Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH COVID-19 TERHADAP KONTRAK KERJA

(Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas individu pada


Pada mata pelajaran “Hukum Bisnis” dengan dosen pembimbing
Ibu Emy Zulaikha,S.H,M.H )

DISUSUN OLEH:
NAMA : HOLIFATUL HASANA
KELAS : 3MB
NIM : 20104796

PROGRAM STUDI AKUTANSI S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“MANDALA” JEMBER 2020
BAB I

1.LATAR BELAKANG

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


diumumkan WHO (World Health Organization) tanggal 11
Maret 2020. Kejadian Covid-19 yang dilaporkan Kepada
publik pertama kali tanggal 31 Januari 2020 di Wuhan,
Propinsi Hubei, RRC. Memasuki Minggu ketiga April 2020
Terdapat 170.000 lebih korban yang Meninggal, yang sembuh
sebanyak 640.000 Dari total yang terkonfirmasi positif
Sebanyak lebih dari 1,4 juta orang .

Di Indonesia diumumkan terdampak Virus oleh Presiden


Joko Widodo tanggal 2 Maret 2020, sekaligus menyebutnya
Sebagai bencana (disaster). Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) secara Khusus menyebut Covid-19 sebagai
Bencana non alam (non natural disaster) Dengan skala
cakupan nasional. Dibandingkan dengan kejadian pada Tahun
2003, ketika kasus SARS terjadi Berdampak pada
melambatnya Perekonomian Indonesia hingga 0,03 Persen.
Covid-19 yang reproduksi Sebarannya lebih cepat dari SARS
dan korban Meninggal yang lebih tinggi dari SARS dan
MERS.

Secara global, kasus positif corona mencapai 2.601.774


kasus dengan angka kematian akibat penyakit covid-19
mencapai 183.803jiwa, sementara pasien covid-19 yang
berhasil sembuh kini tercatat sebanyak 674.413 orang.
Sementara di Indonesia terhitung pada tanggal 20 April 2020,
sendiri total kasus positif corona telah mencapai 6.760
pasien.

Semakin meningkatnya jumlah pasien yang diakibatkan


Covid-19 ini membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan
berbagai kebijakan untuk dapat menyelesaikan kasus Covid-
19, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan
Social Distancing atau masyarakat menyebutnya dengan
#dirumahaja. Hal ini dilakukan untuk dapat mengurangi
bahkan memutus rantai infeksi Covid-19 dimana seseorang
perlu menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2
meter, serta tidak melakukan kontak langsung dengan orang
lain. Selain itu pemerintah menerbitkan PP Nomor 21 Tahun
2020 tentang kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) yang merupakan strategi pemerintah untuk dapat
mencegah virus corona semakin menyebar, sementara itu
menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes)RI, PSBB tak
sepenuhnya

Membatasi seluruh kegiatan masyarakat, pembatasan


tersebut hanya berlaku untuk aktivitas tertentu saja di suatu
wilayah yang terduga terinfeksi Covid-19. Banyak sekolah
dan Universitas yang diliburkan oleh pemerintah dengan
memberlakukan belajar dan bekerja didalam rumah,
membatasi kegiatan keagamaan, pembatasan moda
transportasi, pembatasan kegiatan ditempat umum dan
meliburkan tempat kerja dan kegiatan lainnya khusus terkait
aspek pertahanan keamanan.

Dengan adanya pendemi penyakit Covid-19 ini mau


tidak mau beberapa perusahaan mengurangi jumlah pekerja
atau karyawan sehingga terjadi PHK terhadap karyawan
sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit. Banyak pula
perusahaan yang mengambil langkah-langkah dan ektrim
untuk mempertahankan bisnis mereka dan tentunya untuk
mengurangi kerugian akibat covid-19. Menurut pemantauan
ILO (International Labour Organization) karena adanya
tindakan karantina penuh atau parsial saat ini sudah
berdampak pada hampir 2,7 milliar pekerja, yang sudah
mewakili sekitar 81 persen tenaga kerja dunia. Dalam situasi
saat ini, usaha diberbagai sektor ekonomi sedang menghadapi
krisis ekonomi yang dapat mengancam operasi dan kesehatan
mereka, terutama di antara perusahaan kecil, sementara jutaan
pekerja rentan kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta
mengalami PHK.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Menerapkan batasan pemerintah selama covid-19 belum


hilang dari Indonesia.

2. Mengetahui beberapa pembatasan pemerintah terhadap


masyarakat selama masa covid-19.

3. hal-hal yang dapat dilakukan oleh pra kerja yang tidak


memiliki pekerjaan selama masa covid-19 belum hilang.
BAB II

3. PEMBAHASAN

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia dan Organisasi


Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan masyarakat
Indonesia untuk mulai menerapkan Social Distancing atau
pembatasan sosial, yang merupakan salah satu langkah
pencegahan dan pengendalian viruscorona dengan
menganjurkan orang sehat untuk tidak berada ditempat ramai
dan melakukan kontak langsung dengan orang lain. Dan kini
istilah Social Distancing diganti dengan Phsyical Distancing
oleh pemerintah. Tidak hanya itu Pemerintah juga
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatasi atau
mengurangi penyebaran Covid-19 yakni berupa kebijakan
sosial. Dan pada tanggal 31 Maret 2020 Presiden Jokowi
mengadakan konferensi pers yang bertujuan untuk
mengumumkan kepada publik mengenai kebijakan yang
dipilih untuk menyikapi Covid-19 sebagai pendemi Global
ini, dimana Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlandas
pada UU No.6 tahun 2018 tentang ke karantina Kesehatan,
yang bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran
penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM) yang
sedang terjadi di suatu wilayah tertentu.

Menurut Kementrian kesehatan (Kemenkes) PSBB tak


sepenuhnya membatasi seluruh kegiatan masyarakat,
pembatasan tersebut hanya berlaku untuk aktivitas tertentu
saja di suatu wilayah yang terduga terinfeksi Covid-19.
Banyak pelajar dan mahasiswa yang diliburkan oleh
pemerintah dengan memberlakukan belajar dan bekerja
didalam rumah, membatasi kegiatan keagamaan, pembatasan
moda transportasi, pembatasan kegiatan ditempat umum dan
meliburkan tempat kerja dan kegiatan lainnya khusus terkait
aspek pertahanan keamanan. Namun walaupun sudah adanya
kebijakan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat,
penerapan PSBB membuat tenaga kerja di Indonesia hampir
kehilangan pekerjaannya. Karena pada situasi seperti ini usaha
diberbagai sektor ekonomi akan menghadapi kerugian besar,
yang akan mengancam operasi dan kesehatan para pekerja
terutama pada perusahaan-perusahaan kecil, dalam hal ini
jutaan pekerja rentan kehilangan pekerjaan. Sedangkan
penduduk di suatu Negara sangat sering mengonsumsi barang
dan jasa untuk dapat memenuhi kehidupan sehari-harinya,
akan tetapi hanya sebagian masyarakat yang secara langsung
terlibat dalam kegiatan memproduksi suatu barang dan jasa.

Dalam menyikapi virus corona ini pemerintah


memberikan kebijakan berupa bantuan bagi 6 juta buruh
korban PHK dengan menggegarkan dana sebesar 10 triliun
untuk dapat mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah
Pengangguran akibat banyaknya perusahaan yang sudah
melakukan pemutusan hubungan kerja ditengah pendemi virus
corona ini. Program tersebut akan direalisasikan dalam bentuk
kartu Pra-kerja. Kartu Pra-kerja sendiri adalah program
pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang
ditunjukkan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja
yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Komite Cipta
Kerja dibentuk melalui Presiden Nomor. 36 tahun 2020
tentang pengembangan kompetensi kerja melalui program
kartu Prakerja. Kartu Prakerja ini tidak hanya diberikan
kepada yang sedang mencari pekerjaan, namun juga pada
buruh, karyawan dan pegawai. Pemerintah sendiri sudah
membuka pendaftaran kartu pra-kerja pada 11 April 2020,
yang awalnya target penerima ini adalah untuk orang-orang
yang belum bekerja, namun dimasa pendemi virus corona ini
kartu prakerja difokuskan kepada orang-orang yang telah di
PHK. Kartu pra-kerja ini sudah menjadi salah satu program
pemerintah, yakni yang bertujuan untuk menyiapkan keahlian
bagi para pencari kerja. PHK sendiri telah dimulai oleh
beberapa perusahaan dan akan terus menghantui banyak
pekerja formal terutama yang bekerja di swasta, seperti survei
saya diatas banyak yang telah merasa khawatir akan pekerjaan
mereka. Data hingga 2019 jumlah pekerja formal Indonesia
mencapai angka 55 juta dengan 4 juta pekerja yang
merupakan pegawai negeri sipil. Sedangkan keahlian calon
pekerja yang diharapkan dari kartu pra-kerja yang telah
diterbitkan yakni untuk menyiapkan calon-calon pekerja
untuk dapat diterima di perusahaan-perusahaan, namun pada
saat pendemi wabah virus corona ini pengrekrutan para
pekerja baru akan sulit terjadi. Bagi para penerima kartu Pra-
kerja akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp. 3.550.000
untuk biaya pelatihan dan insentif. Dimana pembagiannya
yakni untuk biaya insentif pelatihan sebesar Rp.
600.000/bulan (selama 4 bulan) dan insentif survei sebesar
Rp. 50.000/survei (akan ada 3 survei) dan setiap pemegang
kartu pra-kerja akan menerima sekali bantuan untuk seumur
hidup.

BAB III

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Beberapa hal Yang bisa dilakukan oleh para pengangguran agar


tetap mendapatkan penghasilan yakni dengan menjajal bisnis online,
karena seperti yang kita tahu penerapan sistem Social Distancing
membuat masyarakat akan sering berada dirumah atau dirumah aja.
Membuka kelas online atau menjadi pengajar online, karena
banyaknya sekolah dan universitas yang terpaksa harus diliburkan dan
diganti dengan Kelas online dapat kita manfaatkan hal ini dengan
penjadi pengajar secara online tidak hanya seputar akademik, tetapi
dalam bidang seni pun dapat kita lakukan, sesuai dengan kemampuan
yang kita miliki. Serta membuka usaha kecil-kecilan dirumah seperti
menjual takjil dan makanan ringan lainnya pada suasana Ramadhan
ini. Sehingga dalam hal ini dapat menjadi keuntungan ekonomis
dalam bonus demografi, yang merujuk pada semakin besar jumlah
tabungan penduduk produktif sehingga dapat memacu investasi dan
pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil ditengah pendemi corona saat
ini. Artinya, ketika semakin banyaknya anggota rumah tangga yang
bekerja dan semakin sedikit pula anggota rumah tangga yang
ditanggung sehingga dapat menciptakan kelebihan pendapatan yang
dapat disimpan sebagai tabungan.

DAFTAR PUSTAKA

- (t.thn.). Diambil kembali dari fk.unair.ac.id:


https://fk.unair.ac.id/mengenal-apa-itu-virus-corona/

- (t.thn.).Diambil kembali dari Alodokter.com:


https://www.alodokter.com/terapkan-physical-distancing-saat-
ini-juga

- (t.thn.). Diambil kembali dari WHO.int.

- (t.thn.).Diambil kembali dari Kementrian Kesehatan. (t.thn.).


- Diambil kembali dari bbc.com:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51850113
- Elena, M. (2020, April 15). Diambil kembali dari
Ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200415/9/1227629/dampa
k-pandemi-covid-19-ini-sektor-sektor-yang-rentan-kena-phk

- Yasmin, P. (2020, April 6). Diambil kembali dari


Detiknews.com:
https://news.detik.com/berita/d-4966701/asal-usul-virus-
corona-berasal-dari-mana-sebenarnya.

- Elen, T. (2020, April 21). Diambil kembali dari


news.detik.com:
https://news.detik.com/kolom/d-4985239/kartu-pra-kerja-
solusi-korban-phk-di-masa-corona

Anda mungkin juga menyukai