2807-5609 2021
1
KKP Antin Okfitasari 2Studi Manajemen 3
Studi Manajemen
Hukum dan Bisnis Hukum dan Bisnis
Sukoharjo
1
kkp_antinokf@gmail.com Universitas Duta Bangsa Surakarta Universitas Duta Bangsa
Surakarta
2
antin_okfitasari@udb.ac.id 3
ety_meikhati@udb.ac.id
Abstract-This study tries to reveal the role of the accounting profession in dealing with
new normal. The method used in this research is descriptive qualitative. This research
found that in the era of digital disruption and the community living side by side with
COVID 19 through a breakthrough to return to new normal, accountants are required to
make peace with technology because it becomes the main requirement for accountants in
carrying out their work. The current condition and potential of technology can replace its
role and function, therefore accountants must think about how to adapt, both knowledge,
competence and mastery of technology. Keywords-disrupsi digital, COVID-19, accountant ,
new normal, competence
Satu tantangan global yang muncul pada pemerintah untuk penanganan virus corona per
akhir tahun 2019 dan berlangsung hingga 23Juni2020terkonfirmasiadanya sekarang yaitu
munculnya pandemi global penambahan 1.051 kasus baru, sehingga yaitu corona virus
yang lebih dikenal dengan akumulasinya menjadi 47.896 (covid.go.id, Covid 19. Corona
viruses (CoV) merupakan 2020).
penyakit menular yang diakibatkan oleh COVID-19 berlangsung hingga sekarang. corona
virus. Virus ini dapat menyebabkan Percepatan penyebarannya pun membuat penyakit mulai
dari flu biasa hingga penyakit orang takut, panik, khawatir, dan cemas [2]. yang lebih parah
seperti Sindrom Pernafasan Tidak hanya psikologi manusia, pandemi
COVID-19 berdampak terhadap hampir
Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom seluruh sektor kehidupan, tanpa terkecuali
Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyebab ekonomi dan segala hal yang berhubungan
wabah ini pertama kali adalah berasal dari dengannya. Menurut Mirza yang
merupakan
China.
direktur utama Lembaga Pengembangan
BulanMaret2020WorldHealth Perbankan Indonesia (LPPI) bahwasanya
Organization (WHO), organisasi kesehatan pandemi COVID-19 ini menjadi perhatian dunia
menyatakan bahwa wabah COVID-19 utama pelaku ekonomi dunia. Pertumbuhan sebagai
pandemic global. Data WHO per 23 infeksi dan angka kematian yang terus
Juni 2020 menyebutkan bahwa 8.974.795 meningkat membuat negara mengeluarkan
terkonfirmasi COVID-19, 469.159 diantaranya kebijakan guna menekan laju tersebut. Upaya
meninggal dunia (www.who.int). Indonesia pencegahan virus seperti kebijakan social yang
berdasarkan data WHO menduduki distancing, Work From Home (WFH), hingga peringkat
97 sebagai negara paling aman dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
wabah ini ternyata juga terdampak terjadi berakibat pada melambatnya perekonomian
penularan viruscoronatersebut[1].
9
e-ISSN. 2807-5609 2021
Indonesia dan memaksa para pengusaha untuk akuntan harus bekerja dengan model yang
melakukan penyesuaian agar tetap bertahan berbeda sebelum pandemi ini terjadi. Akuntan
[3].
tidak dapat secara mudah bertemu langsung
Tidak hanya Indonesia, bahkan hampir dengan klien, auditor menjadi sulit berkunjung
semua negara menerapkan kebijakan yang dengan kliennya dalam melakukan survey SPI sama
dalam menghadapi pandemi ini. dan prosedur audit, data akuntansi maupun Sebagian negara
melakukan “lockdown” data perusahaan klien akan berubah dari dalam waktu yang cukup lama
dan berpotensi bentuk hardcopy menjadi softcopy.
menjamah kegiatan-kegiatan ekonomi. Di Penelitian ini merupakan awal penelitian Inggris,
pemerintah menetapkan cara untuk peran profesi akuntan dalam menghadapi era menahan virus
covid 19 ini, termasuk dengan new normal. Penelitian terdahulu terkait isolasi diri oleh para
pekerja dan konsumen dengan peran profesi akuntan telah dilakukan yang disertai ditutupnya
pabrik dan toko, serta dengan menghubungkan era revolusi industri larangan kegiatan
berolahraga dan hiburan 4.0 dan Society 5.0. Penelitian terdahulu ini akan berdampak buruk.
Bahwasanya cara dilakukan oleh [6 ] dengan hasil bahwa akuntan tersebut memberikan
ancaman langsung harus mulai melakukan peningkatan terhadap ekonomi dan nantinya akan
berimbas kompentensi bidang akuntansi dan informasi kepada penanganan kesehatan.
Mengingat teknologi. Hal ini sejalan dengan temuan ekonomi adalah tempat sirkulasi uang [4].
penelitian yang dilakukan oleh [7]. Adapun Kondisi lemahnya perekonomian ini tentunya
keahlian lain yang harus dimiliki akuntan mempengaruhi kondisi pelaku ekonomi. dalam
menyongsong revolusi industry 4.0 Termasuk perusahaan dan UMKM. Masa adalah
kemampuan berpikir secara kritis dan pandemi juga bisa dikatakan sebagai analitis [8].
Akuntan di era revolusi industri momentum berbenah, termasuk untuk para 4,0 juga harus
memiliki perilaku etis dalam akuntan. Profesi akuntan, baik akuntan publik melaksanakan
perannya, sehingga memperoleh ataupun non publik merupakan salah satu kepercayaan dari
pemilik modal atau klien [7]. pekerjaan yang masih dibutuhkan dalam Akunta kini dihadapkan
pada kondisi masyarakat termasuk perusahaan dengan dimana mereka harus mau dan dipaksa
untuk segala perubahan kebijakan yang terjadi terkait mampu berdamai dengan teknologi.
Berbeda keuangannya [5]. dengan isu sebelumnya yaitu revolusi industri
Pelonggaran PSBB menimbulkan 4.0, dimana akuntan bisa mempersiapkan munculnya
kehidupan baru yang disebut New dengan bertahap, kini masyarakat termasuk Normal. Di era
new normal, protokol akuntan diharuskan untuk mengikuti ritme dan kesehatan menjadi hal
utama dalam irama cepat dari revolusi tersebut, karena menyelenggarakan kehidupan.
10
e-ISSN. 2807-5609 2021
Pemerintah sudah tidak ada pilihan lain dalam kondisi melalui Menteri Kesehatan telah
menerbitkan pencegahan penularan pandemi. Penelitian ini Keputusan Menteri Kesehatan
nomo r bertujuan untuk menganalisis akuntan dalam HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang
menghadapi new normal, apa saja kompetensi Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-
yang harus dimiliki seorang akuntan di masa 19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri new
normal.
dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha
pada Situasi Pandemi. Aturan tersebut perlu II. METODOLOGI PENELITIAN disesuaikan lagi
secara lebih spesifik dengan
kebutuhan perusahaan atau instansi tertentu. Penelitian ini menggunakan metode Hal ini tentu
mempengaruhi model kerja dari kualitatif deskriptif melalui telaah studi semua bidang
termasuk akuntan.Adanya literatur. Studi literatur adalah penelitian momentum social
distancing dan WFH, dengan mengumpulkan data melalui studi
penelaahan terhadap buku, catatan, literatur,
11
e-ISSN. 2807-5609 2021
Berkelanjutan (PPL) secara online Meeting, Google Meet, Skype hingga Microsoft melalui
Microsoft Teams (MSTeams). Teams untuk meeting secara daring. Proses
Dalam pelaksanaan new normal, terdapat akuntansi yang digunakan maupun hasil yang
empat aturan oleh IAI yaang mana juga dapat disajikan dari proses akuntansi juga berubah.
diterapkan di kantor-kantor akuntan dan tidak Robotik yang berupa aplikasi akuntansi maupun
menutup kemungkinan untuk digunakan di cloud ataupun dalam format softcopyakan
tempat lain. Aturan tersebut yakni aturan menjadi bagian dari pekerjaan akuntan, untuk
umum, aturan pembatasan jarak, aturan meningkatkan efektif dan efisien dalam
mencegah kerumunan, dan aturan penyelesaian siklus akuntansi. Bagi akuntan
meminimalisasi kontak.Aturan umum protokol pendidik harus siap dengan berbagai metode
Kesehatan COVID-19 seperti 1) kondisi sehat daring dalam proses belajar mengajar.
2) cuci tangan sebelum dan sebelum dan Penggunaan elearning, geogle classmate, geogle
sesudah aktivitas 3) form dan webinar akan menjadi bagian dari selalu menggunakan masker
3) melakukan desinfeksi secara
melakukan pengabdian.
proses belajar mengajar, meneliti maupun berkala, 4 jam sekali 5) praktik hidup sehat 6)
kewajiban kendaraan umum untuk
membersihkan diri dan selalu menjaga Sikap Akuntan terhadap Era New Normal kebersihan
dirinya sebelum memasuki area Covid 19 menimbulkan perubahan bukan IAI.Aturan
pembatasan jarak yaitu 1) hanya di bidang kesehatan, tetapi juga di pembuatan
tanda/aturan pembatas antar tamu bidang sosial ekonomi di seluruh dunia [16]. dan karyawan,
2) pembatasan jumlah karywan Akuntan yang memiliki peran dalam proses dan tamu pada satu
waktu 3) jarak meja dan ekonomi, harus berperan dalam masa pandemi tempat dukuk minimal
1 meter. Selanjutnya ini. Di masa pandemi yang masih berlangsung
14
e-ISSN. 2807-5609
Jurnal Bismak Volume 1, No 1, Januari 2021
membuat masyarakat termasuk akuntan harus standar tinggi dengan memaksimalkan kontrol
mulai memikirkan cara untuk beradaptasi. terhadap data yang dihasilkan. Menurut [17],
Chief Executive of Association Selain skill dan kompetensi, hal terpenting of Chartered
Certified Accountants dalam lain yang harus dimiliki seorang akuntan baik wawancara
ekslusifnya (2019) dari tahun sebelumnya hingg asekarang adalah mengungkapkan bahwa
skill akuntansi yang perilaku etis [7]. Etika adalah menyoal tentang dibutuhkan saat ini
adalah berbeda dari 10 sifat, watak, dan kebiasaan. Seorang akuntan tahun yang lalu dan akan
berubah lebih cepat haruslah memilik ietika yang baik. Selain itu seiring berkembangnya
teknologi. 7 Skill mereka juga telah dituntut untuk mematuhi akuntansi tersebut adalah
kode etik profesi yang ada. Referensi [19],
1.Technical and ethical competencies (TEQ), menyebutkan bahwasanya terdapat 8 prinsip
suatu keterampilan dan kemampuan bekerja etika akuntan yang tercantum dalam kode etik
secara konsisten dengan standar integritas, akuntan Indonesia, yaitu tanggungjawab
kemandirian, dan skeptisisme tertinggi. profesi, kepentingan publik, integritas,
2.Intelligence (IQ), kemampuan dalam objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian
memperoleh pengetahuan serta professional, kerahasiaan, perilaku mempergunakannya
dalam berpikir, professional, dan standar teknis. Mengingat bernalar, dan menyelesaikan
masalah. tugasnya sebagai penyedia informasi dan
3.Creativity (CQ),kemampuan memanfaatkan menjadi tumpuan para pemilik modal untuk
pengetahuan untuk pembeharuan, membuat mengetahui keamanan modal yang telah
koneksi, mengeksplorasi hasil potensial diinvestasikannya, maka perilaku etis seorang untuk
terciptanya ide-ide baru. akuntan merupakan sikap utama yang harus
4.Digital quotient (DQ), kesadaran dan dimiliki. Perilaku etis akuntan menciptakan
penerapan teknologi, kapabilitas, praktik kepercayaan bagi para pemegang modal,
strategi dan budaya digital yang sudah ada bahkan menjadi sumber kepercayaan seorang
maupun yang akan muncul. akuntan untuk memperoleh pekerjaan [7].
5.Emotional Intelligence (EQ), kemampuan Akuntanharus merubah paradigma berpikir
mengidentifikasi emosi diri dan emosi jika tidak mau digantikan oleh robot, maupun
orang lain serta dapat memanfaatkannya tersingkir oleh akuntan lain. Akuntan harus
untuk mengatur dan mengelola tugas. meningkatkan skill, kompetensi, serta sifat
15
e-ISSN. 2807-5609
6.Vision (VQ),kemampuan mengantisipasi tren dasar yaitu perilaku etisnya dalam masa
secara akurat dan berpikir secara inovatif. pandemik. Di era new normal, akuntan harus
7.Experience (XQ), kemampuan dan bersahabat dengan digitalisasi yang semakin
keterampilan dalam memahami harapan berkembang pesat. Teknologi menjadi sebuah
pelanggan mencapai hasil yang diinginkan kebutuhan utama seorang akuntan dalam dan
menciptakan nilai. menjalankan pekerjaanya. Di sisi lain, akuntan
Referensi [18] menyebutkan bahwa terdapat tidakhanyameningkatkanskilldan empat
langkah akuntan dalam menghadapi kompetensi di bidang akuntansi, tetapi juga kondisi
sekarang ini. Keempat langkah harus berkolaborasi dengan bidang ilmu selain tersebut:
Awareness: kesadaran melahirkan akuntansi. Sebaliknyajika akuntan tidak mau peluang atau
kesempatan baru; Education: berubah dan beradaptasi dengan cepat atas
penyesuaian kurikulum yang relevan dengan perubahan menuju new normal, baik
perkembangan digital; Professional pengetahuan, kompetensi, penguasaan
Development: peningkatan kinerja beserta teknologi, minat belajar ataupun dari segi
sifat program-program yang mendukung akan mudah tersingkir dari dunia persaingan
pengembangannya; Reaching Out: penerapan yang semakin bebas ini.
