Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TOPHIN FEBRIANO

NIM : 0311141307
KELAS : TUTON
MATA KULIAH : HKUM4102 (HUKUM DAN MASYARAKAT)

Arahkan Nasabah untuk Beli Motor Bekas dengan Dana KUR, Karyawan BRI Jadi Tersangka, Ini
Ceritanya

KOMPAS.com - MH karyawan BRI unit Leces diamankan polisi karena menyalahgunakan


penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merugikan negara lebih dari Rp 1 miliar.
Kasus tersebut terjadi pada 2018 dan 2019. Saat itu BRI menyalurkan dana KUR untuk
pendanaan UMKM pada masyarakat. Sesuai audit BPKP kerugian mencapai sebesar Rp
1.059.202.822. MH yang bertugas di BRI unit Leces ternyata mengarahkan nasabah yang
menerima KUR untuk membeli motor bekas di showroom milik YA.

Di BRI unit Leces, MH bertugas sebagai peneliti kelayakan calon penerima KUR. Padahal dana
KUR seharusnya digunakan untuk meningkatkan usaha kecil bukan untuk hal yang bersifat
konsumtif. "Dana KUR yang dicairkan BRI Cabang Probolinggo itu diperuntukkan bagi
masyarakat yang memiliki usaha agar usaha kecilnya berkembang," kata Kepala Kejaksaan
Negeri Kabupaten Probolinggo Adhryansah kepada Kompas.com di Kantor Kejari, Selasa
(19/1/2021). "Tapi oleh MH yang bertugas sebagai peneliti kelayakan calon penerima KUR,
ternyata tidak dilaksanakan sebagaimana diatur BRI dan Kementerian Perekonomian," kata
Adhryansah. "Jadi MH ini mengarahkan nasabah yang menerima KUR membeli motor bekas di
shòwroom milik YA," kata Adhryansah.

Nasabah tak miliki usaha, tak ada KTP serta KK

Adhryansah mengatakan MH mengarahkan nasabah yang memiliki usaha untuk menggunakan


dana KUR untuk membeli motor bekas. Tak hanya itu. MH juga juga memberikan dana KUR
pada nasabah yang tak memiliki usaha. Untuk mendapatkan dana KUR, nasabah tidak disurvei,
dan tak memiliki KTP serta KK atau pun keterangan usaha. Lalu nasabah tersebut diarahkan
untuk membeli motor di showroom milik YA. Selain MH, kejaksaan juga menetapkan YA pemilik
YA sebagai tersangka.

Walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka, MH dan YA belum ditahan. Setelah tahapan
selesai, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya. "Ini prosesnya
sebenarnya masih panjang. Tapi kami ingin kasus ini
segera dibawa ke pengadilan," jelasnya. Pada Rabu (20/1/2021) Kompas.com mendatangi
Kantor BRI Cabang Probolinggo di Kota Probolinggo. Dari keterangan satpam, pimpinan BRI
sedang keluar. Setelah beberapa jam menunggu, satpam yang bertugas memberikan nomor
sekretariat BRI untuk dihubungi.

Kompas.com menghubungi nomor yang dimaksud dan diangkat oleh petugas wanita yang
mengaku bernama Lina. Saat itu Lina berjanji akan menghubungkan Kompas.com dengan pihak
manajamen. Dia juga berjanji akan menghubungi melalui telepon. Kompas.com juga telah
menunggu keterangan pimpinan BRI di kantor BRI selama tiga setengah jam. Namun hingga
berita ini ditulis belum pernyataan resmi dari pihak BRI Probolinggo.

1. Analisis kasus di atas menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999!

Jawab :

MH yang bertugas di BRI unit Leces ternyata mengarahkan nasabah yang menerima KUR
untuk membeli motor bekas di showroom milik YA.

Di BRI unit Leces, MH bertugas sebagai peneliti kelayakan calon penerima KUR. Padahal
dana KUR seharusnya digunakan untuk untuk meningkatkan usaha kecil bukan untuk hal
yang bersifat konsumtif.
Jika terbukti bersalah akibat perbuatannya, pelaku disangka dengan Pasal 2 jo Pasal 3 jo
Pasal 18 ayat 1 huruf b Ayat 2 dan Ayat 3 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 jo Pasal 65 Ayat
1 KUHP.
Menurut Kejaaksaan Negeri Probolinggo (Kejari), atas perbuatan YA, negara telah dirugikan
sebesar Rp 1.059.202.822.

