Anda di halaman 1dari 13

Ancaman Covid-19 Terhadap Jumlah Pengangguran Serta

Strategi yang Dilakukan Pemerintah Dalam Menanggulangi

Jumlah Pengangguran

TAHUN AJARAN 2021-2022

Disusun Oleh :

Gilbert E.G./XI-IPA-4/11

SMA MARSUDIRINI BEKASI

JL. RAYA NAROGONG 202, KEMANG PRATAMA. BEKASI

2022

1|Page
Daftar Isi

Daftar Isi 2

Bab I

Pendahuluan 3

Latar Belakang 3

Tujuan Penulisan 5

BAB 2

Analisis dan Pembahasan

Macam-Macam Efek Pada Pekerjaan 7

Dampak Pandemi Pada Pekerja 8

Kebijakan Pemerintah 11

Bab 3

Penutup

Kesimpulan 12

Saran 12

BAB I

2|Page
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Our world has now reached the stage where it must choose either to believe and trust

entirely in the Supreme Force behind our lives or not (Peter Strother, 2018).

Pada Maret 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-19) yang

menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar

hewan dan pasar seafood di kota Wuhan. Koresponden kesehatan dan sains BBC, Michelle

Roberts and James Gallagher mengatakan di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut

sejumlah hewan liar seperti ular, kelelawar dan ayam, dari sini timbulah banyak dugaan

bahwa virus ini dapat menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke

manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring berjalannya waktu, hingga petugas medis pun

terkena infeksi virus corona. Dan pada akhirnya dikonfirmasi bahwa Covid-19 ini dapat

menular dari manusia ke manusia (Relman,2020). Sampel isolate dari pasien yang diteliti

menunjukan adanya infeksi coronavirus berjenis betacoronavirus tipe baru yang diberi nama

pada tahun 2019 novel Coronavirus (2019-nCov). Dan pada tanggal 11 Februari 2020 World

Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome

coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019

(COVID-19) (WHO,2020).

Secara global, kasus positif corona di Indonesia mencapai 4.251.076 kasus dengan

angka kematian akibat penyakit covid-19 mencapai 143.670 jiwa, sementara pasien pasien

covid-19 yang berhasil sembuh kini tercatat sebanyak 4.098.884 orang. (Tim Komunikasi

Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi

Nasional, 2019). Semakin meningkatnya jumlah pasien yang diakibatkan Covid-19 ini

membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan untuk dapat menyelesaikan

3|Page
kasus Covid-19, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing

atau masyarakat menyebutnya dengan #dirumahaja. Hal ini dilakukan untuk dapat

mengurangi bahkan memutus rantai infeksi Covid-19 dimana seseorang perlu menjaga jarak

aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, serta tidak melakukan kontak langsung

dengan orang lain. Selain itu pemerintah menerbitkan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang

kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang merupakan strategi pemerintah

untuk dapat mencegah virus corona semakin menyebar, sementara itu menurut Kementrian

Kesehatan (Kemenkes) RI, PSBB tak sepenuhnya membatasi seluruh kegiatan masyarakat,

pembatasan tersebut hanya berlaku untuk aktivitas tertentu saja di suatu wilayah yang terduga

terinfeksi Covid-19 (LN.2020/NO.91, TLN NO.6487, JDIH.SETNEG.GO.ID : 5).

Banyak sekolah dan Universitas yang diliburkan oleh pemerintah dengan

memberlakukan belajar dan bekerja didalam rumah, membatasi kegiatan keagamaan,

pembatasan moda transportasi, pembatasan kegiatan di tempat umum dan meliburkan tempat

kerja dan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan keamanan. Dengan adanya

pandemi penyakit Covid-19 ini mau tidak mau beberapa perusahaan mengurangi jumlah

pekerja atau karyawan sehingga terjadi PHK terhadap karyawan sebagai upaya pencegahan

penyebaran penyakit.

Banyak pula perusahaan yang mengambil langkah-langkah dan ekstrim untuk

mempertahankan bisnis mereka dan tentunya untuk mengurangi kerugian akibat covid-19.

