Anda di halaman 1dari 4

Della Noviana

042399529

Tugas 2

Perbandingan Administrasi Negara

Jawaban

1. Tinjauan ekologi terhadap perkembangan administrasi berarti “Tinjauan yang


mencoba menerankan hubungan antar lingkungan (environment) dimana administrasi
itu tumbuh dan berkembang dengan administrasi itu sendiri yang dianggap sebagai
organisme hidup (living organisme)”, atau dengan lain perkataan tinjauan ekologis
ingin menjelaskan pengaruh daripada lingkungan terhadap administrasi
dansebaliknya, maka dengan adanya pengaruh tersebut akan memberikan ciri-ciri
khas kepada admisnistrasi.
Ciri-ciri dari faktor ekologislah yang menyebabkan mengapa dalam suatu
daerah tertentu mempunyai perbedaan administrasi dengan daerah lain walaupun
masing-masing berada dalam suatu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berbeda dari masyarakat atau bangsa yang satu dengan masyarakat atau bangsa yang
lain, sehingga dapat diketahui mengapa suatu masyarakat atau bangsa memiliki corak
administrasi negaranya sedemikian rupa
Dalam hal ini manfaat dengan adanya ekologi administrasi bagipemerintah
yaitu pemerintah dalam membuat suatu kebijakan akan menjadi lebih akurat dan lebih
diterima masyarakat. Dengan adanya ekologi administrasi pemerintah dapat
menganalisis berbagai persoalan yang ada di masyarakat sehingga pemerintah dapat
cepat tanggap dalammenyelesaikan masalah yang ada. Ekologi administrasi ini juga
bisa digunakan sebagai suatu acuan mengenai keadaan dari suatu masyarakat.
Jadi pada intinya pemerintah dalam mengeluarkan suatu kebijakan harusselalu
mengenal dan mempertimbangkan ekologi pemerintahan, agar tidak salah dalam
mengeluarkan kebijakan yang pada akhirnya tidak sesuai dengan yang di harapkan,
ekologi administrasi ini sangat penting karena dengan adanya analisis terbih dahulu
mengenai permasalahan yang ada di masyarakat pemerintah bisa tahu apa yang harus
dilakukan mengenai permasalahan tersebut.
2. Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), birokrasi
adalah suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida,
dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya
ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. Ada juga yang
menjelaskan arti birokrasi adalah suatu struktur organisasi yang memiliki tata
prosedur, pembagian kerja, adanya hirarki, dan adanya hubungan yang bersifat
impersonal.
Organisasi yang menjalankan sistem birokrasi biasanya memiliki prosedur dan aturan
yang ketat sehingga dalam proses operasionalnya cenderung kurang fleksibel dan
kurang efisien.Meskipun ada anggapan bahwa birokrasi identik dengan inefisiensi,
pemborosan, dan
kemalasan, faktanya sistem birokrasi diperlukan agar proses operasional
berjalansesuaiengan aturan yang telah ditentukan
pemikiran birokrasi Weber dibagi dalam dua bagian, yaitu:

