NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM
PEMERINTAHAN
NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
PENYUSUN :
SINDY LESTARI
1
(11970523557)
4B ADMINISTRASI NEGARA
KATA PENGANTAR
2
INDONESIA” dengan lancar. Saya pun menyadari
dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
pada makalah kami ini.
PENULIS
3
ABSTRAK
5
Negara Repepublik Indonesia.pada penelitian
inidikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam buku
(in books). artikel ini membahas tentang administrasi
negara dalam sistem pemerintahan negara Republik
Indonesia.
6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............
ABSTRAK................................
DAFTAR ISI.............................
BAB I PENGERTIAN DASAR ILMU ADMINISTRASI
NEGARA..................................
1. Latar belakang..............
2. Pengertian.....................
3. Istilah............................
4. Hakikat Administrasi Negara .........................................
BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
NEGARA..................................
BAB III KARAKTERISTIK ADMINISTRASI NEGARA.........
1. Identifikasi Administrasi negara......................................
2. Kekhususan Administrasi Negara....................................
3. Ciri-Ciri Administrasi Negara .........................................
BAB IV TUJUAN NEGARA DAN TUJUAN NASIONAL.......
BAB V ADMINISTRAS NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN........................
KESIMPULAN.....................
7
BAB I
1. Latar Belakang.
Pada dasarnya dalam diri manusia
terdapat dua kepentingan, yaitu kepentingan
individu dan kepantingan bersama.
Kepentingan individu didasarkan bahwa
manusia sebagai makhluk individu karena
pribadi manusia yang ingin memenuhi
kebutuhan pribadi. Kepentingan bersama
didasarkan manusia sebagai makhluk sosial
(kelompok) yang ingin memenuhi kebutuhan
bersama. Dalam hidup bermasyarakat
manusia sebagai makhluk sosial memerlukan
adanya aturan- aturan/ketentuan-ketentuan
yang dapat dijadikan pedoman dalam
kehidupan sehari-hari sehingga tidak
menimbulkan benturan kepentingan antar
8
sesama manusia.
Dengan semakin berkembanganya
tarap kehidupan manusia maka kebutuhan
manusiapun semakin meningkat oleh
karena itu diperlukan adanya sarana yang
dapat mengatur ataupun mengendalikan agar
tercipta kesedapan hidup bersama. Dalam
menghadapi kehidupan yang semakin
komplek manusia tidak dapat hidup mandiri,
mengasingkan diri dari lingkungan hidupnya,
manusia perlu berkomunikasi, berhubungan
dengan pihak lain. Hidup manusia akan
saling tergantung dengan manusia lainya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan adanya saling ketergantungan
tesebut maka diperlukan adanya kerjasama
dalam menghadapi segala persoalan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
bekerja sama, orang perlu memiliki
kemampuan untuk bekerja sama dan itu akan
berlangsung terus menerus sepanjang jaman
9
selama masih ada masyarakat.
2. Pengertian
Ilmu administrasi adalah ilmu yang
mempelajari tentang proses dinamika
kerjasama manusia. Kerja sama merupakan
gejala yang sifatnya universal dan sudah ada
dan berlangsung sejak jaman primitif sampai
jaman modern. Administrasi dalam arti luas
merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam
kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Administrasi
merupakan sesuatu yang bersipat universal
jadi ia ada dan berkembang seiring dengan
perkembangan peradaban manusia itu
sendiri, hal itu disebabkan karena
administrasi dapat dijumpai pada setiap
aspek kehidupan (ekonomi, sosial, politik
dsb). Karena begitu luasnya bidang
administrasi sampai- sampai ‘Robert
Prethus’ mengatakan bahwa tidak ada ilmu
10
sosial yang lebih luas cakupanya
dibandingkan dengan ilmu administrasi.
Administrasi merupakan salah satu
sarana untuk melayani kebutuhan manusia.
Administrasi yang baik adalah administrasi
yang didasarkan asas-asas yang berlaku
secara umum, sehingga dapat diterima semua
pihak baik dari dalam organisasi itusendiri
maupun dari luar organisasi tersebut. Dengan
administrasi manusia dapat lebih mudah
mencapai tujuan hidupnya yang lebih baik,
karena ilmu administrasi adalah ilmu yang
mempelajari proses kegiatan manusia yang
dilakukan secara kerja sama.
Kalau kita amati apa yang kita pakai
sekarang atau segala benda yang ada
dirumah kita hampir semuanya hasil dari
pembelian, karena kita tidak membuatnya
sendiri. Ini membuktikan bahwa banyak
kebutuhan hidup manisia diperoleh melalui
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
11
orang lain.dengan kata lain manusia
memerlukan kerja sama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Menurut Sondang P. Siagian
administrasi dikatakan sebagai keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Luther Gulick, dalam
bukunya “Peper on the science of
administration” mengemukakan bahwa
administrasi bertalian degan pelaksanaan
kerja, dengan pencapaian tujuan-ujuan yang
telah ditentukan.
14
menyurat terhadap setiap perubahan ataupun
kejadian yang terjadi dalam suatu unit
organisasi. Namun dalam arti tata usaha itu
hanya merupakan sebagian kecil saja dari
administrasi yang sangat luas tersebut.
Begitu luasnya cakupan administrasi , maka
oleh masing-masing orang atau ahli
memberikan pandangan/batasan yang
berbeda-beda mengenai administrasi, jadi
sangat tergantung dari konteks mana beliau
memandang. Hal ini justru mengaburkan
pengertian administrasi itu sendiri. Untuk
memberikan suatu definisi mengenai
administrasi sangatlah tidak mudah. Menurut
The Liang Gie, salah seorang pakar
administrasi publik yang
15
1. Administrasi dalam arti proses.
2. Administrasi dalam arti tata usaha.
3. Administrasi dalam arti pemerintah atau
administrasi Negara.
16
memperoleh pandangan yang
menyeluruh serta hubungan timbal
balik antara satu fakta dengan fakta
yang lain'. Menurut G.
Kartasapoetra, administrasi adalah
‘suatu alat yang dapat dipakai
menjamin kelancaran dan keberesan
bagi setiap manusia untuk
melakukan perhubungan,
persetujuan dan perjanjian atau lain
sebagainya ntara sesame
manusiadan/atau badan hukum yang
dilakukan secara tertulis’.
3. Menurut Wijana administrasi negara
adalah ’Rangkaian semua organ
Negara dari yang rendah sampai
yang tinggi, yang bertugas
menjalankan pemerintahan,
pelaksanaan dan kepolisian.
4. Menurut Y. Wayong administrasi
negara juga merupakan kegiatan
17
yang dilakukan untuk
mengendalikan usaha-usaha instansi
pemerintah agar tujuanya tercapai.
19
perumusan tujuan dan sasaran.
Berangkat dari pola pemikiran yang
kedua, Felix A. Nigro menyimpulkan bahwa
administrasi Negara adalah:
1. Usaha kelompok yang bersifat kooperatif
yang diselenggarakan dalam satu
lingkungan publik.
2. Meliputi seluruh cabang pemerintahan.
3. Mempunyai peranan penting dalam
pormulasi kebijaksanaan.
4. Amat berbeda dengan administrasi
swasta / privat.
5. Berhubungan erat dengaan kelompok-
kelompok privat dan individu dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
21
menulis, surat menyurat ataupun pekerjaan
yang bersifat “ clerical work”, hal ini tidak
terlepas dari peranan pemerintah kolonial
yang tidak memberikan jabatan pada orang
pribumi untuk menduduki jabatan
administratif.
Dalam bahasa latin administrasi
terdiri dari dua suku kata yaitu “ad” yang
artinya intensif dan “ministrare” yang
artinya to serve (melayani) yang secara
etimologi berarti melayani secara intensif
yang kalau di Indonesia dikenal dengan
istilah tata usaha yaitu pekerjaan yang
bertalian dengan tulis-menulis (adminstasi
dalam arti sempit). Dalam makna
administrasi berdasarkan kamus besar
Bahasa Indonesia dan kamus Inggris
Indonesia dari John Echols dan Hassan
Shadily, sebagai “tata Usaha”, karena yang
dituntut adalah bagaimana organisasi
pemerintahan hadir tidak sekedar untuk
22
mengikuti tugas-tugas rutin, namun
bagaimana ia mengkreasikan nilai bagi
masyarakat atau bangsa (sebenarnya terdapat
perbedaan antara “masyarakat” dan “bangsa”
di mana masyarakat adalah kumpulan
manusia yang lebih bermakna “sosial”
sementara bangsa lebih bermakna “politik”
dan “cultural”. Namun untuk mempermudah,
keduanya dipergunakan bersama dan
dipertukarkan satu sama lain dengan alasan
negara melayani baik kumpulan manusia
dalam konteks sosial, politik, maupun
cultural).
25
tersebut adalah:
a. Tersusun secara sistematis
b. Obyektif rasional
c. Menggunakan metode ilmiah.
d. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu.
e. Dapat dijadikan teori.
Melihat hal tersebut diatas administrasi dengan
sendirinya masuk kategori ilmu sosial terapan
(applied social science). Menurut Robert
Presthus, administrasi Negara dikatakan sebagai
ilmu dan seni tatkala ia merancang dan
melaksanakan kebijaksaaan publik. Pendapat
beliau didukung oleh Dimock, yang mengatakan
bahwa sebagai studi administrasi Negara
membahas setiap aspek kegiatan pemerintah
yang dimaksudkan untuk melaksanakan hukum
dan memberikan pengaruh pada kebijaksanaan
publik. Sedangkan menurut Waldo, Administrasi
Negara dikatakan sebagai organisasi dan
manajemen dari manusia dan benda guna
mencapai tujuan pemerintah. Administrasi
Negara juga dikatakan sebagai seni dan ilmu
26
tentang manajemen yang digunakan untuk
mengatur urusan-urusan Negara.
27
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI NEGARA
28
bukti yang ditemukan akan diketahui apa dan
bagaimana sesuatu itu pernah terjadi ataupun
berlangsung ditengah-tengah kehidupan
masyarakat, dalam hal ini terutama yang
berkaitan dengan administrasi negara.
Berdasarkan perjalanan sejarah,
perkembangan administrasi negara dapat
dipelajari dari model administrasi negara
sebagai berikut:
1. Mesir kuno.
Berdasarkan penelitian sejarah bahwa Mesir
dikatakan negara yang paling tua yang
memiliki administrasi birokrasi,.
Administrasi negara di mesir diperkirakan
telah berlangsung sejak tahun 1300 SM,
yang mana masyarakat mesir telah mengenal
adanya system administrasi sekalipu hanya
sebagian kecil yang ditemukan pada dinding
mesir diantaranya yaitu seperti apa yang
dititahkan oleh “Ramses III” adalah “Demi
Tuhan aku telah buat dekrit besar mengenai
29
administrasi kuil-mu, dan sebagai pengunci
titahnya dikatakan bahwa “ Aku perlakukan
para budak belian sebagai penjaga dari
administrasi terusan dan penjaga dari lading-
ladang gandum, demi engkau Tuhan Re”.
Seperti apa yang dikatakan oleh Max Weber
bahwa mesir adalah negara yang paling tua
yang memiliki administrasi birokrasi
modern, walaupun kala itu berkisar masalah
pengairan dengan pemanfaatan aliran
sungai nil, dalam rangka untuk
meningkatkan kesejahteraan warga
masyarakat dibidang pertanian yang
bertumpu pada sistem ekonomi
swasembada.
Menurut Michael Rostovtzeff yang
selama bertahun-tahun membahas mesir
mengatakan bahwa pada jaman Fir`aun,
organisasi dan ekonimi yang tegas benar-
benar khas jika dibandingkan dengan bangsa
beradab lainnya, hal ini dapat dilihat pada
30
dinasti keempat, kesebelas dan kedelapan
belas. Yang menegaskan adanya
keorganisasian yang ketat terhadap usaha
ekonomi dari seluruh penduduk untuk
menjamin setiap warga masyarakat secara
keseluruhan memperoleh kemungkinan yang
amat terbuka guna mengejar tingkat
kemakmuran. Disisi lain Ptolemius
menganggap sebagai miliknya sendiri ia
menganggap dengan cara seperti inilah mesir
dapat diperintah. Akibatnya sistem
kepegawaian dan administrasi Mesir kuno
disempurnakan, disistematiskan serta
dikonsentrasikan ke tangan-tangan penguasa
baru dalam membantu birokrasinya. Dari apa
yang berlaku di Mesir kuno telah dirasakan
pentingnya seni dalam penyusunan dan
perencanaan program.
2. Cina kuno
Dalam prakteknya administrasi negara di
Cina sangat dipengaruhi dan diberi
31
sembangat oleh doktrin “Confusius” yang
salah satu diantaranya menyatakan bahwa
perlunya penyelenggara rumah tangga
pemerintahan yang baik serta perlunya
melakukan seleksi pegawai pemerintahan
yang cakap dan jujur. Apabila kita
membahas mengenai ajaran dari confisius,
kebanyakan yang ditampilkan adalah ajaran-
ajaran yang berkaitan dengan masalah kode
etik, yang mana masalah pemerintahan
sebenarnya merupakan pusat dari filosofis
confusius dan merupakan titik sentral dari
budaya cina kuno. Dari beberapa karya dari
confusius yang paling berharga adalah
minatnya metode-metode yang jaman
sekarang dikenal dengan istilah administrasi
dan manejemen. Misalnya” Micius” atau “
Mo-ti”, yang ditulis pada tahun 500 SM
dianggap sebagai pedoman bagi
pemerintahan dan administrasi di Cina yang
tetap dipatuhi selama kurang lebih enam
32
ratus tahun. Pedoman ini terkenal dengan
nama “konstitusi Chow”. yang mengandung
aturan bagi perdana Mentri dalam
menjalankan roda pemerintahannya. Adapun
yang paling menonjol pada masa Cina kuno
adalah keberhasilannya menciptakan sistem
administrasi kepegawaian yang baik
sehingga banyak prinsif administrasi
kepegawaian modern yang meminjam dari
prinsip-prinsip administrasi kepegawaian
Cina kuno, seperti istilah “merit system”.
3. Yunani kuno
Di Yunanai administrasi negara
mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti histories
yang menunjukan bahwa banyak sarjana-
sarjana maupun pemimpin yunani seperti
Aristoteles yang sangat antusias
menerangkan serta mempergunakan bentuk
pemerintahan yang didukung oleh rakyat
serta konsepsi negara demokrasi. Disamping
33
itu banyak ahli pikir yang ada pada waktu itu
yang banyak membahas masalah
ketatanegaraan seperti misalnya Socrates,
Plato, Aristoteles, Nichomacides dll.
4. Romawi kuno.
Berbeda dengan di yunani di romawi
administrasi negara dipandang lebih realistis
serta lebih mempunyai warna metodologis.
Walaupun demikian antara administrasi negara
di roma dengan di yunani banyak memiliki
kesamaan, walaupun bangsa romawi tidak begitu
merinci mengenai administrasi nrgaranya, namun
hal tersebut tidak mengecilkan kenyataan bahwa
administrasi negara juga berkembang di romawi.
Salah seorang tokoh yang terkenal yaitu Marcus
Tullius Cicero seorang ahli hukum dan
negarawan pada masa pemerintahan kaisar Julius
Caesar dan Aurelius Casiodorus seorang senator
dan penasehat raja. Hal yang menarik dari Cicero
adalah seperti apa yang dituangkan dalam De
Officiis, yakni “ Mereka yang telah dianugrahi
34
kemampuan untuk mengadministrasikan urusan-
urusan publik seharusnya menepikan rasa
kebencian, dan sebagai gantinya senantiasa
memberikan arahan dalam kegiatan
pemerintahan. Bagi mereka yang berminat untuk
melibatkan diri dengan urusan-urusan publik
senantiasa memperhatikan petunjuk Plato yakni :
pertama yaitu mengembangkan orientasi apa
yang terbaik bagi rakyat dengan cara
mengendapkan kepentingan pribadi. Kedua,
senantiasa menjamin kemakmuran keseluruhan
lembaga politik dan tidak hanya melayani
kepentingan satu partai dengan merugikan pihak
lain.
5. Abad pertengahan.
Pada abad pertengahan gereja
memegang peranan yang cukup besar, karena
gereja-gereja pada waktu itu ikut mewarnai
upaya untuk mngembangkan sistem
administrasi. Disamping itu juga masyarakat
gerejani dapat memainkan peranan yang
35
cukup epektif, jika tersusun dalam suatu
struktur institusional. Menurut Calvin ,
memendang perlunya gereja memiliki
kepemimpinan yang kuat dan berdaya guna.
Calvin menyodorkan pemikiran mengenai
bangun administrasi dimana perumusan
kebijaksanaan diserahkan kepada pimpinan,
sedang pengesahan atau penolakan dilakukan
oleh pemeluknya.
6. Prusia-Austria
Pada jaman dikenal dengan periode
kameralis yakni sekelompok profesor dan
ahli administrasi negara jerman dan Austria
yang berjaya pada kurun waktu 1550 – 1700-
an. Periode kameralis terjadi pada masa
pemerintahan William I dari Prusia (1713 –
1740) dan maria Theresia dari Austria (1740
– 1780). Pada umumnya kaum kameralis
diidentikan dengan kaum markantelis di
Inggris dan kaum fisiokrat di Perancis.
Dimana pada masa itu lebih memusatkan
36
perhatiannya pada kekuatan pisik negara,
disamping itu juga memberikan perhatian
yang cukup besar dibidang ekonomi serta
mengadakan pembaharuan mengenai
masalah perpajakan. Adapun tokoh yang
terkenal yaitu Melchoir Von Osse dan Georg
Zincke, yang mana mereka banyak
melaksanakan program latihan bagi para
administrator. Yang mana semua itu tiada
lain ditujukan dalam rangka memberikan
pelayanan publik.
7. Amerika Serikat
Seperti kita ketahui bahwa Amerika Serikat
sebelum tahun 1776 merupakan koloni
inggris, sehingga kebijaksanaaan yang
berlaku sangat tergantung dari kebijak
sanaan dari Inggris, yang justru
menyebabkan banyak ketimpangan yang
terjadi karena perbedaan pandangan,
sehingga menyebabkan berbagai problema,
karena kebijaksanaan yang dianggap baik
37
yang diterapkan oleh negara induknya belum
tentu cocok untuk diterapkan di daerah
koloni yang pada akhirnya akan
mempengaruhi terjadinya pemisahan negara
tersebut dari induknya Setelah mencapai
kemerdekaannya Amerika Serikat
dihadapkan pada tugas untuk menentukan
dan menyusun sistem administrasi dan
pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka sendiri Namun sayangnya Undang-
Undang konfederasinya secara fungsional
hanya mempunyai dampak kecil dalam
memperbaiki sistem administrasi Amerika
Serikat.
Pada tahun 1813 Alexis de
Tocqueville, seorang pengamat politik
menerangkan bagaimana administrasi
diselenggarakan di Amerika, yang mana
beliau telah mempelajari sistem administrasi
dalam konteks demokrasi. Dan sabagai hasil
dari pengamatannya mengungkapkan bahwa
38
para administrator disana belum mempunyai
pengetahuan yang cukup dibidang
administrasi. Oleh karena itu pada awal
berdirinya negara Amrika tampak adanya
keprihatinan yang umum berkaitan dengan
aspek administrasi negara.
Karena jumlah penduduk semakin
lama semakin bertambah seiring dengan
penambahan unit-unit pemerintahan yang
baru, sehingga masalah penyelenggaraan
negara semakin komplek. Adalah Thomas
Jefferson, dengan gagasan-gagasan
agrarisnya dan falsafahnya tentang
pemerintahan dan sentralisai administrasi
serta pandanganya mengenai hubungan
negara bagian dengan pemerintahan nasional
yang mempelopori pendekatan Amerika
terhadap administrasi negara. Disamping itu
juga paham dari Jackson pada tahun 1800-an
juga besar pengaruhnya terhadap sikap
administrasi pemerintahan, terutama
39
mengenai masalah penempatan orang dalam
jabatan-jabatan publik, yang terkenal dengan
patronage system , yaitu suatu sistem yang
meletakkan orang-orang dari pertain politik
dalam jabatan-jabatan administrasi
pemerintahan. Sistem ini sangat mewarnai
administrasi AS pada waktu itu.
8. Indonesia
Perkembangan administrasi di
Indonesia belum banyak penulis yang
mengemukakannya. Salah satu diantaranya
adalah tulisan yang ditulis oleh Bintoro
Tjokroamidjojo dalam bukunya Research di
Indonesia 1945-1965, menggambarkan
perkembangan administrasi tersebut.
Sebelum tahun 1945 ketika iondonesia masih
dijajah maka disaat itu administrasi
negaranya adalah administrasi dari negara
41
yang menjajahnya. Dimana bangsa Indonesia
tidak diberi kesempatan untuk ikut terlibat
dalam praktek administrasi, sehingga tidak
ada pengalaman sama sekali mengenai
praktek ilmu administrasi negara. Disamping
itu sifat administrasi negara ketika itu sama
dengan sifat ilmu yang mendapat pengaruh
dari daratan Eropa., sehingga konsep
kontinentalnya sangat kental yang
memberikan pengaruh yang cukup besar
sehingga mengganggap pendidikan hukum
sebagai persiapan utama dan malah satu-
satunya syarat untukmembentuk seseorang
administrator, sehingga corak administasi
negara saat itu sangat legalistic dan
normative yang pada gilirannya
menumbuhkan suatu birokrasi yang steril.
