Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL III

HUKUM PERDATA

Oleh :

Cahaya Gumelar Permana Kusumah

NIM. 043450043

UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA


Tugas.3
Tugas 3 Hukum Perdata/HKUM4202

Andi sejak 10 tahun yang lalu menyewa sebidang tanah dengan harga 5 juta rupiah
per tahun kemudian tanah tersebut dipergunakan sebagai tempat usaha berupa
sebuah warung makan. Setelah berjalan beberapa tahun Andi mengembangkan
usahanya dengan membuka toko kue. Setelah berjalan sekitar 6 tahun sang pemilik
tanah manjual tanah yang Andi sewa tersebut kepada pihak lain dan Andii disuruh
untuk mencari tempat lain untuk disewa. Sebagai ganti ruginya sang pemilik tanah
akan mengembalikan biaya sewa tanah sebesar 20 juta rupiah, akan tetapi
Andi sebagai pihak penyewa merasa keberatan dengan biaya penggantian tersebut.

Pertanyaan:

1. Apakah salah jika Andi meminta ganti rugi sewa tanah seharga nilai sewa saat ini (3
juta rupiah per bulan) atau sebesar Rp100 juta karena masih memiliki hak untuk
menyewa tanah tersebut selama 4 tahun lagi? Jelaskan jawaban Anda! (Nilai max 50)
2. Apakah salah bagi Andi untuk mempergunakan tanah tersebut sebagai tempat
usaha dengan berjualan makanan atau pun mengubah bangunan tersebut untuk bisa
mengembangkan usaha lainnya? Jelaskan jawaban Anda! (Nilai max 50)

Jawaban :

1. Tidak Salah, Berdasarkan pasal 1576 KUHPerdata, jual beli tidak memutuskan

sewa menyewa yang telah ada. Pasal 1576 KUHPerdata menyatakan; “Dengan

dijualnya barang yang disewa, suatu persewaan yang dibuat sebelumnya

tidaklah diputuskan kecuali apabila ini telah diperjanjikan pada waktu

menyewakan barang.” Perlu melihat kembali surat perjanjian sewa menyewa

rumah tersebut. Apabila dalam perjanjian sewa sebelumnya telah diperjanjikan

bahwa penjualan rumah tersebut akan mengakhiri hubungan sewa menyewa

antara Andi dan pemilik rumah, maka penyewaan rumah tersebut berakhir

dengan dijualnya rumah tersebut. Akan tetapi, apabila pengaturan seperti itu

tidak ada, berarti Andi masih berhak atas rumah yang disewakan tersebut. Dalam
hal ini, Andi dapat mengajukan gugatan wanprestasi ke pengadilan. Di sini

tuntutan yang bisa Andi ajukan adalah:

1. Pemenuhan hak anda untuk tetap menempati bangunan tersebut sampai

berakhirnya masa perjanjian sewa menyewa. Jadi, anda menuntut untuk tetap

boleh mempergunakan rumah tersebut sesuai dengan jangka waktu dalam

perjanjian sewa menyewa.

2. Ganti rugi.

Mengenai masalah ganti rugi, hal ini diatur dalam pasal 1246 KUHPerdata.

Ganti rugi dapat berupa:

(a) Kerugian yang nyata-nyata diderita. Dalam hal ini, kerugian Anda

adalah sebesar sisa biaya sewa sebagaimana telah diperjanjikan.

(b) Keuntungan yang seharusnya diperoleh. Dalam hal ini, Anda dapat

menggugat ganti rugi atas keuntungan yang seharusnya Anda terima

apabila tetap mempergunakan bangunan tersebut.

(c) Biaya-biaya.

2. Aturan mengenai perubahan fisik terhadap barang yang disewakan tidak diatur

dengan jelas dalam KUHPerdata. Akan tetapi, dalam pasal 1567 KUHPerdata,

diatur bahwa pada saat mengosongkan barang yang disewanya, seorang

penyewa berhak untuk membongkar dan membawa segala barang apa yang

telah dibuatnya pada barang sewaan atas biayanya sendiri. Dengan demikian,

KUHPerdata memungkinkan penyewa suatu rumah untuk melakukan perubahan

atas fisik bangunan yang disewanya.

Tetapi, Andi perlu melihat kembali perjanjian sewa menyewa rumah tersebut.

Apabila sebelumnya telah diperjanjikan bahwa Andi sebagai penyewa tidak boleh

merubah fisik bangunan, maka perubahan yang Andi lakukan tersebut adalah

salah. Namun jika hal ini tidak diperjanjikan sebelumnya, maka perubahan fisik

bangunan yang Andi lakukan bukan perbuatan yang melanggar hukum.

Sumber referensi :
Buku Materi Pokok Hukum Perdata Universitas Terbuka

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4b94c0ed3ea78/hukum-sewa

Anda mungkin juga menyukai