Dosen Pembimbing :
Kurnia Nur Fitriana S.I.P., MPA
Dosen Penguji :
Drs. Argo Pambudi M.Si
Di Indonesia pandemi covid-19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan pelaku usaha.
Dibuktikan dengan data BPS 2020 mencatat sekitar 84% usaha mikro di Indonesia
menyatakan mengalami penurunan pendapatan, dimana penurunan permintaan atau daya beli
konsumen merupakan salah satu faktor utamanya.
Latar Belakang
Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dampak pandemi covid-19 cukup memporak-porandakan perekonomian masyarakatnya,
khususnya di sektor ekonomi mikro seperti pelaku usaha mikro, pedagang pasar, dan pedagang kaki lima. Berikut beberapa
dampak pandemi covid-19 di sektor ekonomi mikro :
Diberlakukannya kebijakan PSBB dan PPKM yang berimbas pada ditutupnya kawasan wisata dan seluruh kegiatan
usaha didalamnya, penutupan jalan utama, dan pemberlakuan jam malam.
Turunnya PAD di beberapa OPD akibat penutupan kawasan wisata, dimana sektor wisata merupakan sektor unggulan
Kabupaten Pacitan.
Penurunan minat masyarakat berbelanja ke pasar tradisional dan adanya cluster covid-19 di pasar tradisional
membuat pedagang terpaksa menutup kiosnya sedangkan sewa kios di pasar tradisional tidak mengalami perubahan.
Latar Belakang
Strategi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No. 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Pacitan
Respon pemerintah melalui kebijakan dan program pemulihan ekonomi pada tahun 2020
dan 2021 belum maksimal, dibuktikan dengan angka pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Pacitan masih berada di -1.84%.
Menurut Neo dan Chen (2007) Adaptive governance secara sederhana dipahami sebagai aktivitas pemerintah dalam proses
penyelenggaraan kebijakan publik dengan menyesuaikan pada hasil analisis perkembangan internal dan eksternal lingkungan
institusi. Pada dasarnya perubahan kebijakan yang adaptif ini menekankan pada 2 komponen utama yaitu kapabilitas dinamis
dan budaya organisasi. Untuk mendorong kapabilitas dinamis diperlukan 3 pola pikir, yaitu
thinking ahead
Pola pikir ini merupakan kemampuan institusi untuk mengidentifikasikan perkembangan lingkungan dan kebutuhan masyarakat di masa yang
akan datang, memahami implikasinya terhadap aktivitas dalam pencapaian tujuan organisasi, serta mengidentifikasikan berbagai strategi dan
pilihan yang dibutuhkan untuk mengantisipasinya.
thinking again
Pola pikir thinking again merupakan kemampuan institusi untuk memanfaatkan data aktual, informasi, pengukuran dan umpan balik terhadap
masalah yang menghambat kinerja, meninjau berbagai turunan kebijakan dan program dari masa lalu untuk dicari jalan perbaikan kinerjanya.
thinking across
Pola pikir ini merupakan sebuah kemampuan institusi untuk melintasi batasan-batasan, untuk belajar dari pengalaman orang lain, sehingga
gagasan baru dapat diadopsi yang memungkinkan kebijakan dan program baru dapat diadaptasi oleh institusi dengan perubahan lingkungan
yang ada.
Konsep Teori
Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi adalah mekanisme yang dirancang untuk mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat dan lingkungan
yang terkena bencana menjadi baik seperti semula. Pemulihan ekonomi atau economic recovery ditandai dengan gerakan
perekonomian yang menaik (upturn) atau kadang disebut ekspansi, apabila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua
triwulan berturut-turun (Sulistiyono, 2010).
Pemulihan ekonomi ialah bagian awal dari ekspansi dimana ditandai dengan meningkatnya kembali kegiatan-kegiatan
ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Konsep Teori
Perumusan Kebijakan
Proses kebijakan publik dapat dipahami sebagai tahapan dari sebuah kegiatan untuk membuat kebijakan publik
yang dimulai dari tahapan :
Penentuan Agenda
Perumusan Alternatif Kebijakan
Penetapan Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan (Meutia, 2017).
