Anda di halaman 1dari 11

TUGAS.

3 – HUKUM PERUSAHAAN
Tutor: Alfatri Anom, S.H., M.H.
Email: alfatri.anom@ecampus.ut.ac.id

HENRI HERMAWAN | 042380729 | MENTOK | BANGKA BARAT


________________________________________________________________________

TUGAS. 3 – HUKUM PERUSAHAAN


Soal 1:
Digugat, KSP Indosurya Kekeuh Menyebut Telah Membayar Cicilan ke Nasabah
Jumat, 11 Februari 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koperasi Simpan Pinjam Indosurya klaim telah memenuhi
kewajiban mencicil pembayaran kepada semua anggota sesuai keputusan hukum homologasi
yang ditetapkan inkraacht (final). Pembayaran cicilan diberikan kepada semua anggota terikat
putusan pengadilan yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung (MA).
Semua data pembayaran sudah dibeberkan pihak KSP Indosurya dalam proses pembuktian di
pengadilan di hadapan majelis hakim, terhadap gugatan yang dilayangkan pihak tertentu
mengatasnamakan anggota koperasi tersebut. "Kami sudah beberkan data semua di hadapan
majelis hakim dalam agenda pembuktian," ujar Kuasa Hukum KSP Indosurya, Hendra Widjaya,
Kamis (10/2). Hendra bilang, semua jelas datanya, ribuan anggota, dan dibuktikan dan jabarkan.
Jadi, tidak benar itu bahwa KSP Indosurya tidak membayar anggotanya.
Sebelumnya, gugatan sama pernah dilayangkan sejumlah pihak mengatasnamakan anggota KSP
Indosurya. Namun, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan
menolak permohonan sejumlah nasabah yang ingin membatalkan penjanjian perdamaian atau
homologasi KSP Indosurya Cipta. Putusan No.07/Pembatalan/2021/PN Niaga Jkt. Pusat itu itu
dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang diketuai Hakim Bambang Nurcahyo, S.H.,
M.Hum pada Rabu (18/8/2021).
Terhadap pengggugat homologasi, KSP Indosurya, sebaliknya juga sudah melakukan langkah
hukum terhadap mereka yang ingin membatalkan putusan pengadilan itu. Sebelumnya, di Jakarta
Barat, kini pihak KSP Indosurya menggugat dua pihak. Gugatan senada juga akan dilakukan
kepada mereka yang berada di luar DKI Jakarta, yang mencoba membatalkan homologasi itu.
Adapun langkah hukum ini diambil karena KSP Indosurya merasa dirugikan image dan
upayanya di saat tengah berusaha memenuhi kewajibannya kepada semua anggota yang
diputuskan dalam homologasi. Putusan homologasi atau perdamaian dalam kasus PKPU KSP
Indosurya sudah ditetapkan dalam putusan pengadilan Nomor. 66/PDT.SUS-
PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 17 Juli 2020. Ini menegaskan secara hukum perdamaian
antara KSP Indosurya Cipta dan seluruh Kreditor, baik yang ikut dalam proses PKPU atau tidak,
telah mengikat (Vide Pasal 286 UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan PKPU).
Berdasarkan wawancara KONTAN awal pekan (7/2) dengan beberapa nasabah mereka yang
telah menerima pembayaran adalah simpanan yang di bawah Rp 500 juta. Pasalnya, salah satu
nasabah KSP Indosurya Awan Sastrawijaa mengatakan dirinya yang memiliki simpanan Rp 700
juta baru menerima cicilan kurang dari Rp 150.000 per bulan. "Sampai kapan mbak ini
lunasnya," keluh Awan. Padahal menurut janji KSP Indosurya akan membayar cicilan 25% di
tahun pertama atau tahun 2021 untuk kelompok B. Dan janji tersebut telah meleset. Sekedar
informasi Indosurya telah gagal bayar sejak awal 2020. Sementara teman Awan yang lain yakni
Yan Tarmadi mengaku jika simpanannya senilai Rp 250 juta 50% sudah dibayar dan sisanya
belum ditransfer lagi. "Terakhir ditransfer pada Oktober 2021 untuk cicilan ke 12 bulan
September 2021," ujar Yan dikutip dari chat dengan Awan.
Awan menceritakan jika ada tiga kelompok simpanan dengan ketentuan pembayaran yang
berbeda. Tipe A simpanan sampai dengan Rp 500 juta. Tipe B simpanan Rp 500 juta hingga Rp
2 miliar. Sedangkan tipe C simpanan di atas Rp 2 miliar. "Saya di tipe B masih menanti janji
jangan sampai di PHP terus," ujar dia. Nasabah lain, Melia Lustojoputro yang memiliki
simpanan di atas Rp 2 miliar mengaku baru mendapat pembayaran cicilan Rp 500.000 per bulan.
"Kalau pembayaran saya yang seharusnya tiap bulan dicicil Rp 40 jutaan per bulan, saat ini cuma
dibayarkan Rp 500.000 saja per bulan itu pun sejak tahun ini belum ada pembayaran cicilan
lagi," keluh dia.
Sumber:
https://keuangan.kontan.co.id/news/digugat-ksp-indosurya-kekeuh-menyebut-telah-membayar-
cicilan-ke-nasabah

