EKONOMI PUBLIK
Subject Adviser
ANI PINAYANI, DRS., MM.
Subject Information
Introduction to Introduction
Public economics
Subject Information
Tujuan
Frekuensi Pertemuan
Daftar Buku Bacaan
Rencana Materi Perkuliahan
Evaluasi Belajar Mengajar
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami peranan pemerintah dalam
kehidupan ekonomi masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan umum dan mengalokasikan sumber daya
yang optimal bagi seluruh masyarakat.
Mahasiswa dapat menganalisis kegiatan-kegiatan
ekonomi publik dengan menggunakan pendekatan ekonomi
mikro maupun ekonomi makro .
Frekuensi Pertemuan : 14 kali tatap muka
BUKU SUMBER
John Cullis dan Philip Jones, (1992), Public Finance and Public
Choise, McGraw Hill Book Company. New York.
15 REVIEW JURNAL
UTS
Week 12
Peranan Pemerintah
Weeks 6 7 dalam mengatasi
PENERIMAAN Pengangguran dan Inflasi
PEMERINTAH
Week 13
Weeks 5 KEBIJKAN FISKAL DAN
APBN PUBLIC KEBIJKAN DI SEKTOR RIIL
ECONOMICS
Weeks 3 - 4 Week 14
PENGELUARAN REVIEW JURNAL
PEMERINTAH
Week 15
Weeks 1-2 REVIEW JURNAL
KONSEP DASAR DAN RUANG Week 16
LINGKUPEKONOMI PUBLIK UAS
Kuliah ke 1- 2
EKONOMI PUBLIK
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami beberapa konsep
dasar dan ruang lingkup pembahasan ekonomi
publik
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Ekonomi
Publik
Pengertian dan ruang lingkup ekonomi publik
Kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
Barang publik dan barang privat
Eksternalitas
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP
EKONOMI PUBLIK
Dampak eksternalitas
Kasus eksternalitas produksi positif
dan negatif
Eksternalitas konsumsi negatif
Jenis-jenis eksternalitas
Cara memperbaiki alokasi sumber-
sumber ekonomi
Pajak untuk mengatasi eksternalitas
Permasalahan Ekonomi Indonesia
Tantangan Ekonomi : 2005 - 2009
Stabilitas Makro :
Cadangan Devisa ( US$ 1,5 M/tahun)
Sasaran Inflasi 7% (2005 3% (2009)
Pengangguran terbuka 10,1% (2004)
5,1% (2009);
Angka kemiskinan 17,4% (2003)
8,2% (2009)
Dana Pembangunan/Investasi:
APBN : 10 T/tahun
Swasta : 25 T/tahun
Net Importir ke Eksportir Minyak
12
10.2
9.5
10
KONDISI MAKROEKONOMI 8 6.8 6.5
7.5 7.5
oleh: 2
0
2003 2004 2005
Kenaikan harga BBM
Rencana kenaikan tarif listrik pertengahan tahun Avg. Inflation Avg. 1mo- SBI rate
2005
Dampak kenaikan BBM akan terasa pada
perhitungan inflasi bulan Maret dan April. 8.7 INFLASI
Target inflasi akhir tahun 2005 (BNISec) sebesar 7.6
7.2
7.6
7.2 7.0
6.8
7.2 7.3
6.7
7.5% berpeluang kuat terlampaui 6.3 6.5 6.3 6.5
5.5
5.9
6.5 6.3 6.2 6.2 6.4
5.2 5.1
4.8
4.6
Oct-03
Oct-04
Jan-03
Jun-03
Jan-04
Jun-04
Jan-05
Jul-03
Jul-04
Mar-03
Mar-04
May-03
May-04
Feb-04
Feb-03
Aug-03
Sep-03
Dec-03
Aug-04
Sep-04
Dec-04
Apr-03
Apr-04
Nov-03
Nov-04
Suku bunga SBI 1 bulan diproyeksikan meningkat
14
ke 9.5% akhir tahun 2005. REAL INT. RATE
Kenaikan suku bunga diperlukan untuk menjaga 12
(%)
Real interest rate RI mendekati 0%.
6
4.6
4.0 4.2
Jul-04
Oct-03
Oct-04
Jan-03
Jun-03
Jan-04
Jun-04
Jan-05
Mar-04
Feb-03
Mar-03
Aug-03
Sep-03
Dec-03
Feb-04
Aug-04
Sep-04
Dec-04
May-03
May-04
Apr-03
Apr-04
Nov-03
Nov-04
real interest inflasi SBI-1 bln
Kebijakan Ekonomi & Sasaran Program Ekonomi
Target Ekonomi + Sosial
Transaksi Berjalan
(NonMigas) -4.60% -5.90% -1.70% -1.40% -2.20% -3.20%
PENGELUARAN PEMERINTAH
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami mengenai Pengeluaran
Pemerintah (government expenditure) dan faktor-faktor
yang mepengaruhinya.