2. Bagaimana kaitan antara kasus di atas dengan perubahan sosial menurut pandangan Prof.
Dr. M. Tahir Kasnawi?

Jawab :

Menurut pendapat Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi, yang dimaksud dengan perubahan sosial
adalah suatu proses perubahan atau modifikasi ataupun penyesuaian yang berlangsung di
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan dengan nilai-nilai budaya, pola perilaku
dalam kelompok masyarakat, kehidupan sosial ekonomi dan juga terkait dengan
kelembagaan
di dalam masyarakat baik itu dalam kehidupan material dan kehidupan non- material. Faktor
penyebab terjadinya perubahan sosial ada dua yakni:

1. Faktor internal, mencakup perubahan penduduk, inovasi, konflik dan pemberontakan,


revolusi dan lain-lain.
2. Faktor eksternal, mencakup perubahan alam, adanya peperangan, adanya pengaruh dari
kelompok masyarakat lain.

Secara sederhana, perubahan sosial bisa dimaknai sebagai pergeseran sikap, pola, norma
dan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

Kaitan nya dengan kasus diatas perubahan sosial ini bisa terjadi karena dipicu adanya
perubahan geografis, kebudayaan, ideologi, komposisi penduduk atau ditemukannya inovasi
dalam kehidupan masyarakat yang bisa mengubah tatanan sosial

3. Simpulkan kasus di atas dalam kaitannya dengan kesadaran hukum, dan berikan contoh
kegiatan untuk mengupayakan kesadaran hukum dalam masyarakat!

Jawab :

Indikator-indikator dari kesadaran hukum sebenarnya merupakan petunjuk yang relatif


kongkrit tentang taraf kesadaran hukum. Kaitan kasus diatas dengan kesadaran hukum ialah
indikator pertama adalah pengetahuan hukum. Seseorang mengetahui bahwa perilaku-
perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum. Peraturan hukum yang dimaksud disini adalah
hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Perilaku tersebut menyangkut perilaku yang
dilarang oleh hukum maupun perilaku yang diperbolehkan oleh hukum. Indikator kedua adalah
pemahaman hukum. Seseorang warga masyarakat mempunyai pengetahuan dan
pemahaman mengenai aturan- aturan tertentu, misalnya adanya pengetahuan dan
pemahaman yang benar dari masyarakat tentang hakikat dan arti pentingnya Pasal 2 Ayat 1
UU Tipikor Undang-Undang Dasar 1945; dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Indikator yang ketiga adalah sikap hukum. Seseorang
mempunyai kecenderungan untuk mengadakan penilaian tertentu terhadap hukum. Indikator
yang keempat adalah perilaku hukum, yaitu dimana seseorang atau dalam suatu masyarakat
warganya mematuhi peraturan yang berlaku.
Contoh kegiatan dalam mengupayakan kesadarab hukum dalam masyarakat

1. Tindakan

Hal ini menjadi salah satu cara utama dan pertama untuk menanamkan kesadaran hukum
pada masyarakat. Tindakan bisa dalam bentuk hukuman jika melanggar hukum, dan
penghargaan bagi yang menaati hukum.

2. Pendidikan

Segala hal tentang pengetahuan, pemahaman, kesadaran hukum orang lain, dan
menerima hukum, harus disampaikan dengan cara yang tepat. Pendidikan adalah salah
satu cara yang tepat untuk menyampaikannya. Hal ini tentunya bisa dimulai dari lingkaran
keluarga, lalu ke sekolah dan baru kemudian ke masyarakat secara luas.

3. Kampanye

Kampanye juga merupakan salah satu bentuk pengenalan terhadap hukum. Ketika
seseorang mengenal tentang hukum, ganjarannya ketika mereka melanggar dan
penghargaan yang mereka dapatkan ketika mereka mentaati, maka mereka akan bisa
memiliki kesadaran atas hukum itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai