BAB I
1. Latar Belakang.
Pada dasarnya dalam diri manusia terdapat dua kepentingan, yaitu
kepentingan individu dan kepantingan bersama. Kepentingan individu didasarkan
bahwa manusia sebagai makhluk individu karena pribadi manusia yang ingin
memenuhi kebutuhan pribadi. Kepentingan bersama didasarkan manusia sebagai
makhluk sosial (kelompok) yang ingin memenuhi kebutuhan bersama. Dalam
hidup bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial memerlukan adanya aturan-
aturan/ketentuan-ketentuan yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan
sehari-hari sehingga tidak menimbulkan benturan kepentingan antar sesama
manusia.
Dengan semakin berkembanganya tarap kehidupan manusia maka
kebutuhan manusiapun semakin meningkat oleh karena itu diperlukan adanya
sarana yang dapat mengatur ataupun mengendalikan agar tercipta kesedapan
hidup bersama. Dalam menghadapi kehidupan yang semakin komplek manusia
tidak dapat hidup mandiri, mengasingkan diri dari lingkungan hidupnya, manusia
perlu berkomunikasi, berhubungan dengan pihak lain. Hidup manusia akan saling
tergantung dengan manusia lainya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan
adanya saling ketergantungan tesebut maka diperlukan adanya kerjasama dalam
menghadapi segala persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
bekerja sama, orang perlu memiliki kemampuan untuk bekerja sama dan itu akan
berlangsung terus menerus sepanjang jaman selama masih ada masyarakat.
2.Pengertian
Ilmu administrasi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses dinamika
kerjasama manusia. Kerja sama merupakan gejala yang sifatnya universal dan
sudah ada dan berlangsung sejak jaman primitif sampai jaman modern.
Administrasi dalam arti luas merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih dalam kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Administrasi merupakan sesuatu yang bersipat universal jadi ia ada
dan berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri, hal
itu disebabkan karena administrasi dapat dijumpai pada setiap aspek kehidupan
(ekonomi, sosial, politik dsb). Karena begitu luasnya bidang administrasi sampai-
sampai ‘Robert Prethus’ mengatakan bahwa tidak ada ilmu sosial yang lebih luas
cakupanya dibandingkan dengan ilmu administrasi.
Administrasi merupakan salah satu sarana untuk melayani kebutuhan
manusia. Administrasi yang baik adalah administrasi yang didasarkan asas-asas
yang berlaku secara umum, sehingga dapat diterima semua pihak baik dari dalam
organisasi itusendiri maupun dari luar organisasi tersebut. Dengan administrasi
manusia dapat lebih mudah mencapai tujuan hidupnya yang lebih baik, karena
ilmu administrasi adalah ilmu yang mempelajari proses kegiatan manusia yang
dilakukan secara kerja sama.
Kalau kita amati apa yang kita pakai sekarang atau segala benda yang ada
dirumah kita hampir semuanya hasil dari pembelian, karena kita tidak
membuatnya sendiri. Ini membuktikan bahwa banyak kebutuhan hidup manisia
diperoleh melalui kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan orang lain.dengan kata
lain manusia memerlukan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Sondang P. Siagian administrasi dikatakan sebagai keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
2.Istilah
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
NEGARA
1.Mesirkuno.
Berdasarkan penelitian sejarah bahwa Mesir dikatakan negara yang
paling tua yang memiliki administrasi birokrasi,. Administrasi negara di mesir
diperkirakan telah berlangsung sejak tahun 1300 SM, yang mana masyarakat
mesir telah mengenal adanya system administrasi sekalipu hanya sebagian kecil
yang ditemukan pada dinding mesir diantaranya yaitu seperti apa yang dititahkan
oleh “Ramses III” adalah “Demi Tuhan aku telah buat dekrit besar mengenai
administrasi kuil-mu, dan sebagai pengunci titahnya dikatakan bahwa “ Aku
perlakukan para budak belian sebagai penjaga dari administrasi terusan dan
penjaga dari lading-ladang gandum, demi engkau Tuhan Re”. Seperti apa yang
dikatakan oleh Max Weber bahwa mesir adalah negara yang paling tua yang
memiliki administrasi birokrasi modern, walaupun kala itu berkisar masalah
pengairan dengan pemanfaatan aliran sungai nil, dalam rangka untuk
meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat dibidang pertanian yang bertumpu
pada sistem ekonomi swasembada.