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Model pembangunan tentang perkembangan
pengeluaran pemerintah
Hukum Wagner
Teori Peacock dan Wiseman
Penentuan permintaan
Penentuan tingkat output
PENGELUARAN PEMERINTAH
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kebijakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis Sumber-
sunber Penerimaan Pemerintah khususnya Pajak
Penerimaan Pemerintah
PENERIMAAN PEMERINTAH
Sumber-sumber penerimaan Negara
Distribusi beban pemerintah
Sistem perpajakan dan politik pajak
Pergeseran beban pajak
Kesejahteraan yang hilang karena
pajak
PENERIMAAN PEMERINTAH
Sumber penerimaan negara : pajak, retribusi,
keuntungan perusahaan, denda-denda,
sumbangan masyarakat, pencetakan uang, hasil
undian, pinjaman dan hadiah/hibah.
Distribusi beban pemerintah : smiths canon,
benefit approach dan ability to pay approach dan
equal sacrifice.
Sistem perpajakan dan politik pajak : pajak
progresif, pajak proporsional, dan pajak regresif.
Pergeseran beban pajak : pergeseran ke depan
(forward shifting) dan pergeseran kebelakang
(backward shifting)
Kesejahteraan yang hilang karena pajak yaitu
kelebihan beban yang ditimbulkan oleh pajak
(welfare cost cost of taxation)
PENERIMAAN PERPAJAKAN
Rasio Pajak thd PDB Langkah dan Kebijakan
Belanja Pegawai :
Mempertahankan pendapatan nominal pegawai dan pensiunan
Memperbaiki besaran manfaat Tunjangan Hari Tua (THT)
Memperbaiki sharing beban pembayaran pensiun
Menampung anggaran untuk penambahan pegawai
Subsidi :
Kebijakan harga BBM tetap seperti sekarang
Non-BBM (listrik, pangan, pupuk, kredit program, PSO, dll) tetap
disediakan
Pendanaan stok beras nasional
Belanja Modal :
Investasi sarana dan prasarana pembangunan.
DANA PERIMBANGAN
Daerah
35 Pembangunan
Pendidikan
DAU : 30
25
25,5% dari
20
Penerimaan
15
dalam 10
negeri 5
bersih 0
2000 2001 2002 2003 2004 2005
APBN 2004 dan RAPBN 2005
dalam triliun rupiah
2004 2005
2004 2005
2004 2005
2004 2005
Keterangan APBN
% thd
RAPBN
% thd
PDB PDB
E. Pembiayaan 24,4 1,2 16,9 0,8
I. Pembiayaan Dalam Negeri 40,6 2,0 37,1 1,7
1. Perbankan dalam negeri 19,2 1,0 9,0 0,4
2. Non-perbankan dalam negeri 21,4 1,1 28,1 1,3
a. Privatisasi & Penj aset prog restrukt perbankan 10,0 0,5 7,5 0,3
b. Surat Utang Negara (neto) 11,4 0,6 20,6 0,9
i. Penerbitan 32,5 1,6 50,2 2,3
ii. Pembayaran pokok & Pembelian kembali (21,1) (1,1) (20,9) (1,0)
iii. Penambahan Modal BI - - (8,7) (0,4)
II. Pembiayaan Luar negeri (neto) (16,1) (0,8) (20,2) (0,9)
1. Penarikan Pinjaman LN (bruto) 28,2 1,4 26,6 1,2
a. Pinjaman Program 8,5 0,4 8,6 0,4
b. Pinjaman Proyek 19,7 1,0 18,0 0,8
2. Pembyr. Cicilan Pokok Utang LN (44,4) (2,2) (46,8) (2,1)
Kurs (Rp/US$) : 8.600 (APBN)
SBI (%) : 8.5 (APBN)
Inflasi (%) : 6.5 (APBN)
Harga Minyak (US$/bbl) : 22 (APBN) 32 (APBN-P)
Prod/Lifting (jt bbl/hr) :1.150 (APBN) - 1.072 (APBN-P)
APBN Tambahan (T)
Penerimaan PPh
Migas
6.3
+ PNBP 29.2
Migas
Belanja
Subsidi BBM 31.0
- Bagi Hasil
Migas
14.3
Tabel 3 Perubahan Rasio Perpajakan dan Defisit APBN Akibat Perubahan Tahun Dasar
(miliar Rupiah)
PDB Nominal PDB Thn. Dasar 1993 PDB Thn. Dasar 2000
Tahun Pajak Defisit APBN
Thn. Dsr. 1993 Thn. Dsr. 2000 Tax Ratio Defisit APBN Tax Ratio Defisit APBN
2001 185,540.9 40,484.9 1,467,654.8 1,684,280.5 12.64% 2.76% 11.02% 2.40%
2002 210,087.5 23,574.4 1,610,565.0 1,897,800.0 13.04% 1.46% 11.07% 1.24%
2003 241,626.9 37,691.9 1,786,690.9 2,086,757.7 13.52% 2.11% 11.58% 1.81%
2004 272,175.1*) 24,417.5*) 1,999,663.9*) 2,301,079.4*) 13.61% 1.22% 11.83% 1.06%
2005 297,510.0*) 16,592.8*) 2,190,796.7*) 2,558,731.3*) 13.58% 0.76% 11.63% 0.65%
KULIAH KE 9 10
PAJAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat menganalisis pengaruh penerimaan
pemerintah khususnya Pajak terhadap kegiatan
ekonomi.
