Anda di halaman 1dari 94

ADMINISTRASI

NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM
PEMERINTAHAN
NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

PENYUSUN :
SINDY LESTARI
1
(11970523557)
4B ADMINISTRASI NEGARA
KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan syukur semata-mata hanyalah


milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur,
kami meminta ampunan dan saya meminta
pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita


panjatkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji


syukur, pada akhirnya saya dapat menyelesaikan buku
ini dengan judul “ADMINISTRASI NEGARA
DALAM KERANGKA SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK

2
INDONESIA” dengan lancar. Saya pun menyadari
dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
pada makalah kami ini.

Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik


dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk
materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah
berikutnya. Saya juga berharap hal tersebut mampu
dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah di masa yang
selanjutnya.

Pekanbaru, 03 Juli 2021

PENULIS

3
ABSTRAK

Sistem pemerintahan Negara Indonesia sebagaimana


dirumuskan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
tahun 1945) merupakan pedoman dasar dan kerangka
mekanisme bagi penyelenggaraan sistem Administrasi
Negara. Dalam sistem pemerintahan negara itu antara
lain telah ditetapkan berbagai perangkat pemerintahan
negara yang berupa lembaga – lembaga negara
dengan tugas, wewenang dan kewajiban masing-
masing serta mekanisme hubungan kerja antara
lembaga negara tersebut dalam menjalankan tugas
negara untuk mencapai tujuan nasional.Dalam kaitan
inilah maka sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia yang diselenggarakan dan dikembangkan
dalam mengemban tugas negara demi tercapainya
tujuan nasional menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Sistem Pemerintahan Negara.Asas
Persatuan dan Kesatuan menjadi asas pembinaan dan
pengembangan kelembagaan atau bidang
4
perlengkapan negara ditingkat nasional itu harus
disusun sedemikian rupa sehingga mencerminkan
aspirasi dari seluruh rakyat indonesia. Dalam
menjalankan pemerintahan tersebut, pemerintah
mengambil bermacam-macam kepeutusan yang
bersifat politik (mengandalkan kekuasaan negara)
dalam berbagai bentuk satu sama lain bergantung
pada materi dan tujuannya : peraturan, strategi,
policy, rencan budget, instruksi, perintah, dan
sebagainya. Keputusan-keputusan pemerintah tersebut
bersifat dan berlaku secara umum, artinya tidak
ditujukan kepada atau seseorang atau badan atau
kasus yang tertentu, tetapi bersifat aturan (rule) atau
prinsip umum atau kepentingan umum,oleh karena
bertujuan memecahkan masalah atau menangani
urusan kepentingan umum, baik kepentingan negara
maupun kepentingan masyarakat. metodologi
penelitian penelitian ini menggunakan sumber data
sekunder atau merupakanpenelitian kepustakaan yaitu
penelitian terhadap data sekunder pada penelitian ini
yang berkaitan dengan pendekatan Sistem administrasi

5
Negara Repepublik Indonesia.pada penelitian
inidikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam buku
(in books). artikel ini membahas tentang administrasi
negara dalam sistem pemerintahan negara Republik
Indonesia.

6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............
ABSTRAK................................
DAFTAR ISI.............................
BAB I PENGERTIAN DASAR ILMU ADMINISTRASI
NEGARA..................................
1. Latar belakang..............
2. Pengertian.....................
3. Istilah............................
4. Hakikat Administrasi Negara .........................................
BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
NEGARA..................................
BAB III KARAKTERISTIK ADMINISTRASI NEGARA.........
1. Identifikasi Administrasi negara......................................
2. Kekhususan Administrasi Negara....................................
3. Ciri-Ciri Administrasi Negara .........................................
BAB IV TUJUAN NEGARA DAN TUJUAN NASIONAL.......
BAB V ADMINISTRAS NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN........................
KESIMPULAN.....................

7
BAB I

PENGERTIAN DASAR ILMU


ADMINISTRASI NEGARA

1. Latar Belakang.
Pada dasarnya dalam diri manusia
terdapat dua kepentingan, yaitu kepentingan
individu dan kepantingan bersama.
Kepentingan individu didasarkan bahwa
manusia sebagai makhluk individu karena
pribadi manusia yang ingin memenuhi
kebutuhan pribadi. Kepentingan bersama
didasarkan manusia sebagai makhluk sosial
(kelompok) yang ingin memenuhi kebutuhan
bersama. Dalam hidup bermasyarakat
manusia sebagai makhluk sosial memerlukan
adanya aturan- aturan/ketentuan-ketentuan
yang dapat dijadikan pedoman dalam
kehidupan sehari-hari sehingga tidak
menimbulkan benturan kepentingan antar
8
sesama manusia.
Dengan semakin berkembanganya
tarap kehidupan manusia maka kebutuhan
manusiapun semakin meningkat oleh
karena itu diperlukan adanya sarana yang
dapat mengatur ataupun mengendalikan agar
tercipta kesedapan hidup bersama. Dalam
menghadapi kehidupan yang semakin
komplek manusia tidak dapat hidup mandiri,
mengasingkan diri dari lingkungan hidupnya,
manusia perlu berkomunikasi, berhubungan
dengan pihak lain. Hidup manusia akan
saling tergantung dengan manusia lainya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan adanya saling ketergantungan
tesebut maka diperlukan adanya kerjasama
dalam menghadapi segala persoalan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
bekerja sama, orang perlu memiliki
kemampuan untuk bekerja sama dan itu akan
berlangsung terus menerus sepanjang jaman

9
selama masih ada masyarakat.
2. Pengertian
Ilmu administrasi adalah ilmu yang
mempelajari tentang proses dinamika
kerjasama manusia. Kerja sama merupakan
gejala yang sifatnya universal dan sudah ada
dan berlangsung sejak jaman primitif sampai
jaman modern. Administrasi dalam arti luas
merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam
kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Administrasi
merupakan sesuatu yang bersipat universal
jadi ia ada dan berkembang seiring dengan
perkembangan peradaban manusia itu
sendiri, hal itu disebabkan karena
administrasi dapat dijumpai pada setiap
aspek kehidupan (ekonomi, sosial, politik
dsb). Karena begitu luasnya bidang
administrasi sampai- sampai ‘Robert
Prethus’ mengatakan bahwa tidak ada ilmu

10
sosial yang lebih luas cakupanya
dibandingkan dengan ilmu administrasi.
Administrasi merupakan salah satu
sarana untuk melayani kebutuhan manusia.
Administrasi yang baik adalah administrasi
yang didasarkan asas-asas yang berlaku
secara umum, sehingga dapat diterima semua
pihak baik dari dalam organisasi itusendiri
maupun dari luar organisasi tersebut. Dengan
administrasi manusia dapat lebih mudah
mencapai tujuan hidupnya yang lebih baik,
karena ilmu administrasi adalah ilmu yang
mempelajari proses kegiatan manusia yang
dilakukan secara kerja sama.
Kalau kita amati apa yang kita pakai
sekarang atau segala benda yang ada
dirumah kita hampir semuanya hasil dari
pembelian, karena kita tidak membuatnya
sendiri. Ini membuktikan bahwa banyak
kebutuhan hidup manisia diperoleh melalui
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan

11
orang lain.dengan kata lain manusia
memerlukan kerja sama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Menurut Sondang P. Siagian
administrasi dikatakan sebagai keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Luther Gulick, dalam
bukunya “Peper on the science of
administration” mengemukakan bahwa
administrasi bertalian degan pelaksanaan
kerja, dengan pencapaian tujuan-ujuan yang
telah ditentukan.

William H. Newman dalam bukunya


“Administrative Action The techniques of
Organization and management”
menyebutkan bahwa administrasi adalah
pembimbingan, kepemimpinan dan
pengawasan usaha-usaha suatu kelompok
12
orang-orang kearah pencapaian tujuan
bersama. Menurut Waldo, administrasi
adalah kegiatan kerja sama secara rasional,
yakni rasionalitas susunan dan proses
organisasi dalam hubungan kewenangan
yang tersusun secara hirarkis.

Leonard D White dalam bukunya


“Introduction to the Study of Publik
Administration” menyatakan bahwa
Administrasi adalah suatu proses yang umum
dalam semua usaha-usaha kelompok baik
dalam usaha umum atau pribadi, maupun
sipil atau militer dengan secara besar-
besaran ataupun kecil-kecilan.
. Sedangkan menurut The Liang Gie
Administrasi adalah segenap rangkaian
perbuatan penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian
tersebut diatas dapat diperoleh tiga hal
penting yaitu :
13
Pertama: bahwa kegiatan itu
melibatkan dua orang atau lebih. Kedua:
adalah kegiatan yang dilakukan bersama-
sama. Ketiga:ada tujuan tertentu yang
hendak dicapai. Dari ketiga ciri tersebut
merupakan rangkaian yang salingberkaitan
satu dengan yang lain. Ditengah masyarakat
kegiatan tersebut merupakan satu rangkaian
kegiatan yang terus menerus dan teratur
yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang
dalam kerangka kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan, oleh The Liang
Gie dirangkum dalam satu istilah yaitu
“administrasi”.
Dalam arti yang sempit administrasi
diidentikan dengan istilah Tata Usaha, yaitu
suatu pekerjaan yang sifatnya mengatur
segala sesuatu pekerjaan yang berhubungan
dengan tulis-menulis, catat-mencatat, surat-

14
menyurat terhadap setiap perubahan ataupun
kejadian yang terjadi dalam suatu unit
organisasi. Namun dalam arti tata usaha itu
hanya merupakan sebagian kecil saja dari
administrasi yang sangat luas tersebut.
Begitu luasnya cakupan administrasi , maka
oleh masing-masing orang atau ahli
memberikan pandangan/batasan yang
berbeda-beda mengenai administrasi, jadi
sangat tergantung dari konteks mana beliau
memandang. Hal ini justru mengaburkan
pengertian administrasi itu sendiri. Untuk
memberikan suatu definisi mengenai
administrasi sangatlah tidak mudah. Menurut
The Liang Gie, salah seorang pakar
administrasi publik yang

pertama di Indonesia pada tahun 1970-an


berhasil menginventarisir 45 definisi
administrasi.
Dari kesemua definisi tersebut dikelompokan
menjadi tiga yakni:

15
1. Administrasi dalam arti proses.
2. Administrasi dalam arti tata usaha.
3. Administrasi dalam arti pemerintah atau
administrasi Negara.

