Oleh Kelompok 12
EKONOMI PEMBANGUNAN
JAKARTA
2020
PENDAHULUAN
Judul Seminar : Papua Strategic Policy Forum #3 (Arah Baru Kebijakan Pembangunan
Papua Memasuki Era New Normal)
Tanggal/Tempat : Selasa, 9 Juni 2020/ Zoom Meeting & Livestream Youtube
Pemateri :
1. Drs. Bambang Purwoko, MA. (Ketua Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada)
2. Jaleswari Pramodhawardani, MA. (Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP)
3. Drs. Akmal Malik, M.Si. (Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri) diwakilkan Drs. Andi
Bataralifu, M.Si
4. Klemen Tinal, S.E., M.M. (Wakil Gubernur Papua)
5. Isaias Douw, S.Sos., MAP. (Bupati Nabire, Papua)
6. Willem Wandik, S.E., M.Si. (Bupati Puncak, Papua)
7. Drs. Benhur Tomi Mano, MM. (Walikota Jayapura, Papua)
8. Dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI (Dosen FKKMK UGM / Kepala Poli
Edelweis RSUP Dr. Sardjito)
9. Danang Wahyuhono, M.Sc. (Peneliti Gugus Tugas Papua UGM)
10. Dr. Gabriel Lele (Peneliti Gugus Tugas Papua UGM)
11. Dr. Velix Venando Wanggai (Direktur DTTP Bappenas)
Perkembangan kasus COVID-19 di dunia terus meningkat, termasuk di Papua. Papua yang
sudah memiliki masalah keterbatasan, kini juga harus disibukkan dengan penanganan COVID-19
dengan berbagai keterbatasannya. Selain berdampak serius bagi kesehatan masyarakat, pandemi
COVID-19 juga berdampak sangat besar terhadap pencapaian agenda pembangunan nasional
serta kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Saat ini daerah Papua masih melakukan
PSDD (memiliki arti yang sama dengan PSBB) namun melihat dari pemerintah pusat yang akan
menjalankan new normal maka Papua juga pasti akan menjalankannya.
Era normal baru juga menuntut adanya kebijakan pembangunan daerah yang berbeda dengan
model dan prioritas pembangunan sebelum adanya pandemi COVID-19. Aktivitas pemerintahan
yang selama ini dijalankan dengan tradisi pemerintahan lama harus bergeser pada penerapan e-
government yang lebih optimal, yang tentu saja membutuhkan peningkatan infrastruktur dasar
teknologi informasi.
Merespon permasalahan di atas, Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (GTP UGM)
dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol UGM memandang perlu
untuk membahas membahas hal tersebut dalam sebuah forum seminar dan diskusi secara
daring /online. Forum ini adalah bagian dari forum kajian rutin yang dilaksanakan oleh GTP
UGM yaitu forum Papua Strategic Policy Forum yang untuk seri yang ke 3 ini membahas isu
spesifik yaitu Arah Baru Kebijakan Pembangunan Papua Memasuki Era Normal Baru.
PEMBAHASAN
Terkait dengan pembangunan Daerah Papua memasuki era normal baru, pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah Papua harus berkoordinasi dalam merancang kebijakan baru
untuk menyeuaikan dengan kondisi ini. Pada forum Papua Strategic Policy, khususnya pada
materi yang seharusnya disampaikan oleh Drs. Akmal Malik, M.Si. selaku Dirjen Otonomi
Daerah Kemendagri namun karena beliau berhalangan sehingga diwakilkan oleh Drs. Andi
Bataralifu, M.Si selaku Direktur penataan daerah, OTSUS dan DPOD direktorat jendral
otonomi daerah KEMENDAGRI. Pada materi yang beliau sampaikan dihasilkan kesimpulan
yang terbentuk di dalam 4 poin penting.
Poin yang pertama yaitu mendorong pemda untuk mempedomani & melaksanakan
sejumlah kebijakan pemerintah pusat, termasuk membangun sinergitas dalam pembagian
tugas antara pusat dan daerah. Salah satu wujud sinergitas ini diperlihatkan melalui.
Pembagian wewenang/tugas antara pusat & daerah dalam pengendalian dampak ekonomi
akibat COVID-19 seperti pada table berikut.
Poin yang ketiga yaitu mensosialisasikan semangat hidup normal baru (new normal life)
melalui lomba inovasi daerah untuk kembali beraktifitas dengan mengedepankan protocol
covid-19. Dan poin yang terakhir yaitu Kemendagri berkomitmen untuk tetap menjalankan
agenda-agenda pembangunan Papua, seperti proses amandemen UU 21/2001 tentang Otsus
Bagi Prov. Papua, amandemen PP 54/2004 ttg MRP, dukungan terhadap program ADEM
dan ADIK untuk generasi muda OAP, dll.
Jika pemerintah pusat dengan pemerintah daerah mempunyai koordinasi yang baik maka
tantangan yang dihadapi daerah Papua dalam menghadapi era normal baru ini menjadi lebih
ringan, khususnya pada sektor kesehatan. Karena seperti yang dikatakan oleh salah satu
pemateri yaitu Dr. Yanri Wijayanti Subronto, PhD, bahwa adanya COVID-19 ini seperti
membuka kotak pandora dari keadaan pembangunan kesehatan selama ini, karena
permasalahan COVID-19 seperti menunjukan realita sektor kesehatan di Papua yang
terbilang masih rendah. Permasalahan ini harus menjadi salah satu fokus pemerintah pusat
dan daerah untuk segera dibenahi karena jika maksud dari diadakannya era normal baru ini
untuk melanjutkan aktivitas ekonomi agar pembangunan tidak terhambat sedangkan sektor
(kesehatan) yang dapat mengendalikan inti permasalahannya itu sendiri (virus) masih belum
siap maka aktivas pembangunan malah bisa menjadi lebih terhambat.
Permasalahan sektor kesehatan ini juga mempunyai hubungan dengan materi yang
disampaikan oleh Bapak Danang Wahyuhono, M.Sc. selaku Peneliti Gugus Tugas Papua
UGM yang membahas tentang prioritas pembangunan memasuki era normal baru. Beliau
membuat dua poin penting yang harus diperhatikan untuk memasuki era normal baru ini
yaitu:
Poin yang kedua yaitu menata arah pembangunan, dengan adanya era normal baru ini
pasti ada perubahan strategi pembangunan untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemic ini
maka dari itu pemerintah aruh menata arah baru pembangunan khususnya di Daerah Papua.
Dari kedua poin ini maka Bapak Danang Wahyuhono, M.Sc. menyimpulkan bahwa arah baru
pembangunan Papua dalam memasuki era normal baru seperti berikut :
Pembangunan
konektivitas wilayah dan
Human Security dan manusia, serta tata kelola
Pendekatan Kesejahteraan pemerintahan yang
melayani
Human security dan pendekatan kesejahteraan yang didalamnya yaitu menjaga sumber
penghidupan, akses ekonomi, layanan kesehatan, pendidikan, dan rasa aman ditopang dengan
pembangunan konektivitas wilayah dan manusia, serta tata kelola pemerintahan yang
melayani. Inilah arah baru pembangunan Papua dalam memasuki era normal baru
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peneliti Gugus Tugas Papua UGM.