Menurut pemantauan ILO (International Labour Organization) karena adanya tindakan

karantina penuh atau parsial saat ini sudah berdampak pada hamper 2,7 miliar pekerja, yang

sudah mewakili sekitar 81 persen tenaga kerja dunia. Dalam situasi saat ini, usaha di berbagai

sektor ekonomi sedang menghadapi krisis ekonomi yang dapat mengancam operasi dan

4|Page
kesehatan mereka, terutama di antara perusahaan kecil, sementara jutaan pekerja rentan

kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta mengalami PHK.

Oleh karena itu, perputaran ekonomi menjadi terhenti dan banyak karyawan yang harus

kehilangan pekerjaannya karena perusahaan berupaya maksimal untuk mempertahankan

perusahaan mereka agar tidak masuk ke dalam jurang kehancuran. Mereka melakukan hal

tersebut bukan lagi untuk membuat perusahaan mereka dapat terus berjalan melainkan dapat

bertahan hingga pandemi ini usai.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas penilaian PKN dan Bahasa Indonesia.

2. Untuk menambah wawasan tentang dinamika ekonomi dan peluang kerja di Indonesia.

3. Memaparkan dampak covid-19 terhadap jumlah pengangguran.

4. Untuk menambah wawasan akan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah untuk

menanggulangi jumlah pengangguran.

5|Page
BAB II

Analisis dan Pembahasan

2.1 Macam-Macam Efek Pada Pekerjaan

Tidak terasa pandemi covid-19 sudah berlangsung selama kurang lebih 3 tahun.

Dalam jangka waktu 3 tahun ini, ada banyak perubahan yang terjadi, terlebih dalam sector

ekonomi. Tergantung pada masing-masing bidang dapat memberi efek yang berbeda-beda.

Setiap bidang profesi tentu saja juga memiliki keuntungan dan kelebihannya masing-masing.

Namun dalam masa pandemi ini, tidak banyak pekerjaan mendapatkan efek buruk tetapi ada

6|Page
juga yang mendapatkan efek baiknya. Pekerjaan ini terbagi menjadi beberapa sector

pekerjaan, mulai dari dokter, pilot, polisi, tentara, koki, pedagang, dan masih banyak lagi.

Contoh pertama adalah para dokter, pada masa pandemi ini, pekerjaan dokter

merupakan pekerjaan yang paling dicari dan mendapatkan efek paling signifikan, dapat dilihat

dari sisi buruknya, dokter merupakan garda terdepan dalam penanganan covid-19 ini, tidak

jarang para dokter kewalahan dalam menangani pasien, harus mengorbankan diri demi

sesama dan harus tetap menjaga diri bagi keluarga, itu bukanlah suatu hal yang mudah.

Tetapi, sisi positif yang bisa kita ambil adalah para dokter bisa mendapatkan lebih banyak gaji

dari kerja lembur dan kerja keras mereka. contoh kedua yang dapat kita ambil adalah

pedagang/pengusaha, karena adanya pandemi covid-19 ini, tidak banyak toko/restoran yang

bangkrut dan harus gulung tikar, adanya penutupan tempat perbelanjaan ataupun tempat

wisata menjadikan para pengusaha mendapatkan dampak negatifnya, sebaliknya, banyak

masyarakat yang memulai usaha dan bisnis di bidang daring/online untuk membantu

perekonomian keluarga.

Pandemi covid-19 juga membuka peluang-peluang baru bagi mereka yang kesulitan

mendapatkan pekerjaan. Begitu banyaknya usaha yang dirintis melalui teknologi seperti social

media di luar sana. Orang-orang menjadi semakin kreatif dan berani berkarya untuk membuka

peluang kerja yang baru. Hal ini tentu saja lebih membuat ekonomi negara menjadi sedikit

lebih seimbang karena banyaknya penjual online di luar sana. Namun sebaliknya berbeda

dengan pekerjaan seperti pilot. Pandemi ini cukup membuat para masyarakat menjadi tidak

berani untuk berpergian ke tempat-tempat yang jauh dan membuat tempat-tempat pariwisata

tutup dan membuat bandara menjadi sepi. Tentu hal ini menjadi sebuah kerugian bagi mereka

yang bekerja di bidang pariwisata seperti pilot dan pramugari karena bisa saja kehilangan

7|Page
pekerjaan jika pandemi masih terus berlanjut. Tidak sedikit juga kasus para pilot yang di PHK

karena kondisi ini. Dari sini, para masyarakat dipaksa untuk berinisiatif dan membiasakan diri

dengan adanya teknologi untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

2.2 Dampak Pandemi Pada Pekerja

Semua orang pasti memiliki banyak rencana dalam hidupnya. Setiap orang pasti

menyusun rencana tiap rencana dengan baik agar memperoleh kehidupan yang baik untuk

masa depan. Untuk mewujudkan rencana - rencana yang sudah dipikirkan, kita harus bekerja

untuk bisa melaksanakannya. Tanpa bekerja, rencana - rencana tersebut hanyalah sebuah

angan – angan belaka yang tidak akan terwujud. Pekerjaan yang kita lakukan dapat

menghasilkan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan hidup dan pastinya ditabung untuk bisa

mewujudkan rencana yang sudah dibuat.

Semakin berkembangnya suatu era, pekerjaan - pekerjaan semakin sulit didapat.

Banyak pekerjaan yang ada saat ini menerima lowongan dengan lulusan pendidikan yang

tinggi yaitu lulusan sarjana. Akan tetapi, banyak orang yang tidak memiliki lulusan

pendidikan sarjana dan tidak sedikit juga orang yang hanya lulusan SMA. Sedikitnya lulusan

sarjana ini dikarenakan mahalnya biaya pendidikan untuk kuliah sehingga tidak bisa

menempuh pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang hanya

memiliki penghasilan yang sedikit karena hanya sebatas bekerja sebagai buruh pabrik.

Pada tahun 2020, seluruh dunia dilanda badai Covid -19 yang sangat memprihatinkan

sehingga sangat berpengaruh terhadap dunia dunia pekerjaan terutama Indonesia. Banyak

perusahaan - perusahaan yang mengeluarkan para pekerja - pekerjanya agar perusahaannya

bukan lagi bisa tetap berjalan, melainkan agar bisa terus bertahan agar pandemi ini dapat

8|Page
segera berakhir. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaannya karena

mengalami PHK dari perusahaan - perusahaan tempatnya bekerja. Pandemi Covid-19 ini

membuat hal yang yang direncanakan oleh banyak orang harus kandas karena penghasilan

yang mereka kumpulkan harus dipakai untuk bisa bertahan hidup. Hal tersebut membuat

dampak yang sangat terasa bagi para pekerja yang terkena PHK. Berikut ini adalah dampak -

dampak yang diterima oleh pekerja yang mengalami PHK:

1) Mengalami stress karena di PHK

Pandemi ini tidak pernah dipikirkan oleh siapapun didunia ini. Kita semua tidak

mengira bahwa pandemi ini dapat merusak segala hal yang ada di dunia ini.

Banyaknya pekerja yang diPHK adalah suatu contoh nyata yang menjadi akibat dari

datangnya pandemi ini. Keadaan dunia pada pandemi seperti saat ini menyebabkan

peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru menjadi lebih sulit bagi para pekerja yang terkena

PHK yang dapat mengakibatkan stress yang berlebihan karena hampir semua perusahaan

mengalami permasalahan yang sama. Jika tidak segera ditangani, stres berisiko memicu

timbulnya masalah Kesehatan mental yang lebih serius. Terkena PHK membuat tumbuhnya

perasaan emosi negatif, seperti sedih, kecewa, marah, hingga merasa tidak berdaya dalam

hidup. Oleh karena itu, jangan biarkan hal ini menjadi semakin terpuruk karena dapat

membahayakan kondisi kesehatan secara keseluruhan jika dibiarkan berlarut-larut.

2) Berhentinya pemasukan yang didapatkan

Para pekerja yang di PHK oleh perusahaan membuat mereka menjadi tidak

mendapatkan pemasukan. Hal tersebut membuat ladang untuk mereka mencari

penghasilan tidak bisa dipakai lagi karena hubungan kerja mereka sudah diputus. Para pekerja

yang sudah terbiasa mendapat pemasukan secara bertahap menjadi tidak menentu dengan

9|Page
adanya PHK. Apalagi, pada saat pandemi saat ini banyak perusahaan hanya memberikan gaji

pokok tanpa pesangon sehingga para pekerja tidak dapat bertahan hidup lebih lama dalam

proses transisi untuk mencari ladang baru mereka untuk bertahan hidup.