1. Menurut Sondang P. Siagian,


administrasi adalah ‘Keseluruhan
proses kerja sama antara dua orang
atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya’. Menurut Suwarno
administrasi adalah suatu proses
penyelenggaraan dan pengurusan
segenap tindakan/kegiatan dalam
setiap usaha kerja sama sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan.
2. Menurut munawardi
Reksohadiprawiro, administrasi
adalah ‘Setiap pengaturan yang rapi
dan sistematis serta penentuan fakta-
fakta secara tertulis, dengan tujuan

16
memperoleh pandangan yang
menyeluruh serta hubungan timbal
balik antara satu fakta dengan fakta
yang lain'. Menurut G.
Kartasapoetra, administrasi adalah
‘suatu alat yang dapat dipakai
menjamin kelancaran dan keberesan
bagi setiap manusia untuk
melakukan perhubungan,
persetujuan dan perjanjian atau lain
sebagainya ntara sesame
manusiadan/atau badan hukum yang
dilakukan secara tertulis’.
3. Menurut Wijana administrasi negara
adalah ’Rangkaian semua organ
Negara dari yang rendah sampai
yang tinggi, yang bertugas
menjalankan pemerintahan,
pelaksanaan dan kepolisian.
4. Menurut Y. Wayong administrasi
negara juga merupakan kegiatan

17
yang dilakukan untuk
mengendalikan usaha-usaha instansi
pemerintah agar tujuanya tercapai.

Sekalipun dengan susunan kata-kata yang


berlainan namun definisi tersebut diatas
tetap mempunyai inti yang sama yakni
memandang administrasi sebagai suatu jenis
kegiatan atau aktivitas pekerjaan atau
perbuatan, namun kegiatan tersebut tidak
hanya terdiri dari satu macam melainkan
merupakan suatu rangkaian
kegiatan.Kegiatan tersebut dilaksanakan
dalam kerangka kerja sama yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Seperti halnya administrasi,
administrasi negarapun mempunyai
bermacam-macam definisi. Tetapi apabila
kita telaah lebih mendalam definisi mengenai
administrasi negara diangkat dari dua pola
pemikiran yang berbeda yakni pola pertama
18
mamandang administrasi negara sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
eksekutif/pemerintah. Disini administrasi
negara hanya sebagai pelaksana hukum yang
ditetapkan oleh badan perwakilan rakyat.
Sedangkan pola kedua memandang bahwa
administrasi negara lebih luas dari sekedar
pembahasan mengenai aktivitas-aktivitas
lembaga eksekutif saja tetapi sebaliknya
administrasi negara meliputi seluruh aktivitas
dari ketiga cabang pemerintahan, yakni
legislatif, eksekutif dan yudikatif, yang
kesemuanya itu bermuara pada fungsi untuk
memberikan pelayanan publik. Dengan pola
pikir demikian J.M. Pfiffner , berpendapat
bahwa administrasi negara adalah koordinasi
dari usaha-usaha kolektif yang dimaksudkan
untuk melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah. Sedangkan menurut Caiden,
administrasi negara adalah fungsi dari
pembuatan keputusan, perencanaan,

19
perumusan tujuan dan sasaran.
Berangkat dari pola pemikiran yang
kedua, Felix A. Nigro menyimpulkan bahwa
administrasi Negara adalah:
1. Usaha kelompok yang bersifat kooperatif
yang diselenggarakan dalam satu
lingkungan publik.
2. Meliputi seluruh cabang pemerintahan.
3. Mempunyai peranan penting dalam
pormulasi kebijaksanaan.
4. Amat berbeda dengan administrasi
swasta / privat.
5. Berhubungan erat dengaan kelompok-
kelompok privat dan individu dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

Menurut Pajudi Atmosudirdjo, Administrasi


publik adalah administrasi daripada negara
sebagai organisasi dan administrasi yang
mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang
bersifat kenegaraan. Arifin Abdulrachman,
20
menyatakan bahwa administrasi publik
adalah ilmu yang mempelajari pelaksanaan
politik negara. Sedangkan menurut Waldo,
administrasi negara dikatakan sebagai
manajemen dan organisasi daripada manusia-
manusia peralatannya guna mencapai tujuan
pemerintah.
3. Istilah
Administrasi dalam bahasa Inggris
adalah: ”administration” yang terdiri dari
dua suku kata yakni “administ” dan “ration”
yang artinya mengurus (dalam arti sempit)
namun tidak jelas maknanya apakah
mengurus orang atau benda. Selain dalam
bahasa inggris ada juga dalam bahasa
Belanda yaitu “Administratie” yang artinya
catat-mencatat, inipun masih sangat
sederhana karena berkaitan dengan masalah
surat-menyurat saja. Sedangkan di Indonesia
sering diistilahkan dengan Tata Usaha yaitu
pekerjaan yang berkaitan dengan tulis-

21
menulis, surat menyurat ataupun pekerjaan
yang bersifat “ clerical work”, hal ini tidak
terlepas dari peranan pemerintah kolonial
yang tidak memberikan jabatan pada orang
pribumi untuk menduduki jabatan
administratif.
Dalam bahasa latin administrasi
terdiri dari dua suku kata yaitu “ad” yang
artinya intensif dan “ministrare” yang
artinya to serve (melayani) yang secara
etimologi berarti melayani secara intensif
yang kalau di Indonesia dikenal dengan
istilah tata usaha yaitu pekerjaan yang
bertalian dengan tulis-menulis (adminstasi
dalam arti sempit). Dalam makna
administrasi berdasarkan kamus besar
Bahasa Indonesia dan kamus Inggris
Indonesia dari John Echols dan Hassan
Shadily, sebagai “tata Usaha”, karena yang
dituntut adalah bagaimana organisasi
pemerintahan hadir tidak sekedar untuk

22
mengikuti tugas-tugas rutin, namun
bagaimana ia mengkreasikan nilai bagi
masyarakat atau bangsa (sebenarnya terdapat
perbedaan antara “masyarakat” dan “bangsa”
di mana masyarakat adalah kumpulan
manusia yang lebih bermakna “sosial”
sementara bangsa lebih bermakna “politik”
dan “cultural”. Namun untuk mempermudah,
keduanya dipergunakan bersama dan
dipertukarkan satu sama lain dengan alasan
negara melayani baik kumpulan manusia
dalam konteks sosial, politik, maupun
cultural).

Administrasi dalam arti tata usaha


sangat populer di Indonesia, yang oleh
pemerintah Hindia Belanda pada masa
penjajahannya. Hal ini dikarenakan orang-
orang pribumi (inlander) hanya bekerja atau
diberi pekerjaan dalam bidang tata usaha.
Akan tetapi pengertian yang
sebenarnya tidaklah demikian karena
23
pengertian yang terkandung dalam kata
administrasi jauh lebih luas daripada kata
tata usaha . Administrasi disini dikatakan
sebagai segala kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

4. Hakikat Administrasi Negara


Perbincangan kita mengenai definisi
administrasi Negara membawa kita pada dua
hal yang mendasar yaitu :
1. Administrasi negara tidak hanya
berkaitan dengan aktivitas lembaga
eksekutif saja.
2. Bahwa administrasi Negara meliputi
semua aktivitas manusia yang
berkaitan dengan pengaturan sumber
daya manusia dan alam yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
masyarakat.
Persoalan yang sering muncul disini
apakan administrasi Negara itu merupakan
seni atau ilmu ataukah merupakan seni dan
24
ilmu. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya administrasi adalah bersifat
universal, ia ada bersama- sama dengan
lahirnya peradaban manusia dan ia berada
ditengah-tengah kita, itulah seni. Secara
Historis, perkembangan administrasi dan
manajemen sebagai “seni” didasarkan pada
pengetahuan manusia modern sekarang
tentang kejadian- kejadian di masa lalu pada
kebudayaan tertentu.
Seni dalam bahasa latin adalah
“artes”, art (Inggris) yang artinya
kemampuan/daya cipta yang muncul dari
dalam untuk mewujudkan sesuatu atau
kemahiran/keterampilan karena pengalaman.
Sedangkan sebagai ilmu apabila
administrasinegara kita cerna sebagai suatu
bidang studi dalam lapangan ilmiah.
Disamping itu administrasi Negara
memenuhi syarat-syarat untuk dapat
dikatakan sebagai ilmu. Adapun syarat

25
tersebut adalah:
a. Tersusun secara sistematis
b. Obyektif rasional
c. Menggunakan metode ilmiah.
d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu.
e. Dapat dijadikan teori.
Melihat hal tersebut diatas administrasi dengan
sendirinya masuk kategori ilmu sosial terapan
(applied social science). Menurut Robert
Presthus, administrasi Negara dikatakan sebagai
ilmu dan seni tatkala ia merancang dan
melaksanakan kebijaksaaan publik. Pendapat
beliau didukung oleh Dimock, yang mengatakan
bahwa sebagai studi administrasi Negara
membahas setiap aspek kegiatan pemerintah
yang dimaksudkan untuk melaksanakan hukum
dan memberikan pengaruh pada kebijaksanaan
publik. Sedangkan menurut Waldo, Administrasi
Negara dikatakan sebagai organisasi dan
manajemen dari manusia dan benda guna
mencapai tujuan pemerintah. Administrasi
Negara juga dikatakan sebagai seni dan ilmu
26
tentang manajemen yang digunakan untuk
mengatur urusan-urusan Negara.

27
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI NEGARA

Bahwa perkembangan administrasi


negara dalam kehidupan masyarakat dewasa
ini tidak terlepas dari factor kesejarahan.
Sebab apa yang dicapai admininstrasi negara
sekarang ini merupakan hasil dari rangkaian
perjalanan sejarah yang panjang dari
administrasi negara sebagai gejala sosial.
Sebagai suatu fenomena sosial yang bersifat
universal, administrasi negara hadir
ditengah- tengah masyarakat seiring dengan
perkembangan peradaban manusia itu
sendiri. Seperti kita ketahui bahwa sejarah
tidak mungkin akan terulang kembali, namun
dengan mempelajari sejarah kita akan dapat
melacak segala kejadian atau peristiwa yang
parnah terjadi dimasa silam. Dengan bukti-

28
bukti yang ditemukan akan diketahui apa dan
bagaimana sesuatu itu pernah terjadi ataupun
berlangsung ditengah-tengah kehidupan
masyarakat, dalam hal ini terutama yang
berkaitan dengan administrasi negara.
Berdasarkan perjalanan sejarah,
perkembangan administrasi negara dapat
dipelajari dari model administrasi negara
sebagai berikut:

1. Mesir kuno.
Berdasarkan penelitian sejarah bahwa Mesir
dikatakan negara yang paling tua yang
memiliki administrasi birokrasi,.
Administrasi negara di mesir diperkirakan
telah berlangsung sejak tahun 1300 SM,
yang mana masyarakat mesir telah mengenal
adanya system administrasi sekalipu hanya
sebagian kecil yang ditemukan pada dinding
mesir diantaranya yaitu seperti apa yang
dititahkan oleh “Ramses III” adalah “Demi
Tuhan aku telah buat dekrit besar mengenai
29
administrasi kuil-mu, dan sebagai pengunci
titahnya dikatakan bahwa “ Aku perlakukan
para budak belian sebagai penjaga dari
administrasi terusan dan penjaga dari lading-
ladang gandum, demi engkau Tuhan Re”.
Seperti apa yang dikatakan oleh Max Weber
bahwa mesir adalah negara yang paling tua
yang memiliki administrasi birokrasi
modern, walaupun kala itu berkisar masalah
pengairan dengan pemanfaatan aliran
sungai nil, dalam rangka untuk
meningkatkan kesejahteraan warga
masyarakat dibidang pertanian yang
bertumpu pada sistem ekonomi
swasembada.
Menurut Michael Rostovtzeff yang
selama bertahun-tahun membahas mesir
mengatakan bahwa pada jaman Fir`aun,
organisasi dan ekonimi yang tegas benar-
benar khas jika dibandingkan dengan bangsa
beradab lainnya, hal ini dapat dilihat pada

30
dinasti keempat, kesebelas dan kedelapan
belas. Yang menegaskan adanya
keorganisasian yang ketat terhadap usaha
ekonomi dari seluruh penduduk untuk
menjamin setiap warga masyarakat secara
keseluruhan memperoleh kemungkinan yang
amat terbuka guna mengejar tingkat
kemakmuran. Disisi lain Ptolemius
menganggap sebagai miliknya sendiri ia
menganggap dengan cara seperti inilah mesir
dapat diperintah. Akibatnya sistem
kepegawaian dan administrasi Mesir kuno
disempurnakan, disistematiskan serta
dikonsentrasikan ke tangan-tangan penguasa
baru dalam membantu birokrasinya. Dari apa
yang berlaku di Mesir kuno telah dirasakan
pentingnya seni dalam penyusunan dan
perencanaan program.
2. Cina kuno
Dalam prakteknya administrasi negara di
Cina sangat dipengaruhi dan diberi

31
sembangat oleh doktrin “Confusius” yang
salah satu diantaranya menyatakan bahwa
perlunya penyelenggara rumah tangga
pemerintahan yang baik serta perlunya
melakukan seleksi pegawai pemerintahan
yang cakap dan jujur. Apabila kita
membahas mengenai ajaran dari confisius,
kebanyakan yang ditampilkan adalah ajaran-
ajaran yang berkaitan dengan masalah kode
etik, yang mana masalah pemerintahan
sebenarnya merupakan pusat dari filosofis
confusius dan merupakan titik sentral dari
budaya cina kuno. Dari beberapa karya dari
confusius yang paling berharga adalah
minatnya metode-metode yang jaman
sekarang dikenal dengan istilah administrasi
dan manejemen. Misalnya” Micius” atau “
Mo-ti”, yang ditulis pada tahun 500 SM
dianggap sebagai pedoman bagi
pemerintahan dan administrasi di Cina yang
tetap dipatuhi selama kurang lebih enam

32
ratus tahun. Pedoman ini terkenal dengan
nama “konstitusi Chow”. yang mengandung
aturan bagi perdana Mentri dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Adapun
yang paling menonjol pada masa Cina kuno
adalah keberhasilannya menciptakan sistem
administrasi kepegawaian yang baik
sehingga banyak prinsif administrasi
kepegawaian modern yang meminjam dari
prinsip-prinsip administrasi kepegawaian
Cina kuno, seperti istilah “merit system”.
3. Yunani kuno
Di Yunanai administrasi negara
mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti histories
yang menunjukan bahwa banyak sarjana-
sarjana maupun pemimpin yunani seperti
Aristoteles yang sangat antusias
menerangkan serta mempergunakan bentuk
pemerintahan yang didukung oleh rakyat
serta konsepsi negara demokrasi. Disamping

33
itu banyak ahli pikir yang ada pada waktu itu
yang banyak membahas masalah
ketatanegaraan seperti misalnya Socrates,
Plato, Aristoteles, Nichomacides dll.

4. Romawi kuno.
Berbeda dengan di yunani di romawi
administrasi negara dipandang lebih realistis
serta lebih mempunyai warna metodologis.
Walaupun demikian antara administrasi negara
di roma dengan di yunani banyak memiliki
kesamaan, walaupun bangsa romawi tidak begitu
merinci mengenai administrasi nrgaranya, namun
hal tersebut tidak mengecilkan kenyataan bahwa
administrasi negara juga berkembang di romawi.
Salah seorang tokoh yang terkenal yaitu Marcus
Tullius Cicero seorang ahli hukum dan
negarawan pada masa pemerintahan kaisar Julius
Caesar dan Aurelius Casiodorus seorang senator
dan penasehat raja. Hal yang menarik dari Cicero
adalah seperti apa yang dituangkan dalam De
Officiis, yakni “ Mereka yang telah dianugrahi
34
kemampuan untuk mengadministrasikan urusan-
urusan publik seharusnya menepikan rasa
kebencian, dan sebagai gantinya senantiasa
memberikan arahan dalam kegiatan
pemerintahan. Bagi mereka yang berminat untuk
melibatkan diri dengan urusan-urusan publik
senantiasa memperhatikan petunjuk Plato yakni :
pertama yaitu mengembangkan orientasi apa
yang terbaik bagi rakyat dengan cara
mengendapkan kepentingan pribadi. Kedua,
senantiasa menjamin kemakmuran keseluruhan
lembaga politik dan tidak hanya melayani
kepentingan satu partai dengan merugikan pihak
lain.

5. Abad pertengahan.
Pada abad pertengahan gereja
memegang peranan yang cukup besar, karena
gereja-gereja pada waktu itu ikut mewarnai
upaya untuk mngembangkan sistem
administrasi. Disamping itu juga masyarakat
gerejani dapat memainkan peranan yang
35
cukup epektif, jika tersusun dalam suatu
struktur institusional. Menurut Calvin ,
memendang perlunya gereja memiliki
kepemimpinan yang kuat dan berdaya guna.
Calvin menyodorkan pemikiran mengenai
bangun administrasi dimana perumusan
kebijaksanaan diserahkan kepada pimpinan,
sedang pengesahan atau penolakan dilakukan
oleh pemeluknya.

6. Prusia-Austria
Pada jaman dikenal dengan periode
kameralis yakni sekelompok profesor dan
ahli administrasi negara jerman dan Austria
yang berjaya pada kurun waktu 1550 – 1700-
an. Periode kameralis terjadi pada masa
pemerintahan William I dari Prusia (1713 –
1740) dan maria Theresia dari Austria (1740
– 1780). Pada umumnya kaum kameralis
diidentikan dengan kaum markantelis di
Inggris dan kaum fisiokrat di Perancis.
Dimana pada masa itu lebih memusatkan
36
perhatiannya pada kekuatan pisik negara,
disamping itu juga memberikan perhatian
yang cukup besar dibidang ekonomi serta
mengadakan pembaharuan mengenai
masalah perpajakan. Adapun tokoh yang
terkenal yaitu Melchoir Von Osse dan Georg
Zincke, yang mana mereka banyak
melaksanakan program latihan bagi para
administrator. Yang mana semua itu tiada
lain ditujukan dalam rangka memberikan
pelayanan publik.

7. Amerika Serikat
Seperti kita ketahui bahwa Amerika Serikat
sebelum tahun 1776 merupakan koloni
inggris, sehingga kebijaksanaaan yang
berlaku sangat tergantung dari kebijak
sanaan dari Inggris, yang justru
menyebabkan banyak ketimpangan yang
terjadi karena perbedaan pandangan,
sehingga menyebabkan berbagai problema,
karena kebijaksanaan yang dianggap baik
37
yang diterapkan oleh negara induknya belum
tentu cocok untuk diterapkan di daerah
koloni yang pada akhirnya akan
mempengaruhi terjadinya pemisahan negara
tersebut dari induknya Setelah mencapai
kemerdekaannya Amerika Serikat
dihadapkan pada tugas untuk menentukan
dan menyusun sistem administrasi dan
pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka sendiri Namun sayangnya Undang-
Undang konfederasinya secara fungsional
hanya mempunyai dampak kecil dalam
memperbaiki sistem administrasi Amerika
Serikat.
Pada tahun 1813 Alexis de
Tocqueville, seorang pengamat politik
menerangkan bagaimana administrasi
diselenggarakan di Amerika, yang mana
beliau telah mempelajari sistem administrasi
dalam konteks demokrasi. Dan sabagai hasil
dari pengamatannya mengungkapkan bahwa

38
para administrator disana belum mempunyai
pengetahuan yang cukup dibidang
administrasi. Oleh karena itu pada awal
berdirinya negara Amrika tampak adanya
keprihatinan yang umum berkaitan dengan
aspek administrasi negara.
Karena jumlah penduduk semakin
lama semakin bertambah seiring dengan
penambahan unit-unit pemerintahan yang
baru, sehingga masalah penyelenggaraan
negara semakin komplek. Adalah Thomas
Jefferson, dengan gagasan-gagasan
agrarisnya dan falsafahnya tentang
pemerintahan dan sentralisai administrasi
serta pandanganya mengenai hubungan
negara bagian dengan pemerintahan nasional
yang mempelopori pendekatan Amerika
terhadap administrasi negara. Disamping itu
juga paham dari Jackson pada tahun 1800-an
juga besar pengaruhnya terhadap sikap
administrasi pemerintahan, terutama

39
mengenai masalah penempatan orang dalam
jabatan-jabatan publik, yang terkenal dengan
patronage system , yaitu suatu sistem yang
meletakkan orang-orang dari pertain politik
dalam jabatan-jabatan administrasi
pemerintahan. Sistem ini sangat mewarnai
administrasi AS pada waktu itu.

Menurut waldo, menyatakan bahwa filsafat


demokrasi dari Jefferson – Jackson cendrung
mendorong untuk mencurigai peranan
pemerintah. Konsekuensi dari pandangan ini
adalah bahwasanya pemerintah tidak boleh
terlalu banyak mencampuri urusan
perseorangan, tetapi sebaliknya pemerintah
harus memberikan peranan yang besar pada
perorangan dalam menentukan kegiatan
kolektipnya.
Sejak revolusi Amerika ada tiga
perubahan pokok yang mempengaruhi
administrasi negaranya, yaitu
1. Terdapatnya dua sistem kepartaian
40
2. invasi yang luas yang oleh partai-partai
politik terhadap urusan-urusan
administrasi pemerintahan
3. Terdapatnya usaha untuk
menggalakkan spesialisasi,
diversifikasi dan profesionalisasi di
semua jabatan.
Tiga perubahan tersebut dapat dikatakan
sebagai karakteristik yang mewarnai
administrasi negara AS sampai sekarang.

8. Indonesia
Perkembangan administrasi di
Indonesia belum banyak penulis yang
mengemukakannya. Salah satu diantaranya
adalah tulisan yang ditulis oleh Bintoro
Tjokroamidjojo dalam bukunya Research di
Indonesia 1945-1965, menggambarkan
perkembangan administrasi tersebut.
Sebelum tahun 1945 ketika iondonesia masih
dijajah maka disaat itu administrasi
negaranya adalah administrasi dari negara
41
yang menjajahnya. Dimana bangsa Indonesia
tidak diberi kesempatan untuk ikut terlibat
dalam praktek administrasi, sehingga tidak
ada pengalaman sama sekali mengenai
praktek ilmu administrasi negara. Disamping
itu sifat administrasi negara ketika itu sama
dengan sifat ilmu yang mendapat pengaruh
dari daratan Eropa., sehingga konsep
kontinentalnya sangat kental yang
memberikan pengaruh yang cukup besar
sehingga mengganggap pendidikan hukum
sebagai persiapan utama dan malah satu-
satunya syarat untukmembentuk seseorang
administrator, sehingga corak administasi
negara saat itu sangat legalistic dan
normative yang pada gilirannya
menumbuhkan suatu birokrasi yang steril.

Baru setelah Indonesia merdeka, sistem


administrasi negara ditangan bangsa sendiri.
Kesempatan ini terbuka luas bagi bangsa
Indonesia untuk mengisi kekosongan
42
jabatan-jabatan negara. Namun karena
bangsa Indonesia tidak mempunyai
pengalaman tentang administrasi negara
ditambah dengan situasi perang karena
Belanda ingin kembali ke Indonesia,
sehingga penyelenggaraan administrasi
negara masih kurang efisien, karena paa
administrator yang menempati posisi-posisi
administrasi tanpa dibekali pengetahuan
yang cukup mengenai administrasi negara.
Pada waktu itu dirasakan perlunya
memperkenalkan pendidikan administrasi
negara kepada para administrator yang
sangan kurang akan pengalaman tersebut.
Lembaga pendidikan yang pertama
mengembangkan ilmu pemerintahan adalah
Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
Pada Fakultas Hukum dan Sosial politik saat
itu dalam kurikulumnya dikembangkan mata
kuliah Ilmu Pemerintahan. Dan untuk
perkembangan selanjutnya telah banyak

43
terdapat lembaga pendidikan yang secara
khusus mengenai administrasi negara seperti
APDN, IIP dsb. Pada tahun 1954 pemerintah
mendatangkan perutusan dari Amerika
Serikat untuk mengadakan penelitian
mengenai administrasi kepegawaian, yang
diketuai oleh Edward H. Litchfield dengan
dibantu oleh Alan .C Rankin. Setelah
mengadakan penelitian keseluruh Indonesia,
akhirnya merumuskan suatu saran kepada
pemerintah Indonesia yang diberi judul
“Training Administration on Indonesia”,
banyak saran yang diberikan, salah satunya
adalah perlunya didirikan lembaga
pendidikan administrasi yang nantinya dapat
dipergunakan mendidk pegawai-pegawai
serta para administrator pemerintah.
Selanjutnya pada tahun 1956,
diadakan kerja sama dengan tim dari
Universitas Indianna (USA). Maka setelah
itu pada tahun 1957 didirikannya Lembaga

44
Administrasi Negara (LAN) di Jakarta yang
dipmpin oleh Prof. Dr. Prajudi
Atmosudirdjo. Dengan berdirinya lembaga
Administrasi Negara ini Administrasi mulai
dikembangakan pada belbagai bidang
lapangan studi. Disamping itu banyak pula
tenaga ahli yang dikirim ke Amerika serikat
untuk mendalami Administrasi, baik dalam
bidang administrasi negara maupun dalam
bidang administrasi niaga.
Maka saat itu perkembangan
administrasi negara telah terencana dan
terarah. Dan untuk selanjutnya tidak lagi
dikembangkan sifat legalistiknya

melainkan lebih bersifat modern yang


banyak dikembangkan di AS, yakni bersifat
praktis dan pragmatis. Yang mana aspek
administrasinya tidak lagi terbatas pada
pengetahuan hukum saja, melainkan
berwawasan agak luas yang meliputi
berbagai pengaruh dari ilmu sosial maupun
45
non sosial.

BAB III
KARAKTERISTIK ADMINISTRASI
NEGARA

1. Identifikasi Administrasi negara


Seperti kita ketahui bahwa
administrai negara merupakan salah satu
bentuk organisasi sosial. Bila dibandingkan
denan orgaisasi sosial lainnya, administrasi
negara mempunyai kekhususan yang tidak
dimiliki oleh orgasisasi sosial yang lainnya.
Namun demikian sering administrasi negara
menggunakan teknik maupun metode yang
sama didalam mengelola organisasinya
dengan mengambil manfaat dari apa yang
dikembangkan melalui teori organisasi serta
ilmu manajemen, sehingga terdapat
kemiripan dengan yang lainnya. Menurut “
Gerald E. Caiden”, menawarkan lima

46
identifikasi terhadap administrasi negara,
yaitu :
1. Identifikasi administrasi pemerintahan
2. Identifikasi organisasi publik
3. Identifikasi orientasi sikap administrasi
4. Identifikasi proses yang bersifat khusus
5. Identifikasi aspek publik.

Namun demikian Caiden menyadari


bahwa apa yang disampaikan mengenai
identifikasi tersebut tidak memuaskan,
namun lebih merupakan suatu usaha untuk
menjawab persoalan mengenai identifikasi
administrasi negara.

1. Identifikasi Administrasi Pemerintahan.


Identifikasi ini dimaksudkan untuk
mencoba mengenali administrasi negara
dari aktivitas yang dilakukan dan untuk
selanjutnya membandingkan dengan
aktivitas yang dilakukan oleh seluruh
negara di dunia. Dengan demikian akan
47
terlihat adanya persamaan maupun
perbedaan dari aktivitas yang dilakukan
tersebut. Munculnya perbedaan tersebut
tidak lain karena perbedaan lingkungan
maupun kulturnya yang tidak sama.

Adakalanya negara
menyelenggarakan fungsi yang berkenaan
dengan masalah pertahanan keamanan,
hubungan luar negeri perpajakan,
kesejahteraan sosial dan lain sebagainya
menjadi monopoli negara urusan negara
atau monopoli dari negara untuk
melaksanakannya sedangkan dinegara lain
mugkin saja untuk urusan yang sama lebih
cendrung diserahkan pada pihak swasta.
Ada beberapa negara yang lebih suka
menyerahkan sebagaian urusannya kepada
pihak swasta, namun demikian
pengawasan serta standarisasinya tetap
menjadi tanggungjawab negara.

48
2. Identifikasi Organisasi Publik
Identifikasi ini hendak mencoba
mengungkapkan administrasi negara
berdasarkan atas lembaga-lembaga publik.
Adapun yang dimaksud dengan lembaga
publik adalah lembaga yang diciptakan
melalui hukum, dibiayai oleh negara dan
stapnya merupakan pejabat karier. Dengan
rumusan demikian organisasi publik
terwujud dalam pemerintahan nasional,
departemen kementrian, lembaga
pemerintahan non departemen, pemerintah
daerah dan korporasi publik. Namun
dalam kenyataannya dibanyak negara
pemerintah cerdrung untuk bekerja sama
dengan organisasi sosial dalam bentuk
patungan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan
fungsinya sebagai publik service.
Menurut Gerald E. Caiden,
memberikan suatu ukuran untuk

49
menyatakan bahwa suatu organisasi itu
termasuk pemerintah adalah dengan
melihat tiga hal yaitu
1. Organisasinya dibentuk oleh pemerintah
2. Karyawannya/pegawainya disebut
pegawai negeri
3. Pembiayaannya berasal dari uang
rakyat.
Bagi negara-negara dimana
administrasi negaranya belum sempurna
akan lebih suka jika lembaga non
pemerintah yang melaksanakan pelayanan
umum, namun hal ini tentu saja
bertentangan dengan dengan konsep yang
menyatakan bahwa administasi negara
tidak sekedar sebagai pelaksana bagi
lembaga eksekutif saja. Dengan demikian
administrasi negara tidak sama dengan
organisasi pemerintah. Karena
administrasi negara meliputi seluruh
organisasi sosial yang

menjalankan kebijaksanaan publik dan hukum


50
publik, serta barkaitan pula dengan
pengaturan organisasi swasta mupun
organisasi non pemerintah semi otonom.

3. Identifikasi Orientasi Sikap Adm Negara.


Identifikasi ini mencoba untuk
membedakan administrasi negara dengan
eksekutif, yang berkaitan dengan orientasi
sikap administrasi tersebut. Orientasi
sikap administrasi negara disini adalah ke
pada publik, terutama para pengambil
keputusan dan perancang kebijaksanaan
harus mempunyai pandanan publik serta
pandangan ke masa depan. Adapun sikap
administrasi negara yang diorientasikan ke
publik adalaah ditandai dengan adanya :
1. Pandangan ke luar
2. Perhatian pada pantolan sosial
3. Kesadaran akan nilai-nili politik
4. Cermin rasa kemasyarakatan
5. Ekspresi tujuan-tujuan sosial
6. Bukti rasa kemanusiaan
51
7. Kepatuhan pada kebenaran
8. Percaya pada masa depan
9. Prihatin atas kemalangan masyarakat
10. Menyadari tanggungjawab sosialnya
11. Mengembangkan sikap tanggap
12. Menyadari nilai-nilai yang diwakilinya
Kesemuanya itu dirangkum dalam satu istilah
yang menyatakan bahwa orientasi publik
adalah sikap administrasi yang berkaitan
dengan tujuan dan nilai sosial, kesadaran akan
pendapat publik, pembuktian keadilan,
kejujuran, manusiawi, terbuka serta
menghormati tanggung jawab publik.
Disamping butir- butir tersebut diatas adalah
sikap atau pandangan kedalam maupun
keluar. Pandangan kedalam adalah suatu sikap
yang diorientasikan untuk kepentingan serta
keuntungan yang sifatnya pribadi, golongan
ataupun kelompok. Hal ini diorientasikan
sebagai suatu kegiatan yang pada umumnya
dilakukan oleh organisasi swasta. Sedangkan

52
pandangan keluar adalah suatu sikap yang
diorientasikan semata-mata untuk
kepentingan orang banyak atau

kepentingan publik.
Namun dalam kenyataan sehari-
hari kedua orientasi tersebut selalu
berdampingan. Beberapa organisasi
swasta menyibukkan diri untuk
melakukan suatu kegiatan, namun pada
sisi yang lain juga turut melakukan suatu
kegiatan untuk memberikan pelayanan
pada masyarakat. Bahkan tidak sedikit
organisasi sosial diluar pemerintahan yang
kegiatan pokoknya memberikan pelayanan
pada masyarakat. Sehingga dengan
demikian tidaklah tepat apabila pandangan
keluar selalu dilakukan oleh administrasi
negara saja sedangkan orientasi kedalam
hanya dilakukan oleh organisasi sosial
swasta.

53
4. Identifikasi Proses Yang Bersifat Khusus.
Disini mencoba mengenali
administrasi negara berdasarkan atas
proses yang bersifat khusus, yang mana
hal ini merupakan suatu yang paling
umum dipergunakan dalam analisis
mengenai administrasi negara. Identifikasi
ini henbdak mencoba memgungkapkan
administrasi negara sesuai dengan proses
yang dipergunakan dalam aktivitas
penyelenggaraan negara. Adapun proses
yang dianggap khusus dalam administrasi
negara adalah :
1. Makna control politik dan
pertanggungjawaban publik
2. Mekanisme kekuasaan dan distibusi
kekuasaan di berbagai tingkat
pemerintah
3. Sistem prestasi serta kompetisi terbuka
4. Mengkonsolidasikan diri pada
penganggaran dan akuntasi publik,
usaha- usaha publik, perencanaan
54
nasional, dan administrasi pemerintah
daerah.

Disisi lain proses yang khusus itu


tetap memerlukan hal yang bersifat umum
ataupun universal, seperti misalnya
mengenai kepemimpinan, komunikasi
delegasi perencanaan kerja sama
pengawasan dan lain sebagainya. Dengan
demikian dapat dilihat disini bahwa ilmu
manajemen memperlakukan manajemen
secara universal serta memperkecil
perbedaan antara organisasi publik dengan
organisasi privat.

5. Identifikasi Aspek Publik


Identifikasi ini dipandang sebagai
pendekatan yang paling modern diantara
pendekatan yang lainnya, dimana yang
menjadi pusat perhatian disini adalah
masalah pelayanan barang maupun jasa
untuk kepentingan publik. Hal ini

55
merupakan kecendrungan yang
berlangsung dalam lingkungan
administrasi negara modern yang segala
macam lembaga publik, pejabat publik
maupun milik publik seharusnya
dipersembahkan untuk kepentingan dalam
rangka meningkatkan kemakmuran serta
kesejahteraan umum.
Identifikasi ini merupakan suatu hal
yang digunakan untuk menhindarkan
perbedaan definisi publik, motif
keuntungan tanggungjawab administrasi
serta control politik. Namun jika kita
amati kelima identifikasi yang telah
disampaikan diatas nampak adanya unsur
yang berlaku umum, yakni terdapatnya
aktivitas komunal yang diorganisasikan
secara publik yang berada dalam kerangka
arahan politik.
Walaupun diatas telah diuraikan
mengenai administrasi negara telah

56
memiliki sesuatu yang bersifat khas
namun orang tetap berbeda pendapat
didalam mengidentifikasikan atau
melakukan pendekatan mengenai
administrasi negara. Namun perbedaan
tersebut hanyalah terletak pada cara
menuju kearah yang universal, karena
disini tidak ada garis batas yang tegas
mengenai permisahan antara administrasi
negara dengan administrasi atau
organisasi sosial yang lainnya/swasta.

2. Kekhususan Administrasi Negara


Mendengan istilah administrasi negara,
seringkali mengundang citra yang kurang
baik, tidak jarang administrasi negara
dijadikan kambing hitam dari segala macam
kesemrautan, ketidakberesan, kekakuan,
pengkotak-kotakkan dan lain sebagainya
terhadap urusan pemerintah. Namun yang
sering kita lupakan adalah bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna di dunia ini.
57
Administrasi negara memang harus
menyadari bahwa dirinya tidak sempurna,
akan tetapi hal ini tidak berarti para
administrator mnyibukkan dirinya terhadap
segala macam kecaman yang ditimpakan
kepadanya. Namun yang diperlukan disini
adalah sifat arif serta kemampuan untuk
membedakan kecaman maupun keluhan yang
nyata dan semu. Pransangka buruk yang
ditimpakan terhadap administrasi negara
bukanlah satu- satunya kekhususan dari
administrasi negara. Menurut Gerald E.
Caiden, mengemukakan tujuh kakhususan
yang dimiliki administrasi negara, yang
terdiri dari :

1. Kehadirannya tidak bisa dihindari.


Administrasi negara adalah suatu
kegiatan yang tidak bisa dihindari.
Bahwa setiap orang selama hidupnya
akan selalu berhubungan dengan
administrasi negara, bahkan dari lahir
58
sampai meninggalpun seseorang tidak
bias lepas dari sentuhan kegiatan
administrasi negara. Baik warga negara
maupun orang asingjuga tidak mampu
umtuk menghindari adminmistrasi
negara. Seperti misalnya orang asing
yang ingin pergi keluar negari, mereka
tidak bisa begitu saja memasuki wilayah
suatu negara lain, disini harus diperlukan
adanya beberapa persyaratan tertentu ,
yang secara otomatis akan berhubungan
dengan aparat administrasi dari negara
yang ingin di kunjunginya. Demikian
seterusnya hubungan antara orang-orang
dengan administrasi negara tidak bisa
putus selama masih adanya negara
tersebut.

2. Memerlukan adanya kepatuhan.


Dalam hal ini hanya administrasi
negaralah yang memiliki otoritas
kakuasaan yang bersifat memaksa, bila
59
dibandingkan dengan organisasi sosial
yang lainnya. Dengan monopoli yang
dimilikinya dapat digunakan untuk
memaksa setiap warga negara untuk
mematuhi peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan. Jika ada yang tidak
mematuhinya, maka administrasi negara
dapat dapat melakukan tindakan berupa
paksaan terhadap orang tersebut.
Disinilah kepatuhan diperlukan untuk
menjalankan administrasi negara. Untuk
dapat melaksanakannya itu diperlukan
lembaga-lembaga pelaksana kekuasaan
paksaan tersebut, yaitu pengadilan,
kepolisian, militer, jaksa, penjara dan
lain sebagainya.
3. Mempunyai prioritas
Mengingat begitu banyaknya
kegiatan yang dilakukan oleh
administrasi negara, maka diperlukan
adanya prioritas, sebab tidak mungkin

60
semua kegiatan tersebut diborong
sekaligus tanpa memperhitungkan mana
yang harus didahulukan. Prioritas sangat
diperlukan untuk mengatur pelayanan
terhadap masyarakat, sebab kalau tidak
dilakukan prioritas maka kegiatan
tersebut tidak akan mencapai hasil yang
optimal. Seperti misalnya untuk
pembangunan lima tahun ke depan,
kegiatan apa yang mendapat prioritas,
apa itu dibidang pendidikan, kesehatan,
keamanan, kesejahteraan dan
sebagainya. Hal ini sangat tergantung
dari keperluan masing-masing bidang
kegiatan tersebut. Maka dari itu prioritas
sangat diperlukan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

4. Mempuyai ukuran yang tidak terbatas


Besar lingkup kegiatan
administrasi negara meliputi seluruh
61
wilayah negara di darat, laut serta di
udara. Disamping itu menyangkut aspek
kehidupan masyarakat luas sehingga
sulit untuk diukur. Tidak ada organisasi
lain selain administrasi negara yang
mempunyai lingkup yang sangat luas.
Jadi identik dengan luas walayah negara
itu sendiri.

5. Top manajemen adalah politik


Manajemen puncak administrasi
negara diperintah oleh politik. Jadi disini
administrasi akan melaksanakan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan sesuai
dengan peraturan-peratuan yang
ditetapkan dalam situasi politik ( sebagai
pelaksana dari politik). Setiap hal
merupakan obyek politik, apa yang telah
sedangdan akan dilakukan administrasi
negara merupakan hal yang menarik
untuk perdebatan, penelitian, dan ulasan
politik.
62
Dalam pandangan politik, semua
aktivitas administrasi negara merupakan
bagian dari totalitas pemerintahan yang
dimaksudkan untuk menjamin survival
dan integritas unit politik. Adanya
keinginan yang kuat untuk memperbesar
tanggung jawab pemerintah. Yang
menjadi perhatian dari orientasi politik
adalah cabang eksekutif, artinya cabang
eksekutif diperlukan sebagai satu
elemen dalam

proses pemerintahan, Sedangkan


tujuan dari orientasi politik adalah untuk
menunjukkan karakteristik birokrasi
dalam hubungannya dengan institusi
pemerintah dan lembaga-lembaga sosial
lainnya. Lebih lanjut orientasi politik
memperlakukan administrasi negara
sebagai aspek dari proses politik dan
sebagai bagian dari sistem pemerintahan
6. Pelaksanaan Administrasi Negara sangat sulit
63
diukur
Oleh karena sebagian besar
administrasi negara kegiatannya bersifat
politis, serta tujuannya antara lain untuk
mencapai perdamaian, keamanan,
kesehatan, pendidikan, keadilan,
kemakmuran dan lain sebagainya, maka
hal tersebut tidaklah mudah untuk
diukur. Dalam hal ini akan banyak
tedapat perbedaan pendapat berkaitan
dengan pelaksanaan dari administrasi
negara itu sendiri, lebih-lebih kalau
dihadapkan pada harapan dan penilaian
pribadi. Jadi disini berkaitan dengan
pelaksanaan administrasi negara sangat
tergantung dari penilaian rakyat itu
sendiri, karena masing-masing individu
mempunyai mempunyai ukuran
tersendiri di dsalam memberikan suatu
penilaian terhadap pelaksanaan dari
administrasi negara itu sendiri. Namun

64
yang jelas perhatian administrasi negara
ialah bagaimana tujuan tersebut dapat
dilaksanakan sehingga bisa tercapai.
7. Banyak harapan yang diletakkan pada
Administrasi Negara
Dalam hal ini akan terdapat dua
standard penilaian, disatu pihak warga
atau masyarakat menghendaki
Administrasi Negara berbuat banyak
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dipihak lain Administrasi Negara tidak
mempunyai kemampuan, keahlian,
dana, maupun sumber-sumber
lainyang cukup. Masyarakat banyak
menaruh harapan pada pejabat-pejabat
administrasi Negara untuk melindungi
kepentingan orang banyak, hukum
hendaknya diterapkan secara adil kepada
semua pihak tanpa pandang bulu.
3. Ciri-ciri administrasi negara

Ciri-ciri yang dikemukakan disini

65
tidak bermaksud untuk memberikan batasan
yang sempit terhadap disiplin Administrasi
negara, melainkan terbatas untuk mengenal
supaya mendapatkan pemahaman yang
komprehensif. Dalam salah satu paradigma
yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya
usaha untuk membedakan antara administrasi
negara dengan administrasi swasta sementara
itu ada pihak yang menyatakan bahwa
diantara keduannya sangat sulit untuk
dibedakan, namun ada pula yang
berpendapat bahwa keduanya dapat
dibedakan. Hal ini tidak terlepas dari
penggunaan istilah negara dalam administasi
negara yang seolah-olah administrasi negara
tidak bisa mencampuri masalah- masalah
administrasi swasta. Berkaitan dengan hal
tersebut akan diuraikan ciri- ciri dari
administrasi negara dengan maksud untuk
bisa menjawab persoalan- persoalan
tersebut.

66
Berikut ini akan diuraikan ciri-ciri
administrasi negara yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan administrasi
negara bila dibandingkan dengan aministrasi
swasta. Adapun ciri-ciri tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Pelayanan yang diberikan administrasi


negara lebih bersifat urgen bila
dibandingkan denagan pelayanan yang
diberikan oleh organisasi-organisasi
swasta. Hal ini terletak pada urgensi dari
pelayanan yang diberikan oleh
administrasi negara yang menyangkut
kepentingan umum terdadap semua
lapisan masyarakat, yang apabila hal
tersebut tidak dilakukan oleh
administrasi negara makatidak akan
dapat berjalan sesuai dengan apa yang
telah dietapkan sebelumnya. Seperti
misalnya pelayanan terhadap
kepentingan-kepentingan yang
67
menyangkut hayat hidup orang banyak
2. Pelayanan yang diberikan oleh
administrasi negara pada umumnya
bersifat monopoli atau semi monopoli.
Dalam hal pelayanan yang bersifat
monopoli maka segala urusan yang
berkaitan dengan masalah pelayanan
yang mutlak menjadi urusan administrasi
negara, jadi dalam hal ini organisasi
administrasi diluar administrasi negara
tidak boleh melaksanakan kegiatan
tersebut. Seperti misalnya urusan
dibidang pertahanan, moneter, peradilan
dsb. Sedangkan yang bersifat semi
monopoli masih dimunginkan organisasi
swasta untuk mengambil bagian dalam
pelaksanaan tersebut , namun namun
masih dalam pengawasan dari
administasi negara/pengawasan
pemerintah. Misalnya dibidang
pendidikan, kesehatan, perhubungan dan

68
lain sebagainya
3. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat administrasi negara
cendrung bersifat legalistik dan
administratornya relative berdasarkan
Undang- Undang dan peraturan.
Sehingga dengan demikian setiap
perubahan atau perluasan pelayanan
kepada masyarakat secara umum sulit
serta berlangsung lambat, karena harus
membuat peraturan dulu sebagai dasar
hukum dalam melaksanakan kegiatan.
4. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, administrasi negara secara
ekonomis tidak tergantung pada harga
pasar, dalam arti tidak menjadikan faktor
untung rugi dari segi ekonomi dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat, melainkan ditentukan oleh
rasa pengabdian terhadap masyarakat
umum. Seperti misalnya mana yang

69
lebih menguntungkan bila disuatu tempat
membangun taman kota bila
dibandingkan dengan menbangun pusat
perbelanjaan, atau membangun sekolah
dengan membangun pasar. Jadi disini
paktor untung dan rugi bukan menjadi
pertimbangan yang utama, namun yang
jelas ditujukan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
5. Bahwa keberhasilan yang dicapai oleh
administrasi negara dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sangat
tergantung pada penilaian mata rakyat
banyak. Oleh karena itulah administrasi
negara dituntut untuk bersikap adil, tidak
memihak, proporsional, bersih serta
mengutamakan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi. Sebab disini
keberhasilan yang dicapai sangat relatif
serta masing-masing orang mempunyai
penilaian yang berbeda-beda tergantung

70
kepentingan masing-masing pihak.