43
terdapat lembaga pendidikan yang secara
khusus mengenai administrasi negara seperti
APDN, IIP dsb. Pada tahun 1954 pemerintah
mendatangkan perutusan dari Amerika
Serikat untuk mengadakan penelitian
mengenai administrasi kepegawaian, yang
diketuai oleh Edward H. Litchfield dengan
dibantu oleh Alan .C Rankin. Setelah
mengadakan penelitian keseluruh Indonesia,
akhirnya merumuskan suatu saran kepada
pemerintah Indonesia yang diberi judul
“Training Administration on Indonesia”,
banyak saran yang diberikan, salah satunya
adalah perlunya didirikan lembaga
pendidikan administrasi yang nantinya dapat
dipergunakan mendidk pegawai-pegawai
serta para administrator pemerintah.
Selanjutnya pada tahun 1956,
diadakan kerja sama dengan tim dari
Universitas Indianna (USA). Maka setelah
itu pada tahun 1957 didirikannya Lembaga
44
Administrasi Negara (LAN) di Jakarta yang
dipmpin oleh Prof. Dr. Prajudi
Atmosudirdjo. Dengan berdirinya lembaga
Administrasi Negara ini Administrasi mulai
dikembangakan pada belbagai bidang
lapangan studi. Disamping itu banyak pula
tenaga ahli yang dikirim ke Amerika serikat
untuk mendalami Administrasi, baik dalam
bidang administrasi negara maupun dalam
bidang administrasi niaga.
Maka saat itu perkembangan
administrasi negara telah terencana dan
terarah. Dan untuk selanjutnya tidak lagi
dikembangkan sifat legalistiknya
BAB III
KARAKTERISTIK ADMINISTRASI
NEGARA
46
identifikasi terhadap administrasi negara,
yaitu :
1. Identifikasi administrasi pemerintahan
2. Identifikasi organisasi publik
3. Identifikasi orientasi sikap administrasi
4. Identifikasi proses yang bersifat khusus
5. Identifikasi aspek publik.
Adakalanya negara
menyelenggarakan fungsi yang berkenaan
dengan masalah pertahanan keamanan,
hubungan luar negeri perpajakan,
kesejahteraan sosial dan lain sebagainya
menjadi monopoli negara urusan negara
atau monopoli dari negara untuk
melaksanakannya sedangkan dinegara lain
mugkin saja untuk urusan yang sama lebih
cendrung diserahkan pada pihak swasta.
Ada beberapa negara yang lebih suka
menyerahkan sebagaian urusannya kepada
pihak swasta, namun demikian
pengawasan serta standarisasinya tetap
menjadi tanggungjawab negara.
48
2. Identifikasi Organisasi Publik
Identifikasi ini hendak mencoba
mengungkapkan administrasi negara
berdasarkan atas lembaga-lembaga publik.
Adapun yang dimaksud dengan lembaga
publik adalah lembaga yang diciptakan
melalui hukum, dibiayai oleh negara dan
stapnya merupakan pejabat karier. Dengan
rumusan demikian organisasi publik
terwujud dalam pemerintahan nasional,
departemen kementrian, lembaga
pemerintahan non departemen, pemerintah
daerah dan korporasi publik. Namun
dalam kenyataannya dibanyak negara
pemerintah cerdrung untuk bekerja sama
dengan organisasi sosial dalam bentuk
patungan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan
fungsinya sebagai publik service.
Menurut Gerald E. Caiden,
memberikan suatu ukuran untuk
49
menyatakan bahwa suatu organisasi itu
termasuk pemerintah adalah dengan
melihat tiga hal yaitu
1. Organisasinya dibentuk oleh pemerintah
2. Karyawannya/pegawainya disebut
pegawai negeri
3. Pembiayaannya berasal dari uang
rakyat.
Bagi negara-negara dimana
administrasi negaranya belum sempurna
akan lebih suka jika lembaga non
pemerintah yang melaksanakan pelayanan
umum, namun hal ini tentu saja
bertentangan dengan dengan konsep yang
menyatakan bahwa administasi negara
tidak sekedar sebagai pelaksana bagi
lembaga eksekutif saja. Dengan demikian
administrasi negara tidak sama dengan
organisasi pemerintah. Karena
administrasi negara meliputi seluruh
organisasi sosial yang
52
pandangan keluar adalah suatu sikap yang
diorientasikan semata-mata untuk
kepentingan orang banyak atau
kepentingan publik.
Namun dalam kenyataan sehari-
hari kedua orientasi tersebut selalu
berdampingan. Beberapa organisasi
swasta menyibukkan diri untuk
melakukan suatu kegiatan, namun pada
sisi yang lain juga turut melakukan suatu
kegiatan untuk memberikan pelayanan
pada masyarakat. Bahkan tidak sedikit
organisasi sosial diluar pemerintahan yang
kegiatan pokoknya memberikan pelayanan
pada masyarakat. Sehingga dengan
demikian tidaklah tepat apabila pandangan
keluar selalu dilakukan oleh administrasi
negara saja sedangkan orientasi kedalam
hanya dilakukan oleh organisasi sosial
swasta.
53
4. Identifikasi Proses Yang Bersifat Khusus.
Disini mencoba mengenali
administrasi negara berdasarkan atas
proses yang bersifat khusus, yang mana
hal ini merupakan suatu yang paling
umum dipergunakan dalam analisis
mengenai administrasi negara. Identifikasi
ini henbdak mencoba memgungkapkan
administrasi negara sesuai dengan proses
yang dipergunakan dalam aktivitas
penyelenggaraan negara. Adapun proses
yang dianggap khusus dalam administrasi
negara adalah :
1. Makna control politik dan
pertanggungjawaban publik
2. Mekanisme kekuasaan dan distibusi
kekuasaan di berbagai tingkat
pemerintah
3. Sistem prestasi serta kompetisi terbuka
4. Mengkonsolidasikan diri pada
penganggaran dan akuntasi publik,
usaha- usaha publik, perencanaan
54
nasional, dan administrasi pemerintah
daerah.
55
merupakan kecendrungan yang
berlangsung dalam lingkungan
administrasi negara modern yang segala
macam lembaga publik, pejabat publik
maupun milik publik seharusnya
dipersembahkan untuk kepentingan dalam
rangka meningkatkan kemakmuran serta
kesejahteraan umum.
Identifikasi ini merupakan suatu hal
yang digunakan untuk menhindarkan
perbedaan definisi publik, motif
keuntungan tanggungjawab administrasi
serta control politik. Namun jika kita
amati kelima identifikasi yang telah
disampaikan diatas nampak adanya unsur
yang berlaku umum, yakni terdapatnya
aktivitas komunal yang diorganisasikan
secara publik yang berada dalam kerangka
arahan politik.
Walaupun diatas telah diuraikan
mengenai administrasi negara telah
56
memiliki sesuatu yang bersifat khas
namun orang tetap berbeda pendapat
didalam mengidentifikasikan atau
melakukan pendekatan mengenai
administrasi negara. Namun perbedaan
tersebut hanyalah terletak pada cara
menuju kearah yang universal, karena
disini tidak ada garis batas yang tegas
mengenai permisahan antara administrasi
negara dengan administrasi atau
organisasi sosial yang lainnya/swasta.
60
semua kegiatan tersebut diborong
sekaligus tanpa memperhitungkan mana
yang harus didahulukan. Prioritas sangat
diperlukan untuk mengatur pelayanan
terhadap masyarakat, sebab kalau tidak
dilakukan prioritas maka kegiatan
tersebut tidak akan mencapai hasil yang
optimal. Seperti misalnya untuk
pembangunan lima tahun ke depan,
kegiatan apa yang mendapat prioritas,
apa itu dibidang pendidikan, kesehatan,
keamanan, kesejahteraan dan
sebagainya. Hal ini sangat tergantung
dari keperluan masing-masing bidang
kegiatan tersebut. Maka dari itu prioritas
sangat diperlukan dalam rangka
memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
64
yang jelas perhatian administrasi negara
ialah bagaimana tujuan tersebut dapat
dilaksanakan sehingga bisa tercapai.
7. Banyak harapan yang diletakkan pada
Administrasi Negara
Dalam hal ini akan terdapat dua
standard penilaian, disatu pihak warga
atau masyarakat menghendaki
Administrasi Negara berbuat banyak
untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dipihak lain Administrasi Negara tidak
mempunyai kemampuan, keahlian,
dana, maupun sumber-sumber
lainyang cukup. Masyarakat banyak
menaruh harapan pada pejabat-pejabat
administrasi Negara untuk melindungi
kepentingan orang banyak, hukum
hendaknya diterapkan secara adil kepada
semua pihak tanpa pandang bulu.
3. Ciri-ciri administrasi negara
65
tidak bermaksud untuk memberikan batasan
yang sempit terhadap disiplin Administrasi
negara, melainkan terbatas untuk mengenal
supaya mendapatkan pemahaman yang
komprehensif. Dalam salah satu paradigma
yang telah dijelaskan sebelumnya, adanya
usaha untuk membedakan antara administrasi
negara dengan administrasi swasta sementara
itu ada pihak yang menyatakan bahwa
diantara keduannya sangat sulit untuk
dibedakan, namun ada pula yang
berpendapat bahwa keduanya dapat
dibedakan. Hal ini tidak terlepas dari
penggunaan istilah negara dalam administasi
negara yang seolah-olah administrasi negara
tidak bisa mencampuri masalah- masalah
administrasi swasta. Berkaitan dengan hal
tersebut akan diuraikan ciri- ciri dari
administrasi negara dengan maksud untuk
bisa menjawab persoalan- persoalan
tersebut.
66
Berikut ini akan diuraikan ciri-ciri
administrasi negara yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan administrasi
negara bila dibandingkan dengan aministrasi
swasta. Adapun ciri-ciri tersebut adalah
sebagai berikut :
68
lain sebagainya
3. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat administrasi negara
cendrung bersifat legalistik dan
administratornya relative berdasarkan
Undang- Undang dan peraturan.
Sehingga dengan demikian setiap
perubahan atau perluasan pelayanan
kepada masyarakat secara umum sulit
serta berlangsung lambat, karena harus
membuat peraturan dulu sebagai dasar
hukum dalam melaksanakan kegiatan.
4. Dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, administrasi negara secara
ekonomis tidak tergantung pada harga
pasar, dalam arti tidak menjadikan faktor
untung rugi dari segi ekonomi dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat, melainkan ditentukan oleh
rasa pengabdian terhadap masyarakat
umum. Seperti misalnya mana yang
69
lebih menguntungkan bila disuatu tempat
membangun taman kota bila
dibandingkan dengan menbangun pusat
perbelanjaan, atau membangun sekolah
dengan membangun pasar. Jadi disini
paktor untung dan rugi bukan menjadi
pertimbangan yang utama, namun yang
jelas ditujukan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
5. Bahwa keberhasilan yang dicapai oleh
administrasi negara dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sangat
tergantung pada penilaian mata rakyat
banyak. Oleh karena itulah administrasi
negara dituntut untuk bersikap adil, tidak
memihak, proporsional, bersih serta
mengutamakan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi. Sebab disini
keberhasilan yang dicapai sangat relatif
serta masing-masing orang mempunyai
penilaian yang berbeda-beda tergantung
70
kepentingan masing-masing pihak.
BAB IV
TUJUAN NEGARA DAN TUJUAN
NASIONAL
71
dasar negara yang diberi nama PANCASILA
dan tiga butir tujuan negara. Itulah sebabnya
pembukaan ini tidak dapat diganti walaupun
sudah mengalami empat kali pergantian dan
selama reformasi hanya batang tubuh yang
mengalami amandemen. Pembukaan UUD
NRI 1945 ini dikenal sebagai state
fundamental norm ( Kaidah Dasar Negara ).
Selanjutnya berdasarkan Tap MPR RI No.3 /
MPR/ 2000, maka sumber hukum tertulis
ditetapkan sebagai berikut :
1. Pancasila.
72
5. Undang – Undang.
7. Peraturan Pemerintah.
8. Keputusan Pemerintah.
73
dicantumkan sebuah Preambul, terkenal
dengan sebutan pembukaan Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri dari 4 alinea. Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 dengan batang tubuh
merupakan satu kesatuan. Didalam
pembukaan UUD NRI Tahun 1945 inilah
tersurat sila – sila pancasila dengan tegas
dan jelas , sedangkan dalam batang tubuh
UUD NRI Tahun 1945, tersirat diantara
pasal-pasalnya. Dengan berpedoman pada
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 khususnya pembukaan, maka
penyelenggaraan administrasi negara pada
hakikatnya adalah untuk mewujudkan
tercapainya cita – cita nasional yaitu satu
“Negara Indonesia yang
merdeka,bersatu,berdaulat, adil dan
makmur”.Cita – cita itulah yang selalu harus
menjiwai segenap penyelenggara negara dan
bangsa Indonesia untuk diwujudkan dan
74
dipertahankan. Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 pada alinea empat menegaskan
sebagai berikut : “ Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintahan
Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakanketertiban dunia yang
berdasarkan Kemerdekaan Perdamaian
abadi dan keadilan sosial,maka disusunlah
kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam
suatu Undang – Undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang
beredaulatan rakyat dengan berdasar
kepada KeTuhanan Yang Maha
Esa,Kemanusiaan yang adil dan
beradab,Persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
75
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan,serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia “. Dari rumusan tersebut tersirat
adanya tujuan nasional/ negara yang ingin
dicapai sekaligus merupakan tugas yang
harus dilaksanakan oleh negara, yaitu :
76
BAB V
ADMINISTRAS NEGARA DALAM
KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN
78
kedaulatanrakyat dipegang oleh suatu badan,
bernama Majelis Permusyarawatan Rakyat, sebagai
jelmaanseluruh rakyat Indonesia. 4. Presiden
adalah penyelenggara pemerintah negara yang
tertinggi dibawah Majelis,di bawah Majelis
Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara
yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan
negara,kekuasaan dan tanggung jawab adalah
ditangan Presiden. 5. Presiden tidak bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Disamping Presiden adalah Dewan Perwakilan
Rakyat.Presiden harus mendapat persetujuan DPR
untuk membentuk Undang –Undang dan untuk
menetapkan APBN. Oleh karena itu, Presiden
harus bekerja bersama– sama dengan Dewan, akan
tetapi presiden tidak bertanggung jawab kepada
Dewan, artinya kedudukan presiden tidak
tergantung dari Dewan. 6. Menteri Negara ialah
Pembantu Presiden ; Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan
Rakyat.Presiden mengangkat dan memberhentikan
79
menteri– menteri Negara, Menteri – Menteri itu
tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.Kedudukannya tidak
bergantung daripada Presiden mereka ialah
Pembantu Presiden. 7. Kekuasaan Kepala Negara
tidak tak terbatas, meskipun Kepala Negara tidak
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, ia bukan “Diktator”, artinya Kekuasaan
tidak tak terbatas. Dalam upaya menjalankan
fungsi kenegaraan sudah tentu dituntut,
dibentuknya satu struktur organisasinegara yang
berfungsi satu sistem. enurut Undang – Undang
Dasar 1945 Pasal 1 ayat : 1) Negara Indonesia ialah
Negara yang berbentuk republik. 2) Kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang – Undang Dasar 1945 setelah amandemen
2001. 3) Negara Indonesia adalah Negara Hukum
(UUD NRI tahun 1945 setelah amandemen 2001).
Asas Persatuan dan Kesatuan menjadi asas
pembinaan dan pengembangan kelembagaan atau
bidang perlengkapan negara ditingkat nasional itu
80
harus disusun sedemikian rupa sehingga
mencerminkan aspirasi dari seluruh rakyat
indonesia.B. N. Marbun , ( 2003 : 3 ). Dalam
struktur organisasi Negara Republik Indonesia,
pancasila menghendaki adanya kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yang mencerminkan
pula atau yang dijiwai oleh keempat sila lainnya.