16
e-ISSN. 2807-5609
REFERENSI kompasiana.com/gunggekmira/5ebb9015d
541df074e110702/m empertahankan-
[1] Azanella, L. A. (2020). Daftar 100 etika-profesi-akuntan-di-tengah-masa-
NegaraTeraman dari Covid-19, pandemi-
Indonesia Urutan 97. covid-19. Diakses 24 Juni 2020.
https://www.kompas.com/tren/read/ [6] Rosmida. (2019). Transformasi Peran
2020/06/ 09/134800965/daftar-100- Akuntan dalam Era Revolusi Industri 4.0
negara-teraman-dari-covid-19indonesia- dan Tantangan Era Society 5.0. Jurnal
urutan-97?page=all.Diakses 23 Juni 2020 Inovasi Bisnis.
Diakses 23 [7] Puspitasari, Eva, Noor Shodiq Askandar,
Juni 2020 dan M. Cholid Mawardi, 2019, Pengaruh
[2] Ahorsu, D. K., Lin, C. Y., Imani, V., Kompetensi Sarjana Akuntansi, Regulasi
Saffari, M., Griffiths, M. D., & Pakpour, Pemerintah Dan Etika Profesi Terhadap
A. H. (2020). The Fear of COVID-19 Kemampuan
Scale: Development and Initial Sarjana Akuntansi Untuk Bersaing Dalam
Validation. International Journal of Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, E-JRA
Mental Health and Addiction. Vol. 08 No. 01 Juni 2019
https://doi.org/10.1007/s11469- [8] Sumarna, Alfonsa Dian, 2020, Akuntan
020-00270-8 Dalam Industri 4.0: Studi Kasus Kantor
[3] Pryanka, A. (2020). Ekonomi RI dan Jasa Akuntan (KJA) Di Wilayah
Perbandingan dengan Negara Kepulauan Riau, Jurnal KRISNA:
Terdampak Covid-19, from Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 11, No.
https://republika.co.id/berita/qcdksb409/e 2 Januari 2020, pp. 100-109.
konomi-ri-danperbandingan dengan- [9] Hart, C. (1998). Doing a Literature
negara-terdampak-covid19. diakses 23 Review: Releasing the Social Science
Juni 2020. Research Imagination. London: SAGE.
[4] McKee. M, & Stuckler. D. (2020). If the [10] Subur, L. (2018). Accountancy in Digital
world fails to protectthe economy, covid- Environment: Transformation of
19 will damage health not just now Accounting System through Technological
butalso in the future. Nature Medicine. Era, from https://wartaeq.com/accounting-
[5] Pitaloka, A. A. I. R.M.(2020). talk-transformasi akuntansi-pada-era-digital/.
Mempertahankan Etika Profesi Akuntan Diakses 23 Juni 2020
di Tengah Masa Pandemi Covid-19, from [11] Bughin, J., Manyika, J., & Woetzel, J.
https://www. (2017). Jobs Lost, Jobs Gained:
17
e-ISSN. 2807-5609
Workforce Transitions In A Time Of https://www.youtube.com/ watch?
Automation. Amerika: McKinsey Global v=eXBeRZDbi-U
Institute. [18] Burrit, Roger Leonard Christ, K. (2016).
[12] Putri, S. Y. (2019). Digital Disruption: Industry 4.0 and environmental
Peluang Atau Ancaman Accounting: A New Revolution?. Asian
Bagi Eksistensi Profesi Akuntan Masa Journal
Depan. Behavioral Accounting Journal,Vol. 2, of Sustainability and Social ResponsibilityVol.
No. 2, Desember 2019. 1, hal. 23–38 [19] Bachtiar, I. H., &
[13] Ramadani, A. C. (2020). 6 Syarat Nurfadilah. (2019). Akuntansi Dasar Buku
Pemberlakuan New Normal dari WHO, Pintar Untuk Pemula. In Akuntansi Da
Indonesia Siap?,
fromhttps://republika.co.id/berita/qb5c974
14/6-syaratpemberlakuan-emnew-
normalem-dari-who-indonesia-siap.
Diakses 23 Juni 2020.
[14] Dewayani, T. (2020). Flexible Working
Space (FWS) Sebagai New Normal
Kementerian Keuangan Pasca Pandemi
Covid-19.
Direktorat Jenderal kekayaan Negara.
[15] KlikLegal.com. (2020). Akuntan dan HR
Menilai New Normal from
https://kliklegal.com/akuntan-dan-hr-
menilai-new-
normal/. Diakses 23 Juni 2020.
[16] Chakraborty, Indranil dan Prasenjit
Maity, 2020, COVID-19
Outbreak: Migration, Effects On Society,
Global
EnvironmentAnd Prevention, Science of
the Total Environment 728 (2020) 138882
[17] Brand, Helen. 2019. Future of Accounting
Profession & choosing ACCA course in
India. Diakses dari
18
19