3) Banyak pekerja yang memiliki pekerjaan yang tidak menentu

Pandemi Covid-19 membuat para pekerja kehilangan pekerjaannya.Setelah di PHK,

pekerjaan para eks pekerja tersebut menjadi serba tidak menentu. Pekerjaan yang

dilakukan oleh eks pekerja tersebut bisa disebutkan menjadi tidak jelas. Mereka tidak

bisa memulai suatu usaha atau bisnis baru karena banyak perusahaan yang hanya

memberikan gaji pokoknya saja tanpa memberi pesangon kepada pekerjanya. Karena

hal tersebut, banyak eks pekerja menjadi petani dan pekebun serta buruh harian lepas, yang

diberi upah jika bekerja saja tanpa mendapat uang tunjangan.

2.3 Kebijakan Pemerintah

Dengan terjadinya banyak permasalahan yang timbul di masyarakat akibat merebak nya

pandemic virus Covid-19, maka pemerintah turun tangan membuat kebijakan-kebijakan untuk

membantu masyarakat yang kesusahan. Beberapa contoh kebijakannya adapun langkah

pertama yakni mengalokasikan dana untuk penanganan Covid-19 sebesar 46,6 miliar dollar

AS, termasuk stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha 17,2 miliar dollar AS (Ade Miranti

Karunia, 2020: Kompas.com). Selain itu pemerintah juga menyediakan program berupa

insentif pajak penghasilan, relaksasi pembayaran pinjaman/kredit, dan dalam waktu dekat

akan dikeluarkan kebijakan relaksasi iuran jaminan sosial ketenagakerjaan untuk meringankan

sekitar 56 juta pekerja sektor formal (Ade Miranti Karunia, 2020: Kompas.com). Dan yang

terakhir memprioritaskan pemberian insentif pelatihan melalui Program Kartu Prakerja bagi

pekerja yang terkena PHK (Ade Miranti Karunia, 2020: Kompas.com).

10 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pandemi Covid-19 mengakibatkan sejumlah aktivitas ekonomi terpaksa harus dibatasi oleh

pemerintah untuk mengurangi laju penularan corona di masyarakat. Namun, kebijakan

tersebut justru berimbas pada berkurangnya penghasilan masyarakat dan memicu pada banyak

nya pekerja pekerja yang terpaksa dipulangkan. Hal ini menyebabkan dampak yang

disebabkan oleh pandemi cukup membuat kerugian besar bagi para masyarakat. Meskipun

begitu, pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut.

3.2 Saran

Berdasarkan pengalaman melaksanakan penelitian melalui berbagai sumber online mengenai

ancaman covid-19 terhadap jumlah pengangguran serta strategi yang dilakukan pemerintah

dalam menanggulangi jumlah pengangguran. Pada bagian ini peneliti hendak memberikan

saran yang sekiranya dapat berguna bagi penelitian selanjutnya. Pengembangan penelitian

selanjutnya dapat diperdalam lagi dengan metode studi kasus. Atau dengan penelitian

kuantitatif yaitu melakukan survei terhadap publik mengenai suatu kasus tertentu. Hal ini

berkaitan juga dengan konsep pers menempatkan publik sebagai partisipan. Para penulis

berharap agar para masyarakat diluar sana bisa lebih terbuka terhadap teknologi dan bisa

berjuang dan maju walaupun di dalam masa seperti ini. Dengan adanya teknologi

11 | P a g e
yang canggih pada masa ini, para pembaca bisa menjadi individu yang lebih kreatif dan

inovatif sehingga membuat masalah dan dampak dari pandemi ini menjadi sedikit berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

12 | P a g e
Strother, Peter. 2018. Spiritual Beings or Economic Tools: Just Who Are We?.

WHO. 2020. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, diakses

pada 22 April pukul 10.27.

Relman. 2020. https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026, diakses pada 22

April pukul 10.58.

LN.2020/NO.91. 2020. https://covid19.go.id/p/berita/kesembuhan-covid-19-bertambah-

mencapai-4098884-orang, diakses pada 22 April pukul 11.48.

Karunia, Ade Miranti. 2020. https://money.kompas.com/read/2020/07/02/193200026/7-

langkah-pemerintah-tekan-jumlah-pengangguran-selama-pandemi, diakses pada 29 April

pukul 8.30.

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai