HUKUM PERDATA
Oleh :
NIM. 043450043
Andi sejak 10 tahun yang lalu menyewa sebidang tanah dengan harga 5 juta rupiah
per tahun kemudian tanah tersebut dipergunakan sebagai tempat usaha berupa
sebuah warung makan. Setelah berjalan beberapa tahun Andi mengembangkan
usahanya dengan membuka toko kue. Setelah berjalan sekitar 6 tahun sang pemilik
tanah manjual tanah yang Andi sewa tersebut kepada pihak lain dan Andii disuruh
untuk mencari tempat lain untuk disewa. Sebagai ganti ruginya sang pemilik tanah
akan mengembalikan biaya sewa tanah sebesar 20 juta rupiah, akan tetapi
Andi sebagai pihak penyewa merasa keberatan dengan biaya penggantian tersebut.
Pertanyaan:
1. Apakah salah jika Andi meminta ganti rugi sewa tanah seharga nilai sewa saat ini (3
juta rupiah per bulan) atau sebesar Rp100 juta karena masih memiliki hak untuk
menyewa tanah tersebut selama 4 tahun lagi? Jelaskan jawaban Anda! (Nilai max 50)
2. Apakah salah bagi Andi untuk mempergunakan tanah tersebut sebagai tempat
usaha dengan berjualan makanan atau pun mengubah bangunan tersebut untuk bisa
mengembangkan usaha lainnya? Jelaskan jawaban Anda! (Nilai max 50)
Jawaban :
1. Tidak Salah, Berdasarkan pasal 1576 KUHPerdata, jual beli tidak memutuskan
sewa menyewa yang telah ada. Pasal 1576 KUHPerdata menyatakan; “Dengan
antara Andi dan pemilik rumah, maka penyewaan rumah tersebut berakhir
dengan dijualnya rumah tersebut. Akan tetapi, apabila pengaturan seperti itu
tidak ada, berarti Andi masih berhak atas rumah yang disewakan tersebut. Dalam
hal ini, Andi dapat mengajukan gugatan wanprestasi ke pengadilan. Di sini
berakhirnya masa perjanjian sewa menyewa. Jadi, anda menuntut untuk tetap
2. Ganti rugi.
Mengenai masalah ganti rugi, hal ini diatur dalam pasal 1246 KUHPerdata.
(a) Kerugian yang nyata-nyata diderita. Dalam hal ini, kerugian Anda
(b) Keuntungan yang seharusnya diperoleh. Dalam hal ini, Anda dapat
(c) Biaya-biaya.
2. Aturan mengenai perubahan fisik terhadap barang yang disewakan tidak diatur
dengan jelas dalam KUHPerdata. Akan tetapi, dalam pasal 1567 KUHPerdata,
penyewa berhak untuk membongkar dan membawa segala barang apa yang
telah dibuatnya pada barang sewaan atas biayanya sendiri. Dengan demikian,
Tetapi, Andi perlu melihat kembali perjanjian sewa menyewa rumah tersebut.
Apabila sebelumnya telah diperjanjikan bahwa Andi sebagai penyewa tidak boleh
merubah fisik bangunan, maka perubahan yang Andi lakukan tersebut adalah
salah. Namun jika hal ini tidak diperjanjikan sebelumnya, maka perubahan fisik
Sumber referensi :
Buku Materi Pokok Hukum Perdata Universitas Terbuka
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4b94c0ed3ea78/hukum-sewa