Pertanyaan:
Dari artikel berita diatas, analisa kasus tersebut dan jawab pertanyaan di bawah ini:
1. Apa saja organ dalam KSP Indosurya dan bagaimana kewenangannya masing-masing?

Jawab:
Organ dalam KSP Indosurya dan bagaimana kewenangannya masing-masing adalah sama
dengan organ Koperasi pada umumnya.
Organ Koperasi terdiri dari:
1. Rapat Anggota,
2. Pengurus dan
3. Pengawas.

RAPAT ANGGOTA
Rapat anggota merupakan organ Koperasi yang pertama dan sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam Koperasi diselenggarakan oleh pengurus yang dihadiri oleh Anggota, Pengawas
dan Pengurus. Setiap keputusan dalam Rapat Anggota ini didasarkan oleh musyawarah mufakat
apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan suara terbanyak. Adapun kewenangan
Rapat Anggota yakni:
1. menetapkan kebijakan umum Koperasi;
2. mengubah Anggaran Dasar;
3. memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengawas dan Pengurus;
4. menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;
5. menetapkan batas maksimum Pinjaman yang dapat dilakukan oleh Pengurus untuk dan
atas nama Koperasi;
6. meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus
dalam pelaksanaan tugas masing-masing;
7. menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha;
8. memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran Koperasi; dan
9. menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-Undang ini.
Pelaksanaan dalam Rapat Anggota dinyatakan sah bilamana diselenggarakan sesuai dengan
persyaratan dan tata cara Rapat Anggota yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pelaksanaan
Rapat Anggota sekurang-kurangnya diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun adapun
untuk penyelenggaraan Rapat Anggota dengan agenda pengesahan pertanggungjawaban
pengurus paling lambat dilaksanakan 5 (lima) bulan setelah tahun buku Koperasi ditutup.
Selain Rapat Anggota yang dapat diselenggarakan diatas, Rapat Anggota juga dapat
dilaksanakan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang
pengambilannya ada pada Rapat Anggota (Rapat Anggota Luar Biasa).

PENGURUS
Pengurus dipilih dari orang perseroangan yang diatur dalam Anggaran Dasar, diangkat oleh
Rapat Anggota atas usul Pengawas. Kewenangan dan tugas Pengurus:
Pengurus bertugas:
1. mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar;
2. mendorong dan memajukan usaha Anggota;
3. menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja
Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota;
4. menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan
kepada Rapat Anggota;
5. menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi Koperasi untuk diajukan
kepada Rapat Anggota;
6. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
7. menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien;
8. memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku Daftar Pengurus, Buku
Daftar Pemegang Sertifikat Modal Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan
9. melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan Koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.
Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan kecuali ditentukan
lain dalam Anggaran Dasar. Pengurus bertanggung jawab secara pribadi terhadap tugasnya
apabila terbukti dengan itikad tidak baik, bersalah menimbulkan kerugian pada Koperasi.
Disamping tugas-tugas umum sebagaimana diuraikan diatas, pengurus harus mendapatkan
persetujuan dalam hal Koperasi akan:
1. mengalihkan aset atau kekayaan Koperasi;
2. menjadikan jaminan utang atas aset atau kekayaan Koperasi;
3. menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya;
4. mendirikan atau menjadi Anggota Koperasi Sekunder; dan/atau
5. memiliki dan mengelola perusahaan bukan Koperasi.

PENGAWAS
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada pelaksanaan Rapat Anggota, adapun tugas dan
kewenangan dari pengawas yakni sebagai berikut:
Pengawas bertugas:
1. mengusulkan calon Pengurus;
2. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus;
3. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi yang
dilakukan oleh Pengurus; dan
4. melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
Pengawas berwenang:
1. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar;
2. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak
lain yang terkait;
3. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari
Pengurus;
4. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan
5. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya.

2. Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan, siapa yang bertanggung jawab dan
berwenang mewakili KSP Indosurya? Jelaskan alasan jawaban anda!

Jawab:
Yang bertanggung Jawab dan berwenang mewakili Koperasi di Pengadilan adalah Pengurus.
Hal ini sesuai Dengan Pasal 30 ayat (2) UU No.25 Tahun 1992 menguraikan bahwa pengurus
mempunyai wewenang untuk:
1. Mewakili Koperasi di dalam dan diluar pengadilan
2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru, serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar, dan
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
4.
Kemudian UU NO.17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN pada Pasal 58 Ayat (2)
menyatakan bahwa:
“Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan.”
Pasal 59 Ayat (1) “Setiap Pengurus berwenang mewakili Koperasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 ayat (2), kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar.”
Namun dalam contoh kasus diatas, yang berwenang mewakili KSP Indosurya adalah Kuasa
Hukum KSP Indosurya, Hendra Widjaya. Ia bertindak mewakili KSP Indosurya di Pengadilan
atas dasar surat kuasa yang diberikan oleh pengurus dari KSP Indosurya itu sendiri.

Soal 2:
Menilik Kasus UMKM Frozen Food, Terancam Denda Rp 4 Miliar Hingga Aturan Mainnya
(Kompas.com : Elsa Catriana - 22/10/2021)
JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu belakangan ini, publik menyoroti pembahasan terkait
produk UMKM makanan beku alias frozen food. Pembahasan ini dimulai sejak salah seorang
pelaku UMKM Indonesia di media sosial Twitter mengaku terancam denda Rp 4 miliar hingga
penjara akibat produknya yang tidak memiliki izin edar BPOM. Tweet tersebut diunggah pada
Jumat (15/10/2021) lalu, dengan membagikan potongan gambar dari Instagram Story yang
berisikan pernyataan pelaku UMKM itu yang memiliki usaha frozen food.
"Dishare sama temen gw karena gw jualan, buat temen2 UMKM yang jualan frozen food ada
yang ngalamin gini juga? Gw lagi nanya ini cerita awalnya gimana ..., Tapi kalo sampe di
polisiin hanya karena ga ada BPOM / PIRT ya piye," kata seorang warganet yang mencuit
dengan nama akun @astridmokogintah yang diunggah pada, Jumat kemarin, dikutip
Kompas.com, Jumat (22/10/2021). Dalam postingan tersebut, pengunggah juga menambahkan
potongan gambar yang diduga berasal dari Instagram story. Di dalamnya, pelaku usaha itu
menceritakan kronologi awal mula hingga terancam didenda. "Jadi minggu lalu, resto dapat
undangan klarifikasi dari pulici untuk produk frozen food yang dijual di Grabfood. Padahal
frozen food bukan kita jual ke supermarket, cuma jual karena kemaren PPKM dan memang kan
biasa resto jual versi bekunya untuk customer masak sendiri di rumah," isi potongan gambar
tersebut.
"Ternyata dipermasalahkan, jual makanan beku harus tetap ada ijin edar, PIRT atau BPOM,
walaupun kita sudah berbadan PT dan barang resto sendiri. Intinya semua yang disimpan, masa
simpan lebih dari 1 minggu harus diurus perizinannya," sambungnya.
Saat itulah, dia mengatakan, pihaknya kena tindak pidana dengan ancaman penjara atau denda
Rp 4 miliar karena jual makanan beku. Dia pun memenuhi undangan klarifikasi ke pihak
berwenang. Tak sampai di situ, pengunggah dalam foto menuturkan, saat tiba di lokasi ada
banyak orang dengan kasus serupa diantaranya penjual bubuk cabe, mie beku, dan kopi bubuk.
Tanggapan Kemenkop UKM Hal ini pun membuat Kementerian Koperasi dan UKM bertindak
tegas. Tak berselang lama sejak mencuat di media sosial, KemenKopUKM langsung melakukan
koordinasi dengan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri. Di sana,
mereka sepakat akan lebih mengedepankan pembinaan dan sosialisasi terhadap para pelaku
usaha mikro, kecil dan menengah terkait berbagai perizinan yang diperlukan oleh UMKM.
“Dalam pertemuan dengan Kepala Divisi Hukum Mabes Polri kami sampaikan bahwa banyak
permasalahan hukum yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro dan kecil terkait dengan izin edar,
dan yang saat ini sedang viral terkait adanya pelaku usaha penjual frozen food yang dimintai
keterangan oleh Kepolisian Resort Jakarta Barat dikarenakan tidak memiliki izin produksi
industri rumah tangga,” kata Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kementerian Koperasi dan
UKM Henra Saragih.
Pada saat pertemuan, disampaikan juga sebelumnya telah ada Nota Kesepahaman antara
Kemenkop UKM dengan Polri tentang Koordinasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi, supaya para
pelaku usaha mikro dan kecil lebih diupayakan kepada arah pembinaan, bukan kepada
penangkapan. Dari pertemuan tersebut, telah disepakati hasil MoU yang telah di tandatangani,
akan ditingkatkan menjadi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara unit kerja teknis, dari kedua
belah pihak. "Melalui PKS yang tengah disusun, kami bersama Polri akan mengedepankan
sosialisasi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terkait perizinan-perizinan yang
diperlukan oleh UMKM," ucap Henra. Henra menambahkan, setelah adanya perjanjian kerja
sama, Polri akan menerbitkan Petunjuk Arahan (Jukrah) Penanganan UMKM.
Perjanjian kerja sama tersebut juga akan menjadi dasar untuk melakukan sosialisasi bersama
Kemenkop UKM, Polri dan BPOM kepada Pelaku UMK dan Dinas yang Membidangi Koperasi
dan UKM Provinsi maupun Kabupaten/Kota terkait izin edar bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Asosiasi UMKM buka suara Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) pun buka suara akan kasus
tersebut. Akumindo menilai, kejadian ini mencerminkan bahwa pemerintah mempunyai
kelemahan dari sisi regulasi dan tidak memiliki kebijakan yang kuat untuk menyinkronkan
dengan para penegak hukum, polisi hingga para Mahkamah Agung. "Kenapa saya katakan tidak,
karena kalau ada sinkronisasi atau harmonisasi dengan para penegak hukum atau polisi, pasti
tidak langsung main panggil saja. Ini dia langsung main panggil aja tuh polisinya," ujar Ketua
Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun. Selain itu, Ikhsan juga
menilai sosialisasi pemerintah terhadap PIRT atau izin BPOM tidak dilaksanakan secara masif.
Kalaupun ada sosialisasi, kata dia, hanya dilakukan untuk UMKM yang itu-itu saja dalam rangka
untuk melaksanakan kegiatan. "Ya itu untuk menghabiskan anggaran saja, formalitas saja," kata
Ikhsan. Padahal, lanjut Ikhsan, sosialisasi juga bisa dilakukan dari media sosial. Aturan main dari
BPOM Permasalahan ini pun menjadi pelik. Lalu sebenarnya, bagaimana aturan main terhadap
penjualan produk UMKM Frozen Food ini? Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan, tidak
semua produk frozen food harus memiliki izin BPOM. Penny menjelaskan, produk frozen food
yang wajib mempunyai izin edar dari BPOM adalah produk yang masa kedaluwarsanya di atas 7
hari. Sehingga penting untuk mencantumkan adanya tanggal produksi dan kedaluwarsa pada
produk frozen food. "Jika dikaitkan dengan berapa lama produk bisa bertahan disimpan, frozen
food yang bertahan lebih dari 7 hari yang harus mendapatkan izin BPOM," kata Penny seperti
dikutip pada Rabu (20/10/2021).
Sebaliknya, lanjut dia, apabila produk makanan beku dengan masa kadaluwarsa kurang dari 7
hari, maka produsen tidak diwajibkan mendaftarkan produknya ke BPOM. Namun, agar
keamanan terjaga dan konsumen bisa semakin yakin akan kualitas dan keamanan produk, BPOM
mengimbau produsen frozen food melabelinya dengan izin edar dari dinas kesehatan pemda
setempat. "Sementara kalau kurang dari 7 hari bisa tanpa izin BPOM, bisa dengan izin edar dari
dinas kesehatan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)," ungkap Penny. Sementara itu, jika
dilihat dari sisi produksi, frozen food yang diproduksi secara massal dan didistribusikan oleh
distributor formal, harus ada izin edar BPOM. Sedangkan bagi pelaku UMKM frozen food yang
menerima pesanan dan langsung mengirimkan produknya ke pemesan, tak perlu memerlukan
izin edar BPOM.
"Jadi kalau pengolah menerima order kemudian dikirimkan ke konsumen yang memesan by
order, saya kira untuk bentuk itu tidak perlu ada izin edar BPOM," kata Penny.
Sumber :
https://money.kompas.com/read/2021/10/22/083047826/menilik-kasus-umkm-frozen-food-
terancam-denda-rp-4-miliar-hingga-aturan?page=all