Penelitian Relevan
Penelitian Endar Heryan Pajri (2015) Penelitian Ratnawaty Marginingsih (2021)
Analisis Pelayanan Publik dalam Perspektif Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Dynamic Governance (Studi Tentang Sebagai Kebijakan Penanggulangan Dampak
Kapabilitas Dinamis Kantor Imigrasi Kelas Pandemi Covid-19 Pada Sektor UMKM.
1 Khusus Surabaya dalam Penyelenggaraan
Pelayanan Paspor).
Pusat :
1. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka mendukung Kebijakan Keuangan
Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional.
2. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI No. 2 Tahun 2021 Perubahan Atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 6 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha ikro untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi
Nasional dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional serta Penyelamatan Ekonomi Nasional Pada Masa Pandemi
Covid-19.
3. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2020 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021.
4. Peraturan Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian RI No. 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian No. 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
5. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor PMK 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Daerah :
6. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No. 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan.
7. Surat Edaran Bupati Nomor 510/505/408.43/2021 tentang Gerakan Bela Beli Produk UMKM Lokal.
Indikator proses pelaksanaan adaptive governance menurut Neo dan Chen (2007) yaitu kapabilitas
Proses Adaptive Faktor
dinamis dengan 3 pola pikir thinking ahead, thinking again, dan thinking across dan budaya
Governance Penghambat
organisasi.
Peningkatan pemulihan ekonomi pada pelaku usaha mikro, pedagang pasar, dan pedagang kaki lima
serta membaiknya perputaran ekonomi di Kabupaten Pacitan
Pertanyaan Penelitian
• Mengapa pandemi covid-19 dapat berdampak • Bagaimana capaian dari implementasi kebijakan
siginifikan terhadap perputaran ekonomi di dan program pemulihan ekonomi pasca pandemi
Kabupaten Pacitan? covid-19 di Kabupaten Pacitan?
• Siapa saja aktor yang dilibatkan dalam • Faktor apa saja yang menjadi penghambat dari
pengambilan kebijakan pada sektor pemulihan proses adaptive governance?
ekonomi?
• Bagaimana budaya organisasi yang terlibat dalam
• Apa peran dan kontribusi para aktor governance proses adapdtive governance dalam pemulihan
yang terlibat dalam proses adaptive governance ekonomi pasca pandemi covid-19 di Kabupaten
dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi covid- Pacitan selama megalami kondisi krisis akibat
19 di Kabupaten Pacitan? pandemi covid-19?
• Bagaimana proses thinking ahaed yang • Bagaimana proses thinking across yang
diupayakan para aktor governance untuk diupayakan para aktor governance untuk
menciptakan adaptive governance dalam menciptakan adaptive governance dalam
pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 di pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 di
Kabupaten Pacitan? Kabupaten Pacitan?
• Bagaimana proses thinking again yang diupayakan para aktor
governance untuk menciptakan adaptive governance dalam
pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 di Kabupaten
Pacitan?
Metode Penelitian
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif deskriptif.
Lokasi
Kabupaten Pacitan
Waktu
Bulan Januari 2022 sampai selesai.
Dilakukan turun langsung ke lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Subjek Penelitian
1. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan sebagai instansi yang berperan
membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administrasi perekonomian
terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah.
2. Ketua Paguyuban Pasar Tradisional Kabupaten Pacitan sebagai non-governmental organization.
3. Pemilik Usaha di lingkungan wisata Kabupaten Pacitan sebagai pelaku usaha yang berdampak pada
kebijakan penutupan kawasan wisata.
4. Pemilik Usaha Gula Aren Temon sebagai salah satu pelaku usaha mikro di Kabupaten Pacitan.
5. Pemilik Sunburger sebagai salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di lokasi penutupan
jalan protokol Kabupaten Pacitan.
6. Pemilik kios usaha di pasar minulyo sebagai salah satu pedagang pasar tradisional di Kabupaten
Pacitan.
Pengumpulan data
Pedoman wawancara Wawancara Reduksi data
Pedoman observasi Observasi Penyajian data
Pedoman dokumentasi Dokumentasi Penarikan kesimpulan
Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data