Oleh karena itulah, sifat pemerintahan harus
demokratis, dalam arti bahwa keinginan dan
citacita rakyatlah yang menentukan usaha
pemerintah dalam rangka mengejar cita-cita adil
dan makmur. Pemerintah harus menjalankan
kebijakan yang digariskan oleh rakyat melalui
wakilnya (MPR – DPR) yang mencerminkan
totalitas rakyat Indonesia. MPR sebagai Lembaga
Permusyawaratan Rakyat yang berkedudukan
sebagai lembaga negara terdiri dari anggota –
anggota DPR dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum
( sesuai amandemen UUD NRI THN 1945 Tahun
81
2001 ). Majelis ini melantik Presiden dan Wakil
Presiden. Lebih lanjut B.N. Marbun ( 2003 : 4 )
mengemukakan bahwa, untuk menghindari
penyalahgunaan atau penyelewengan kekuasaan,
para pembuat UUD NRI Tahun 1945 telah
merumuskan dengan tegas akan perlunya lembaga
– lembaga lain disamping MPR dan Kepala
Negara. Pembentukan lembaga tersebut dikaitkan
pula dengan kedinamisan hidup bangsa yang dapat
menimbulkan masalah – masalah yang harus
dihadapi oleh Presiden / Pemerintah. Untuk
mengatasi masalah ini baik sebelum maupun
sesudah terjadi dibentuklah lembaga lain seperti :
Mahkamah Agung ( MA ), Badan pemeriksa
keuangan (BPK) dan badan atau lembaga baru
sesuai hasil amandemen : 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945
oleh MPR tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Lembaga – lembaga Tinggi negara sebelum
Amandemen Undang – Undang Dasar 1945 Tahun
1999 – 2001, adalah: a. Presiden b. Dewan
Perwakilan Rakyat. c. Dewan Perwakilan Daerah.*
82
d. Badan Pemeriksa Keuangan. e. Mahkamah
Agung. f. Mahkamah Konstitusi.* * Lembaga baru
setelah amandemen a. Presiden dilantik Majelis
Permusyawaratan Rakyat.Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang – Undang Dasar yang dalam
melakukan kewajibannya dibantu oleh satuorang
Wakil Presiden. b. Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran
dan fungsi pengawasan. Presiden berhak
mengajukan rancangan Undang –Undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. DPR memegang
kekuasaan membentuk undang – undang. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang disusun oleh
Presiden harus diajukan ke DPR dan barusah
apabila diterima DPR sebagai Undang –
Undang.Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN
yang diusulkan Presiden, pemerintah menjalankan
APBN tahun yang lalu. Presiden tidak bertanggung
jawab kepada DPR. Sistem Administrasi Negara
Republik Indonesia Presiden juga tidak dapat
83
membubarkan DPR. Bahkan Presiden harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. c.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mempunyai hak
dan kewajiban antara lain : dapat mengajukan
kepada DPR rancangan Undang – Undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah,pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan
daerah; melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang – undang otonomi daerah. d. Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah organ atau
badan yang bertanggung jawab memeriksa
keuangan negara. BPK dalam melaksanakan
tugasnya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
pemerintah, akan tetapi tidak berdiri di atas
pemerintah. BPK memeriksa semua pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan
hasil pemeriksaan itu disampaikan ke DPR, Dewan
Perwakilan Daerah dan DPRD, sesuai dengan
84
kewenangannya. e. Mahkamah Agung (MA)
adalah Badan atau Instansi yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman, yang dalam pelaksanaan
tugasnya terlepas dari pengaruh
kekuasaanpemerintah dan pengaruh – pengaruh
lainnya. Mahkamah Agung dapat memberikan
pertimbangan– pertimbangan dalam bidang hukum,
baik diminta maupun tidak, kepada lembaga tinggi
negara.Mahkamah Agung memberi nasehat hukum
kepada Presiden / Kepala Negara untuk pemberian
atau penolakan grasi. Mahkamah Agung
mempunyai wewenang menguji secara material
terhadap peraturan – peraturan hukum yang
tingkatnya lebih rendah dari Undang – Undang. f.
Sesuai amandemen UUD NRI Tahun 1945 tahun
2001, MPR memutuskan pembentukan Mahkamah
Konstitusi yang berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
Final untuk menguji Undang – Undang terhadap
Undang – Undang Dasar,memutus sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
85
diberikan oleh Undang – Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan
atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh Presiden dan / atau Wakil Presiden menurut
Undang–UndangDasar.
86
KESIMPULAN
89
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.unpar.ac.id/index.php/JAP/
article/view/1559
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/
53508922MULIATI%20JURNAL%20(1).pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/234931681.pdf
https://search.yahoo.com/search?
fr=mcafee&type=E211US885G91430&p=admin
istrasi+negara+dalam+sistem+pemerintahan
https://merajajournal.com/index.php/mrj/article/
view/65
https://vinarachmaya.wordpress.com/
2013/04/20/sistem-administrasi-negara-san/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/
197303182008122001/pendidikan/diktat-sistem-
administrasi-negara-indonesia.pdf
91
https://www.academia.edu/38130162/
MAKALAH_ADMINISTRASI_PEMERINTAH
AN_DAERAH_Sistem_Pemerintahan_Negara_
Kolombia
http://himia.umj.ac.id/wp-
content/uploads/2020/04/ADPU4230-M1.pdf
93
94