Menurut Michael Rostovtzeff yang selama bertahun-tahun membahas
mesir mengatakan bahwa pada jaman Fir`aun, organisasi dan ekonimi yang tegas
benar-benar khas jika dibandingkan dengan bangsa beradab lainnya, hal ini dapat
dilihat pada dinasti keempat, kesebelas dan kedelapan belas. Yang menegaskan
adanya keorganisasian yang ketat terhadap usaha ekonomi dari seluruh penduduk
untuk menjamin setiap warga masyarakat secara keseluruhan memperoleh
kemungkinan yang amat terbuka guna mengejar tingkat kemakmuran. Disisi lain
Ptolemius menganggap sebagai miliknya sendiri ia menganggap dengan cara
seperti inilah mesir dapat diperintah. Akibatnya sistem kepegawaian dan
administrasi Mesir kuno disempurnakan, disistematiskan serta dikonsentrasikan
ke tangan-tangan penguasa baru dalam membantu birokrasinya. Dari apa yang
berlaku di Mesir kuno telah dirasakan pentingnya seni dalam penyusunan dan
perencanaan program.
2.Cinakuno
3.Yunani kuno
4, Romawi kuno.
5. Abad pertengahan.
Pada abad pertengahan gereja memegang peranan yang cukup besar,
karena gereja-gereja pada waktu itu ikut mewarnai upaya untuk mngembangkan
sistem administrasi. Disamping itu juga masyarakat gerejani dapat memainkan
peranan yang cukup epektif, jika tersusun dalam suatu struktur institusional.
Menurut Calvin , memendang perlunya gereja memiliki kepemimpinan yang kuat
dan berdaya guna. Calvin menyodorkan pemikiran mengenai bangun
administrasi dimana perumusan kebijaksanaan diserahkan kepada pimpinan,
sedang pengesahan atau penolakan dilakukan oleh pemeluknya.
6.Prusia-Austria
7.AmerikaSerikat
Seperti kita ketahui bahwa Amerika Serikat sebelum tahun 1776
merupakan koloni inggris, sehingga kebijaksanaaan yang berlaku sangat
tergantung dari kebijak sanaan dari Inggris, yang justru menyebabkan banyak
13
8.Indonesia
Perkembangan administrasi di Indonesia belum banyak penulis yang
mengemukakannya. Salah satu diantaranya adalah tulisan yang ditulis oleh
Bintoro Tjokroamidjojo dalam bukunya Research di Indonesia 1945-1965,
menggambarkan perkembangan administrasi tersebut. Sebelum tahun 1945 ketika
iondonesia masih dijajah maka disaat itu administrasi negaranya adalah
administrasi dari negara yang menjajahnya. Dimana bangsa Indonesia tidak diberi
kesempatan untuk ikut terlibat dalam praktek administrasi, sehingga tidak ada
pengalaman sama sekali mengenai praktek ilmu administrasi negara. Disamping
itu sifat administrasi negara ketika itu sama dengan sifat ilmu yang mendapat
pengaruh dari daratan Eropa., sehingga konsep kontinentalnya sangat kental yang
memberikan pengaruh yang cukup besar sehingga mengganggap pendidikan
hukum sebagai persiapan utama dan malah satu-satunya syarat untukmembentuk
seseorang administrator, sehingga corak administasi negara saat itu sangat
legalistic dan normative yang pada gilirannya menumbuhkan suatu birokrasi yang
steril.
Baru setelah Indonesia merdeka, sistem administrasi negara ditangan
bangsa sendiri. Kesempatan ini terbuka luas bagi bangsa Indonesia untuk mengisi
melainkan lebih bersifat modern yang banyak dikembangkan di AS, yakni bersifat
praktis dan pragmatis. Yang mana aspek administrasinya tidak lagi terbatas pada
pengetahuan hukum saja, melainkan berwawasan agak luas yang meliputi
berbagai pengaruh dari ilmu sosial maupun non sosial.