BAB IV
TUJUAN NEGARA DAN TUJUAN
NASIONAL

Founding Father melihat bahwa Negara


Republik Indonesia memiliki beraneka ragam
pulau, bahasa dan kebiasaan lainnya maka
dibuatlah konstitusi yang relatif cenderung
agak integralistik, yaitu kekuasaan berada
ditangan eksekutif.Dalam kaitan ini Inu
Kencana ( 2006 : 71 ) mengemukakan bahwa
konstitusi bernama UUD NRI Tahun 1945
yang diresmikan tanggal 18 Agustus 1945
bersama pengangkatan presiden Ir. Soekarno
dan wakil Presiden Drs. Muh. Hatta dalam
pembukaan konstitusi tersebut dicantumkan

71
dasar negara yang diberi nama PANCASILA
dan tiga butir tujuan negara. Itulah sebabnya
pembukaan ini tidak dapat diganti walaupun
sudah mengalami empat kali pergantian dan
selama reformasi hanya batang tubuh yang
mengalami amandemen. Pembukaan UUD
NRI 1945 ini dikenal sebagai state
fundamental norm ( Kaidah Dasar Negara ).
Selanjutnya berdasarkan Tap MPR RI No.3 /
MPR/ 2000, maka sumber hukum tertulis
ditetapkan sebagai berikut :

Sistem Administrasi Negara Republik


Indonesia

1. Pancasila.

2. Pembukaan Undang – Undang Dasar


1945.

3. Batang Tubuh Undang – Undang


Dasar 1945 ( dan Amandemen ).

4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan


Rakyat.

72
5. Undang – Undang.

6. Peraturan Perundang – undangan.

7. Peraturan Pemerintah.

8. Keputusan Pemerintah.

9. Peraturan Daerah. Lebih lanjut Inu


Kencana ( 2006 : 73 )
mengemukakan bahwa, konstitusi
Indonesia adalah UUD NRI Tahun
1945 yang disahkan sehari sesudah
proklamasi,yaitu pada tanggal 18
Agustus 1945.

Hal itu bersamaan dengan pemilihan Ir.


Soekarno dan Drs. Moh. Hatta,masing-
masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden
pertama Republik Indonesia. UUD NRI
Tahun 1945 di buat sedemikian rupa
sehingga bersifat Luwes dan Supel, dalam
arti dapat disesuaikan dengan waktu dan
keadaan , serta isinya singkat tetapi padat.
Pada awal UUD NRI Tahun 1945

73
dicantumkan sebuah Preambul, terkenal
dengan sebutan pembukaan Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri dari 4 alinea. Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 dengan batang tubuh
merupakan satu kesatuan. Didalam
pembukaan UUD NRI Tahun 1945 inilah
tersurat sila – sila pancasila dengan tegas
dan jelas , sedangkan dalam batang tubuh
UUD NRI Tahun 1945, tersirat diantara
pasal-pasalnya. Dengan berpedoman pada
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 khususnya pembukaan, maka
penyelenggaraan administrasi negara pada
hakikatnya adalah untuk mewujudkan
tercapainya cita – cita nasional yaitu satu
“Negara Indonesia yang
merdeka,bersatu,berdaulat, adil dan
makmur”.Cita – cita itulah yang selalu harus
menjiwai segenap penyelenggara negara dan
bangsa Indonesia untuk diwujudkan dan

74
dipertahankan. Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 pada alinea empat menegaskan
sebagai berikut : “ Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakanketertiban dunia yang
berdasarkan Kemerdekaan Perdamaian
abadi dan keadilan sosial,maka disusunlah
kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam
suatu Undang – Undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang
beredaulatan rakyat dengan berdasar
kepada KeTuhanan Yang Maha
Esa,Kemanusiaan yang adil dan
beradab,Persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

75
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan,serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia “. Dari rumusan tersebut tersirat
adanya tujuan nasional/ negara yang ingin
dicapai sekaligus merupakan tugas yang
harus dilaksanakan oleh negara, yaitu :

a. Melindungi Segenap Bangsa dan seluruh


Tumpah Darah Indonesia.

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia,


berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.

Dengan demikian maka tujuan nasional dan


tujuan negara adalah identik.Sistem
Administrasi Negara Republik Indonesia
berkaitan erat dengan sistem pemerintahan
Negara Republik Indonesia, malah keduanya
tidak dapat dipisahkan.

76
BAB V
ADMINISTRAS NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN

Berbicara tentang administrasi negara


seirama dengan Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia membicarakan administrasi
pemerintahan, malah dalam beberapa kajian
menunjukkan bahwa sistem pemerintahan
merupakan bagian kajian dari studi kenegaraan dan
administrasi negara.Sistem pemerintahan Negara
Indonesia sebagaimana dirumuskan dalam
penjelasan UUD NRI Tahun 1945 merupakan
pedoman dasar dan kerangka mekanisme bagi
penyelenggaraan sistem dministrasi Negara. Dalam
sistem pemerintahan negara itu antara lain telah
77
ditetapkan berbagai perangkat pemerintahan negara
yang berupa Lembaga – lembaga negara dengan
tugas, wewenang dan kewajiban masingmasing
serta mekanisme hubungan kerja antara lembaga
negara tersebut dalam menjalankan tugas negara
untuk mencapai tujuan nasional.Dalam kaitan
inilah maka sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia yang diselenggarakan dan dikembangkan
dalam mengemban tugas negara demi tercapainya
tujuan nasional menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Sistem Pemerintahan Negara,
sebagaimana dirumuskan dalam penjelasan
Undang– Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan Tujuh Kunci
Pokoknya sebagai berikut ; 1. Indonesia adalah
Negara yang berdasar atas hukum Negara
Indonesia tidak berdasarkan atas azaz kekuasaan. 2.
Sistem Konstitusional.Pemerintah berdasarkan atas
sistem konstitusi (Hukum Dasar ), tidak bersifat
absolutisme ( Kekuasaan yang tidak terbatas ). 3.
Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan MPR

78
kedaulatanrakyat dipegang oleh suatu badan,
bernama Majelis Permusyarawatan Rakyat, sebagai
jelmaanseluruh rakyat Indonesia. 4. Presiden
adalah penyelenggara pemerintah negara yang
tertinggi dibawah Majelis,di bawah Majelis
Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara
yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan
negara,kekuasaan dan tanggung jawab adalah
ditangan Presiden. 5. Presiden tidak bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Disamping Presiden adalah Dewan Perwakilan
Rakyat.Presiden harus mendapat persetujuan DPR
untuk membentuk Undang –Undang dan untuk
menetapkan APBN. Oleh karena itu, Presiden
harus bekerja bersama– sama dengan Dewan, akan
tetapi presiden tidak bertanggung jawab kepada
Dewan, artinya kedudukan presiden tidak
tergantung dari Dewan. 6. Menteri Negara ialah
Pembantu Presiden ; Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan
Rakyat.Presiden mengangkat dan memberhentikan

79
menteri– menteri Negara, Menteri – Menteri itu
tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.Kedudukannya tidak
bergantung daripada Presiden mereka ialah
Pembantu Presiden. 7. Kekuasaan Kepala Negara
tidak tak terbatas, meskipun Kepala Negara tidak
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, ia bukan “Diktator”, artinya Kekuasaan
tidak tak terbatas. Dalam upaya menjalankan
fungsi kenegaraan sudah tentu dituntut,
dibentuknya satu struktur organisasinegara yang
berfungsi satu sistem. enurut Undang – Undang
Dasar 1945 Pasal 1 ayat : 1) Negara Indonesia ialah
Negara yang berbentuk republik. 2) Kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang – Undang Dasar 1945 setelah amandemen
2001. 3) Negara Indonesia adalah Negara Hukum
(UUD NRI tahun 1945 setelah amandemen 2001).
Asas Persatuan dan Kesatuan menjadi asas
pembinaan dan pengembangan kelembagaan atau
bidang perlengkapan negara ditingkat nasional itu