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Pengaruh pajak terhadap produksi
Pengaruh pajak terhadap komposisi produksi
Pengaruh pajak terhadap distribusi pendapatan
PAJAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEREKONOMIAN
Bunga Pokok
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Kuliah ke 11
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami mengenai peranan
pemerintah dalam menangani Pencemaran
lingkungan (ISO 14000),
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Pencemaran dan public goods
Pencemaran dan analisis ekonomik
Kebijakan terhadap pencemaran
Pemerintah dan Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran dan public goods
Fumgsi pemerintah adalah penyedia barang-barang publik
(public goods). Aspek negatif penyedia public goods adalah
usaha untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif
public bads khususnya pencemaran lingkungan.
Pencemaran dan analisis ekonomik
Dalam analisis ekonomi pencemaran lingkungan dicari
dimanakah letaknya ongkos pengendalian dan ongkos atau
pengorbanan pencemaran yang minimal
Kebijakan terhadap pencemaran
Kebijakan pengendalian dan pelestarian lingkungan,
pengendalian pencemaran mempunyai kaitan erat dengan
unsur-unsur kebijakan seperti subjek, tujuan dan instrumen.
Kuliah ke 12
Peranan Pemerintah dalam mengatasi
Pengangguran dan Inflasi
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami mengenai peranan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan
inflasi
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Pengangguran merupakan penyakit atau masalah
ekonomi makro yang mempunyai pengaruh, baik
ekonomi maupun non ekonomi yang luas.
Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi
makro yang utama dan pengaruhnya sangat luas,
maka semua instrumen dapat digunakan secara
serentak untuk mengatasi inflasi, baik kebijkan
fiskal, moneter atau campuran dari dua kebijakan
tersebut.
Peranan Pemerintah dalam mengatasi
Pengangguran dan Inflasi
Pengangguran merupakan penyakit atau
masalah ekonomi makro yang mempunyai
pengaruh, baik ekonomi maupun non
ekonomi yang luas.
Inflasi merupakan salah satu penyakit
ekonomi makro yang utama dan
pengaruhnya sangat luas, maka semua
instrumen dapat digunakan secara
serentak untuk mengatasi inflasi, baik
kebijkan fiskal, moneter atau campuran
dari dua kebijakan tersebut.
Kuliah ke 13
Kebijakan Fiskal dan Kebijakan di Sektor Riil
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami mengenai peranan
Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Sektor Riil dalam
menanggulangi masalah ekonomi.
Sektor Pemerintah
Sektor Riil
(Fiskal)
1. Pertumbuhan Ekonomi
1. Pendapatan
2. Inflasi
2. Belanja
3. Iklim Investasi
3. Budget Deficit
UTS
Week 12
Peranan Pemerintah
Weeks 6 7 dalam mengatasi
PENERIMAAN Pengangguran dan Inflasi
PEMERINTAH
Week 13
Weeks 5 KEBIJKAN FISKAL DAN
APBN PUBLIC KEBIJKAN DI SEKTOR RIIL
ECONOMICS
Weeks 3 - 4 Week 14
PENGELUARAN REVIEW JURNAL
PEMERINTAH
Week 15
Weeks 1-2 REVIEW JURNAL
KONSEP DASAR DAN RUANG Week 16
LINGKUPEKONOMI PUBLIK UAS