CONTOH STUDI KASUS DALAM PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI NEGARA
Studi kasus penerapan dan pengembangan sistem
informasi manajemen (SIM) di Unit Pelayanan Terpadu
Kota Semarang
Dalam menghadapi pelaksanaan otonomi daerah, khususnya pada penyelenggaraan
pelayanan administrasi, maka adanya sistem informasi yang handal menjadi kebutuhan yang
mutlak yang harus segera dipenuhi. Berkaitan dengan pelayanan administrasi, birokrasi
hinggga saat ini sering kali tidak transparan, dan menganggap remeh hal penting, karena
kekuasaan melebihi prosedur dan sistem. Sehingga untuk itu perlu juga dilakukan suatu
penelitian untuk mengetahui secara jelas mengapa kualitas pelayanan administrasi di Unit
Pelayanan Terpadu Kota Semarang masih belum baik. Sebagaimana kita ketahui bahwa
aspek sistem dan teknologi dalam organisasi pada akhir akhir ini, merupakan aspek yang
sangat dominan untuk meningkatkan efektivitas, efisiens i serta kinerja secara keseluruhan
terhadap organisasi. Dengan demikian maka teknologi merupakan prasyarat yang harus
digunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Di samping itu penerapan teknologi dapat
menjadikan proses pekerjaan berjalan secara otomatis, dan mempunyai suatu standar tertentu
baik waktu maupun produknya, sehingga semua pekerjaan dengan mudah dapat diukur dan
dievaluasi hasilnya. Model dan metode yang digunakan dalam penelitian ini cenderung
bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mengha silkan data deskritif berupa kata-kata dengan
analisis data secara induktif dengan batasan penelitian berdasarkan fokus yang timbul sebagai
masalah dalam penelitian. Sedangkan lokasi penelitian di Unit Pelayanan Terpadu Kota
Semarang, dengan sumber data atau responden terdiri dari aparat pelaksana dan pengguna
jasa. Kemudian teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi,
serta teknik analisis data secara diskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan keadaan obyek
penelitian dan hanya melakukan interprestasi terhadap data data tersebut. Sedangkan
kesimpulan dari penelitian ini, kualitas pelayanan administrasi di Unit Pelayanan Terpadu
Kota Semarang masih belum baik disebabkan pada penerapan SIM, perancangan sistem
belum sepenuhnya melibatkan pengguna dan belum mencakup semua kebutuhan pengguna
serta kurang adanya kerjasama antara pembuat sistem dengan pengguna sistem. Kemudian
pada pengembangan SIM, uji coba dan evaluasi terhadap kinerja sistem belum dilakukan
secara sistimatis Untuk itu pada penerapan SIM perlu dirancang suatu SIM yang betulbetul
dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan selalu melibatkan para pengguna dalam
perancangan sistem, agar terbentuk suatu SIM yang dapat mencakup semau bidang tugas Di
samping itu proses otomatisasi pekerjaan pada pelayanan administrasi dengan menggunakan
sarana komputer yang bersifat integratif (online) harus dikembangkan agar proses pelayanan
lebih mudah, cepat, efektif dan efisien, dengan hasil yang optimal. Dan untuk mendukung
pemberian layanan administrasi yang berkualitas, maka organisasi kerja untuk kegiatan
pelayanan diupayakan dengan struktur yang bersifat horisontal (flat), dimana pelaksanaan
pekerjaan ditentukan oleh fungsi dan proses kegiatan, terbuka terhadap gagasan, dan
terciptanya partisipasi dari semua pihak.
KESIMPULAN
alam beberapa hal dapat kiranya dikatakan bahwa administrasi negara
berkaitan dengan pelaksanaan hukum dan pemberian pelayanan kepada umum,
yang sedapat mungkin kedua fungsi tersebut berlaku secara efektif dan efisien,
selaras dengan cita rasa rakyat dan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
rakyat. Dalam hal ini Administrasi negara merupakan titik temu antara kainginan
dan harapan rakyat dengan pemerintah. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
Administrasi negara merupakan ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki
rakyat melalui pemerintah serta bagaimana cara memperolehnya.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang yang sedang giat-giatnya
melaksanakan pembagunan, sering kita mendengar berita-berita melalui media
yang ada bahwasanya kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pelaksanan
pembangunan dilimpahkan kepada ketidak mampuan administrasi negara.
Walaupun hal tersebut tidak semuanya benar, namun cukup impormatif untuk
menilai betapa besarnya peranan administrasi negara dalam pembangunan bangsa
dan negara.