80
harus disusun sedemikian rupa sehingga
mencerminkan aspirasi dari seluruh rakyat
indonesia.B. N. Marbun , ( 2003 : 3 ). Dalam
struktur organisasi Negara Republik Indonesia,
pancasila menghendaki adanya kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yang mencerminkan
pula atau yang dijiwai oleh keempat sila lainnya.
Oleh karena itulah, sifat pemerintahan harus
demokratis, dalam arti bahwa keinginan dan
citacita rakyatlah yang menentukan usaha
pemerintah dalam rangka mengejar cita-cita adil
dan makmur. Pemerintah harus menjalankan
kebijakan yang digariskan oleh rakyat melalui
wakilnya (MPR – DPR) yang mencerminkan
totalitas rakyat Indonesia. MPR sebagai Lembaga
Permusyawaratan Rakyat yang berkedudukan
sebagai lembaga negara terdiri dari anggota –
anggota DPR dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum
( sesuai amandemen UUD NRI THN 1945 Tahun

81
2001 ). Majelis ini melantik Presiden dan Wakil
Presiden. Lebih lanjut B.N. Marbun ( 2003 : 4 )
mengemukakan bahwa, untuk menghindari
penyalahgunaan atau penyelewengan kekuasaan,
para pembuat UUD NRI Tahun 1945 telah
merumuskan dengan tegas akan perlunya lembaga
– lembaga lain disamping MPR dan Kepala
Negara. Pembentukan lembaga tersebut dikaitkan
pula dengan kedinamisan hidup bangsa yang dapat
menimbulkan masalah – masalah yang harus
dihadapi oleh Presiden / Pemerintah. Untuk
mengatasi masalah ini baik sebelum maupun
sesudah terjadi dibentuklah lembaga lain seperti :
Mahkamah Agung ( MA ), Badan pemeriksa
keuangan (BPK) dan badan atau lembaga baru
sesuai hasil amandemen : 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945
oleh MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Lembaga – lembaga Tinggi negara sebelum
Amandemen Undang – Undang Dasar 1945 Tahun
1999 – 2001, adalah: a. Presiden b. Dewan
Perwakilan Rakyat. c. Dewan Perwakilan Daerah.*

82
d. Badan Pemeriksa Keuangan. e. Mahkamah
Agung. f. Mahkamah Konstitusi.* * Lembaga baru
setelah amandemen a. Presiden dilantik Majelis
Permusyawaratan Rakyat.Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang – Undang Dasar yang dalam
melakukan kewajibannya dibantu oleh satuorang
Wakil Presiden. b. Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran
dan fungsi pengawasan. Presiden berhak
mengajukan rancangan Undang –Undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. DPR memegang
kekuasaan membentuk undang – undang. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang disusun oleh
Presiden harus diajukan ke DPR dan barusah
apabila diterima DPR sebagai Undang –
Undang.Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN
yang diusulkan Presiden, pemerintah menjalankan
APBN tahun yang lalu. Presiden tidak bertanggung
jawab kepada DPR. Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia Presiden juga tidak dapat

83
membubarkan DPR. Bahkan Presiden harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. c.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mempunyai hak
dan kewajiban antara lain : dapat mengajukan
kepada DPR rancangan Undang – Undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah,pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah; melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang – undang otonomi daerah. d. Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah organ atau
badan yang bertanggung jawab memeriksa
keuangan negara. BPK dalam melaksanakan
tugasnya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
pemerintah, akan tetapi tidak berdiri di atas
pemerintah. BPK memeriksa semua pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan
hasil pemeriksaan itu disampaikan ke DPR, Dewan
Perwakilan Daerah dan DPRD, sesuai dengan

84
kewenangannya. e. Mahkamah Agung (MA)
adalah Badan atau Instansi yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman, yang dalam pelaksanaan
tugasnya terlepas dari pengaruh
kekuasaanpemerintah dan pengaruh – pengaruh
lainnya. Mahkamah Agung dapat memberikan
pertimbangan– pertimbangan dalam bidang hukum,
baik diminta maupun tidak, kepada lembaga tinggi
negara.Mahkamah Agung memberi nasehat hukum
kepada Presiden / Kepala Negara untuk pemberian
atau penolakan grasi. Mahkamah Agung
mempunyai wewenang menguji secara material
terhadap peraturan – peraturan hukum yang
tingkatnya lebih rendah dari Undang – Undang. f.
Sesuai amandemen UUD NRI Tahun 1945 tahun
2001, MPR memutuskan pembentukan Mahkamah
Konstitusi yang berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
Final untuk menguji Undang – Undang terhadap
Undang – Undang Dasar,memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya

85
diberikan oleh Undang – Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan
atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh Presiden dan / atau Wakil Presiden menurut
Undang–UndangDasar.

86
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan masalah


dalam artikel ini, maka kesimpulan yang
dikemukakan adalah :B A B VII

• Sistem merupakan kesatuan bagianbagian dari


suatu rangkaian yang saling berhubungan yang kait
mengait satu sama lain. pemerintah Indonesia
adalah suatu contoh sistem dan anak cabangnya
adalah sistempemerintahan daerah kemudian
seterusnya sistem pemerintahan desa dan kelurahan
• Agar roda administrasi negara berjalan secara
demokratis antara berbagai peranata Administrasi
Negara terjadi pembagian kekuasaan (division of
power)

• Ilmu pemerintahan dan ilmu administrasi negara


mengajarkan bahwa pemerintahan negara pada
87
hakekatnya menyelenggarakan dua jenis fungsi
utama yaitu fungsi pengaturan dan fungsi
pelayanan fungsi pengaturan biasanya dikaitkan
dengan hakikat negara modern.

• Tujuan nasional/negara yang ingin di capai yang


sekaligus merupakan tugas yang harus
dilaksanakan oleh negara yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia
memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehi dupan bangsa melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

• Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan


urusan pemerintahan oleh pemerintahan daerah dan
dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan denganprinsip
otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip
negara kesatuan republik indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UUD NRI Tahun 1945.

• Dalam konteks reformasi pemerintahan di


indonesia perubahan paradigma dari pemerintahan
88
(government) menjadi ke pemerintahan
(governance) sebagai wujud interaksi sosial politik
antara pemerintah dan masyarakat dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang demikian
kompleks, dinamis, dan beraneka ragam.

• Good governance menghendaki adanya


akuntabilitas, transparansi, keterbukaan dalam rule
of law, dengan terbebas nya pemerintah dari
praktik yang menyimpang (mal-administration).

89
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mufiz, 2009. Pengantar Administrasi


Negara, cet. Kesembilan, Universitas
Terbuka, Jakarta

Inu Kencana Syafiie, Djamaludin Tanjung,


Supardan Modeong, 1999, Ilmu
Administrasi Publik, Rineka Cipata, Jakarta

Irfan Islamy, M, 1997, Prinsip-Prinsip


Perumusan Kebijaksanaan Negara, Cet
Kedelapan, Jakarta

Miftah Thoha, 1997,Dimensi-dimensi Prima


Ilmu Administasi Negara, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Sondang P Siagian, 1986, Filsafat

Administrasi, Gunung Agung, Jakarta

Sukarna, 1989 Pengantar Ilmu

Administrasi, CV. Mandar Maju, Bandung


90
Ulbert Silalahi, 2002, Studi tentang ilmu
administrasi, konsep, teori dan dimensi,
Sinar Baru Algesindo, Bandung

Utrecht, E, 1986, Pengantar Hukum


Administrasi Negara Republik Indonesia,
Pustaka Tinta Mas , Surabaya

Widjaja. AW, 2004, Etika Administrasi Negara,


Bumi Aksara, Jakarta

https://journal.unpar.ac.id/index.php/JAP/
article/view/1559

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/
53508922MULIATI%20JURNAL%20(1).pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/234931681.pdf

https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E211US885G91430&p=admin
istrasi+negara+dalam+sistem+pemerintahan

https://merajajournal.com/index.php/mrj/article/
view/65

https://vinarachmaya.wordpress.com/
2013/04/20/sistem-administrasi-negara-san/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/
197303182008122001/pendidikan/diktat-sistem-
administrasi-negara-indonesia.pdf
91
https://www.academia.edu/38130162/
MAKALAH_ADMINISTRASI_PEMERINTAH
AN_DAERAH_Sistem_Pemerintahan_Negara_
Kolombia

http://himia.umj.ac.id/wp-
content/uploads/2020/04/ADPU4230-M1.pdf

Agus santoso, 2012, menyikap tabir otonomi


daerah indonesia, pestaka pelajar, yogyakarta

BN Marbon, 2005, otonomi daerah 1945-


2005 proses dan realita, sinar harapan, jakarta

Hadari Nawawi, 1993, kepemimpinan islam,


gajah mada peers, yogyakarta

Miftah Thoha, 2003, Dimensi-dimensi prima


ilmu Administrasi negara, PT. Raja
Grafindo persada,jakarta.

Philipus M. Hadjon,2005, Pengantar Hukum


Administrasi Indonesia, gajah mada
perss, yogyakarta.

Pamudji, 1985, kepemimpinanpemerintahan


di Indonesia,Bina Aksara, Jakarta.

Prajudi Atmosudirjo, 1990, Dasar-dasar


92
Administrasi negara, Ghalia Indonesia,
jakarta

Ridwan. HR, 2016, Hukum Administrasi


Negara, Rajawali perss, jakarta.

Sahya Anggara, 2012, Perbandingan


Administrasi Negara, pustaka setia,
Bandung

Said Sampara, 2008,Pemerintah yang bersih


relasinya dengan tata pemerinyahan
yang baik, Jurnal konstitusi FH UMI.
Makassar.

Soewarno Handayaningrat, 1985, Pengantar


Ilmu Administrasi,Rineka Cipta, Jakarta

93
94

Anda mungkin juga menyukai