suatu struktur organisasi yang memiliki tata prosedur, pembagian kerja, adanya
hirarki, dan adanya hubungan yang bersifat impersonal.
yang menjalankan sistem birokrasi biasanya memiliki prosedur dan aturan yang
ketat sehingga dalam proses operasionalnya cenderung kurang fleksibel dan kurang
efisien.Meskipun ada anggapan bahwa birokrasi identik dengan inefisiensi,
pemborosan, dan kemalasan, faktanya sistem birokrasi diperlukan agar proses
operasional berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. pemikiran birokrasi
Weber dibagi dalam dua bagian, yaitu:
Pertama, Karakteristik Birokrasi.
1. Otoritas legal à pembagian kerja, spesialisasi
2. Hierarki
3. Abstract code
4. Impersonal
5. Competency, career and promotion
6. Discipline
Secara rinci, ciri-ciri birokrasi dan cara terlaksananya adalah sebagai berikut :
1. Adanya ketentuan tegas dan resmi mengenai kewenangan yang didasarkan pada
peraturan-peraturan umum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum dan administrasi
(a)Kegiatan sehari-hari untuk kepentingan birokrasi dibagi secara tegas sebagai
tugas yang resmi,
(b) Wewenang untuk memberi perintah atas dasar tugas resmi tersebut di
atas, diberikan secara langsung dan terdapat pembatasan-pembatasan oleh
peraturan- peraturan mengenai cara-cara yang bersifat paksaan, fisik, keagamaan
atau sebaliknya,
yang boleh dipergunakan oleh petugas,
(c) Peraturan-peraturan yang sistematis disusun untuk kelangsungan pemenuhan
tugas-tugas tersebut dan pelaksanaan hak-hak; hanya
orang-orang yang memenuhi persyaratan umum saja yang dapat dipekerjakan
2. terdapat pengawasan terhadap bawahan oleh atasannya. Hal ini memungkinkan
pula adanya suatu jalan bagi warga masyarakat untuk meminta supaya keputusan-
keputusan lembaga-lembaga rendahan ditinjau kembali oleh lembaga-lembaga
yang lebih tinggi.
3. ketatalaksanaan suatu birokrasi yg modern didasarkan pada dokumen-dokumen
tertulis, disusun dan dipelihara aslinya ataupun salinannya. Untuk keperluannnya
ini harus ada tata usaha yg menyelenggarakannya secara khusus.
4. Pelaksanaan birokrasi dalam bidang-bidang tertentu memerlukan latihan dan
keahlian khusus.
5. Bila birokrasi telah berkembang dengan penuh, maka kegiatan-kegiatannya
meminta
kemampuan bekerja yang maksimal dari pelaksana-pelaksananya, terlepas dari
kenyataan bahwa waktu bekerja pada organisasi tersebut secara tegas dibatas
6. Pelaksanaan birokrasi didasarkan pada ketentuan-ketentuan umum yang bersifat
langsung atau kurang langgeng, sempurna atau kurang sempurna, kesemuanya
dapat dipelajari. Pengetahuan akan peraturan-peraturan memerlukan cara yang
khusus.
Meliputi hukum, ketatalaksanaan administrasi dan perusahaan.
Dari prinsip di atas, tampak birokrasi Weber merupakan sebuah tipe administrasi
dimana administrasi tersebut diatur menurut prinsip-prinsip impersonal, aturan-
aturan tertulis, dan sebuah jenjang jabatan-jabatan. Dalam birokrasi dengan jelas
dibedakan antara masalah jabatan dari masalah pribadi, dan posisi-posisi jabatan
didasarkan atas kualifikasi formal yang impersonal.
Kedua, Posisi Pejabat,
1. Karier pejabat ditentukan oleh suatu konsepsi abstrak tentang kewajiban;
penyelesaian tugas-tugas resmi secara baik merupakan tujuan dan bukan
merupakan suatu sarana untuk memperoleh keuntungan meteiil pribadi dengan
melakukan sewa menyewa atau lainnya;
2. Pejabat memperoleh kedudukannya melalui penunjukkan dari atasan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya;
3. Kedudukan dibatasi oleh suatu waktu yang telah ditentukan;
4. Untuk jerih payah berbentuk suatu gaji tetap yang dibayarkan secara teratur;
5. Adanya kesediaann”kerier” yang memungkinkannya untuk naik dalam hirarki
otoritas.
Menurut Weber tipe ideal birokrasi yang rasional itu dilakukan dalam cara-cara
sebagai berikut:
1. Individu pejabat secara personal bebas, akan tetapi dibatasi oleh jabatannya
manakala ia menjalankan tugas-tugas atau kepentingan individual dalam
jabatannya. Pejabat tidak bebas menggunakan jabatannya untuk keperluan dan
kepentingan pribadinya ter-masuk. keluarganya.
2. Jabatan-jabatan itu disusun dalam tingkatan hierarki dari atas ke bawah dan
ke
samping. Konsekuensinya ada jabatan atasan dan bawahan, dan ada pula yang
menyandang kekuasaan lebih besar dan ada yang lebih kecil.
3. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik
berbeda satu sama lainnya.
4. Setiap pejabat mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan. Uraian
tugas (job description) masingmasing pejabat merupakan domain yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab yang harus dijalankan sesuai dengan
kontrak.
5. Setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya, idealnya
hal tersebut dilakukan melalui ujian yang kompetitif.
6. Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk menerima pensiun
sesuai dengan tingkatan hierarki jabatan yang disandangnya. Setiap pejabat
bisa memutuskan untuk keluar dari pekelaannya dan jabatannya sesuai dengan
keinginannya dan kontraknya bisa diakhiri dalam keadaan tertentu.
7. Terdapat struktur pengembangan karier yang jelas dengan promosi
berdasarkan
senioritas dan merit sesuai dengan pertimbangan yang objektif.
8. Setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan menjalankan jabatannya
dan resources instansinya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
9. Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem
yang dijalankan secara disiplin. (Weber, 1978 dan Albrow, 1970)
Butir-butir tipe ideal tersebut tidak semuanya bisa diterapkan dalam kondisi
tertentu oleh suatu jenis pemerintahan tertentu. Seperti persyaratan tentang
pengangkatan pejabat dalam jabatan tertentu berdasarkan kualifikasi
profesionalitas cocok untuk kondisi birokrasi tertentu tetapi banyak sekarang
tidak bisa diterapkan. Karma banyak pula negara yang mengangkat
pejabat berdasarkan kriteria subjektivitas, apalagi ada yang didasarkan atas
intervensi politik dari kekuatan partai politik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai