Anda di halaman 1dari 5

Nama : Della Noviana

Nim : 042399529
Tugas 3 filsafat Administrasi.
1. Jelaskan ruang lingkup administrasi, pandangan tentang
administrasi dan
jangkauannya. Kemudian jelaskan pula fenomena
administrasi sebagai ilmu
penge6tahuan social
2. Dalam kehidupan bernegara, anda tentunya sering
melihat dinamika
kekuasaan dalam pemerintahan,Cobalah identifikasi salah
satu pemisahan
kekuasaan menurut Montesqiue dan uraikan.
3. Jelaskan terapan dari ilmu pemerintahan yaitu hubungan
antara yang
memerintah (penguasa) dan yang diperintah (rakyat) serta
berikan contoh
kasusnya!
Jawab :
1). Pada dasarnya, ruang lingkup administrasi meliputi aktivitas tulis
menulis, mengirim, dan juga
menyimpan keterangan. Seperti yang kita ketahui bahwa administrasi
adalah suatu kegiatan
penyusunan dan juga pencatatan data ataupun informasi yang dilakukan
oleh perusahaan.
Aktivitas ini dikerjakan secara lebih sistematis, baik itu untuk pekerjaan
internal ataupun eksternal
sebagai upaya dalam menyediakan dan mempermudah memperoleh
kembali apa yang diperlukan.
Tugas pegawai yang bekerja pada bagian administrasi adalah melayani,
mengarahkan dan mengatur
semua aktivitas organisasi sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan
secara tertib dan efektif.
Kegiatan ini disebut ruang lingkup administrasi dan meliputi:
Kegiatan pengumpulan, di mana karyawan mencari dan mengumpulkan
data, informasi yang detail,
lalu kemudian menyimpannya agar dapat digunakan di lain waktu pada
saat dibutuhkan.
Kegiatan pencatatan, yaitu setelah berhasil mengumpulkan data, karyawan
mencatat,
menyimpannya dengan baik, dan mengirimkannya ke bagian lain untuk
diproses jika diperlukan.
Kegiatan administrasi, yaitu karyawan menganalisis data administrasi yang
ada guna memperoleh
hasil atau kesimpulan dari data tersebut.
Kegiatan penyimpanan, yaitu karyawan melindungi data-data tersebut
dengan cara menyimpannya
pada dokumen atau arsip sehingga suatu saat dapat dengan mudah
ditemukan kembali jika ada yang
membutuhkan.
Pengiriman aktivitas, yaitu karyawan mengirimkan data atau file dari
pemangku kepentingan
internal dalam organisasi atau pemangku kepentingan eksternal di luar
organisasi ke departemen
lainnya.
Tujuan administratif dibedakan menjadi dua tujuan, yaitu tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka
pendek.
Tujuan ruang lingkup administrasi jangka panjang, yaitu tujuan administrasi
yang ideal, biasanya
memiliki kualifikasi yang tidak terbatas untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan ruang lingkup administrasi jangka pendek, yaitu tujuan administratif
yang spesifik, memiliki
ruang lingkup yang kecil dan kualifikasi sasaran yang terbatas, biasanya
dibuat oleh sub-departemen
organisasi untuk melaksanakan perintah administrasi di setiap sub-
departemen organisasi.
2).Sistem Pembagian Kekuasaan Montesquieu
Pemikiran untuk menghindari kekuasaan absolut dalam suatu negara
tersebut kemudian
dikembangkan oleh Montesquieu. Dia berpendapat bahwa untuk
menciptakan tegaknya negara
demokrasi, perlu diadakan pemisahan kekuasaan negara ke dalam tiga
bentuk atau organ.
Berikut sistem pembagian kekuasaan menurut Montesquieu yang dikenal
dengan konsep Trias
Politika:
1. Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan yang bertugas untuk membuat
undang-undang. Di Indonesia,
pemegang kekuasaan legislatif adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
2. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan yang bertugas untuk
melaksanakan undang-undang.
Pemegang kekuasaan ini adalah Presiden, Wakil Presiden, dan
kabinetnya.
3. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan yang bertugas untuk mengadili
apabila terjadi pelanggaran
atas undang-undang. Tugas ini dipegang oleh Mahkamah Agung (MA),
Mahkamah Konstitusi (MK),
dan Komisi Yudisial (KY).
Sementara itu, kekuasaan yudikatif menurut montesquieu harus menjadi
kekuasaan yang berdiri
sendiri dan terpisah dari kekuasaan eksekutif.