Dari artikel berita tersebut, buatlah sebuah analisa hukum dari pertanyaan berikut ini :
1. Apa saja kesulitan yang dihadapi oleh UMKM, baik dari faktor internal maupun faktor
eksternal?
Jawab:
Dari berbagai studi diketahui bahwa dalam mengembangkan usahanya, UMKM menghadapi
berbagai kendala, baik yang bersifat internal maun eksternal, permasalahan-permasalahan
tersebut, antara lain: manajemen, permodalan, teknologi, bahan baku, informasi dan pemasaran,
infrastruktur, birokrasi dan utan, serta kemitraan. Dari beragamnya permasalahan yang dihadapı
UMKM, nampaknya permodalan tetap menjadi salah satu kebutuhan penting guna menjalankan
usahanya baik kebutuhan modal kerja maupun investasi.
Menurut Dwiwinarno (Dwiwinarno;2008 dalam Haryadi; 2010:87).
Beberapa faktor penghambat berkembangnya UMKM, antara lain kurangnya modal dan
kemampuan manajerial yang rendah. Meskipun permintaan atas usaha mereka meningkat, karena
terkendala dana maka sering kali tidak bisa untuk memenuhi permintaan. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang tata cara mendapatkan
dana dan keterbatasan kemampuan dalam membuat usulan untuk mendapatkan dana.
Kebanyakan usaha skala kecil dalam menjalankan usaha, tanpa adanya perencanaan,
pengendalian, maupun juga evaluasi kegiatan usaha.
Melihat beberapa pendapat yang menyatakan tentang berbagai permasalahan UMKM, dapat kita
simpulkan beberapa kategori permasalahan yang dimiliki oleh UMKM sebagai berikut:
1. Permasalahan yang bersifat klasik dan mendasar pada UMKM (basic problems), antara
lain berupa permasalahan modal, bentuk badan hukum yang umumnya Menonformal,
sumber daya manusia (SDM), pengembangan produk, dan akses pemasaran.
2. Permasalahan lanjutan (advanced problems), antara lain pengenalan dan penetrasi pasar
ekspor yang belum optimal, kurangnya pemahaman terhadap desain produk yang sesuai
dengan karakter pasar, permasalahan hukum yang menyangkut hak paten, prosedur
kontrak penjualan, serta peraturan yang berlaku di negara tujuan ekspor;
3. Permasalahan antara (intermediate problems), yaitu permasalahan dari instansi terkait
untuk menyelesaikan masalah dasar, agar mampu menghadapi persoalan lanjutan secara
lebih baik. Permasalahan tersebut, antara lain dalam hal manajemen keuangan, agunan,
dan keterbatasan dalam kewirausahaan.
Dengan pemahaman atas permasalahan di atas, akan dapat ditengarai berbagai problem dalam
UMKM dalam tingkatan yang berbeda, sehingga solusi dan penanganannya pun seharusnya
berbeda pula.
Permasalahan lain yang dimiliki oleh UMKM karena keterbatasan beberapa aspek, seperti:
Teknologi, Sumberdaya Manusia (SDM), Manajemen, Permodalan, Organisai dan kelembagaan.

2. Berikan contoh jenis UMKM yang anda ketahui dalam praktik, yang telah berhasil
mengembangkan kegiatan usahanya! Jelaskan secara lengkap dengan analisa anda!
Jawab:
Contoh jenis UMKM yang anda ketahui dalam praktik, yang telah berhasil mengembangkan
kegiatan usahanya adalah Usaha Kripik Singkong dengan brand Maicih.
Maicih adalah perusahaan keripik singkong pedas terbesar di Indonesia. Kantor pusatnya berada
di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan ini berdiri pada Juni 2010 sebelumnya merupakan
perusahaan yang yang berbasis Usaha Kecil Menengah berpayung hukum CV. 29 Synergi.
Namun sejak 2011 pendirinya Reza Nurhilman mengubah payung CV menjadi PT sebagai
payung hukumnya.
Beberapa produk Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi adalah keripik pedas yang memiliki
beberapa varian level dan Basreng (Baso Goreng). Dua produk tersebut adalah varian lama dari
Maicih telah bertahan sejak awal perusahaan tersebut berdiri. Pada dua bulan pertama
kemunculannya, sekitar Juni 2010-an, Maicih hadir dalam 5 level kepedasan. Namun setelah
terus mencari dan melihat pasar yang sesuai, maka hingga hari ini keripik Maicih hadir dengan 3
tingkatan level: level 3, 5, 10. Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena memiliki news
value untuk diangkat ke media massa.
Reza Nurhilman, pengusaha sukses asal Bandung, ini terkenal dengan bisnis keripiknya yang
melegenda. Sosok Reza dikenal sebagai salah satu profil sukses di Indonesia yang berhasil
menghasilkan omzet hingga Rp 7 miliar per bulan.
Keripik Maicih pertama kali muncul di 2010 dengan promosi memanfaatkan media sosial
Twitter. Mereka menggunakan strategi jualan ‘mendadak’ di beberapa wilayah khususnya
Bandung dengan mobil si penjual.
Kunci suksesnya sampai akhirnya bisa menjadi salah satu brand keripik ternama di masyarakat
yang diingat sampai skarang dengan level kepedasan 1-10. Berikut perjalanan bisnis Reza
Nurhilman yang telah dirangkum dari berbagai sumber :
1. Awal mula bisnis keripik Maicih
Reza Nurhilman atau biasa dipanggil AXL sudah mulai usaha sejak di bangku sekolah. Pada
mulanya usaha Maicih terinspirasi dari jajanan keripik pedas yang dijual seorang nenek yang
tinggal di sekitar rumahnya. Saat itu ia hanya langganan untuk membeli keripik tersebut sebelum
akhirnya berani menjual ke teman-teman di sekolah. Responsnya ternyata baik hingga Reza
dapat memberi label merk ke bisnis keripiknya dengan sebutan “Maicih”
Menurutnya kata Maiicih terinspirasi dari orang yang membuat keripiknya karena berpenampilan
seperti emak-emak. Selain itu, merk tersebut juga datang dari sang Ibu yang yang sering
menyebut dompet kecil untuk menyimpan emas dengan panggilan Maicih.
Di tahun 2010 ia mulai mencoba berkreasi dan membuat resep cemilan keripik singkong dengan
menu utama yang menonjolkan rasa pedas. Ide itu pun berlanjut ketika dirinya menjalin kerja
sama dengan sebuah perusahaan cemilan yang ada di Kota Cimahi.
Berpikir out of the box, Reza memulai bisnis keripik singkong super pedas ini sendirian pada
usia 23 tahun. Dia mendirikan UKM ini dengan menggandeng produsen keripik lokal di
Bandung.
Bermodal awal Rp 15 juta, Reza memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan memanfaatkan
situs jejaring sosial Twitter. Dia lalu menerapkan pola keagenan yang disebutnya “jenderal”
untuk lebih dapat menjangkau konsumen.
Kesuksesan Maicih bahkan menginspirasi orang lain untuk membuat produk serupa. Ada yang
mengambil singkong sebagai bahan baku. Ada pula yang mengambil bahan lain untuk dijadikan
keripik, seperti ubi.
2. Strategi pemasaran yang tepat
Promosi yang dilakukan Reza Nurhilman pada produknya dinilai sangat tepat, karena ia
memanfaatkan media sosial yang saat itu sedang booming di Indonesia, yaitu Twitter dan
Facebook.
Caranya yang lain, konsumen Maiicih dapat melihat lokasi para agen (reseller) secara langsung
yang tersebar di tempat-tempat keramaian seperti kampus, kantor dan sekolah.
3. Prinsip yang diterapkan Reza dalam berbisnis
Beberapa prinsip Reza dalam berbisnis bisa kamu terapkan untuk memulai usaha, seperti jangan
pikir untung rugi terlebih dahulu, lakukan saja dahulu dengan totalitas. Menurut Reza memulai
berbisnis artinya berani mengambil risiko.
Selain itu,pembuat usaha juga harus kreatif agar menciptakan personal branding yang mudah
diingat konsumen, apalagi melihat persaingan yang sangat kompetitif di industri kuliner Tanah
Air.
Sumber:

- BMK HKUM4303; Modul 6 – Modul.7


- Materi inisiasi 7
- https://maicih.co.id/elements/pages/about/
- https://www.viva.co.id/vbuzz/331135-revolusi-pedas-sang-presiden-maicih
- https://kumparan.com/profil-orang-sukses/profil-orang-sukses-reza-nurhilman-untung-
miliaran-dari-bisnis-keripik-maicih-1srdRTVemIU/full

Anda mungkin juga menyukai