Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : KAHARUDDIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043116692

Kode/Nama Mata : Hukum dan Hak Asasi Manusia

Kuliah Kode/Nama : 08 / MAKASSAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan jaminan hak hidup dalam instrumen hukum HAM internasional dan instrumen
nasional
2. Berikan argumentasi anda apakah hak hidup bersifat absolut? Kaitkan dengan kasus
extrajudicial killing di atas!
3. Jelaskanlah apakah hak hidup sangat bergantung pada hak dan kebebasan lainnya?
Jawaban
1. Instrumen HAM internasional merupakan alat yang berupa standar – standar pembatasan
pelaksanaan dan mekanisme kontrol terhadap kesepakatan – kesepakatan antar negara
tentang jaminan HAM yang berupa undang – u ndang internasional HAM (International Bill
of Rights). Berbagai instrumen HAM yang berlaku secara internasional, diantaranya:
a. Kovenan International tentang Hak – hak Ekonomi, Sosial dan BudayaThe
International Covenant on Economic, Social and Culture Rights Kovenan ini lahir
pada tahun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975, dan berlaku pada 3 Januari 1976.
Kovenan ini mengakui bahwa setiap manusia memiliki hak ekonomi, sosial dan
budaya. Hak ekonomi, sosial dan budaya mencakup:
1) Hak atas pekerjaan,
2) Hak untuk membentuk serikat kerja,
3) Hak atas pensiun,hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya dan
keluarganya, termasuk makanan, pakaian dan perumahan yang layak, 4) hak
atas pendidikan
b. Kovenan Internasional tentang Hak – hak Sipil dan Politik The International
Covenant on Civil and Political Rights ICCPR). Kovenan ini lahir tahun 1966,
diadopsi pada 16 Desember 1975 dan berlaku pada 23 Maret pada 1976. Hak – hak
sipil dan politik yang dijamin dalam kovenan ini yaitu :
1) Hak atas hidup,
2) Hak atas kebebasan dan keamanan diri,
3) Hak atas keamanan di muka badan – badan peradilan,
4) Hak atas kebebasan berpikir, mempunyai keyakinan, beragama,
5) Hak berpendapat tanpa mengalami gangguan, ‘
6) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai,
7) hak untuk berserikat
c. Protokol Opsional pada Kovenan Internasional Hak – Hak Sipil dan Politik. Protokol
opsional ini, diadopsi pada 16 Desember 1975, dan berlaku pada 23 Maret 1976.
Protokol Opsional/pilihan berisikan pemberian tugas pada Komisi Hak –Hak Asasi
Manusia untuk menerima dan mempertimbangkan pengaduan dari individu –
individu warga dalam wilayah kekuasaan negara peserta Kovenan yang menjadi
peserta Protokol, yang mengaku telah menjadi korban pelanggaran terhadap salah
satu hak yang dikemukakan dalam Kovenan Hak –hak Sipil dan Politik. Pengaduan
itu dapat diajukan secara tertulis kepada Komisi Hak – Hak Asasi Manusia.setelah
semua upaya domistik (dalam negara warga yang bersangkutan) yang tersedia telah
di tempuhnya, tetapi tidak menampakan hasil.
d. Protokol Opsional Kedua terhadap Kovenan Internasional tentang Hak – hak Sipil
danPolitik dengan tujuan Penghapusan Hukuman Mati.
e. Konvensi internasional penghapusan terhadap semua bentuk deskriminasi rasial
f. Konvensi hak hak anak Sedangkan Instrumen Hukum HAM Nasional Undang-
Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memberikan asas-asas
tentang pengakuan negara terhadap HAM, bahwa setiap individu dilahirkan bebas
dengan harkat dan martabat yang sama, dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun HAM dan kebebasan dasar
manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Hak Hidup (Pasal 9);
b) Hak untuk Berkeluarga dan melanjutkan keturunan (Pasal 10);
c) Hak Mengembangkan Diri (Pasal 11-16);
d) Hak Memperoleh keadilan (Pasal 17-19);
e) Hak Kebebasan Pribaditurut serta dalam Pemerintahan (Pasal 20-27);
f) Hak atas Rasa Aman (Pasal 28-35);
g) Hak atas Kesejahteraan (Pasal 36-42
h) Hak Turut Serta dalam Pemerintahan (Pasal 43-44);
i) Hak-hak Perempuan (Pasal 45 – 51);
j) Hak-hak Anak (Pasal 52 -66).
2. Menurut saya, hak hidup bersifat hak absolut, dimana hak absolut (hak mutlak ) merupakan
hak yang memberikan wewenang atau kekuasaan kepada setiap orang untuk melakukan suatu
perbuatan yang harus dihormati oleh orang lain. Hak mutlak terdiri dari Hak kepribadian,
merupakan hak yang melekat pada pribadi seseorang. Misalnya hak untuk hidup dan hak atas
Namanya. Sedangkan hak hidup sebagai bagaian dari hak asasi manusia ( HAM) adalah hak
yang paling mendasar dan fundamental. Sehingga tidak seorang pun dapat direnggut hak
untuk hidupnya secara sewenang wenangnya atau semena-mena. Oleh sebab itu hak untuk
hidup sama tidak dapat dihilangka, dicabut, dan tidak dapat dipindahkan. Sehingga jika
dikatkan dengan kasus extrajudicial killing itu merupakan suatu pelanggaran hukum, dimana
Tindakan tersebut telah menghilangkan hak hidup seseorang tanpa melakukan proses hukum.
3. Setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang melekat pada dirinya. Hak ini wajib
dilindungi oleh hukum. Tidak seorangpun dapat merampas hak untuk hidupnya secara
sewenang wenangnya. Hak hidup sangatlah bergantung dengan hak dan kebebasan lainnya,
dimana hak hidup sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang paling mendasar dan
fundamental karena itu hak hak lainnya menjadi tidak berguna jika hak hidup tidak
dilindungi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hak hidup bergantung dengan hak dan
kebebasan lainnya dimana Hak asasi manusia saling bergantung bersama-sama hak asasi
manusia membentuk struktur yang saling melengkapi, dan tanpa adanya hak hidup maka
manusia tidak dapat memiliki hak kebebasan lainnya

Anda mungkin juga menyukai