Anda di halaman 1dari 6

HUKUM DAN MASYARAKAT

Pandemi Corona, Angka Pengangguran Tembus 10 Juta

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pandemi Covid-19


berdampak pada kenaikan pengangguran. Semenjak pandemi COVID-19 menghampiri
Indonesia, sektor ketenagakerjaan terkena imbas yang luar biasa dahsyat.

"Akibat dari pandemi Covid-19 ini, pengangguran kita naik. Sebenarnya, pengangguran kita


itu sudah turun per Februari 2020, secara nasional pengangguran kita turun, dari yang semula
7.050.000 menjadi 6.800.000, turun sebenarnya. Itu karena kerja keras dari semua pihak,
Alhamdulillah TPT (tingkat pengangguran terbuka) secara nasional turun," kata Ida Fauziyah
di sela-sela penyerahan bantuan Program Padat Karya Pertanian untuk Cipta Lapangan Kerja
dan Ketahanan Pangan di Ponpes Nurul Huda, Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, Selasa (1/9/2020).

Ada pekerja yang kena PHK maupun pekerja yang dirumahkan akibat pandemi COVID-19.
Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun
dirumahkan sebanyak 3,5 juta orang. Kemudian, jika ditambah dengan 6,8 juta tingkat
pengangguran terbuka hingga mencapai 10,3 juta.

"Begitu pandemi menghampiri negara kita, mau tidak mau, dampaknya pada sektor
ketenagakerjaan ini sungguh luar biasa. Sehingga data yang ada di Kementerian
Ketenagakerjaan total mereka yang di-PHK, mereka yang dirumahkan itu 3,5 juta. 3,5 juta
ditambah 6,8, itu menjadi sangat signifikan jumlahnya. Sangat signifikan jumlahnya, 6,8
ditambah 3,5, 10 juta lebih. Dampak pandemi COVID-19 sungguh sangat luar biasa kita
rasakan," ujar Ida.

Menurutnya, pemerintah akhirnya melakukan banyak cara untuk menyelesaikan pandemi


COVID-19 ini. Baik itu, yang diselesaikan pemerintah yaitu yang pertama akar masalahnya
yakni kesehatan. Kemudian, pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp695,2
triliun untuk menangani COVID-19 beserta dampak dari Covid tersebut.

"Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun untuk menangani COVID-19 dan


dampak dari COVID-19 ini. Prioritasnya adalah pada kesehatan, termasuk pemerintah
mengalokasikan dimulai tahun 2020 ini untuk pengadaan vaksin, yang dimulai dari
pengadaan itu memang masih berasal dari Tiongkok atau nanti pengadaan secara produksi
sendiri produk dalam negeri vaksin merah putih," tuturnya.

Selain kesehatan, pemerintah juga menyelesaikan dampak dari COVID-19 diantaranya


memperkuat ketahanan pangan, kemudian ketahanan sosial. Untuk ketahanan sosial melalui
program-program yang bersifat bantuan sosial dan sebagainya.

"Yang terakhir adalah melalui Kementerian Ketenagakerjaan, pemerintah memberikan


subsidi gaji atau upah kepada para pekerja yang masih eksis bekerja, tapi karena pandemi
kehilangan pendapatan atau berkurang pendapatan atau pendapatan masih ajek, tetapi
kebutuhan meningkat. Pemerintah memberikan subsidi untuk 15,7 juta masyarakat yang
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kenapa mereka dibantu. Program ini melengkapi
program ada," tutur Ida.

Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5155917/pandemi-corona-angka-
pengangguran-tembus-10-juta

 SOAL 1 NILAI 40

Analisis kasus di atas dalam kaitannya dengan mobilitas sosial, baik mobilitas vertikal
maupun horizontal!

SOAL 2 NILAI 30

Berikan contoh kasus lainnya tentang dampak Corona, dan menurut anda bagaimana
efektivitas hukum berlaku menghadapi situasi seperti pada kasus tersebut!

SOAL 3 NILAI 30

Simpulkan kegunaan hukum dan masyarakat dalam kenyataannya, terkait dengan dampak
Corona seperti kasus yang diberikan pada soal diatas!
JAWABAN 1
Sebelum menganalisis masalah saya memahami bahwa mobilitas sosial vertikal merupakan
perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan
tersebut bisa menjadi ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing), maupun sebaliknya ke
tingkat lebih rendah (social sinking). Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan
status dalam lapisan yang sama. Pada mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat
kedudukan seseorang.

Perubahan pola mobilitas masyarakat dapat terjadi karena adanya shock dalam kehidupan
sehari-hari, baik sebagai dampak dari kejadian alam maupun munculnya kebijakan baru. Saat
ini, perubahan sigifikan pada pola mobilitas masyarakat merupakan salah satu bentuk reaksi
dari penyebaran COVID-19 di Indonesia. Pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain
ini mampu menggambarkan efektifitas dari adanya kebijakan social distancing.

Menurut analiss saya Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK yang dialami oleh karyawan
merupakan contoh bentuk mobilitas sosial vertikal turun. Kondisi ini berdampak buruk bagi
karyawan yang terkena PHK. Dampak mobilitas sosial turun yang paling terasa bagi
karyawan yang terkena PHK ini adalah

1. menimbulkan ketegangan dan kecemasans


2. menimbulkan keretakan hubungan dalam kelompok primer
3. menimbulkan konflik vertikal antara karyawan dengan perusahaan
4. menimbulkan konflik horizontal antara karyawan terdampak PHK dengan karyawan
tidak terdampak PHK

Contoh dari mobilitas horizontal PHK adimana timbulnya konflik antara karyawan yang tang
terkena dampak dan tidak terkena dampak PHK

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5519093/mengenal-2-jenis-mobilitas-sosial

JAWABAN 2
Berikut beberapa contoh dampak virus Covid-19 terhadap kehidupan

 Dampak pada pendidikan


Ketika wabah covid-19 menyerang Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menyatakan bahwa sekolah atau bidang pendidikan lainnya
menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh / online, yang kini biasa disebut School
From Home (SFH).

Melalui sistem ini, semua materi dan tugas dibagikan secara online. Hampir semua sekolah
dan universitas tutup sementara agar kegiatan belajar langsung (tatap muka) tidak
memperburuk infeksi virus covid-19.

Menurut saya Dampak dibidang Pendidikan akibat pandemic corona yang ditanggapi
pemerintah dengan dikeluarkannya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Nomor
03/KB/2021, 384, HK.01.08/MENKES/4242/2021, 440-717 Tahun 2021, memerlukan
sejumlah penyesuaian dari banyak pihak. Khususnya bagi Para siswa, tenaga pengajar serta
orang tua. Keadaan pandemi diIndonesia tentuanya sangat membuat rasa kurang aman bagi
masyarakat, karna resiko penularan yang relatif tinggi. Dengan diterbitkannya peraturan ini
tentu saja diharapkan dapat menekan angka penularan virus corona.

Pendidikan jarak jauh (PJJ) di Indonesia telah memiliki dasar hukum pada UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan-peraturan dibawahnya yang sesuai dengan
Pancasila, UUD NRI 1945 dan prinsip-prinsip HAM. PJJ merupakan pembelajaran yang
menggunakan berbagai sumber belajar, melalui teknologi komunikasi dan informasi yang
lebih luas dari sekedar pembelajaran daring saja sebagaimana yang dipahami oleh
masyarakat. PJJ yang menjunjung tinggi pemenuhan hak atas pendidikan dapat diartikan
yaitu pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, dimana pendidikan
harus dilaksanakan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif dan menjunjung tinggi
HAM, sehingga untuk mewujudkannya perlu melibatkan peran pemerintah, institusi
pendidikan dan masyarakat.

PJJ di Indonesia dalam undang-undang dan peraturan-peraturan di bawahnya telah


menjunjung perlindungan dan pemenuhan atas HAM, yaitu sesuai dengan salah satu tujuan
negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertulis dalam Pembukaan UUD
1945, serta sesuai juga dengan Pasal 28C dan Pasal 31 UUD 1945 yang mengatur hak-hak
konstitusional warga negara di bidang pendidikan. UU Nomor 20 Tahun 2003 telah
memberikan ruang untuk menentukan metode dan sarana pembelajaran yang dapat
disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan sosial masingmasing institusi pendidikan maupun
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

https://smk-akpelni.sch.id/dampak-covid-19-bagi-kehidupan/
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/ham/article/view/1359

JAWABAN 3

Merujuk pada artikel ditas dapat disimpulkan bahwa melalui hukum diharapkan masyarakat
dapat memperoleh kesejahteraan melalui produk hukum yang ditetapkan oleh pemerintah
yang digunaakan pemerintah sebagai dasar untuk melaksanakan suatu program yang digagas
pemerintah sebagai trobosan terhadap dampak covid -19 ini serta untuk mengatur kehidupan
negara dalam menghadapi dampak pandemi virus corona sehingga kesejahteraaan masyarakat
yang awalnya terdampak dengan adanya virus covid -19 bisa dikurangi .dengan dikeluarnya
sejumlah produk hukum pasca terjadinya pandemic covid-19 maka sejumlah program
pemerintah untuk penanganan covid yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pula terus
diprogram dan dilaksanakan seperti

1. (Kepres ) Nomor 7 Tahun 2020 dan Keputusan Presiden (Kepres )Nomor 9 tahun
2020 tentang pembentukan gugus covid

2. Peraturan Presiden (Perpres ) Nomor 52 tahun 2020 tentang pembanguna fasilitas


penanganan covid

3. terobosan program BLT (Bantuan Langsung Tunai ),

4. Bantuan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah ),

5. pembebasan biaya Listrik dan subsidi Listrik ,

6. pelonggaran waktu Kredit untuk masyarakat yang terdampak dan sejumlah bantuan
lainnya
semua hal tersebut sebagai langkah pemeritah untuk mensejahterakan masyarakat ,tidak
hanya disektor ekonomi saja ,melainkan dibidang bidang lain juga sperti
pendidikan,kesehatan dan penanganan bencana

Sumber:

Jurnal Penelitian Universitas Kuningan ISSN 2085-9970. Vol. 12 Nomor 01. 2021. 33-41.

Anda mungkin juga menyukai