral, terhadap hal ini dapat dimintakan
perlindungan dari kekuatan supranatural. Penguasaan dan pemilikan ini tidak dapat
4
Sunarmi, Sejarah Hukum (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), 76.
5
Ibid.
6
mengambil bagian (deelnemingswet). Apabila kepala kelompok keluarga
meninggal dunia maka semua yang ia miliki ikut dimakamkan atau diperabukan.
5. Kelas di dalam masyarakat, adanya perubahan kepemilikan atas tanah, ternak dan
lambat laun terjadi ketidaksamaan sosial yang disebabkan berbagai faktor seperti
pembagian warisan yang tak sama, perbedaan kesuburan tanah, keadaan cuaca,
orang kaya dan miskin, orang merdeka dan budak belian. Jika dari ketidaksamaan sosial
ini tumbuh suatu hierarki politik, maka lahirlah feodalisme, sumber kekayaan adalah
tetap tanah atau ternak yang dimiliki dan dikuasai oleh orang kaya. Dalam banyak
sistem hukum, terutama yang pra modern hukum yang berlaku untuk individu
tergantung pada status atau kelas sosialnya. Di Inggris hukuman manorial mengatur
para petani dan pekerja yang tinggal di tanah pertanian yang luas. Para ksatria dan
bangsawan menggunakan peradilan kerajaan dan common law yang sama. Para
Dalam hukum Romawi seperti dalam masyarakat biblical, ayah adalah raja dan
kepala keluarga, de facto dan de jure. Kewajiban dan hak seseorang bergantung pada
kedudukannya dalam keluarga dan kedudukan keluarganya dalam tatanan sosial status
kelahiran secara pasti menentukan kedudukan hukum dan sosial seseorang, masyarakat
kuno adalah masyarakat status. Kondisi ini tidak berlangsung selamanya. Secara
Individu semakin lama semakin menggantikan keluarga sebagai satuan yang dibebani
tanggung jawab oleh civil law "prinsip yang menggantikan status sebagai landasan
organisasi sosial adalah kontrak." suatu fase tatanan sosial dimana semua hubungan
7
(hukum) berpijak pada kesepakatan bebas diantara para individu yang menata
masyarakat modern adalah daya kerja bukan status kelahiran pencapaian individu
dan penuh dengan dependensi ekonomi, terelakan akan mengalami disorganisasi pada
strukturnya yang lama yang berorientasi ke status ini dan seterusnya akan melahirkan
struktur baru yang bertumpu pada jalinan kontrak. Penekanan pada perolehan, kontrak
dan pada individu adalah akibat atau inti dari berabad abad evolusi. Pergerakan
masyarakat menuju kemajuan dalam kaidah umum Sir Henry, hingga sekarang adalah
pergerakan dari status menuju kontrak. Secara tegas Henry mine seorang antropolog
Inggris dengan karya pemikirannya yang klasik yang sudah padat 1861 menerikan
bahwa masyarakat memang bergerak secara evolusioner dari tipenya yang tradisional
(yang dikontruksikan sebagai kehidupan yang berupa keluarga sedarah dan kemudian
feodal ke tipenya yang modern (yang lebih bersikap sekuler dan territorial).6
6
Ibid., 78.
8
norma kesopanan atau kesusilaan menjadi norma hukum. Masyarakat tradisional
Indonesia yang bercorak patriakis, menempatkan tertua atau pemuka adat sebagai
tokoh penting yang menentukan hukum jika masyarakat menghadapi suatu persoalan.
Meskipun hal tersebut tidak ketat dan mengikat, akan tetapi apa yang diputuskan akan
diikuti jika terjadi lagi hal yang serupa. Peran tertua atau tokoh menjadi perna yang
sangat penting bagi masyarakat primitif dalam membentuk hukum, sehingga dapat
dipahami jika yang dipilih seharusnya yang paling berpengalaman dan bijak.
Hukum adat masih tetap berlaku di Indonesia diseluruh daerah baik di kota
maupun di daerah. Hukum adat tetap dipertahankan dalam tradisi adat dan
dipertahankan secara turun-temurun. Snouck Hurgronje, Van Vallenhoven, dan Ter
Hear menyebut bahwa hukum adat ialah hukum yang terdiri dari hukum asli zaman
Melayu Polinesia dan hukum rakyat Timur Asing termasuk unsur agama yang
memengaruhi hukum asli di berbagai daerah.
Hukum adat ialah hukum asli orang Indonesia, sifatnya tidak tertulis, ia tumbuh
dan berkembang secara bebas tanpa disadari. Pada umumnya, hukum adat dipatuhi
disebabkan:7
Sejak terjadinya hukum maka dalam benihnya dapat dikatakan telah ada
hampir seluruh komponen yang telah berlangsung berabad – abad untuk kemudian
a. Tidak tertulis
Sudah sewajarnyalah kesemuanya adalah hukum yang tak tertulis oleh karena
7
Ibid., 74
9
b. Tidak ada hukum kebiasaan primitif umum
Disini terdapat sejumlah besar tatanan hukum yang berbeda satu dengan yang
lain.
d. Di dalam tatanan hukum bangsa – bangsa tuna aksara nampaknya hukum dan
e. Hukum dan Agama belum mempunyai perbedaan sistem norma yang jelas
Sementara itu, Kehadiran hukum modern saat ini dilator belakangi oleh sejarah masa
lalu yang melibatkan hubungan timbal balik antara hukum dengan masyarakat dan
10
2. Karakteristik Tatanan Hukum Bangsa Tuna Aksara
Pada masyarakat tuna aksara tatanan hukum didasarkan pada kebiasaan yang
berlaku di masyarakat. Kebiasaan tersebut diteruskan secara turun-temurun dan
umumnya sangat dipengaruhi oleh agama dan nilai-nilai tradisi yang dianut serta
berbeda-beda pada setiap masyarakat. Meskipun tatanan hukum tuna aksara ini
mencerminkan suatu stadium primitif perkembangan hukum, nampaknya hal-hal ini
masih di jumpai di dunia masa kini. Misalnya di sejumlah daerah Afrika, Australia
(aborogines),Papua, Kalimantan, Brazil (di daerah Amazon). Pada umumnya tatanan
hukum tersebut tidak lagi merupakan bentuk-bentuk primitif karena telah mengalami
suatu evolusi panjang yang bagaimana pun juga seringkali menuntut tatanan hukum
yang lebih maju, namun demikian asas-asas primitif tetap tidak mempunyai kesamaan
dengan pandangan hukum yang maju.8
2) Terdapat sejumlah besar tatanan hukum yang berbeda satu dengan yang lain.
Setiap kelompok suku atau bangsa mempunyai pola dan cara hidup sendiri-
sendiri yang telah diterima dan disetujui bersama. Jadi tidak ada hukum kebiasaan
primitif umum. Setiap kelompok hidup terisolasi. Tidak ada atau jarang sekali
tersebut hidup dari apa yang dihasilkan sendiri oleh pergaulan hidup melalui
kegiatan berburu, penangkapan ikan, bercocok tanam dan berternak. Dunia luar
atau kelompok lain pada umumnya bersifat permusuhan. Dalam hal ini maka
setiap kelompok memiliki kebiasaan sendiri yang hanya berlaku untuk beberapa
8
Lili Rasidi, Sejarah Hukum Suatu Pengantar:Prof. Dr. Emeritus John Gilissen & Prof. Dr. Emeritus Frits Gorle
(Bandung:PT Refika Aditama,2005) hal. 40
9
Ibid., 74.
11
3) Terdapat kebhinekaan yang besar di antara tatanan hukum bangsa tuna aksara.
beberapa asas penting yang sama pada semua tatanan hukum bangsa-bangsa tuna
ketiadaan tanggung jawab hukum individu berikut hak individual atas tanah.
4) Hukum dan agama belum mengalami perbedaan sistem norma-norma secara jelas
satu dengan yang lain. Batas-batas antara apa yang berlaku sebagai hukum dan
apa yang termasuk bidang moral dan kebiasaan murni sulit ditarik dengan jelas.
memainkan peran yang besar. Perbedaan antara aturan agama dan aturan hukum
1) Kebiasaan, yaitu seperangkat aturan hidup yang mengalir dari pola hidup
tradisional sebuah pergaulan hidup, sikap umum, perilaku normal pada anggota
aturan hidup umum dan menjaga agar perintahnya ditaati karena dianggap
10
Ibid., 75.
12
3) Peradilan, Penguasa menyelesaikan perkara sejenis menurut kebijakan dan
mengungkapkan dengan ringkas dan padat nilai-nilai aturan tertentu, syair, sajak,
dalam tingkatan hidup yang masih primitive, tidak dapat dipisahkan dari dasar
baik atau buruk pada daya kesaktian masyarakat. Tiap-tiap peristiwa yang
manusia (rule of behavior) pada suatu waktu mendapat sifat hukum ketika petugas
melanggar peraturan itu atau pada ketika petugas hukum bertindak untuk mencegah
Hammurabi (bahasa Akkadia, dari kata Ammu "saudara laki-laki pihak ayah",
dan Rāpi "seorang penyembuh"); adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama
Babilonia hampir sama besar dengan Kerajaan Mesir kuno di bawah Firaun yang
menyatukan Mesir lebih dari seribu tahun sebelumnya. Walaupun Hammurabi banyak
13
karena pada masa pemerintahannya dibuat kode resmi (hukum tertulis) pertama yang
penggalian di bawah reruntuhan bekas kota kuno Susa, Babilonia. Piagam Hammurabi
tersebut terukir di atas potongan batu yang telah diratakan dalam huruf paku
(cuneiform). Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32
hukum diantaranya yang terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan
atas perbuatan kriminal tertentu dangan ganjarannya. Beberapa contoh isinya, antara
lain:
a. Seorang yang gagal memperbaiki saluran airnya akan diminta untuk membayar
b. Pemuka agama wanita dapat dibakar hidup-hidup jika masuk rumah panggung
c. Seorang janda dapat mewarisi sebagian dari harta suaminya yang sama besar
e. Seseorang yang berhutang dapat bebas dari hutangnya dengan memberikan istri
atau anaknya kepada orang yang menghutanginya untuk selang waktu tiga tahun
Saat ini,
namun itu bukan atas prestasi di medan perang, melainkan dia merupakan seorang
hukum yang dikenal sebagai “Hammurabi Code”, yakni kode hukum yang pertama
kali ditulis dan didokumentasikan di dunia dan bertahan sampai hari ini. Kode Sebuah
14
diorit 2,3 meter tinggi silinder prasasti dari Kode Hammurabi ditemukan di Susa,
Iran, pada tahun 1901. Di atasnya ada gambar relief yang menggambarkan Shamash,
hukum kepada raja, cara itu menunjukkan (seperti itu tren di hampir setiap
Kode Hammurabi ditulis dalam bahasa Akkadia, menggunakan skrip paku diukir
prasasti, dan contoh hampir lengkap itu dipamerkan hari ini di Louvre. Raja
para dewa, itulah mengapa semua kode undang-undang yang dibuatnya dimulai
dengan pujian kepada para dewa. Kode Hammurabi terdiri dari 282 undang-undang.
Hukuman yang termaktub di dalamnya pun bervariasi, tergantung pada kelas sosial
Beberapa topik utama yang diatur dalam Kode Hammurabi antara lain, terkait
soal pencurian, pertanian, perusakan properti, perkawinan dan hak-hak dari dua
pembunuhan, dan hukuman mati. Pada zaman itu prinsip dasar dari hukum adalah
bahwa hukuman tidak boleh lebih berat atau lebih ringan dari kejahatan yang
Hukum di zaman Babilonia Kuno (sekitar negara Irak sekarang), utamanya yang
dunia. Dipandang dari segi sejarah hukum dan keaslian asal-usul serta pengaruh dari
15
sistem hukum yang ada, maka sistem hukum Babilonia hanya dapat disejajarkan
dengan hukum Mesir Klasik dan di wilayah Timur yaitu sistem hukum India (yang
berlandaskan kepada sistem hukum Hindu) dan sistem hukum Cina Mongolia, yang
berlandaskan kepada sistem hukum Budha. Inilah empat serangkai akar hukum besar
di dunia ini yang dikenal oleh sejarah hukum, yaitu sistem hukum Babilonia, Mesir,
India, dan Cina-Mongolia. Meskipun dipandang dari luas penyebarannya, masih dapat
ditambah dua system hukum lagi, yaitu sistem hukum Yahudi dan sistem hukum
Islam.
ditemukan sejarah hukum. Tentu saja, yang paling spektakuler dalam sejarah hukum
mulai berlaku kurang lebih sejak tahun 2000 SM (tentang tahun ini terdapat berbagai
versi). Namun, sebenarnya sistem hukum Babilonia ini dapat ditelusuri lebih jauh di
sekitar tahun 3500 SM, yang kemudian hukumnya berkembang di wilayah Kana'an
(Timur Tengah).
termasuk Assyria di bagian utaranya. Dalam hal ini, kebudayaan Assyria lebih muda
dipertahankan oleh beberapa kelompok masyarakat yang sangat cerdas tetapi berbeda
ras, yaitu: ras Turanian yang merupakan orang-orang Sumeria, dan ras Semitis, yang
Babilonia (tahun 2000 SM) berpengaruh kuat terhadap hukum yang dibawa oleh Nabi
16
Musa di sekitar tahun 1300 SM, di mana hukum-hukum tersebut ditulis oleh para rabi
Yahudi di sekitar tahun 300 SM (meskipun hukum Yahudi tersebut juga mendapat
termasuk hukum Yunani (meskipun hukum Yunani juga dipengaruhi oleh hokum
Mesir Klasik). Hukum Yahudi juga mempengaruhi hokum Romawi, hukum kristen
zaman pertengahan, dan hokum Jerman Anglo Saxon yang kemudian dibawa ke
hukum Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Kemudian, baik hukum Romawi
seperti Cina/Mongolia dan India, meskipun Cina dan India telah lama memberlakukan
sistem hukumnya sendiri yang mandiri, yaitu sistem hukum Cina/Mongolia dansistem
hukum Hindu.
Karena itu, sejarah dapat membuktikan bahwa sangat besar pengaruh dari
hokum Hammurabi yang bernafaskan hukum Nabi Ibrahim maupun pengaruh dari
hukum Mesir Klasik kepada tatanan hukum di seluruh negara-negara di dunia saat ini,
tanpa kecuali. Bahkan, mengingat letak geografisnya yang tidak terlalu jauh, sangat
masuk akal jika dikatakan bahwa antara hokum Sumeria/Babilonia dengan hukum
bagi sejarah hukum saat ini. Mereka telah menemukan seni untuk menulis. Sangat
17
Babilonia, yang semuanya dibubuhi segel dan dicatat sebagai record secara
kerajaan dengan multi ras dengan kota-kotanya yang terbuka bagi para pendatang
sehingga memang diperlukan suatu sistem hukum untuk mengatur tata tertib dalam
kehidupan mereka.
Teks asli dari Code Hammurabi ditemukan hampir utuh yang terdiri atas 282
pasal dan ditulis pada 12 buah batumasing-masing setinggi 8 kaki. Teks asli tersebut
ditemukankembali di Suse (Iran) pada tahun 1902. Namun, pasal 13dan pasal 66-99
sudah hilang. Code Hammurabi ini mengatur berbagai hal, seperti hak dan kewajiban,
Dalam bidang pidana, sifat hukuman adalah pembalasan (darah dibayar dengan darah;
tit for tat), di mana hukuman bagi si pencuri adalah potong tangan, potong bibir
sebelah bawah bagi yang mencium wanita bersuami, potong lidah bagi yang
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak terjadinya hukum, maka dalam benihnya dapat dikatakan telah ada hampir
kebiasaan oleh penguasa dengan serta merta menunjukkan bahwa atas inisiatif sendiri ia
juga dapat mengeluarkan perintah dan larangan. Inilah awal dari perundang-undangan.
Kebiasaan (adat) merupakan satu-satunya sumber hukum selama masa feodal. Pada
kontrak yang merupakan dasar adanya bukti tentang pemberian ijin mempergunakan tanah
milik bangsawan, janji-janji pada penggarap tanah, dan lain-lain. Pada masa feodalisme
ini, hampir tidak ada peraturan perundang-undangan yang dibentuk. Hukum sama sekali
tidak dicacat di sini. Jadi, tidak ditemukan lagi kitab undang-undang maupun kitab hukum
Hukum primitif mengatur tentang satu hukum keluarga, yakni : Hubungan Keluarga,
Tentang kelompok keluarga atau klan, Tentang Rumpun bangsa, Penguasaan pemilihan
benda (bergerak) serta Kelas di dalam masyarakat. Pada masyarakat tuna aksara tatanan
hukum didasarkan pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat secara turun-temurun dan
sangat dipengaruhi oleh agama serta nilai-nilai tradisi yang dianut berbeda-beda. Tatanan
hukum bangsa tuna aksara berdasarkan pada karakteristiknya bersumber pada beberapa
19
Sejarah dapat membuktikan bahwa sangat besar pengaruh dari hukum Hammurabi
yang bernafaskan hukum Nabi Ibrahim maupun pengaruh dari hukum Mesir Klasik kepada
tatanan hukum di seluruh negara-negara di dunia saat ini, tanpa kecuali. Jasa dari
Beberapa kitab undang-undang yang pernah ada di dunia ini yang ditulis dalam huruf
paku terbilang kitab undang-undang yang paling tua, yaitu kitab-kitab undang-undang
berikut ini : Code Urukagina (2350 SM di Mesopotamia Klasik), Code Urnammu (2050
SM dari dinasti Ur dan Ille), Code Esisunna (1930 SM di masa Raja Isin dari Kerajaan
Akadia/dekat sungai Tigris di Mesopotamia dan Code Lipit Ishtar (1880 SM dariRaja Isin
20
DAFTAR PUSTAKA
Rasidi, Lili. 2005. Sejarah Hukum Suatu Pengantar:Prof. Dr. Emeritus John Gilissen & Prof. Dr.
21