Montesquieu merupakan Konsep demokrasi dimana kekuasaan di dalam
negara dibagi menjadi tiga
pilar. Walaupun dibagi menjadi tiga, namun setiap pilar ini memiliki tingkat
yang sejajar serta tugas
yang saling melengkapi satu sama lain guna membangun negara. Berikut
kakak jawab pertanyaan
yang adik ajukan beserta pertanyaan terkait lainnya.
Konsep Pembagian Dan Pemisahan Kekuasaan
Dalam konsep pembagian dan pemisahan kekuasaan ada dua tokoh
penting yang pendapatnya bisa
dijadikan acuan, yaitu John Locke dan Montesquieu. John Locke dalam
buku Two Treatiesof
Government membagi kekuasaan menjadi tiga macam kekuasaan, yaitu
kekuasaan legislatif
(membuat undang-undang), kekuasaan eksekutif (melaksanakan undang-
undang), dan kekuasaan
federatif (melakukan hubungan diplomatik dengan negara lain). Berbeda
dengan pendapat John
Locke, Montesquieu dalam buku L’esprit des Lois pada tahun 1748,
mengemukakan pemisahan
kekuasaan negaradibedakan dalam tiga organ, yaitu lembaga legislatif
(kekuasaan membuat undang-
undang), lembaga eksekutif (kekuasaan melaksanakan undang-undang),
dan lembaga yudikatif
(kekuasaan mengadili pelanggaran undang-undang).
Teori pemisahan kekuasaan menurut Montesquieu disebut Trias Politica.
Berdasarkan pendapat
Montesquieu, IvorJennings, Rektor Cambridge University, dalam bukunya
berjudul The Law and the
Constitution membedakan teori pemisahan kekuasaan dan pembagian
kekuasaan. Menurut Ivor,
pemisahan kekuasaan berarti pembagian kekuasaan dipertahankan
dengan tegas. Artinya, tiap
lembaga negara memiliki tugas dan organ yang berbeda satu dengan
lainnya. Adapun pembagian
kekuasaan berarti ketiga lembaga kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan
yudikatif) dalam
praktik penyelenggaraan negara tidak terdapat pemisahan kekuasaan,
misalnya dalam pembuatan
undang-undang dilakukan oleh legislatif dan eksekutif.
2. Pembagian Kekuasaan Di Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak
menganut sistem pemisahan
kekuasaan, tetapi menganut sistem pembagian kekuasaan. Prof. Ismail
Sunny, Guru besar
Universitas Indonesia, juga mengemukakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik IndonesiaTahun
1945 tidak menganut pemisahan kekuasaan dalam arti materiel (separation
of power), tetapi
pemisahan kekuasaan dalam arti formil (division of power) atau pembagian
kekuasaan. Sistem
pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas tiga lembaga, yaitu
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Ketiga lembaga negara di Indonesia tidak dipisahkan secara mutlak, tetapi
antaralembaga satu dan
lainnya terdapat hubungan kekuasaan dan keterkaitan. Sistemini sangat
dipengaruhi oleh teori Trias
Politica dari Montesquieu, tetapi dalam pelaksanaannya tidak diterapkan
secara murni dan mutlak.
Adanya dinamika dalam kehidupan ketatanegaraan di Indonesia
mengakibatkan sistem pembagian
kekuasaan negara juga mengalami perkembangan. Dalam sistem
pembagian kekuasaan di negara
Republik Indonesia, kekuasaan negara dibagi dalam empat lembaga
negara, yaitu lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, lembaga yudikatif, dan lembaga eksaminatif..
3).ilmu pemerintah merupakan ilmu terapan karena mengutamakan segi
penggunaan dalam
praktek,yaitu dalam hubungan antara yang memerintah ( penguasa )
dengan yang di perintah (
rakyat ).objek formal ilmu pemerintah bersifat khusus dan khas yaitu
hubungan-hubungan
pemerintah dengan sub-subnya ( baik hubungan antara pusat dengan
daerah,hubungan antara
diperintah dengan memerintah,hubungan antar lembaga serta hubungan
antar departement
).termasuk di dalam nya pembahasan output pemerintah seperti
fungsi,aktivitas dan kegiatan gejala
dan perbuatan serta peristiwa pemerintah dari elit pemerintah yang
berkuasa.sehingga,ilmu
pemerintah adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang terdiri
sendiri,namun sangat dekat
hubungan nya dengan administrasi negara,karena memiliki objek material
yang sama yaitu negara
itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai